NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Barat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[11] Ke Ruangan Dewan Istana

Dua hari kemudian,

Vivienne nampak meregangkan ototnya setelah seharian berkutat dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya, dia menyadarkan punggungnya pada kursi kerja mencoba rileks, lalu menarik nafas kasar.

Selepas kemarin di amuk semua orang dan sekarang harus mengurus buku kas urusan rumah tangga kerajaan agar benar-benar mendepak Rosalind pergi.

"Atau mungkin penjara labih bagus," gumam Vivienne terkekeh membayangkan hukuman Rosalind.

"Ah! sudah lah itu urusan nanti, sekarang aku lelah, aku butuh istirahat sebentar. Untung ke kursi ini sangat empuk aku bisa selonjoran," ungkap Vivienne.

Tidak berselang lama Anna mendatangi ruang kerja itu dengan nampan yang berisi kue dan teh hangat, dia kemudian mengarah meja sofa yang berada di ruangan Vivienne.

"Ya Mulia, Hamba menyiapkan Kue dan teh hangat," panggil Anna ketika Vivienne sedang melamun sambil bersandar pada bantalan kursinya.

Setelah mendengar suara Anna, Vivienne yang melamun kemudian menoleh kearah suara Anna berdiri di dekat sofa ruangannya.

"Owh, kamu sangat tau apa yang ku butuhkan Anna,"ucap Vivienne terlihat senang dengan antisipasi Anna.

Vivienne kembali meregangkan otot-ototnya, kemudian turun dari kursi berjalan menuju ke tempat Anna menyiapkan kue dan teh yang telah dia bawah.

Setelah sampai di sofa itu kemudian Vivienne memilih sofa tengah untuk duduk, selepasnya Anna melihat posisi duduk Vivienne telah nyaman dan Vivienne mengatakan, "Tuangkan untuk ku,"

Anna menuangkan teh earl grey yang berwarna hitam pekat itu dengan sentuhan minyak bergamot, Vivienne merasakan Aroma citrus menyegarkan dari teh itu, namun warna hitam itu sangat menganggu Vivienne.

"Jangan-jangan pahit lagi, " Vivienne bergidik ngeri.

"Ini Ya Mulia silahkan coba," ucap Anna tersenyum simpul kemudian menyerahkan pada Vivienne dengan kedua tangannya.

Vivienne kemudian mengambil nya dengan perlahan cangkir yang di berikan Anna, kemudian mencoba mengecap nya sedikit, jika teh itu aneh Vivienne akan menolak meminumnya.

Namun, detik berikut nya setelah bibir menyentuh cangkir teh itu, mata nya nampak membelalak matanya seperti rasanya kemewahan tertata di atas cangkir itu.

"Rasa nya seperti teh premium," ujar Vivienne mencoba lagi untuk merasakan teh itu.

"Memang benar Ya Mulia, teh ini sedang tren di kalangan bangsawan," jawab Anna terlihat menautkan tangannya.

"Ini pasti sangat mahal ya…” Penasaran Vivienne.

"Tidak Ya Mulia, ini sudah masuk di anggaran kerajaan,"

"Aku ingin mengoleksi teh di sini, rasa nya sangat memanjakan lidah," gumam Vivienne, karena dulu Vivienne di dunia modern menyukai matcha, teh jasmine, melati. Semuanya Vivienne suka.

"Oh Ya, Anna, aku ingin menyerahkan berkas urusan rumah tangga itu pada Kaisar," ujar Vivienne menoleh pada Anna.

Anna terlihat tercengang, karena permaisuri baru mengerjakan itu dua hari yang lalu dan masih ada satu hari lagi untuk mengerjakan nya, biasanya orang lain akan memanfaatkan tiga hari full.

"Cepat sekali, Ya Mulia."

"Yap… tidak ada salahnya kan, bisa kah kamu membawa ku ketempat pertemuan Kaisar dengan dewan istana?" tanya Vivienne sembari mengambil kue yang siapkan Anna.

"Tentu saja Ya Mulia," jawab Anna membungkukkan tubuhnya.

"Baik lah sekarang, kita urus dulu masalah ini, dan depak wanita ular itu keluar, lalu aku bisa istirahat sejenak sebelum menjadi pekerja Kaisar itu." gumam Vivienne menggenggam tangan nya dengan kuat kemudian meletakkan kue yang ada tangan nya ke atas wadah yang di bawah Anna.

"Ayo Anna," ajak Vivienne.

Sebelum itu, Vivienne mengambil semua berkas yang butuhkan untuk di tunjukkan pada Magnus di atas meja kerjanya kemudian merangkul Anna menuju ruangan dewan. Vivienne berfikiran mungkin mereka masih berdiskusi di ruangan itu.

Anna nampak tersenyum simpul melihat majikan nya yang sekarang, Vivienne yang sekarang menurutnya lebih ceria, tidak murung dan tidak suka memakinya.

Anna terlihat mengangguk kepalanya, "Sepertinya kesehatan mental Ya Mulia semakin membaik," gumam Anna dalam hati.

Tidak berselang lama mereka sampai keruangan dewan istana, Anna nampak mengarahkan tangannya menuju kearah ruangan itu, "Ya Mulia, ini ruangan yang Anda maksud kan,"

Vivienne tersenyum sinis, melihat para pengawal istana masih ada disana, kemudian dia mendekati nya.

"Pengawal, apakah Ya Mulia ada di dalam?" tanya Vivienne.

"Tapi, Ya Mulia. Anda tidak bisa masuk kedalam, di dalam hanya khusus dewan istana dan Kaisar saja." ujar Pengawal itu memberikan jawaban sekaligus penolakan untuk Vivienne.

Vivienne nampak menyentuh dagunya, padahal saat ini waktu yang sangat pas untuk mengungkapkan semuanya di depan semua orang agar hukuman Rosalind biaa lebih berat, namun dia tak bisa masuk ke dalam. Sangat di sayangkan, Vivienne menggelengkan kepalanya.

"Baiklah coba tanyakan pada Kaisar apa aku bisa masuk ke sekarang, ini sangat penting," kata Vivienne lagi mencoba tetap masuk.

"Tapi Ya Mulia…"

"Atau aku akan mengamuk di sini dan mengacak-acak kau!" potong Vivienne mengancam pengawal.

"Baiklah, akan saya tanyakan, tapi jika tidak diizinkan, apakah Ya Mulia akan meyerah?"tanya Pengawal itu sebelum berbalik.

"Tergantung, lihat saja nanti, sudah sana pergi," timpal Vivienne memalingkan wajahnya.

Pengawal itu terlihat masuk kedalam ruangan itu, terlihat Vivienne mulai bosan kerena pengawal itu ternyata pergi cukup lama. Vivienne bolak-balik di depan pintu membuat pengawal lain nampak pusing begitu pun pelayan pribadi nya, Anna yang ikut bingung di buatnya.

Setelah beberapa saat pengawal yang masuk akhirnya keluar, Vivienne melihat raut wajahnya namun tidak ada yang bisa di baca, kini hanya bisa mendengar langsung dari mulut pengawal itu, dia boleh masuk atau tidak.

"Bagaimana pengawal, apakah aku boleh masuk?" tanya Vivienne.

"Iya, Ya Mulia, Anda boleh masuk," ucap Pengawal.

"Yes, bagus, terimakasih pengawal," ucap Vivienne menepuk bahu pengawal itu dengan senyum simpul penuh semangat.

"Anna, Ayo masuk, " ajak Vivienne menarik tangan Anna, pengawal itu ingin menghentikan Anna juga namun ketika melihat berkas yang ada di tangan pelayan itu dia pun mengurung kan niatnya.

Setelah membuka pintu, Vivienne melihat ruangan itu penuh dengan orang, ada yang terlihat sudah lansia dengan kumis yang memutih dan ada pula yang berusia sama seperti nya.

Dia kemudian melihat keujung sana, Magnus duduk di tengah rombongan itu dengan wajah datarnya seolah penasaran dengan kedatangan Vivienne yang tiba-tiba.

'Ada apa dia sini menganggu rapat ku saja,' begitulah isi pikiran Vivienne melihat wajah Magnus saat ini.

"Pengawal mengatakan, ada yang ingin kamu katakan pada ku, apa itu?" tanya Magnus terlihat tidak ingin berbasa-basi dan ingin penjelasan Vivienne di percepat.

"Anda ingat tiga hari yang lalu Anda meminta saya mengerjakan buku kas urusan rumah tangga istana," ucap Vivienne mengambil berkas dari tangan Anna kemudian menujukan pada semua orang di ruangan itu termasuk Magnus.

"Benar, tapi mengapa bisa secepat ini," jawab Magnus memicingkan matanya.

"Ini baru nama DEADLINE, Ya Mulia," seru Vivienne dengan bangga.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Rere Lumiere: di tunggu ya 🙏
total 1 replies
swanaswana
lanjuttt thorrrrr, cumungud yaww🌷
Rere Lumiere: Makasih
total 1 replies
koko
author kok episode ngulang lagi
Rere Lumiere: oke siap
total 15 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!