NovelToon NovelToon
Pewaris Dalam Bayangan

Pewaris Dalam Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Persahabatan / Action / Romantis
Popularitas:398
Nilai: 5
Nama Author: Hime_Hikari

Semua orang melihat Kenji Kazuma sebagai anak lemah dan penakut, tapi apa jadinya jika anak yang selalu dibully itu ternyata pewaris keluarga mafia paling berbahaya di Jepang.
Ketika masa lalu ayahnya muncul kembali lewat seorang siswa bernama Ren Hirano, Kenji terjebak di antara rahasia berdarah, dendam lama, dan perasaan yang tak seharusnya tumbuh.
Bisakah seseorang yang hidup dalam bayangan, benar-benar memilih menjadi manusia biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hime_Hikari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 – Darah Takatori

Ledakan dari pintu ruang isolasi masih menggema di telinga Kenji ketika ia berlari menyusuri lorong sempit bawah tanah fasilitas Takatori. Asap putih menyesakkan paru-parunya, alarm berdengung dari segala arah, dan lampu merah yang berkedip membuat pandangannya berkunang-kunang. Kaito yang masih dirantai berteriak memanggil namanya, tetapi Kenji tidak bisa berhenti. Tidak ketika Whisperer—sosok yang selama ini mengejar hidupnya sudah tiba di fasilitas itu.

Ia harus keluar. Ia harus tahu kebenaran. Dan ia harus kembali ke atas sebelum Whisperer menghancurkan seluruh sekolah, atau mengambil dirinya. Suara langkah sepatu berat bergaung dari balik asap. Kenji menoleh, napasnya tercekat, berharap bukan Whisperer yang mengejarnya.

Tetapi sosok yang muncul dari ujung lorong ternyata. “Ren?!”

Ren terpeleset sedikit di lantai basah sebelum menghampirinya dengan wajah pucat. “Ken! Aku nyari kamu dari tadi! Tempat ini mau runtuh!”

Kenji tidak menjawab. Ia langsung menarik lengan Ren dan menyeretnya menjauh dari suara ledakan yang mulai makin dekat.

“Aku lihat pintu meledak di belakang! Apa Whisperer udah masuk?” Ren terengah.

“Ya.” Hanya itu jawaban yang mampu keluar dari mulut Kenji.

Ren langsung berhenti. “Kenji kau harus keluar sekarang.”

“Aku tahu!” jawab Kenji

“Kaito mana?!” Kenji terdiam.

Hening satu detik itu sudah cukup memberi jawaban. Ren menghela napas gemetar, tapi mereka tidak punya waktu berdebat. Mereka berlari melewati lorong retak yang bergetar seperti akan runtuh kapan saja. Hingga akhirnya Ren menariknya masuk ke salah satu ruangan arsip.

“Kenji, kau harus lihat ini,” kata Ren, mengeluarkan map tebal abu-abu dari dalam jaketnya.

Kenji mengerutkan kening. “Apa itu?”

“Aku menemukannya di ruangan Ryuga sebelum aku datang ke sini. Dokumen Takatori … dokumen yang disembunyikan.”

Ren membuka map itu, memperlihatkan lembaran-lembaran tua yang menguning. Pada halaman pertama tertulis:

Protokol  Penerus Bayangan  Proyek  Takatori

Tanggal dokumen itu membuat Kenji membeku, 18 tahun lalu. Yang dimana perjanjian itu buat saat Kenji masih berada di perut Misaki.

“Ini … sebelum aku lahir,” bisik Kenji.

Ren mengangguk. “Dan sebelum Kaito lahir juga.”

Ren menunjuk beberapa baris di bawahnya.Tujuan dibuat dokumen tersebut untuk menciptakan pewaris baru bagi garis Takatori. Pewaris yang tidak terikat nama lama. Pewaris yang bisa dibentuk ulang.

Kenji tiba-tiba merasa seluruh dunia di kakinya runtuh. “A-apa maksudnya?”

Ren menelan ludah, suaranya melemah. “Kenji, kau bukan dipersiapkan sebagai pewaris Kazuma. Kau dipersiapkan sebagai  pewaris Takatori.”

Kata-kata itu menghantam Kenji lebih keras daripada ledakan manapun. Ia tidak percaya kalau Kazuma bukannya papa kandungnya.

“Tidak!” Kenji mundur beberapa langkah.

“Tidak … mustahil. Aku anak Papa. Papa membesarkanku. Papa—” Kenji mencoba untuk tetap percaya kalau ia anak dari Kazuma.

Ren menggeleng. “Ken … dokumen ini menjelaskan semuanya. Takatori merencanakan Penerus Bayangan tepat sebelum umur Mamamu hamil. Dan menurut dokumen ini garis keturunan itu hanya bisa diaktifkan bila salah satu orang tua memiliki darah Takatori.”

“Berhenti,” Kenji memejamkan mata. “Ren, berhenti”

Ren justru membuka lembar lain. “Kazuma menandatangani perjanjian dengan pemimpin Takatori 18 tahun lalu.”

Kenji merasakan tubuhnya goyah, lututnya hampir roboh. Ren mendekat dan memegang bahunya. “Ken, aku nggak tau maksud hubungan ini, tetapi jelas ada sesuatu yang Papamu sembunyikan.”

Kenji menggeleng keras. “Papa tidak mungkin bersekongkol dengan Takatori! Papa membenci mereka!”

Ren menatapnya dengan wajah sedih. “Kenji kalau Papamu benar membenci Takatori kenapa dia menyimpan kalung yang sama dengan Ryuga?”

Kenji membeku. Gambar kalung yang ia temukan di laci Papa-nya tiba-tiba menyeruak di kepala. Kalung keluarga Takatori, kalung Ryuga dan kalung yang ada di dokumen perjanjian 18 tahun lalu.

“Tidak.” Kenji nyaris berbisik. “Papa tidak mungkin—”

Namun, pikirannya menolak berhenti. Kilasan demi kilasan masa kecil muncul: larangan Papa untuk mendekati gedung tua, larangan untuk bertanya soal malam kebakaran, ekspresi takut Papa tiap nama Takatori disebut. Terlalu banyak yang tidak masuk akal dan semua itu mulai membentuk gambaran yang mengerikan.

Ren menarik napas panjang, lalu mengeluarkan benda terakhir dari dalam map sebuah flashdisk hitam kecil. “Ini adalah rekaman kamera tersembunyi 17 tahun lalu.”

Kenji menelan ludah. “Kamera di mana?”

“Di rumah Mama-mu sebelum terbakar.” Kenji merasa napasnya hilang.

Tangan Ren gemetar saat memasukkan flashdisk itu ke komputer rusak dalam ruangan arsip. Layar berkedip, suara statik muncul, lalu rekaman visual mulai berjalan. Warna video kehijauan, bergetar, tapi cukup jelas untuk membuat jantung Kenji berhenti. Di layar muncul seorang wanita muda menggendong bayi.

“Mama!” teriak Kenji pecah.

Misaki Kazuma tampak kelelahan tetapi tersenyum lembut. Ia memeluk bayi kecil Kenji dan menatap ke arah kamera tersembunyi seolah mengetahui seseorang sedang mengawasinya. Tiba-tiba pintu rumah terbuka pelan. Kenji menegakkan tubuh.

Seseorang berjas panjang hitam masuk ke ruangan. Wajahnya kabur, tertutup bayangan. Tubuhnya tinggi, bahunya lebar, dan langkahnya tenang. Mirip sekali dengan seseorang yang Kenji kenal.

“Papa?” Kenji berbisik tak sadar.

Ren menatap Kenji cepat. “Ken, tunggu dulu—”

Rekaman terus berjalan.Misaki terlihat ketakutan, tubuhnya sedikit mundur saat sosok itu mendekat. Ia memeluk bayi di dadanya lebih kuat. Sosok bertubuh tinggi itu mengulurkan tangan, seolah ingin mengambil bayi tersebut.

“Tidak,” bisik Kenji lirih.

Suara statik memenuhi ruangan. Lalu rekaman terpotong selama beberapa detik dan berganti dengan adegan baru. Rumah itu sudah terbakar, api mulai mengamuk memenuhi frame kamera. Asap tebal menutupi hampir seluruh ruangan. Di tengah asap Sosok berjas panjang hitam itu terlihat berdiri membelakangi kamera, membawa seorang bayi dalam gendongannya.

“Tidak … tidak!” Kenji hampir berteriak.

Ren menoleh panik. “Kenji! Tenang!”

Kenji tidak bisa tenang. Karena tampak sebuah siluet itu cara berjalan itu, bahu lebar itu adalah sesuatu yang ia lihat setiap hari selama hidupnya Dan ia sangat kenal dengan sosok tersebut.

“Tidak mungkin.” Kenji mengguncang kepala keras, hampir menangis.

“Tidak mungkin, Ren, ini bohong ini pasti manipulasi dan  ini tipuannya Whisperer—” Tetapi matanya tidak bisa dibohongi.

Karena saat sosok gelap itu keluar dari pintu belakang rumah yang terbakar, terdapat pantulan kaca di sisi frame cukup jelas untuk menampilkan sedikit bagian wajah. Wajah itu, rahangnya, rambutnya dan cara ia mengangkat bayi, Kenji menutup mulutnya, suaranya tercekat.

“Jangan bilang—” Air matanya jatuh tanpa ia sadari.

“ Whisperer itu.” Ren menatapnya dengan mata melebar.

“Kenji jangan bilang yang kau pikir—” Kenji terisak pelan.

“Papa ?” Hening menggantung seperti pisau di tenggorokan.

Kemudian duarr! Dinding di belakang mereka meledak. Asap hitam memenuhi ruangan. Potongan beton berjatuhan. Kenji dan Ren terpental ke lantai. Suara langkah berat memasuki ruangan. Kenji mengangkat wajahnya perlahan dengan tubuh gemetar.

Di balik asap, seseorang berdiri dengan mantel panjang gelap, topeng putih polos. Simbol merah menyala di bagian mata, dan suara dingin terdengar dari balik topeng itu.

“Akhirnya … kau melihatnya.” Kenji tidak bisa bergerak.

Tidak bisa bernapas, hanya bisa menatap sosok itu, sosok yang mungkin adalah ayah kandungnya sendiri.

1
Glastor Roy
yg bayak tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
up
Glastor Roy
update ya torrr ku
Hime_Hikari: hallo kak di tunggu saja kak untuk update terbarunya
total 1 replies
putri baqis aina
Teruslah menulis dan mempersembahkan cerita yang menakjubkan ini, thor!
Hime_Hikari: Terima kasih kak 😁😁
total 1 replies
Ryner
Author, kapan nih next chapter?
Hime_Hikari: Ditunnggu saja ya kak

Terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!