Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesan misterius
MALL XXX
letta, Amoy dan mona berjalan bertiga dengan langkah riang. sesekali tawa mereka mengudara ditemani ramainya suara orang-orang yang berlalu lalang.
sementara regan, berjalan dibelakang mereka sambil menggunakan earphone nya dengan tangan di saku celana. sudah seperti bodyguard yang menjaga tuannya kemana pun mereka pergi.
"eh.. kita makan es krim dulu yuk, " ajak letta si pecinta es krim ketika melihat gerai es krim didepan sana.
"makan dulu. disana ayam goreng nya harum banget, " kilah mona dan menarik lengan keduanya ke tempat penjualan ayam goreng.
"gak bisa, " letta tak mau mengalah. ia justru berbalik ke arah penjual ice cream. menarik keduanya dengan kencang.
sementara, para pengunjung ada yang menatap geli pada ketiga orang itu. ada juga yang melirik regan dan diam-diam mengagumi.
sementara di apart milik Bryan. mama sonya sudah menyiapkan masakan untuk menantu kesayangannya. saat ini, ia sedang membuat cake red velvet. wajahnya berseri-seri dengan senyum tak pernah lepas dari wajah nya yang masih cantik.
"sudah hampir jadi. sebentar lagi letta pasti pulang, " seru mama sonya.
ia menata olahan tangan lincah nya itu di meja makan.
"nah.. sudah selesai. " mama sonya berjalan ke wastafel, mencuci peralatan masak dan menaranya dengan rapi ditempat semula.
mama sonya berjalan ke kamar yang ia tempati. mengambil ponsel dan menekan nomor letta.
tut... tut... tut....
"halo.. ma, " jawab letta di seberang sana.
"halo sayang... pulang j berapa nak? "
"sudah pulang, ma. letta lagi di mall sama temen. "
"oh... ya sudah. kalau sudah selesai, segera pulang ya. mama tunggu di apart. "
"lho... mama sudah sampai? " letta terpekik.
"dari pagi malahan... hihi... jangan kaget gitu, maksudnya mama mau kasih kejutan tapi kamu keburu pergi. "
"maaf ya ma. letta gak tahu. kalau begitu, letta pulang sekarang. mama tunggu letta ya. "
"baiklah sayang. hati-hati jangan cosplay jadi Valentino Rossi, " sahut mama di seberang dengan kekehan.
"oke mama. letta tutup ya. bye mama. "
klik
sambungan pun terputus.
mama sonya kembali menekan ponselnya. menghubungi Lucien.
panggilan langsung diangkat dari sana, " halo ma. "
" sayang... kamu sudah tugas? " tanya sang mama bingung. ia menoleh ke jam dinding yang melingkar diatas sana.
"masih jam tiga sore kok sudah kembali, " gumam sang mama.
"lagi ada badai ma, jadi pesawat tidak bisa take-off. "
"sayang.. jadi kan? "
mama sonya mendengar suara wanita di seberang sana melalui ponsel Lucien.
syuttt... Bryan meletakkan jari telunjuk di bibir Lupita.
"nelpon siapa sih? " ucap Lupita dengan sengaja mengeraskan suaranya.
"lucy.... kamu ada janji dengan siapa? jangan macam-macam kamu! " ancam sang mama
"gak ada ma. itu tadi orang lewat sambil ngobrol sama temennya" jawab Bryan dan Lupita langsung membuang muka, merajuk.
"ya sudah. kalau memang tidak bertugas, mama tunggu sekarang dirumah, " ucap mama tegas.
"baik ma, " Bryan segera memutuskan sambungan.
"sayang... maaf ya, aku harus segera pulang, " Bryan membatalkan janji dengan kekasihnya yang tadinya berniat jalan-jalan ke mall terbesar.
"kamu selalu saja takut dengan mama kamu. kamu harus tegas Bryan. aku itu kekasih kamu tapi rasa selingkuhan. kapan kamu punya waktu denganku? " Lupita berkata dengan nada naik satu oktaf. ia mengeluarkan unek-unek yang ia pendam selama ini.
"maaf yang. lain kali ya. aku janji, " Bryan mengecup dahi Lupita singkat kemudian meninggalkan Lupita seorang diri di bandara.
sedangkan raven, Alaric dan ezra masih stay di tempat penginapan belakang bandara. mereka sengaja menginap disana kalau lagi ada kendala dengan penerbangan. untuk memudahkan mereka mengecek situasi.
sementara Lupita menggeram kesal. ia berjalan mencari taxy.
ting.
Lupita membuka tasnya, melihat ponselnya yang berbunyi.
Lupita tersenyum sinis ketika membuka pesan yang baru saja masuk.
"ternyata kamu punya pacar. sok merasa tersakiti ternyata wanita murahan, " cibirnya melihat gambar yang tampil di layar pipih.
Lupita menyeringai lebar. "bagaimana kalau gambar ini aku kirim ke ponsel Bryan. pasti Bryan akan memberi tahu mamanya. "
"apakah wanita tua itu masih mau mempertahankan menantunya kalau sudah mengetahui gambar yang aku kirim? " gumam nya lirih dengan menyunggingkan senyum iblisnya.
Lupita mencari nomor ponsel Bryan dan mengirimkan gambar tersebut.
send
tumit sepatu itu berjalan menghentak lantai marmer yang licin dengan angkuh. langkah kaki itu membawa Lupita menuju taxy didepan sana.
Bryan membawa kendaraan roda empat itu melaju dengan kecepatan sedang. sesekali ia melihat ponselnya yang berkedip diatas dasbor.
"siapa sih yang nge-chat? dari tadi gak berhenti berhenti, " gumam Bryan seraya menyetir dengan satu tangannya. sedang tangan satunya lagi ia gunakan membuka ponsel. melihat siapa yang mengirim chat.
"nomor misterius, " Bryan melambatkan laju mobil. ia memencet nomor misterius itu dan melihat gambar yang dikirim.
matanya membulat lebar seakan tak percaya. wajahnya langsung mengeras disertai senyuman kecut.
"berani sekali dia bermain dibelakangku! "
Bryan menggeram. ia langsung mempercepat kendaraan nya agar segera tiba di apart.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...