NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22.

Saat guru itu sudah benar-benar menghilang, Rahma kembali masuk ke dalam kelas setelah barusan sibuk memantaunya.

Sebagian murid dikelas juga mulai perlahan meninggalkan kelas untuk pulang ke rumah nya masing-masing.

Tak terkecuali masih ada sisa, namun hanya sebagian. Itu sudah termasuk Nadilla, Disky, dengan Maurel.

Rahma menghampiri Maurel hanya untuk memberinya peringatan. Sayangnya Maurel tidak menanggapi seakan omongan Rahma seperti angin berlalu.

Cengkraman di kerah seolah membuat mata murid yang masih dikelas tertuju kepada Maurel. "Lepasin! Saya gak mau ribut sama kamu Rahma" Pinta Maurel.

Pelaku terus menatap penuh ancaman, tak melepas cengkraman itu sebelum Maurel menjawab perkataannya. "Saya minta kamu jauhin Farel sekarang juga!" Pinta Rahma.

"Iya, udah kan?" Jawab Maurel.

"Gak niat banget sih kamu jawab!"

"Terus mau kamu apa Rahma, itu sudah saya jawab, tolong lepas saya mau pulang"

Rahma kini menurut, ia melepas cengkraman kerah baju nya Maurel, tapi bukan untuk membebaskan Maurel begitu saja.

Rahma pindahkan cengkraman itu ke bagian rambut Maurel. Walau tidak ada perlawanan dari Maurel, tapi Rahma tetap agresif karena saking cemburu nya dengan dia.

"Rahma STOP!" Disky ingin memisahkan, tapi lebih dulu di tarik oleh Nadilla ke luar kelas.

"Jangan urus campur urusan Maurel!" Kata Nadilla.

"Disky tolong" Kata Maurel, keadaan itu saat Nadilla dan Disky hendak melewati Maurel.

Nadilla tidak membiarkan Disky menolong Maurel. Yang kemudian Maurel berkata lagi, namun ini tertuju pada Nadilla "Dilla tolongin saya" Kata Maurel dengan raut wajah ingin menangis.

Akan tetapi Nadilla membiarkan Maurel di siksa oleh Rahma.

Membiarkan gadis itu menjadi urusan Farel yang baru saja pas-pasan dengan Nadilla di depan kelasnya.

"Nadilla, kalau ada orang yang minta tolong itu harus kita tolongin" Tegur Disky.

Dan sekarang posisi pria itu berhasil di bawa Nadilla ke parkiran sekolah.

"Kalau yang minta tolongnya Maurel, gak akan saya izinkan kamu"

"Sampai segitunya kamu"

"Biarin, udah buruan! Kita ke taman yang menurut kamu bagus di jaksel"

Disky terdiam sambil menggeleng kepala, lalu menuruti keinginan Nadilla dengan terpaksa.

Saat sudah ditaman, hal pertama yang Dilla lakukan adalah membeli bakso di sekitar taman, berbeda dengan Disky yang terlihat sedang khawatirkan kondisi Maurel.

Pria itu sedang sibuk mengirim pesan melalui whatsapp untuk Maurel. Menanyakan kondisi, hingga menyuruh Maurel pulang sekolah menggunakan ojol untuk melindungi diri.

Saat dibawa Nadilla, Disky sempat melihat Farel melerai kedua nya. Dimana saat itu Maurel memberi perlawanan dengan tarikan rambut yang seperti dilakukan oleh Rahma.

Tapi kenyataannya Maurel tidak pulang pakai maxim yang biasa ia pesan, gadis itu tetap di bawa oleh Farel untuk pulang ke rumah nya.

Setelah Maurel menjawab bahwa ia sudah dalam perjalanan pulang, Disky menghampiri Nadilla yang sedang mengantri bakso.

"Sudah dipesan belum sayang?" Tanya Disky.

"Belum ini masih rame banget" Jawab Nadilla

"Kamu lagi mau bakso ya?" Tanya Disky lagi.

Nadilla mengangguk "Hooh lagi mau yang pedes-pedes soalnya"

"Yang pedas banyak bukan hanya bakso aja"

"Tapi Dilla lagi maunya bakso" Nadilla manyun bibir.

Disky menangkup pergelangan tangan Nadilla secara tiba-tiba.

Saat ditanya mau kemana, Disky jawab ke tempat bakso balungan terenak yang sempat ia kunjungi bersama Maurel.

Maurel lah yang memberi tahu kedai bakso itu, karena terbilang dia langganan makan di sana.

**

"Sumpah ini beneran enak baksonya" Kata Nadilla.

"Iya kan? Soalnya ini tempat rekomendasi dari Maurel" Jawab Disky.

"Bisa gak sih ga sebut nama Maurel di depan telinga saya!" Sewot Nadilla.

"Iya sayang maaf, janji gak lagi sebut"

"Gausah janji, emang otak kamu aja yang perlu di cuci biar hilang nama Maurel dari pikiran kamu" Kata Nadilla.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!