Setelah mengalami penderitaan di kehidupannya karena keberuntungan memiliki wajah cantik, tubuh semampai dan kaya. Kirana mendapat kesempatan kedua untuk hidup kembali. Sebagai orang jelek, miskin dan badan gemuk. Tak disangka keberuntungannya ikut berubah. Bahkan dia mendapat jodoh yang lebih baik daripada saat menjadi wanita cantik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Membawa Kirana ke perusahaan ternyata langkah yang tepat. Kehadiran Kirana di sisi Armand mampu mengalihkan perhatian semua orang. Termasuk wartawan yang berkumpul di depan perusahaan.
Semuanya hanya memperhatikan Kirana yang berjalan tepat di belakangnya. Tidak ada yang mampu bertanya bahkan bicara. Penampilan Kirana yang memakai baju resmi biasa dapat membungkam semua suara sumbang. Dan Armand merasa puas karenanya.
"Siapa mereka?" tanya Kirana sepertinya belum pernah melihat kerumunan wartawan.
"Orang yang tidak penting" jawab Armand lalu melingkarkan tangan di pinggang Kirana dan membawa wanita itu masuk ke dalam perusahaan.
Setelah Armand dan Kirana baru kerumunan itu bersuara, berisik dan mengambil gambar. Sayangnya mereka terlambat.
"Apa ada pegawai yang akan mengenal saya?" bisik Kirana membuat mereka lebih dekat. Dan Armand menambah keramaian dengan mencium kening calon istri palsunya.
"Tidak akan"
"Bagaimana Anda bisa yakin?"
"Karena mereka bahkan tak bisa bicara. Lihat ke depan dan perhatikan mereka"
Kirana menurut dan melihat ke arah pegawai. Menyetujui ucapan Armand dan berjalan lebih percaya diri.
Sampai di ruangan, tampak sekali asisten Armand menahan amarahnya.
"Anda harus mengadakan konferensi pers. Pada wartawan menunggu Anda membuat pernyataan!"
"Pernyataan tentang apa? Mereka bahkan tidak bertanya"
"Tuan Armand. Ini menyangkut nasib keturunan grup Riady. Anda harus menikah"
"Dan kau sudah melihat calon istri yang aku pilih"
"Kakek, ayah dan paman Anda tidak menyetujui hubungan ini"
Armand memberi isyarat pada Kirana agar mendekat ke arahnya. Memaksa wanita itu duduk di pangkuannya dan menciumnya. Asisten yang ada di depan Armand harus berbalik agar tidak melihat kemesraan keduanya.
"Aku tidak peduli dengan pendapat mereka. Aku telah memilih calon istriku. Jangan pernah mencampuri urusanku!!"
"Tapi Tuan, kalau Anda bersikeras. Grup Riady akan melakukan sesuatu yang ekstrim. Anda tahu kalau selama ini Tuan Budi menahan diri untuk membiarkan Anda melakukan apapun. Tapi kali ini ayah Anda tidak bisa lagi menahan diri. Apalagi setelah Anda membawa calon menantu yang tidak sesuai dengan kriteria mereka"
Armand terpaksa menghentikan kemesraannya dengan Kirana. Juga memaksa wanita itu turun dan menjauh darinya.
"Ayah bisa mencoba. Tapi aku akan terus melawan sampai mereka berharap tak memiliki pewaris lagi!" ancam Armand lebih keras daripada ketiga pria tua di grup Riady.
Setelah menjalani hidup yang beraneka ragam, dia tidak takut lagi keluar dari grup Riady.
"Tuan, Anda akan menyesali semuanya"
Armand tak lagi ingin meladeni asistennya. Dia mengusir budak ayahnya itu keluar dan ingin sendirian. Melupakan kehadiran Kirana yang duduk dan menatapnya dalam diam.
Sungguh lucu melihat bagaimana Tuan Armand menolak keluarganya sampai berani mengorbankan perusahaannya. Kirana yang dari tadi dijadikan alat pemanas hanya bisa diam dan tertawa dalam hati.
Kirana pikir, Tuan Armand melakukan kesalahan besar dengan melawan keluarganya.
Orang miskin sepertinya. Yang tidak pernah memiliki latar belakang pernah kaya atau keluarga berada atau hidup dalam lingkungan masyarakat atas, tidak akan pernah bisa membangun perusahaan sebesar ini.
Kirana harus berpikir ribuan kali, ketika ingin memakai semua tabungannya untuk membangun sebuah usaha. Karena bila gagal, dia tidak akan mungkin bisa memulainya lagi. Karena uang itu akan hilang. Dan semangatnya yang menggebu-gebu akan berubah menjadi penyesalan tanpa henti.
Bahkan sekarang, Kirana pernah beberapa kali merasa menyesal karena bersikeras untuk kuliah. Mengambil pinjaman besar hanya agar bisa memenuhi permintaan ibunya.
Padahal jika semua uang itu dia pakai untuk membuka toko, dia akan mendapatkan hidup yang baik. Meski tidak kaya dan mewah, Kirana tetap bisa melalui hidup hari demi harinya.
Tapi tidak pernah bisa bermimpi mendirikan sebuah perusahaan periklanan dengan 1045 pegawai di dalamnya.
Ternyata, pria yang selama ini Kirana agungkan sebagai contoh hidup orang yang berhasil dengan kerja keras. Berbeda dengan kenyataan aslinya.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Tuan Armand.
"Tidak ada" jawab Kirana berbohong.
"Apa kau pikir aku harus kembali ke keluargaku? Jangan harap!! Aku tidak akan pernah kembali pada mereka. Sudah cukup mereka menghancurkan hidup ... "
Lagi-lagi. Tuan Armand menghentikan bicaranya disaat tertentu.
"Saya hanya salah satu pegawai Anda. Tidak akan bisa memberi saran pada Anda. Apalagi tentang masalah seperti ini"
"Keluarlah!!" perintah Tuan Armand.
"Baik" jawab Kirana lalu keluar sesuai perintah.
Kirana melihat asisten yang bekerja dengan penuh amarah. Dan setelah melihat Kirana, amarah itu sepertinya semakin terbakar. Membuatnya bergerak tanpa arah lalu menghentikan pekerjaannya yang berantakan.
"Anda tidak perlu merasa terintimidasi karena kehadiran saya. Karena yang sebenarnya harus Anda waspadai hanya Armand dan luka dalam hatinya yang sulit disembuhkan" ucap Kirana lalu pergi ke tempat favoritnya selama bekerja di perusahaan ini.
Beberapa waktu duduk di taman belakang perusahaan, tiba-tiba ada seorang pria yang menghampirinya. Seingat Kirana, pria itu adalah manajer bagian produksi. Mereka jarang berinteraksi karena Kirana menghabiskan banyak waktu bekerjanya di dalam ruangan keuangan yang tersembunyi.
"Maaf, jika kehadiran saya mengganggu waktu Anda. Tapi, kalau boleh, bisakah saya mengatakan sesuatu?" ucap pria yang sepertinya tak lebih tua dari Tuan Armand tapi juga tidak semuda Kirana.
"Boleh" jawab Kirana
"Anda ... Sangat cantik"
"Ahh, terima kasih"
"Bisakah saya ... " ucap pria itu terbata lalu terdiam lama seperti memikirkan kata selanjutnya.
"Apa?" tanya Kirana tak sabar.
"Maaf. Bisakah saya, menggunakan Anda sebagai model dalam komik buatan saya?"
"Apa? Model dalam komik?"
"Iya. Sosok Anda sangat sesuai dengan karakter malaikat yang saya ciptakan. Tapi saya belum bisa membuat gambar visualnya karena tidak ada wanita satupun yang sempurna seperti karakter itu. Dan sekarang, saya seperti melihat karakter yang saya ciptakan hidup dan bernapas di depan saya" jelas pria itu.
"Apa aku boleh tahu komik tentang apa itu?" tanya Kirana ingin tahu.
Akhirnya pria itu duduk di sebelah Kirana lalu menceritakan tentang jalan cerita komik yang dibuat. Dengan karakter yang seperti Kirana.
Dan menurutnya itu sangat menarik. Kirana baru tahu ada dunia ini. Dunia imajinasi yang mengijinkan siapapun menciptakan karakter sesuai dengan keinginan.
"Bagus juga" ucap Kirana setelah mendengar semua jalan cerita komik itu.
"Bisakah saya mengambil gambar Anda?" tanya pria itu dengan sopan. Baru kali ini ada pria berlaku sangat sopan padanya.
"Tentu saja"
Pria itu mulai mengambil gambar Kirana dari berbagai sisi dan merasa puas setelah berhasil melakukannya. Seperti anak kecil yang akhirnya bisa membeli mainan incarannya.
"Apakah saya bisa menunjukkan komik buatan saya pada Anda? Tentu saja setelah gambarnya jadi"
"Boleh"
"Tapi Anda pasti sangat sibuk menemani Tuan Armand dan ... "
"Tidak. Aku tidak sibuk. Dan aku akan datang ke perusahaan mulai hari ini. Jadi, bisakah aku membaca komik itu setelah gambarnya jadi?"
"Iya. Iya"
Pria yang lucu. Tersenyum lebar hanya karena mendapatkan hal seperti ini.