NovelToon NovelToon
Pewaris Phoenix Api Xiao Chen

Pewaris Phoenix Api Xiao Chen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: APRILAH

Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Xiao Chen terlahir tanpa memiliki akar spiritual. Membuatnya hanya bisa menjalani hidup sebagai manusia biasa. Tetapi takdir berkata lain, ia mendapatkan suatu berkah bertemu dengan sisa jiwa sang Ratu Phoenix, dan mewarisi kekuatan Phoenix Api yang sangat kuat. Tetapi, kenyataan pahit harus kembali dirasakannya, di mana keluarga Xiao di hancurkan, bahkan hanya menyisakan Xiao Chen seorang diri sebagai keturunan terakhir keluarga Xiao. Dendam, hampir mati. Menjadikan Xiao Chen tumbuh sebagai pria yang sangat kuat. Dan sejak saat itulah ia telah bertekad untuk membalaskan dendam keluarga Xiao. Namun, di saat ia menemukan kebenaran tentang pembantaian keluarga Xiao, dia harus memilih antara dendam dan cinta. Apakah dia dapat menemukan kekuatan untuk membalaskan dendam dan menyelamatkan orang yang di cintai? Dalam dunia kultivasi yang penuh dengan kekuatan dan kekuasaan, Xiao Chen harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24 - Api unggun

Mendengus, "Cih, ternyata benar, kau— bukanlah seorang praktisi Penempaan Tubuh!" kata Zhu Xin, dingin.

Xiao Chen pun tersenyum sinis, lalu ia pun berbicara, "Katakan, apa tujuanmu sebenarnya?" tanya Xiao Chen dengan nadanya yang dingin.

Keduanya saling menatap api unggun, tetapi enggan untuk menatap wajah satu sama lain. Di bawah langit malam yang gelap, hanya kesunyian menemani mereka, tetapi Zhu Xin tak juga berbicara, tidak mengungkapkan apa tujuannya sebenarnya. Membuat suasana benar-benar sunyi, hanya suara nyala api yang membakar tumpukan kayu.

Selama dua jam, Xiao Chen dan juga Zhu Xin tak saling bicara, hanya terus berdiam diri tanpa kata di depan api unggun. Membuat Xiao Chen merasa bosan, dan perjalanan menuju hutan itu sangat tidak berarti.

Merasa tidak jelas dengan suasana saat itu, Xiao Chen pun bangkit berdiri, lalu berkata, "Jika kau tidak juga berbicara, maka aku akan kembali berkumpul bersama teman-temanku, mereka pasti mengkhawatirkan aku." kata Xiao Chen, sembari mengangkat kedua tangannya tinggi ke atas, meregangkan otot-ototnya. Bahkan ia juga melompat-lompat, meregangkan otot-otot kakinya yang terasa kaku setelah sekian lama duduk dengan kaki yang terlipat.

Bahkan sampai saat itu, Zhu Xin tak juga berbicara. Hanya raut wajah dingin yang di perlihatkan ya, pandangannya terus menatap tumpukan bara api yang hampir padam, ekspresi wajahnya seperti orang yang sangat begitu kebingungan.

Xiao Chen menghela nafasnya, "Kalau begitu, aku pamit!" ujar Xiao Chen, ia pun segera membalikkan badannya, hendak berjalan meninggalkan Zhu Xin seorang diri.

Tetapi, Zhu Xin kembali menghentikannya, ia pun berbicara, "Tunggu!" satu kata yang singkat, tetapi mengandung banyak kesan yang ingin di bicarakan yang tertahan oleh sesuatu.

Satu kata itu membuat langkah kaki Xiao Chen terhenti, segera Xiao Chen pun kembali berbalik badan, melihat Zhu Xin yang murung, duduk memeluk kedua lututnya.

Sikap Zhu Xin yang seperti itu, jelas membuat Xiao Chen semakin bingung, bahkan Xiao rasa sakit seolah-olah Xiao Chen rasakan di kepalanya, sehingga sebelah tangannya memegangi kepalanya, dan ia pun menggelengkan kepalanya, tak tahu harus berbuat apa.

Xiao Chen pun kembali berjalan ke samping Zhu Xin, ia pun kembali duduk di sampingnya. Membuat api unggun yang hampir mati kembali menyala, lalu Xiao Chen pun berkata, "Xin'er! Oh tidak, maksudku ... Zhu Xin! Eh, bukan, bukan ... maksudku, Senior Zhu!" kata Xiao Chen, dengan sengaja berkata seperti itu, menggoda Zhu Xin, mencoba mencairkan suasana.

Di saat mendengar apa yang baru saja di ucapkan oleh Xiao Chen, membuat ekspresi wajah Zhu Xin seolah-olah terbangun, pandangannya kini menoleh ke samping, menatap Xiao Chen. Tetapi yang anehnya, air matanya tiba-tiba menetes di antara pipinya yang putih, halus, seperti giok. Namun segera ia mengelapnya menggunakan punggung tangannya, dan segera kembali memalingkan pandangannya ke arah api unggun yang telah kembali menyala.

'Di— dia ... menangis? Kenapa?' pikir Xiao Chen, bingung.

Namun Zhu Xin tiba-tiba memberikan sepotong kue kepada Xiao Chen sembari berkata, "Nah, makanlah! Aku tahu kamu pasti lapar!" ucap Zhu Xin, nada bicaranya masih saja begitu dingin.

Xiao Chen pun mengambilnya, tetapi raut wajahnya begitu tercengang merasa aneh. Namun ia juga tidak dapat membohongi dirinya sendiri, terlebih lagi, setelah melakukan perjalanan satu hari penuh dari kota Api menuju kota kekaisaran, perutnya keroncongan, ia benar-benar merasakan itu.

"Te— terimakasih!" ucap Xiao Chen dengan nada yang terbata-bata, nampak malu.

Tetapi Zhu Xin acuh tak acuh, ia tak merespon ucapan terimakasih Xiao Chen, hanya terdiam sembari menikmati rotinya.

Xiao Chen pun memakan roti itu dengan lahap, kemudian ia bertanya kepada Zhu Xin, "Senior Zhu! Sepertinya, tadi ... anda menangis! Apakah kata-kataku telah menyinggung?" tanya Xiao Chen.

Zhu Xin yang tengah mengunyah roti pun terhenti sesaat, namun kembali melanjutkannya.

"Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya teringat sosok ibuku saja! Panggilan Xin'er, terakhir kali aku dengar saat aku berusia lima tahun, berarti empat belas tahun yang lalu. Dan sekarang, panggilan itu kembali terucap oleh bocah asing yang tak kukenal, jelas aku terkejut!" jelas Zhu Xin, tenang. Nada bicaranya sudah sedikit berubah, tidak sedingin biasanya.

"Bagaimana dengan ayahmu, senior?" tanya Xiao Chen.

Zhu Xian tertegun untuk sesaat, kemudian ia berbicara, "Ayahku! Aku juga tidak tahu! Ibuku pernah bercerita, bahwa ayahku gugur dalam sebuah pertarungan di saat aku masih berada dalam kandungan ibuku!" kata Zhu Xin, menggambar ekspresi sedih sembari duduk memeluk kedua lututnya.

Mendengar jawaban Zhu Xin, membuat Xiao Chen merasa tidak enak telah bertanya, 'Ternyata dia sama sepertiku, bahkan dia tidak pernah melihat sosok ayahnya.' pikir Xiao Chen.

Xiao Chen pun memperbesar nyala api unggun di depannya, lalu ia pun berkata, "Maafkan aku, senior! Aku tidak bermaksud membuatmu bersedih!" kata Xiao Chen dengan nada yang rendah.

Mendengus, "Cih! Kau kira aku wanita lemah!" kata Zhu Xin, sinis.

Xiao Chen mendengus, tertawa kecil.

"Bocah kecil! Apimu ... bukan api biasa!" kata Zhu Xin, serius. Dia berbicara sembari menatap Xiao Chen dengan seksama.

Xiao Chen pun segera memalingkan pandangannya, menatap Zhu Xin dengan serius dengan mendekatkan wajahnya terhadap wajah Zhu Xin, lalu bertanya, "Kenapa Senior Zhu bertanya seperti itu?"

Namun wajah Xiao Chen benar-benar berada kurang dari satu jengkal tangan dari wajah Zhu Xin, membuat Zhu Xin salah tingkah, wajahnya yang dingin, walaupun dingin seperti es Utara, ia memiliki kulit yang putih, wajah yang cantik mempesona, bibir yang tipis merah merona. Benar-benar seperti seorang peri dari dunia fantasi.

Wajahnya merah padam, namun dengan cepat Zhu Xin mengayunkan tangannya, menampar Xiao Chen.

Plak!

Xiao Chen pun terdorong, jatuh. Hampir saja terjatuh menabrak tumpukan kayu api unggun.

"Ahh, ini adalah pertama kalinya aku di tampar oleh seorang wanita." ujar Xiao Chen, bangkit sembari memegangi jejak tamparan di pipinya yang lumayan menyakitkan.

"Siapa suruh kau begitu berani!" cetus Zhu Xin dengan nadanya yang sinis, mengatup bibirnya, wajahnya terangkat, tetapi membuang wajah dari pandangan Xiao Chen.

1
Dian Pravita Sari
sellu dan selalu cerita diulang blm nanti gak jelas kelanjutannya bener bener buruk
quality kontrol. naskahnya gak bonafid beda dg woood pack atau frizo
APRILAH: skip aja kak, 😁🙏
total 1 replies
༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟🇮🇩
MC nya Xiao Chen atau Chen Xuan ??
APRILAH: Udah revisi Mbah 🙏
APRILAH: eh, ada typo kah? maaf maaf, pf sebelah MC ku Chen Xuan soalnya 🙏🙏
total 2 replies
༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟🇮🇩
Meluncur 1 gift ☕ Lanjut Up Thor
APRILAH: Terimakasih mbah...
total 1 replies
༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟🇮🇩
Awal cerita sudah bagus
APRILAH: terimakasih mbah
total 1 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘIncha ᴳᴿ🐅❤️⃟Wᵃf
ditunggu y kelanjutan ny
APRILAH: siyap kak
total 1 replies
Yuli a
semangat kk


nanti aku mampir lagi...
pagi2 riweh....🤣🤣🤣
Yuli a
aku mampir kk...
Yuli a: ya kk sama2....🥰
APRILAH: Makasih, kak...
total 2 replies
Wang Qiu'er
Lanjut up thor/Drool//Drool//Drool/
APRILAH: siyapp
total 1 replies
Wang Qiu'er
Lanjut thor, tetap semangat ♥️♥️♥️
Wang Qiu'er
Lanjut thor, nanti malam lanjut baca
Wang Qiu'er
Hadir Thor, awal yang sangat seru.
APRILAH: terimakasih kak
total 1 replies
Ndra Yoha
hanya 1 bab ya
APRILAH: Otw, kak
Ndra Yoha: di tunggu ya
total 3 replies
Orie..
ok.yooo
APRILAH: /Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Orie..
/Proud//Scream//Hammer//Proud//Scream//Drowsy//Sneer/
APRILAH: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Orie..
mantap pembukaan nya..kita lanjut
APRILAH: makasih, kak /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
RisOne Harahap
lanjut
APRILAH: udah update ya, kak.
APRILAH: lagi sakit gigi /Sob/ jadi gak mood nulisnya /Sob//Sob/
total 2 replies
yos helmi
tamat
APRILAH: masih jauh kak
total 1 replies
yos helmi
ni cerita pasti up nya asal2 an... ng jelas..
Wang Qiu'er: pembaca gak tau diri biasanya ini.
like enggak, gift enggak, judge iya.
total 1 replies
Glastor Roy
yg bayak tor up ya
APRILAH: siyap, kak..
total 1 replies
y@y@
👍🏻🌟👍🏼🌟👍🏻
APRILAH: /Proud//Grin//Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!