 
                            "Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19- ingatan alaska.
"persetan " umpat el yang tengah mendapatkan pukulan.
"berhenti alaska kenapa lo mukulin el? karina. berusaha menghentikan kan nya.
karina berusaha memopoh tubuh el duduk ke kursi.
"lo bahkan ga kenal sama el tapi kenapa lo malah memukul nya." nampak raut wajahnya karina terlihat marah. karina mengobati pipi el dengan sebuah kain bungkusan es batu.
entah kenapa hati alaska terasa marah melihat karina tengah menghawatirkan el.
"lo kenapa belain dia?" tanya alaska dengan nada datar.
"karna dia teman dekat gua lo yang kenapa mukulin el secara tiba tiba" cerca karina.
"lo kenapa bos? kok tiba tiba ngamuk ga jelas? pms? " tanya velix.
alaska melihat sekitar kantin yang telah melihat ke arah nya.
"kenapa gua semarah ini ya" batin alaska.
alaska berjalan pergi meninggalkan teman temannya. teman teman alaska mau tidak mau mengikuti nya dari belakang. Masih terasah seperti ada yang membakar hati alaska ia berusaha menenangkan diri nya.
"lo mau gua bawain ke uks ga?" karina menanyangkan dengan nada khawatir.
"gausah entar lagi gua mau balik"
"lo kok bisa di sini sih?" heran karina.
"gua masih ada urusan udah sana balik ke kelas udah jam pelajaran ni tadi gua niat nyamperin doang."
el berdiri lalu berjalan pergi keluar dari kantin.
"dia siapa rin?" tanya rayya.
"teman lama gua"
"eh rin itu bukannya el yang dulu pindah sekolah tempat kita ya" tebak Clara.
karina mengangguk sebagai jawaban.
"eh anjir udah jam segini ayok buruan lari nanti kita kenal hukum guru." panik Clara yang tengah melihat jam tangannya menujukan pukul 11.45 yang berarti mereka sudah telat 15 menit.
mereka bertiga berlari ke arah kelas namun mereka telat guru killer yang tengah mengajar melihat ke arah mereka dengan tatapan mematikan.
"kalian telat 17 menit sekarang kalian hormat ke tiang bendera sampai istirahat ke dua." perintah buk Lina.
"tapi bu tadi kami ada masalah di kantin kalo tadi anak geng-"
"TIDAK ADA ALASAN SEKARANG HORMAT KE ARAH TIANG BENDERA!" buk Lina memotong alasan Clara dengan raut wajahnya yang tengah marah.
mereka tidak mau masalah di perbesar mereka menuju ke tiang bendera lalu memberi hormat. suasana panas yang sangat terik membuat mereka sedikit kelelahan.
"mata hari nya terik banget sialan" gerutu Clara.
"lo ga liat apa badan gua uda bercucuran keringat." ucap rayya.
"lo ga capek rin? " tanya rayya.
"capek banget" keluh karina.
mereka kelelahan bahkan Clara sengaja duduk agar menghilangkan capek nya.
mata nya tidak sengaja menangkap seseorang yang ia kenal.
"natha? kenapa dia di situ?" heran Clara.
"lo lihat apaan rin? hantu?" tanya rayya yang tengah melihat arah pandangan Clara.
"lo kenal natha?" rayya melihat mata Clara yang tengah melihat ke arah natha.
"lo kok bisa tau dia natha?" heran Clara.
"dia kan terkenal karna tampang nya yang tampan tapi aslinya dia aneh."
"aneh? maksudnya? "
"hadeuh mending kata gua ma jauhin aja ntar lo tau sendiri." rayya kembali berdiri dan memberikan hormat ke tiang.
Sementara itu karina mulai mandi keringat baju nya yang basah akibat keringat yang bercucuran.
"rin lo mandi keringat? gile basah banget baju lo" ucap rayya yang melihat baju karina agak menerawang akibat basah.
Clara yang berdiri kaget melihat karina basah karna keringat.
"rin lo mandi ya? baju lo basah banget." kaget Clara.
"emang basah banget ya?" karina melihat ke arah tubuh nya sendiri.
"basah banget baju lo agak nerawang jadi nya."
tiba tiba seseorang memberikan jaket ke tubuh karina.
"ganti baju lo"
Clara dan rayya kaget melihat kedatangan alaska yang terlihat sangat peduli dengan karina.
"Clara lo lihat alaska kenapa tiba tiba jadi baik?" bisik rayya.
"ga tau, apa mungkin dia mau buat masalah lagi sama karina?" bisik balik Clara.
alaska membawa pergi karina yang sudah ia pakai kan jaket.
rayya dan Clara hanya saling menatap aneh.
"ganti baju lo sana" alaska memberikan baju sekolah baru yang ia beli tadi.
karina hanya mengambil lalu mengganti baju nya. karina sedikit bingung dengan sikap alaska yang sekarang jadi baik.
"apa dia mau ngerencanain sesuatu?" gumam karina.
karina keluar dari kamar mandi lalu berterima kasih ke alaska.
"makasih nanti gua ganti uang baju nya" karina ingin berjalan pergi.
namun ia di tarik alaska hingga bertatap mata nya.
"jangan jauh jauh dari gua"ucap alaska dengan lirih.
karina hanya terdiam mendengar kan nya kali ini benar benar bukan seperti alaska yang kejam tapi kali ini seperti alaska yang sangat lembut.
"gua ga peduli lo siapa di masa lalu gua tapi entah kenapa gua nyaman di dekat lo gua juga cemburu saat lo dengan dengan orang lain" alaska memeluk karina dengan erat membuat karina luluh.
pelukan itu sangat nyaman membuat alaska. tidak mau melepaskan nya.
"lepas alaska gua ga mau ada yang ngelihat gua pelukan sama lo. gua takut bakal di bully lagi" karina memberontak melepaskan pelukan alaska.
"maaf gara gara gua lo jadi begini" alaska memandang wajah cantik karina lalu mencoba mendekat kan wajah nya.
jantung karina berpacu dua kali lebih cepat membuat nya gugup dan takut.
"lo mau ngapain?" gugup karina.
"jangan panggil gua dan lo. aku mau sekarang lo manggil gua dengan sebutan kamu dan aku." perintah alaska.
"kenapa harus gua mau?"
"karna kalo kamu gamau nurutin gua bakal ngebunuh semua cowo yang dekat dengan kamu" ancam alaska.
karina mematung mendengar nya.
terlintas samar samar ingatan alaska.
" nanti kalo udah besar gua mau nikahin lo"
"haha ayok foto di sana"
alaska sedikit mengingat kejadian itu
sekarang ia mengingat samar samar ia tau siapa anak kecil yang selalu menghantui pikiran nya.
"karina gua ingat sedikit tentang lo. jangan benci sama gua karna gua melupakan lo" lirih alaska
"alaska? kamu beneran alaska yang dulu aku kenal kan?"
"iya karina walaupun gua belum mengingat banyak tapi gua bakal berusaha buat mengingat lo lagi" alaska mengusap pipi putih karina.
mata karina berkaca bulir bulir air mata nya lolos membasahi pipinya.
"alaska jahat ngelupain karina jangan berubah aku mau alaska yang begini trus bukan alaska yang melukai aku" karina memeluk tubuh alaska ia menangis.
"maaf" alaska hanya bisa meminta maaf ke karin. ia membalas pelukannya ntah mengapa hatinya terasa sakit kalo mendengar karina menangis karna dirinya.
"gua bodoh banget kenapa gua bisa lupain gadis yang telah buat hidup gua berarti" batin alaska.