NovelToon NovelToon
Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Keluarga / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Konflik etika
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya

Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,

Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Mereka bergegas masuk kedalam dan langsung memborgol tangan Aini dengan kasar.

"Anda kami tahan atas laporan tuan Fatan karena anda membuat keributan dirumah dan juga ditoko nya, belum lagi anda berusaha menjadi perusak rumah tangganya".

Mata Aini melotot sempurna, Fatan serius melaporkan hal ini ke polisi, bagaimana mungkin? ".

"Itu tidak mungkin, saya yakin kalian mengada-ada". Hardiknya memberontak.

Polisi tidak peduli, dia mengambil kunci rumah Aini dan mengunci pintunya dari luar kemudian menyerahkan kembali kunci itu kepada sang pemilik rumah.

"Tolong pak, berikan saya handphone bapak saya akan menghubungi seseorang agar bisa membantu saya di kantor polis nanti".

Dia memasang wajah memelasnya, dia akan menghubungi Farah karena semua ini ide dari Farah sialan itu.

"Ini handphonenya, hubungi sekarang juga". Ucap polisi begitu mereka berada didalam mobil.

"Terima kasih pak".

Dia langsung menerima dan menekan nomor telpon Farah agar bisa berbicara dengannya.

"Hallo". Ucap Farah diseberang telpon.

Suara Farah terdengar seperti orang kebingungan, mungkin karena nomor yang menghubungi dirinya adalah nomor yang tidak dia kenal sama sekali.

"Hallo Farah, ini aku Aini, kenapa kamu tidak bilang kalau Fatan melaporkan aku polisi??, ini semua salahmu". Hardiknya dengan keras.

Polisi yang ada didepannya terkejut mendengar teriakan itu, mereka langsung menatap tajam Aini.

"Apa maksud kamu Aini??, tidak mungkin Fatan melaporkan kamu ke polisi, kemarin dia datang kerumah meminta alamatmu, dia bilang dia ingin ketemu kamu diluar dan ingin kerumah kamu, kok malah kamu bilang dia melaporkan kamu ke polisi?? ". Tanyanya dengan kebingungan.

"Tapi kenyataannya yang datang kerumah aku itu adalah polisi, sekarang aku berada dimobil mereka untuk dibawah ke kantor, semua ini salahmu". Teriaknya dengan kesal.

"Loh kok salah aku, kamu yang membuat keributan dirumah orang kok aku yang kamu salahkan?? ". Ucapnya tidak terima.

"Terus siapa lagi mau aku salahkan, ini semua ide gila kamu, kamu yang ajak aku, aku tidak mau tahu jika kamu tidak bisa mengeluarkan aku dari sini, aku akan seret kamu juga ke polisi, ingat itu".

"Aku memang menyuruhmu kesana, tapi bukan untuk membuat keributan Aini, kamu gimana sih, harusnya kamu pakai cara halus, salahmu sendiri lah". Ucap Farah dengan santai.

Dia akan menutup telponnya tapi suara Aini menghentikan langkahnya untuk mematikannya.

"Kau lihat saja Farah, setelah ini polisi juga akan menjemput mu, aku tidak akan tinggal diam, jika aku masuk penjara maka kamu juga harus masuk, pergi kerumah Fatan untuk mencabut laporannya, jika tidak lihat saja apa yang terjadi sama kamu".

" Tapi kan? ".

"Tidak ada tapi-tapian, kerumah Fatan atau tokonya sekarang, aku tidak mau masuk penjara, camkan itu".

Aini mematikan sambungan telponnya meninggalkan Farah yang mengeram kesal karena tidak menyangka akan jadi seperti ini.

"Sialan Fatan, aku akan buat perhitungan, bodohnya aku percaya jika dia mau ketemu Aini padahal dia mau memasukkannya ke penjara, dia sengaja mencari tahu alamatnya". Sungutnya menghentakkan kakinya dengan kasar

Dia bergegas masuk ke mobilnya untuk ke toko Fatan karena dia tahu jam segini Fatan masih berada di toko, dia akan kesana mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya

"Mau apa kesini?? ". Tanya Fatan dengan dingin begitu melihat kakaknya masuk ke ruangannya tanpa salam.

Dia yakin kakaknya akan membahas Aini yang tertangkap polisi barusan karena dia sudah mendapatkan telpon dari polisi tadi pagi.

"Apa yang kau lakukan pada Aini Fatan?, keterlaluan kamu". Hardiknya dengan keras sambil memukul meja yang ada dihadapkan Fatan.

Nafasnya memburu, dia tidak mau masuk penjara karena Aini pasti akan membuat laporan untuk dirinya juga apalagi Aini bukan orang yang suka bercanda dengan ucapannya.

"Kakak akan menyusulnya jika tidak mau berhenti merecoki kehidupanku, aku tidak main-main dengan perkataan ku". Ucapnya dengan dingin dan datar.

Mata Farah melotot mendengar penuturan sang adik, dia tidak menyangka Fatan sudah sangat berubah sekarang.

"Aku ini kakakmu Fatan, kenapa kau keterlaluan sekali?? ".

Fatan kini berdiri dan berjalan mendekati sang kakak dengan penuh kemarahan, wajahnya memerah karena emosi yang ingin meluap, melihat itu Farah tahu jika perbuatannya sangat keterlaluan sampai adiknya bersikap begini.

"Kakak sudah hampir menipuku selama ini, kakak juga membuat usahaku hampir bangkrut, kakak membuatku hampir kehilangan keluarga kecilku dan sekarang kakak mau membuatku jadi laki-laki brengsek seperti ayah dulu, begitu?". Teriaknya dengan suara menggelegar sehingga terdengar sampai diluar ruangan kerjanya.

Farah mundur kebelakang, dia kini ketakutan melihat amarah yang berkobar dimata sang adik, dia khawatir jika Fatan kehilangan kendalinya dan menyakiti dirinya.

"Fatan, aku kakakmu, aku ingin yang terbaik untukmu". Ucapnya berusaha mengambil hati adiknya.

Walau dia yakin perkataannya akan semakin menyulut emosi adiknya.

Fatan terkekeh pelan menyadari jika kakaknya memang sangat egois dan hanya peduli pada dirinya sendiri.

"Kakak pikir aku tidak tahu apa tujuan kakak membawa aini kembali dekat denganku, jika kakak melakukan itu, aku akan melakukan hal yang sama pada kak Pras, aku yakin dia lebih menyukai wanita dimasa lalunya dibandingkan perempuan emosi dan tidak tahu diri seperti kakak". Fatan menyeringai sinis melihat wajah pucat sang kakak.

"Kau". Ucapnya terbata-batap

Dia tidak percaya jika adiknya akan melakukan hal yang sama dengan perbuatannya, suaminya pasti akan sangat senang bisa kembali dengan masa lalunya.

"Kenapa?, kakak tidak terima?, terus kakak pikir aku akan diam saja jika kakak berusaha menghancurkan rumah tangga ku, aku sudah cukup sabar menghadapi kakak, jadi kalau kakak tidak bisa ditegur maka aku akan melakukan hal yang sama seperti kakak lakukan, aku tidak main-main dengan perkataan mu".

"Kurang ajar, Aku tidak menyangka kau adik tidak tahu diri". Umpatnya dengan keras.

"Kakak lah manusia tidak tahu malu dan tidak tahu diri". Ucapnya dengan dingin.

Keduanya saling melemparkan pandangan dengan tajam, tapi ketakutan mulai menyelimuti hati Farah.

"Bagaimana seandainya Fatan benar melakukannya, bisa mati aku". cicitnya dalam hati, dia tidak mungkin mau kehilangan suaminya yang baik itu, sangat jarang ada suami seperti suaminya yang sabar dalam menghadapi dirinya.

"Aku tidak mau tahu Fatan kau harus mengeluarkan Aini dari sana, aku tidak mau tahu". Ucapnya berusaha mengendalikan keadaan.

"Tapi sayangnya aku tidak berminat melakukannya, jika kakak yang membuat masalah silahkan selesaikan sendiri, dan sekarang pergi dari sini sebelum aku seret kakak dengan paksa seperti kemaren".

Farah menghentakkan kakinya dengan penuh amarah dia bahkan membanting pintu ruangan sang adik saat keluar dari sana.

"Dasar, entah apa yang membuat kak Farah menjadi manusia egois dan tak punya empati seperti itu, heran aku".

1
incha
ditunggu kelanjutan nyyyyaaaaa
ChikoRamadani
mantap x fatan bisa bertindak tegas mengusir ulat bulu.... apalagi dia tahu si ulat bulu sudah bertemu dgn farah dan sudah jelas kalau tujuannya untuk mendekati fatan demi kekayaan...
si farah benar2 gak punya malu+otak, dia mau menghancurkan rumah tangga adiknya agar dia bisa berkuasa dengan apa yg dimiliki fatan...
padahal si farah sudah diberi nasehat ibunya, dan ibu mertuanya tapi dia tetap saja menyangkal atas kesalahan yang dia lakukan kepada fatan.... dan pras sudah lelah menghadapi sikap buruk farah tapi tak kunjung berubah jika tetap begitu kamu bkalan diceraikan oleh pras dan pastinya ibu mertuamu akan setuju keputusan anaknya.....

terlalu berambisi, serakah, boros/foya-foya tapi kamu yg akan rugi. kamu akan ditinggalkan keluarga mu farah....
Adi Sudiro
Ratih apa Ningsih thor
ChikoRamadani
bagaimana mau bicara kamu saja terlalu sibuk dengan keluargamu daripada istri & anakmu.... sampai kamu lupa memberikan mereka kepercayaan dan perhatian.
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...
ChikoRamadani
baru beberapa bab udah nyesek x ... rani harus mengalami trauma karena perbuatan fattan sampai dia merasakan ketakutan ... keluarga macam apa yang dibangun fatan ini ya allah. kasian istri & anaknya hidup nya terganggu dengan keluarga fatan yg toxic termasuk ibu dan kakak fatan...
Ummu Umar
ok Terima kasih kritiknya😄
Soraya
dh mampir thor, untuk kata bawah sama bawa itu beda artinya thor baru awal perhatikan typo nya lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!