Langit dirgantara angkasa, sang ketua geng Andreios sekaligus ketua OSIS SMA Nusantara, terpaksa harus menerima perjodohan dengan gadis barbar di sekolahnya yang suka terlambat, Queen zefanya arabella, gadis yang menyukainya meskipun di hukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesikopat
Zevanya, Kayla, dan Viola terkejut terbangun dari tidur nyenyak mereka sekitar jam 1:00 malam. Suara notifikasi ponsel yang keras dan berbeda dari biasanya membuat mereka langsung membuka mata. Mereka saling memandang, masih dalam keadaan setengah tidur.
Dringggg!
"Kalian tidak lupa kan? Jangan membuatku menunggu, jalankan tugasnya sekarang juga!"
"Oh tidak, tua bangka ini sangatlah mengganggu," gerutu Zefanya, sambil menggosok-gosok matanya yang masih setengah tidur.
Viola menghela napasnya, sementara Kayla gadis itu tampaknya terlihat bahagia membaca notifikasi yang dibacanya.
"Sudahlah, biar ku lihat laptopku," ujar Viola, sambil membuka laptopnya dan melihat titik mana yang akan mereka datangi. Tangannya mengontak koordinat di laptop.
Ketiga gadis itu seperti memiliki kepribadian ganda. Jika pesan itu masuk, mereka akan berbicara formal dan sifatnya akan berubah menjadi lebih profesional.
"baiklah kali ini kita tidak berpencar kita masih di tempat yang sama, tapi dengan target yang berbeda"ujar viola menatap kedua bergantian
"Kalau kau tahu, aku sudah lelah dengan tugas ini," ujar Zefanya, sambil menghela napas. "Uangku sudah menipis," tambah Kayla, dengan nada yang sedikit sedih.
"Jangan banyak mengeluh, kau yang mau menerima pekerjaan ini," kata Viola, dengan nada yang tegas. "Sekarang, tugasmu Zefanya, datangi orang yang bernama Albert Virgo. Dan kau, Kayla, datangi orang yang bernama Faisal Cexion. Aku akan datangi Simon Santoso, mereka semua berada di hotel xx05"
Zefanya dan Kayla saling memandang, sebelum mengangguk dan mempersiapkan diri untuk menjalankan tugas mereka. "Baiklah, aku akan pergi sekarang," kata Zefanya, sambil mengambil tasnya.
"Aku juga," kata Kayla, sambil memeriksa ponselnya. "Aku akan memastikan Faisal Cexion tidak akan lolos."
Viola mengangguk, sambil memperhatikan kedua temannya. "Jangan lupa, kita harus berhasil. Kita tidak bisa gagal dalam misi ini."
Ketiga gadis itu memakai jaket hitam,masker dan topi yang tertutup dan menaiki mobil hitam yang sudah menunggu. Mereka menuju ke Hotel XX05, dengan tujuan untuk menjalankan misi yang telah diberikan.
Viola mengemudi mobil dengan hati-hati, sementara Zefanya dan Kayla memeriksa data dan informasi tentang target mereka. Mereka semua terlihat fokus dan siap untuk menjalankan misi.
"Hotel XX05, 10 menit lagi kita akan tiba," kata Viola, sambil memantau GPS.
"Siap," jawab Zefanya dan Kayla serentak, dengan suara yang tegas dan siap.
Sesampainya di Hotel XX05, ketiga gadis itu langsung menuju ke lobi hotel. Mereka terlihat seperti tamu biasa, namun mata mereka terus memantau sekitar.
"Zefanya, kau ke ruangan Albert Virgo. Kayla, kau ke ruangan Faisal Cexion. Aku akan ke ruangan Simon Santoso," kata Viola, sambil membagikan tugas kepada teman-temannya.
Mereka mengangguk dan langsung menuju ke elevator untuk naik ke lantai yang sesuai dengan ruangan target mereka. Dengan langkah yang pasti dan tujuan yang jelas, mereka siap untuk menjalankan misi.
Zefanya gadis itu menyamar sebagai pelayan hotel, dengan seragam pelayan yang rapi dan profesional. Dia membawa kereta dorong dengan minuman dan makanan, sambil berjalan menuju ke ruangan Albert Virgo.
Dengan senyum yang manis dan gerakan yang sopan, Zefanya mengetuk pintu ruangan Albert Virgo. "Room service, sir," katanya dengan suara yang lembut.
Pintu ruangan terbuka, dan Albert Virgo memandang Zefanya dengan mata yang sedikit curiga. "Masukkan saja," katanya, sambil mundur ke dalam ruangan.
Zevanya dengan mengangkat tangan secepat kilat set, darah dari leher Albert tampak mengalir deras dan ambruk di lantai kamar, zefanya tersenyum sebelum membalikkan tubuh Albert
gadis itu menyeret tubuh mangsanya, masuk ke dalam kamar mandi, gadis itu mengeluarkan pisau kecil yang terlihat sangat tajam
"walaupun gue gak mood yah,tapi gue harus ambil organ dari dalam tubuh Lo, kan lumayan"ujar zefanya gadis mulai membelah isi dalam tubuh Albert
"cih,paru yang sangat kotor,ginjal,hati, jantung dan terakhir mata"ujar zefanya tersenyum Psikopat
Gadis itu seperti mandi darah sekarang wajah, tubuhnya di penuhi dengan darah ia berdiri mengisi semua organ tubuh itu ke dalam toples bening kaca mencuci tangan dan menelpon seseorang
"tugas ku selesai, sekarang giliran mu aku tidak mau tau,satu menit kau harus datang, setelah itu kau bawah semua organ organ yang kotor ini"ujar zefanya
Zefanya menutup teleponnya dengan keras, tanpa menunggu jawaban dari pihak lain. Ia kemudian membersihkan diri di kamar mandi, menghilangkan jejak darah yang masih menempel di kulitnya. Setelah selesai, ia keluar dari ruangan hotel, meninggalkan mayat Albert Virgo di belakang.
Di lantai lain, Kayla dan Viola juga telah menyelesaikan tugas mereka. Kayla mengirimkan pesan singkat kepada Viola,
"Selesai. Faisal Cexion tidak lagi menjadi masalah."
Viola membalas pesan Kayla, "Bagus. Zefanya sudah selesai juga. Sekarang kita harus segera meninggalkan hotel ini sebelum ada yang curiga."
Ketiga gadis itu kemudian bertemu di lobby hotel, dan meninggalkan hotel XX05 bersama-sama, tanpa ada yang tahu tentang apa yang telah terjadi di dalam hotel tersebut.