Tunangan Pria Obsesif

Sebuah panggilan yang membuat langkah kakinya terhenti, ia tidak berniat membalikkan tubuhnya. Seluruh wajahnya sudah merona merah karena menahan malu. Akibat perasaannya yang selama ini dirinya simpan harus terbongkar oleh sahabatnya itu. Bukankah ia sangat menyedihkan saat ini.

“Yuda, ada yang harus kita bicarakan. Jangan kabur lagi.” Ucap Caca yang berada di belakang Yuda.

“Tidak perlu aku jelaskan , aku sudah tahu jawabannya. Kamu tidak perlu melakukan ini. Aku semakin terlihat menyedihkan.” Ucap pria itu yang menahan amarah pada dirinya sendiri. Ia tidak pernah berani mengutarakan perasaannya. Alasannya ia tahu perasaan itu tak akan pernah terbalas. Karena wanita itu tidak lagi percaya dengan kaumnya setelah kejadian masa lalu yang melukainya.

“Aku tidak ingin bertanya perasaanku ?”tanya wanita itu yang membuat yuda mengepalkan tangannya sangat kencang.

“Tidak perlu, kamu akan menolak…” perkataannya terpotong oleh fakta yang baru di katakan oleh wanita itu.

“Aku menyukaimu yud, entah sejak kapan tapi aku merasa nyaman bersamamu.” Ucap wanita itu yang membuat yuda membalikkan badannya. Ia manatap wanita cantik di depannya yang sedang tersenyum lebar padannya. Senyuman yang selalu dia suka saat wanita itu sedang bahagia. Selain melihat wajah kesalnya yang muncul bila dia memancing amarah wanita itu.

“Ca, aku tidak membutuhkan rasa kasihanmu padaku.” Ucap pria itu yang masih tidak percaya wanita di depannya memiliki perasaan yang sama dengannya. Rasannya ingin menertawakan nasibnya saat ini.

“Kamu tahu yud, aku tidak pernah merasa kasihan pada siapapun. Aku bukan wanita baik seperti kedua sahabatku. Kamu tahu seberapa kejamnya aku di dunia ini. Jadia apa yang aku katakana adalah kebenaran.” Ucap Caca dengan wajah seriusnya. Yuda melangkah mendekati wanita itu. Kedua tangannya melingkar badan Caca. Sekarang keduannya berjarak sangat dekat. Hebusan nafas kedua saling bertemu. Yuda menatap mata indah yang selalu membuatnya terjatuh kedalam pesonannya. Wanita yang berhasil membuatnya tidak bisa tidur karena rasa khawatir menghinggapinya.

“Setelah ini aku pastikan kamu tidak akan pernah bisa kabur dariku lagi Ca.” ucap pria itu menarik tengkuk wanita itu. Kedua mata wanita itu melebar saat merasakan benda kenyal bersentuhan dengan dirinya.

Yuda tersenyum setelah melepas ciuman keduannya. Ia menatap wanita di depannya dengan tersenyum lebar. Tangannya mengelus wajah wanitanya yang masih terdiam tanpa memberikan reaksi apapun. Hal itu membuatnya semakin gemas dengan tingkah wanitannya.

“bernafas sayang.” Ucap Yuda yang bersamaan wanita itu menarik nafas kasar.

“Kamu.”

“kenapa sayang?” tanya yuda dengan senyum tipisnya yang membuat rona merah muncul di wajah wanita itu. Segera Caca melepaskan pelukan keduannya. Ia merebut helm-nya dari tangan pria itu. Ia harus segera kabur dari keadaan seperti ini. Tapi tangannya tertahan oleh yuda.

“Kamu mau kabur sayang? Aku tidak akan membiarkannya.” Ucap pria itu yang langsung mengangkat tubuh wanitanya seperti karung beras. Caca mencoba berontak dengan memukul punggung pria itu. Tapi pukulan itu tidak terasa apaun oleh yuda.

“Yuda turunkan aku.”

“Tidak akan pernah sayang. Aku tidak akan membiarkan kamu berkeliaran seperti dulu. Kamu sudah membangunkan serigala tidur sayang. Aku pencemburu dan tidak suka milikku berdekatan dengan pria lain.” Ucap yuda pelan.

“REINA NINA SELAMATKANKU AKU DICULIK OLEH HEWAN BUAS.” Teriak Caca yang membuat kedua sahabatnya tertawa mendengarnya. Mereka tidak menyangka yuda bisa menjadi pawang sang cegil satu itu.

“Diam sayang. Tidak ada yang membantumu. Shaka dan Nico tidak akan membiarkan kedua sahabatmu menyelamatkanmu setelah membuat mereka kesusahan.” Ucap yuda yang tahu kedua sahabatnya senang ia membawa caca menjauh dari kediaman ini.

“YUDA” teriak wanita setelah masuk ke dalam mobilnya. Pria itu tidak membiarkan wanita itu turun. Setelah memastikan sabuk pengaman terpasang rapih di tubuh kekasihnya. Mobilnya melaju meninggalkan kediaman Nico.

“Sekarang kamu yang mendapatkan hukuman sayang.” Ucap Shaka dan Nico bersamana pada kekasihnya yang menatap takut tatapan kekasihnya. Setelah ini Reina dan Nina berjanji akan memberikan pelajaran pada sahabatnya itu. Ingatkan keduannya untuk memberikan hukuman pada Caca setelah ini.

Dua hari telah berlalu, sekarang ketiga wanita sedang berkumpul di kamar Reina. Ketiga wanita itu menekuk wajahnya. Tak ada yang bisa disalahkan karena tiga wanita itu mendapatkan hukuman dari kekasihnya. Bahkan caca yang tadinya mau dihukum oleh Reina dan Nina terjadi. Karena melihat keadaan sahabatnya itu lebih buruk dari keduannya.

“Jadi hukuman apa yang kamu dapatkan dari yuda?” tanya nina yang melihat wajah sahabatnya yang seperti kurang tidur.

“pria itu gila.” Ucap caca yang tidak mau membayangkan hari itu dua hari yang telah berlalu itu.

“Emang dia memberikan hukuman apa?”

“Dia berperilaku menggelikan. Bagaimana tidak selama dua hari aku dikurung di dalam apartementnya. Tidak boleh menyentuh laptopku bahkan handphoneku disita. Ia memintaku untuk menghabiskan waktu dengannya. Masalahnya aku merasa bosan hanya menemaninya nonton atau mengelus kepalannya.” Ucap Caca yang merasa dirinya hampir gila. Ia wanita sibuk yang hidupnya dihabiskan dengan bekerja dan membunuh musuhnya. Sekarang ia harus melayani pria manja itu.

“Bukankah itu lebih baik dibandingkan nasibku.” Ucap Reina yang mengingat dua hari adalah hukuman terkejam yang dirasakannya.

“emang apa yang kamu dapatkan? Kakak aku tidak mungkin berbuat kejam padamu. Dia sangat mencintaimu.” Ucap Nina tidak perncaya dengan perkataan sahabatnya.

“Ia memintaku berolahraga selama dua hari dan makan sehat.”

“Reina.” Panggil caca yang menatap sebal sahabatnya.

“Itu bukan hukuman, kamu memang harus berolahraga dan makan sehat. Lihat tubuhmu saat ini.”

“Emang apa dengan tubuhku?”tanya Reina pada caca.

“Sintal dan padat.”

“Bukankah seksi ya.”

“Kamu memang pemalas Reina.” Ucap Nina yang membuang nafas kasar. Lihatlah hukuman kedua orang itu tidak ada yang seburuk dirinya.

“lalu apa yang kamu dapatkan?”

“Hukumanku lebih buruk dari kalian.”

“apa ?”

“Aku malas menceritakannya. Mengingatnya saja membuatku pusing hingga saat ini.”

“Hal apa yang bisa membuat seorang Nina pusing. Padahal biasanya ia yang membuat orang lain pusing.” Ucap Caca yang dianggukkan Reina.

Kalau Caca suka membongkar rahasia orang terdekatnya. Nina ada ratu drama yang selalu membuat orang sekitarnya pusing melihatnya. Hal itu yang membuat Caca dan Reina menyakini tidak ada yang bisa membuat sahabatnya itu pusing. Selain hal-hal yang paling ditakuti seumur hidupnya, yaitu komitmen. Karena itu juga kakaknya sangat cocok dengan Nina yang terlalu bebas untuk kekasihnya.

“Pria itu melamarku.”

“huh apa maksudmu?”tanya Reina.

“Ia melamarku.”

“aku tidak salah dengarkna CA? Shaka melamarnya bukankah hal mustahil. Kedua orang itu tidak pernah terlihat serius akan hubungan keduannya.”

“SHAKA BENAR-BENAR MELAMARKU KARENA KITA SUDAH MELAKUKAN HAL ITU. KITA AKAN MENIKAH 2 MINGGU LAGI.” Teriak Nina yang membuat kedua sahabatnya terkejut.

“APA!”