Sekali tidur dengan Mas Ocong membuat Kinan merasa ketagihan.
Kinan mulai mencari pria lain untuk tidur bersamanya, tapi dia tak bisa melupakan Mas Ocong...
Akankah Kinan bisa lari dari jerat Mas Ocong? Ikuti terus kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🎧𝕽𝖎𝖆𝖓_𝕱𝖆𝖗𝖑𝖊𝖘🚬☕, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan mutlak
"Cong kita mau ngapain lagi di sini?" tanya Mbak Kunti. "Sebenarnya ada satu reporter yang hendak datang dan mengumumkan segalanya di sini, tapi aku rasa tempat yang cocok adalah di kediaman Diningrat" jawab Mas ocong. "Jadi kita mau pulang sekarang Cong?" tanya Mbak Kunti kembali. "Benar, dan ada satu hal penting juga yang harus ku urus di sana sekarang" sahut Mas ocong...
Reporter yang tadi di tunggu Mas ocong pun tiba di depan kantor, mereka juga berpapasan di sana. "Tuan Jonathan, bisa kita mulai wawancaranya sekarang?" tanya reporter itu, tapi Mas ocong menolaknya dan menyuruh reporter itu untuk membawa lebih banyak rekannya ke rumah keluarga diningrat, karena ada hal bagus yang sepertinya layak untuk di lihat oleh masyarakat mengenai sikap dan prilaku keluarga Santoso yang terkenal lembut dan murah hati itu...
Reporter itu pun setuju dan mengikuti instruksi Jonathan, dia langsung menghubungi rekan-rekan TV nya yang lain, Mbak Kunti juga membantu dan membuat para reporter lain setuju dan bergegas berjalan ke kediaman diningrat....
"Cong ada apa emangnya?" tanya Mbak Kunti. "Ada yang perlu pertolongan kita Kun, manusia-manusia bi*dab itu kali ini sudah tidak bisa di maafkan lagi" ucap Mas ocong dan Mbak Kunti hanya bisa diam dan mengikuti instruksi Mas ocong saja, sebab dia tidak tau apa yang terjadi...
Mas ocong dan Mbak Kunti langsung bergerak menuju kediaman keluarga Diningrat, tapi Mas ocong berhenti sebentar ke rumah sakit hewan. "Cong ngapain kita ke sini?" tanya Mbak Kunti yang tak tau apa-apa. "Lakukan saja tugasmu, agar kita tidak sampai terlambat nanti, sisanya setelah sampai di rumah akan ku jelaskan" sahut Mas ocong dan Mbak Kunti setuju...
Anjing malang itu masih tergeletak lemas di lantai depan garasi, Mas ocong dan Mbak Kunti yang sampai langsung bergegas ke arah anjing malang yang ajalnya sudah hampir dekat itu. "Aduh kasian sekali" ucap Mbak Kunti. Mas ocong tak berkata apapun, dia sepertinya sudah tau tentang hal ini. Dokter yang sengaja Mas ocong bawa itu langsung memeriksa keadaan anjing tua itu...
"Masih bisa di selamatkan, tapi kita harus meletakkannya di tempat yang lebih bersih dan higienis" ucap dokter hewan itu. Sekarang Mbak Kunti telah mengerti, mengapa sebelumnya Mas ocong pergi ke rumah sakit dan membawa seorang dokter ikut serta bersama mereka. "Lu mau tau kebenarannya kan Kun, ini lihat" ucap Mas ocong sambil memberikan handphone nya pada Mbak Kunti. Setelah melihat semuanya, Mbak Kunti sekarang mengerti, ternyata Mas ocong memang bukan lagi seorang makhluk astral, tapi dia juga bukan manusia yang bodoh, jadi dia pasti telah menyiapkan segalanya, bahkan soal Mbak Kunti yang menyabotase mobilnya juga terlihat oleh kamera yang dia sembunyikan di balik tiang utama depan rumah dan Mas ocong memantau segalanya lewat handphone nya...
"Oh, jadi begitu Cong? sekarang aku udah tau, pantes kau tau segalanya, tapi soal aku dan Mbah Jati, kau tau dari mana Cong?" tanya Mbak Kunti dengan suara pelan. "Gua juga mantan makhluk astral Kun, gua masih bisa merasakan lu menghilang atau muncul" sahut Mas ocong. "Wah ternyata kau itu pocong licik nan pintar y" ucap Mbak Kunti yang tak pernah berpikir seperti itu sebelumnya...
Para reporter itu akhirnya tiba tepat waktu dan melihat adegan semua itu. Mas ocong mengangkat anjing tua itu dan memasukkannya ke dalam rumah di ikuti oleh para reporter yang juga tidak ingin ketinggalan informasi, ikut masuk ke dalam rumah. Awalnya para pengawal Santoso hendak menghentikan langkah Mas ocong dan para reporter itu, tapi saat melihat tatapan tajam Mas ocong membuat mereka tak berani dan membiarkan mereka masuk ke dalam...
Mas ocong langsung membaringkan tubuh anjing itu di atas meja ruang tamu. Dokter langsung mengeluarkan seluruh peralatan medisnya untuk membantu anjing itu di bantu oleh asistennya yang juga ikut menyiapkan segalanya. Para reporter yang kepo itu langsung menanyakan banyak pertanyaan, mulai dari apa yang terjadi dengan anjing tersebut, sampai perihal kembalinya Jonathan ke kediaman Diningrat yang sebelumnya di kabarkan telah pergi keluar negeri dan tak ingin kembali ke sini...
Mas ocong dengan sigap menjawab seluruh pertanyaan para reporter itu dengan baik, tak lupa Mbak Kunti juga menunjukkan rekaman sisi TV yang menunjukkan karakter Keanu yang sesungguhnya ke depan media. Sontak perbuatan Mas ocong dan Mbak Kunti yang dianggap Santoso mencemarkan nama baik keluarganya langsung tidak tinggal diam dan balik melawan Mas ocong...
"Kau mau mengusir ku? Hahaha lucu sekali. Seharusnya yang pergi itu kalian, bukan diriku" ucap Mas ocong dengan penuh percaya diri. Dengan baik Mas ocong menunjukkan segala bukti yang mengatakan hak-haknya atas kekayaan dan saham milik ayahnya yang sebelumnya telah di rebut oleh Tuan Santoso. Mas ocong juga mengatakan pada media bahwa mulai sekarang tidak ada lagi nama Santoso di belakang nama perusahaan Ayahnya, yang ada hanya lah Nama Jonathan Diningrat...
Keluarga Tuan Santoso yang kesal tapi tidak bisa berbuat apapun hanya bisa menahan emosinya dan pergi bersama keluarganya dari rumah tersebut. "Ayah, Sofi gak mau pergi" ucap Sofia yang tak ingin kehilangan semua barang-barang mewahnya. "Berhenti mengeluh dan ayo pergi" ucap Tuan Santoso, tapi Sofi terus mengeluh, di ikuti Keanu yang juga tak ingin pergi. "Jika kalian masih memiliki harga diri, kita harus pergi dan kembali membalas semua ini" tegas Tuan Santoso dan akhirnya kedua anaknya itu ikut bersamanya...
Tak lupa seperti biasa Mas ocong mengatakan beberapa kalimat pada pamannya tercinta, agar dia tetap mengingatnya kelak. "Paman tunggu" Mas ocong berlari kecil menghampiri sang paman. "Ini masih awal paman, jika kau masih membuat masalah pada ku, tentu aku akan melayani mu" bisik Mas ocong. "Kau boleh berbesar kepala saat ini, tapi tidak setelahnya karena aku tidak akan diam dengan semua penghinaan yang kau berikan hari ini" sahut Tuan Santoso dan pergi...
Kenapa Kamu mas Ocong sakit kepala dan langsung pingsan😌