Demi untuk mendapatkan pengakuan dari keluarga Tan, Claudia bersedia menikah dengan pria misterius yang penyakitan demi mengganti posisi Pricilia kakak tirinya.
Claudia lahir dari sebuah kesalahan ibunya yang hamil di luar nikah oleh ayahnya Morgan Tan.
Tidak pernah mendapatkan kasih sayang sejak kecil dan kerapkali mendapatkan hinaan, Claudia tumbuh menjadi wanita yang cantik dan percaya diri.
Takut akan rumor dan kondisi buruk Edward, kelurga Tan sengaja menukar anak gadisnya Pricilia dengan anak haram Morgan Tan yaitu Claudia. Apalagi terdengar rumor pria tersebut memilki penyakit aneh dan istri-istrinya meninggal secara misterius.
Lalu, bagaimana kah nasib Claudia di tangan kelurga Chen?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria di kamar misterius
"Kapan Tuan Chen pulang?! Tanya ku
Bibi Helen memutar bola matanya malas, "Saya tidak tahu, kapan Tuan Chen kembali."
Aku mengangguk "Baiklah, aku mau istrahat dulu. Permisi!"
Aku melangkah menuju tangga dan menaiki anak tangga dengan perlahan, mata ku masih menatap kamar tersebut, ada lukisan Naga merah di depan pintu kamarnya yang tertutup.
Ku melepaskan seluruh pakaian di tubuhku, lalu masuk kedalam kamar mandi untuk berendam di bathtub. Aroma wangi terapi menguar di permukaan air, aku menikmati air hangat di dalam bathtub.
Lima belas menit kemudian aku selesai mandi dan memakai jubah handuk. Hari mulai menjelang sore, aku duduk di balkon sambil menikmati pemandangan awan yang mulai tertutupi senja.
Aku telah kembali ke mansion, akan banyak peristiwa yang belum aku ketahui. Tentang wanita berbaju putih yang melewati kamar ku, suara teriakan wanita di tengah malam dan gudang di lorong yang mengarah pada ruangan bawah tanah.
Seorang pelayan masuk kedalam kamar dan menaruh hidangan diatas meja.
"Nyonya silakan di nikmati, ada sup ikan dan sayur wortel, susu putih hangat beserta potongan buah."
"Terima kasih."
Pelayan itu meninggalkan kamar, kebetulan aku sangat lapar. Ku nikmati hidangan tersebut hingga tandas. Karena lelah seharian di perjalanan akhirnya aku tertidur lelap.
Malam semakin larut, aku tidak tahu sudah jam berapa sekarang, tetapi aku terbangun kerena di kejutkan oleh suara rintihan seseorang. Aku terduduk sambil mengucek mata ku. Lalu turun dari ranjang dan berjalan kearah pintu.
Aku buka pintu kamar perlahan dan menajamkan pendengaran ku. Sayup ku dengar kembali suara rintihan itu dan ini lebih keras suaranya.
Ternyata suara itu berada di lantai bawah. Aku melangkah perlahan menuruni anak tangga yang berukir dengan penuh hati-hati. Jantung ku berdebar lebih cepat dari biasanya, ternyata suara itu berada di dalam sebuah kamar. Aku sempat ragu ingin mendekat, tetapi naluri ku berkata, aku harus mendekat.
Aku sudah berada di lantai bawah, suara itu semakin jelas terdengar, suara rintihan seorang pria. Ruangan di lantai bawah tampak redup, banyak kamar yang tertutup rapat dan aku sendiri tidak tahu isi di dalamnya.
Jam dinding yang berada di sudut ruangan terus berdetak, aura dingin yang mencekam mulai terasa, aku menoleh pada jam dinding besar yang berdiri kokoh. Ternyata Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari.
Aku semakin mendekat kearah suara tersebut, dan tepat di depan pintu berwarna merah bergambar Naga. Bukankah kamar ini yang tadi aku perhatikan? Ternyata ada orangnya di dalam kamar, aku semakin penasaran dan ingin mengetahui siapa yang berada di dalam kamar.
Suara itu semakin jelas terdengar, suara orang merintih kesakitan. Jantung ku terus berdebar, aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya.
Ku ketuk kamar bergambar Naga tersebut.
"Tok, tok, tok...
"Siapa di dalam?!
Ku ketuk pintu sekali lagi, aneh, tiba-tiba hening. Tidak terdengar lagi suara rintihan orang kesakitan tadi. Aku semakin bingung dan penasaran. Tetapi aku tidak berhenti untuk terus mengetuk pintu.
Dari dalam kamar, terdengar suara handle pintu di buka. Aku berdiri tepat di depan pintu, saat pintu terbuka, tiba-tiba sebuah tangan kekar menarik ku kedalam kamar. Aku terpekik dan terkejut, sebab di dalam kamar lampu dalam keadaan mati.
"Siapa kau!" seru ku.
Terdengar nafas kasar seorang pria di dekat ku. Aku sungguh ketakutan setengah mati, sebab nafasnya seperti sedang memburu sesuatu. Aku mundur dan mencari pintu yang tadi aku di tarik. Sialnya pintu terkunci dari dalam, aku berusaha gedor-gedor pintu, namun tidak ada seorangpun yang datang menolong.
"Tolong.... Keluarkan aku dari sini!" teriakku.
Aneh, di luar kamar seperti senyap. Suara teriakan ku seperti tidak bisa tembus pintu. Pria itu menarik tubuhku dan melemparkannya keatas kasur. Aku berusaha berontak, namun kalah dengan tenaganya yang besar. Tangan kekarnya merobek baju tidur ku.
Aneh aku mencium aroma familiar dari tubuh pria ini. Aku begitu merasa nyaman dan dekat dengannya. Perasaan ini tidak bisa di bohongi, aku menginginkan dirinya bahkan lebih dari yang ku bayangkan.
"Apakah pria ini tuan Chen suamiku?"
Sentuhan nya pernah aku rasakan saat di hotel malam itu. Walaupun saat itu aku setengah sadar, Namun, aku sangat hapal dengan sentuhan nya.
Aku seperti terhipnotis, dan membiarkan tubuh ku terhanyut dalam sentuhan permainan nya. Nafasnya tidak sekasar tadi, lebih teratur dan rileks. Aku yakin, pria ini adalah tuan Chen suamiku. Walaupun wajahnya tidak terlihat, Namun hatiku dapat merasakan ketulusan nya.
Ku raih wajahnya yang sedang berada di atas tubuh ku, ku pegang hidungnya yang mancung, dan alisnya yang tebal. Aku tidak tahan untuk bertanya "Tuan Chen, aku tahu ini pasti kau?" tiba-tiba pria itu menghentikan gerakannya, cucuran keringatnya berjatuhan di wajahku.
Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi pada diriku, namun, aku merasakan kenikmatan berkali-kali yang di berikan oleh pria di atas ku. Aku terus mengajaknya bicara agar pria ini terpancing, aku ingin mendengar suaranya, Namun hanya deru nafasnya yang tersengal.
Entah sudah berapa kali aku klimaks, aku merasakan tubuh ku sangat lemas dan sudah tidak ingat apa-apa lagi.
BANTU LIKE SETELAH MEMBACA ALL.. JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTAR KALIAN 💜💜