👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote
Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?
Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?
Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?
Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?
Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!
TERIMA KASIH.....!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai membangun
Hari berlalu begitu cepat, musim dingin pun berakhir, berganti dengan musim semi. Waktu yang tepat untuk bercocok tanam, serta menikmati hijaunya dedauan dan warna warni bunga bermekaran.
Tanpa membuang waktu, lahan pertanian yang baru dibeli langsung dibuka. Aneka bunga dan buah yang tak ada dimasa ini Yu Shu tanam dilahan pertanian yang baru dibeli dan sudah dipagari.
Lahan itu dikhususkan bagi pertanian bunga. Selain untuk bahan utama produksi parfum, Yu Shu juga berniat memasarkannya dalam kondisi segar, untuk menjadi buket atau rangkaian bunga penghias ruangan.
Ia juga meminta untuk para pekerjanya mencangkok semua tanaman buah.
"Cara mencangkoknya seperti ini..!" kata Yu Shu mengajari.
"Ini fungsinya apa nona..?" tanya pemuda pekerja berusia 17 tahunan.
"Batang yang dicangkok ini, kalau sudah mengeluarkan akar nanti kita potong lalu tanam. Sistem cangkok ini akan mempercepat pertumbuhan tanaman dan mempercepat produksi buah."
"Wah, nona sangat pintar. Akal nona banyak sekali, luar biasa." puji para paman dan pemuda pekerja.
Lahan didesa Suji serta desa Goni pun sudah dibuka. Batang kayunya dikumpulkan, begitu juga dengan dahannya, karena diperlukan untuk pembangunan dan pembakaran.
Begitu pun semua tanah yang sudah Yu Shu Beli, dijalan utama timur, utara dan diseberang desa Zi-tong. Gelondongan kayu dikumpulkan dalam satu tempat, lalu diproses menjadi balok besar mau pun kecil, papan dan reng.
Pengerjaan pagar lahan pertanian didahulukan, begitu juga untuk perternakan kuda. Semua pekerja melibatkan penduduk desa Suji, Gobi serta dua desa lainnya yaitu Ho-tang dan Yu-zang.
Bangunan besar tiga lantai dibuat diatas tanah seluas satu hektar, dibagian jalan utama setelah keluar gerbang desa Zi-tong.
Bagian lantai satu dan dua disekat menjadi sepuluh ruang berpintu lebar (semacam ruko gitu ya berjejer ). sementara lantai tiga dibuat ruangan kecil berukuran 5x5 sebanyak tiga puluh ruangan. Terdapat tangga dibagian ujung kanan dan kiri yang langsung menuju kelantai tiga.
Lantai satu akan dijadikan untuk toko penjualan produk, lantai dua gudang dan kantor, sementara lantai tiga untuk tempat tinggal bagi para pekerja pabrik dan toko Yu Shu nantinya.
Lahan dilereng gunung Kubi, yang ditumbuhi Akasia, Cemara dan Kayu putih, mulai dipagari dengan tinggi dua meter saja. Itu dimaksud bertujuan sebagai penanda batas lahan milik keluarga Duan.
Begitu juga lahan pertanian didesa Suji, semua sudah mulai dipagari dengan batu dan bata setinggi tujuh meter.
Untuk parfum, sekarang produksinya meningkat pesat. Parfum pria dan wanita buatan Yu Shu sangat laris dipasaran. Bahkan sudah mulai diekspor ketiga kekaisaran lainnya.
"Ayah, apa ayah tau pengerajin logam dan kereta yang dekat dengan desa kita...?" tanya Yu Shu.
"Ayah tau..! kau mau membuat apa..?"
"Aku mau membuat cetakan kue dan kereta angkut penumpang."
Alis Duan Lei mengkerut tajam "kereta angkut penumpang...?"
Yu Shu mengangguk "nanti aku akan menggambarnya, tolong ayah urus pembuatannya ya..?"
"Baik putri ayah yang sangat jenius." sahut Duan Lei seraya bergurau dengan melakukan gerakan membungkuk dihadapan putrinya.
Yu Shu terbahak, lalu berlari kecil memeluk tubuh tinggi tegap Duan Lei "ayah ih...!" ucapnya dengan mimik dibuat merajuk.
Duan Lei mengusap kepala Yu Shu penuh sayang. "putri ayah sudah besar." ucapnya lalu menghela nafas berat "cepat sekali..!" ucapnya galau.
Ya meski Yu Shu baru berusia sebelas tahun, tapi memiliki tinggi badan 165cm. Tak heran meski wajahnya sangat cantik, imut dan kekanakan. Ia terlihat seperti gadis berusia 16 tahun.
"Mau aku tumbuh besar atau bahkan menjadi tua, aku tetap putri kecil ayah." balas Yu Shu memeluk pinggang Duan Lei erat, guna menghibur sang ayah karena ia menangkap raut wajah sedih pria berusia tiga puluh tiga tahun itu.
"Duan Lei dan Huang Ling nikah muda ya gaes, jadi jangan heran kalau masih berumur segitu"
"Iya, kau benar. Kau tetap putri kecil ayah." jawab Duan Lei tersenyum.
Setelah bercengkrama dengan Duan Lei, Yu Shu memilih untuk membuat pil. Ia memasuki ruang dimensi giok dan mulai fokus untuk membuat pil baru.
"Aku butuh uang banyak untuk pembangunan semua pabrik itu. Walau aku masih punya 387.000.000, tapi itu tidak akan cukup."
Akhirnya Yu shu membuat pil yang lagi-lagi akan membuat gempar diempat benua, guna mengatasi masalah keuangannya.
Pil regenerasi dan pil panjang umur.
Dengan batuan Rong An juga ingatan kemampuan dalam dirinya, Yu Shu berhasil membuat kedua pil itu masing-masing tujuh belas butir dalam waktu empat jam.
"Hah, lelah sekali." ucapnya mengusap keringat yang membajiri dahi dan lehernya.
"Setidaknya ini cukup, ditambah dengan pil lain, keuanganku akan aman." lanjutnya berbicara sendiri sembari melihat sepuluh botol porselen didepannya.
Yu Shu kembali kedunia luar, tepat saat waktu makan malam tiba. Esok hari ia akan pergi kepaviliun Sakura sekaligus kedesa Suji untuk menaruh sapi dan kambing Angora serta menanam bibit Zaitun dan Lerak.
Just info....!!!
Pada masa ini untuk menulis mereka menggunakan kuas dan kulit hewan ya. Makanya banyak yang berprofesi sebagai pemburu. Selain diambil dagingnya juga kulitnya untuk dijadikan kertas.
Makanya kenapa biaya akademik mahal, karena kertas dari kulit hewan juga mahal. Cuma pihak istana atau orang-orang kaya yang mampu membeli.