Seorang dokter jenius dari satuan angkatan darat meninggal karena tanpa sengaja menginjak ranjau yang di pasang untuk musuh.
Tapi bukanya ke akhirat ia justru ke dunia lain dan menemukan takdirnya yang luar biasa.
ingin tau kelanjutannya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Permaisuri Xiang yang sejak tadi pucat, akhirnya membuka suara. “Makhluk ilahi… jika benar kabut kembali, bukankah itu tanda kehancuran bagi seluruh negeri? Mengapa… mengapa kalian menaruh beban sebesar itu pada seorang gadis belia?”
Shui Ying menoleh padanya, sorot matanya lembut namun tak terbantahkan. “Karena manusia sendiri telah berkhianat. Hanya mereka yang berani melawan takdir yang layak menerima kepercayaan kami. Dan dia…” mata naga itu menatap Xiaoran, “telah membuktikan dirinya.”
Para pejabat mulai ribut.
“Tidak masuk akal! Bagaimana mungkin nasib kekaisaran digantungkan pada anak perempuan menteri yang dihukum?”
“Kalau makhluk ilahi sendiri yang memilihnya, apa kita bisa menolak?”
“Tapi bukankah ini berbahaya? Jika ia gagal, Xiang akan runtuh!”
Wu Jing yang berdiri di sisi ruangan akhirnya melangkah maju. Suaranya berat, penuh wibawa. “Cukup.” Sekali ucap, bisikan berhenti. Ia menunduk hormat ke arah Kaisar. “Paduka Kaisar, mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa kabut benar-benar bangkit. Hanya orang-orang yang berani seperti Li Xiaoran yang mampu berdiri di depannya. Jika kita menutup mata, maka kehancuran hanya tinggal menunggu waktu.”
Kaisar Xiang menatapnya lama. Ada pertempuran batin di wajahnya. Namun sebelum ia menjawab, seorang pejabat tua tiba-tiba melangkah maju.
“Paduka!” suaranya nyaring. “Izinkan hamba berbicara!”
Ia adalah Menteri Han, salah satu orang paling berpengaruh di pengadilan, terkenal licin namun disegani.
“Makhluk ilahi memang mulia, tetapi kita harus berhati-hati. Bagaimana jika semua ini hanyalah tipu daya? Bagaimana jika Li Xiaoran menggunakan mereka untuk meraih kuasa atas negeri ini? Bukankah dia putri seorang pengkhianat, Menteri Li yang sudah dihukum?! Apakah Paduka mau menaruh nasib negeri pada darah yang tercemar?”
Aula kembali gaduh. Banyak pejabat mengangguk setuju, ada pula yang terdiam ketakutan.
Xiaoran diam menatap dingin semua orang, Bai He melangkah ke depan, aura putihnya berpendar lembut. “Manusia tua,” suaranya dingin, “apakah kau berani mengatakan aku, seekor naga salju ilahi, ditipu oleh seorang gadis belia?”
"Dan apa kau tau siapa dia sebenarnya, dan bagaimana perjuangan diab ntuk bisa menemukan kami untuk menjadi mahluk kontrak nya. Li Xiaoran bukan manusia biasa dia adalah sang ratu agung penguasa di mensi dan juga keturunan asli kekaisaran Langit. Jadi bukan hal yang sulit untuk mencari kuasa baginya tapi dia tidak melakukannya" ujar Ruan Tian marah
Menteri Han langsung gemetar, wajahnya pucat. “H-hamba tidak bermaksud…”
“Tapi kau sudah mengatakannya.” Suara Bai He tetap lembut, tapi setiap katanya menusuk. “Ingat, kami tidak tunduk pada siapapun. Kami memilih dengan mata kami sendiri. Jika kau menghina pilihanku, kau menghina diriku.”
Menteri Han langsung berlutut, gemetar ketakutan, semua orang shock dan menatap ketakutan
Kaisar Xiang menatap kearah Li Xiaoran dengan gemetar lalu turun dari singgah sananya begitu juga permaisuri “Maafkan kelancangan kami yang mulia ratu, maafkan kami yang buta atas tingginya langit dari gunung. Kami menerima yang mulia ratu" ujar mereka berdua dan di ikuti semua orang
Xiaoran memandang mereka semua, lalu suaranya mantap. “Aku mengerti, bangunlah kalian”
Setelah kehebohan dan ketegangan terjadi, Li Xiaoran mempersilahkan untuk melanjutkan acaranya.
Musik guqin kembali dimainkan, meski suasana masih tegang. Para bangsawan berpura-pura tenang, tapi bisikan tetap beredar. Sebagian mengagumi Xiaoran, sebagian merasa iri.
Di salah satu sudut aula, Mo Feng berdiri sambil memegang cangkir arak. Ia menyipitkan mata, menatap ke arah beberapa pejabat yang wajahnya menyembunyikan kegugupan aneh. “Hm… jadi memang ada tikus di sini.”
Sementara itu, Li Zhen merapat ke sisi Xiaoran. “Ran’er, apa kau baik-baik saja?”
Xiaoran mengangguk pelan. “Aku hanya… merasa berat. Semua orang menatapku seperti aku ancaman.”
“Biar mereka,” jawab Li Zhen cepat, menepuk bahu adiknya. “Kalau ada yang berani menghinamu, aku yang maju.”
Xiaoran tersenyum kecil. “Gege, kalau melawan pejabat mungkin kau bisa. Tapi kalau melawan hati yang gelap itu tidak mudah.”
Li Zhen mendengus, "Aku tidak percaya jika adikku tidak bisa memusnahkan mereka" ujar Li Zhen dan membuat Li Xiaoran tersenyum
Tak jauh dari sana, Xiumei berdiri di samping Wu Furen. Wajahnya masih pucat setelah kejadian di ruang segel, tapi sorot matanya tidak goyah. Ia berbisik pada ibunya. “Ibu, aku bisa merasakan sesuatu… bahkan di pesta ini, ada kabut samar. Seseorang menyembunyikan sesuatu.”
Wu Furen menoleh kaget. “Apa maksudmu?”
Namun sebelum Xiumei sempat menjawab, dentuman keras terdengar dari luar aula. Pintu gerbang besar terbuka mendadak.
Seorang prajurit berlari masuk dengan wajah panik. “Paduka! Segel di gerbang timur kota bergetar hebat! Ada kabut hitam muncul dari bawah tanah!”
Sontak seluruh aula riuh. Para bangsawan menjerit, sebagian langsung hendak lari, tapi prajurit menutup pintu, mencegah kepanikan massal.
kelima makhluk kontrak Li Xiaoran serempak mengangkat kepala. Ruan Tian menggeram, bulu putihnya berdiri tegak. “Itu… segel kedua!”
Xiaoran menatap mereka. “Segel kedua?!”
Shui Ying menatapnya tajam. “Ran’er, waktumu untuk santai sudah habis. Jika segel itu runtuh, kabut akan menyebar ke seluruh kota Xiang.”
Kaisar Xiang berdiri, wajahnya pucat namun berusaha tegas. “Panggil semua jenderal! Kerahkan pasukan ke gerbang timur!”
Namun Mo Feng maju selangkah. “Paduka, prajurit biasa tidak akan mampu menahan kabut. Itu pekerjaan kami.” Ia menoleh pada Xiaoran, sorot matanya dalam. “Dan terutama… pekerjaanmu.”
Xiaoran mengepalkan tangan. Hatinya berdegup keras, tetapi ia tahu ia tidak punya pilihan lain.
Ia menoleh pada kakaknya dan gege-nya. “jie jie Xiumei, Gege Li Zhen dan kau Lan’er… kalian tetap di sini. Jagalah Ibu. Aku akan pergi.”
“Tidak!” Xiumei menolak cepat. “Kalau itu menyangkut segel, aku juga harus ikut. Darah kita berdua yang dibutuhkan!”
Wu Jing yang sejak tadi diam, akhirnya bersuara. “Benar. Kau tidak bisa menyingkirkannya, Xiaoran. Dia terhubung dengan segel sama sepertimu.”
Xiaoran terdiam, lalu menatap Xiumei dalam-dalam. “Baiklah. Kita pergi bersama.”
Li Zhen maju, wajahnya keras kepala. “Kalau begitu aku juga—”
Namun Wu Jing menahan bahunya. “Tidak, Zhen’er. Kau tetap di sini. Tugasmu menjaga keluarga. Percayalah, itu sama pentingnya dengan bertempur di luar.”
Li Zhen terdiam, gigi gemeretak, tapi akhirnya mengangguk.
Shui Ying mengepakkan tubuhnya, roh biru berkilau makin terang. “Mari kita berangkat. Kabut tidak menunggu.”
Dan Li Xiaoran mengaktifkan dirinya yang sesungguhnya, lalu di tubuhnya memancarkan sinar terang mengelilingi tubuh Li Xiaoran. Dan saat itu Li Xiaoran berubah menjadi sosok ratu yang luar biasa membuat semua tercengang.
Dan tepat saat itu, dari luar istana, terdengar lolongan panjang yang menusuk telinga. Lolongan yang bukan milik manusia.
Seluruh aula bergetar. Banyak bangsawan menjerit, wajah pucat pasi.
Mo Feng menoleh pada Xiaoran, senyum tipis terukir di bibirnya. “Selamat datang… di perang yang sebenarnya.” lalu Mo Feng juga berubah wujud dengan pakaian yang memperkenalkan dirinya seorang kaisar bersar.
Bersambung
btw kbr pangeran kedua dan permaisuri gmn ya? gk dibahas lg ending nya
mana misterius pulak lagi
ngambil kesempatan dalam kesempitan ini namanya, gak mau buang tenaga tapi cuma mau untung nya aja.