NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Pada Kakak Ipar

Jatuh Cinta Pada Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Tukar Pasangan / Tamat
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Dilahirkan dari pasangan suami istri yang tak pernah menghendakinya, Rafael tumbuh bukan dalam pangkuan kasih orang tuanya, melainkan dalam asuhan Sang Nini yang menjadi satu-satunya pelita hidupnya.
Sementara itu, saudara kembarnya, Rafa, dibesarkan dalam limpahan cinta Bram dan Dina, ayah dan ibu yang menganggapnya sebagai satu-satunya putra sejati.

"Anak kita hanya satu. Walau mereka kembar, darah daging kita hanyalah Rafa," ucap Bram, nada suaranya dingin bagai angin gunung yang membekukan jiwa.

Tujuh belas tahun berlalu, Rafael tetap bernaung di bawah kasih sang nenek. Namun vidhi tak selalu menyulam benang luka di jalannya.

Sejak kanak, Rafael telah terbiasa mangalah dalam setiap perkara, Hingga suatu hari, kabar bak petir datang sang kakak, Rafa, akan menikahi wanita yang ia puja sepenuh hati namun kecelakaan besar terjadi yang mengharuskan Rafael mengantikan posisi sang kakak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jatuh cinta pada kakak ipar

London,

"Aku akan kembali ke tempat asalku. Ingatanku sudah pulih, satu ruangan rahasia telah membuka lembaran masa lalu yang menyakitkan. Dan sekarang… aku merasa harus kembali ke tempatku yang sebenarnya." Rafa menatap Farel dan Marsel yang duduk di ruang tamu. Tatapannya teduh namun sarat dengan luka yang tersimpan.

Farel membeku. Matanya melebar, sulit mempercayai kata-kata yang keluar dari mulut kakaknya itu. Baru dua minggu Rafa menjalani pengobatan, sedangkan prediksi dokter menyebutkan kesembuhannya masih membutuhkan waktu berbulan-bulan. Namun kini, di hadapannya, Rafa bicara dengan tenang, seolah seluruh beban ingatan yang hilang telah kembali begitu saja.

Farel menelan ludah, berusaha menimbang kata-katanya, "Baiklah, kak… beberapa bulan lalu, sebelum kakak berangkat ke London dan mengalami kecelakaan itu… apakah benar kakak memesan cincin melalui Rafael?" farel mencoba menguji ingatan Rafa, tidak mungkin prediksi dokter meleset, pengobatan ini seharusnya berjalan beberapa bulan,

Cincin itu yang diperjuangkan Farel dengan penuh kesulitan demi sampai ke tangan Rafael sekarang terasa semakin berat maknanya. Ia tahu alamat kantor yang menjadi tujuan cincin itu, sebab beberapa hari lalu, Rafael sendiri sempat membicarakan urusan bisnis tersebut bersamanya, Rafa mengetahui segala nya, tentang cincin itu, dan juga pengagum cincin itu,

Rafa terdiam sejenak, lalu mengangguk mantap. Tatapannya tajam, namun bibirnya melukis senyum samar penuh kepastian."Ya, aku ingat. Cincin berwarna ungu, berlapis perak, dengan sebuah berlian di tengahnya. Aku memberikannya pada Viola sebagai tanda lamaranku. Dan… ia menerimanya, cincin itu aku minta tolong Rafael Carikan, siapa sangka dia langsung mendapatkan nya, dan memberikan pada ku "

Farel menatap lekat wajah Rafa. Tak ada keraguan sedikit pun dari raut itu, matanya bahkan berbinar saat menyebut nama Viola. Dada Farel terasa sesak. Sementara pikirannya melayang pada Rafael pesan-pesan yang ia kirim sejak kemarin pun belum dibalas. Situasi semakin genting, namun Rafael seakan menghilang tanpa jejak.

Rafa tahu, bahwa farel sedang menguji apakah ingatkan nya benar sudah pulih, walau suasana saat ini menjadi tegang, Rafa mencoba untuk tenang, agar ekspresi wajah nya tidak terbaca oleh farel,

" apakah ada yang ingin kau pastikan lagi? "

Farel merasa tidak pantas menanyakan hal ini, tapi Rafa pasti tahu kejadian apa yang membuat Rafael sampai pindah ke negara ini, alasan apa yang membuat nya sampai menjadi seperti ini, gigih namun sikap buruk nya masih melekat pada nya,

" apa alasan Rafael pindah dan tidak memakai nama marga kalian? "

Deg,,,,

luka masalalu, kembali terbuka, Rafa yang sama sekali tidak beritahu bahwa saat itu Bram lah yang meminta agar Rafael meninggalkan mereka dan tidak ingin melihat wajah nya lagi, dan saya itu Rafa hanya diam tidak bergerak, melihat sang adik terpaku kemah di hadapan ayah mereka,

" keluarga, apakah Rafael pernah membahas masalah keluarga dengan mu? Rasa sakit Rafael tidak akan pernah pulih, karena penyebab nya adalah keluarga,,, " jawab Rafa,

Kesedihan terlihat jelas di wajah Rafa saat mengatakan tentang adik nya itu, siapa lagi yang akan merasakan sakit yang sama selain saudara kandung sendiri, dunia pun tidak sudi melihat kenyamanan Bram di atas luka anak nya,

Apa yang membuat farel tidak percaya bahwa ingatkan Rafa sudah kembali, jika Rafa bisa memberikan jawaban yang bahkan bisa membuat yang mendengarnya saja menangis,

...🌻🌻🌻...

Rumah Sakit,

Keringat dingin terus membasahi tubuh Viola meski infus telah terpasang sejak tadi. Dokter hanya berkata ia mengalami shock, namun Rafael yang menggenggam erat tangan istrinya tahu bahwa ini lebih dari sekadar itu. Wajah Viola pucat, bibirnya kering, dan napasnya tersengal seolah berjuang untuk sekadar bertahan.

Rafael duduk di sisi ranjang, jemarinya tak lepas dari tangan Viola yang dingin. Ia menatap wajah istrinya yang terpejam, penuh ketakutan akan kemungkinan terburuk. Apa yang bisa ia lakukan selain menunggu?

Dalam kegelisahan, Rafael memutuskan untuk menelpon ibu Viola. Ia tahu hubungan Viola dengan keluarganya retak, namun di saat seperti ini… ia merasa mereka harus tahu.

Nada dering bersambung. Sang ibu menerima dengan suara datar, namun nada suaranya berubah terkejut ketika Rafael berbicara dengan sopan, berbeda dari Rafa yang selama ini ia kenal.

"Bu… Viola sakit. Tolong datang ke rumah sakit."

Seher dan Burhan segera bergegas. Vanilla yang kebetulan cuti dari pekerjaannya bersikeras ikut meski awalnya ditolak. Ada sesuatu di balik tekadnya, sesuatu yang terselubung dari niat murni seorang keluarga.

Setibanya di rumah sakit, Rafael menyambut mereka di lorong. Wajahnya terlihat cemas, alisnya berkerut dalam, matanya dipenuhi ketakutan. Vanilla, mengambil celah, menyentuh lembut tangan Rafael seolah memberi semangat padahal terselip niat lain yang tak terbaca oleh siapa pun.

Mereka masuk ke ruang rawat. Seher menghampiri ranjang, mengusap wajah Viola yang pucat. Matanya menyipit, suaranya dingin, "Kenapa bisa begini? Di rumah, dia baik-baik saja. Tidak pernah sakit seperti ini."

Burhan menunduk, sementara Vanilla segera menyela dengan senyum tipis, "Sudahlah, Bu. Kakak ipar Rafa sudah berusaha yang terbaik. Lagipula, ia yang meminta kita datang. Itu artinya dia ingin menjalin hubungan baik dengan kita, melupakan pertengkaran yang lalu."

Kejadian kurang menyenangkan saat makan malam, tentu Rafael ingat, namun selimut mana yang lebih hangat daripada kasih sayang seorang ibu, bahagia mana yang lebih indah, selain bahagia di rawat oleh sang ibu, anak perempuan memang cenderung dekat dengan ayah nya, itu sebab nya Rafael meminta agar seher dan Burhan datang, agar memberikan limpahan kasih sayang untuk viola,

Viola perlahan membuka mata. Pandangannya masih kabur, kepalanya pusing. Begitu samar-samar melihat sosok di hadapannya, ia terbelalak Seher, Burhan. Dengan suara lemah, ia bergumam, "Kenapa… kenapa kalian di sini? Kenapa kalian yang datang?"

Vanilla menunduk, tersenyum manis namun penuh kepura-puraan. "Kakak ipar Rafa yang meminta, kak Viola, Sepertinya dia benar-benar ingin berdamai dengan keluarga kita melupakan masalalu dan membuka lembaran baru, ."

Mata Viola membesar, menatap Rafael yang berdiri kaku di sudut ruangan. Dalam hatinya, kepingan kebenaran mulai menyatu. 'Jadi benar… dia bukan Rafa. Dia adalah Rafael, Rafa tidak mungkin meminta orang-orang kejam ini untuk datang dan menatap ku seperti ini ' Guma viola, menatap Rafael,

Air mata Viola menetes. Andai saja ia mengetahui kebenaran itu sejak awal, mungkin semua ini tidak akan sampai sejauh ini. Namun sekarang, apa yang bisa ia lakukan? Anak yang sedang ia kandung bukanlah sesuatu yang bisa ia hapus begitu saja dari kehidupannya. Ia harus menjalaninya, meski hati dan pikirannya terpecah antara kenyataan dan takdir pahit yang harus diterimanya.

Jangan lupa beri bintang lima, like dan komen ya teman-teman

Bersambung...........

Hai teman-teman, yuk bantu like, komen dan masukkan cerita aku kedalam favorit kalian, ini karya pertama aku dalam menulis, mohon bantuan nya ya teman-teman terimakasih........

1
Anyue
jatuh cinta pada kaka ipar tapi kok meninggal 🤔
Penapianoh📝
baru mampir kesini thor😌
Lilik Ayu
anara anak kuat
Azka Rafli
ini serius???
Azka Rafli
mengesankan
Lilik Ayu
viola wanita kuat
Septi Utami
jangan lupa di follow ya kak akunku biar tau kelanjutan ceritanya hihi, buat yang lain mari mampir ada 2 cerita: Rasa Diujung Senja, dan Jodoh Untuk Suamiku. terimakasih🙏
Lilik Ayu
luar biasa, gak sabar nunggu selanjutnya
Vio La
lanjut Thor
NRLwrites
semangat kk ☺️☺️
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Reenie
Thor, ini judulnya udah diubah ya?
aurel: iya kak
total 1 replies
tika
up lagi thor
Jihan Hwang
udah mampir thor
Nara
Semangat ya thoor /Applaud//Determined/
Elisabeth Ratna Susanti
keren banget 🥰
Verlit Ivana
saya mampir membaca. saran kak, untuk kata asing, dicetak miring untuk pembeda.
tika
lanjut
Kaginobi
Semangat terus nulisnya kak 😁
Elisabeth Ratna Susanti
bener banget kesempatan tidak datang dua kali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!