NovelToon NovelToon
Mysterious Girl

Mysterious Girl

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Anak Genius / Murid Genius / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: AzaleaHazel

Achassia Alora adalah gadis misterius yang selalu menutupi identitasnya. Bahkan hampir semua orang di sekolahnya belum pernah melihat wajahnya kecuali beberapa guru dan kedua sahabatnya. Gadis yang di anggap miskin sebenarnya adalah cucu dari keluarga kaya raya yang terbuang. Begitu banyak rahasia yang ia sembunyikan, bahkan dari ibunya sendiri.


Setelah bertahun-tahun ia hidup tenang bersama ibunya, sang Kakek kembali datang dalam kehidupan mereka dan memburunya untuk kepentingan bisnisnya. Tentu saja Achassia selalu menghindar dengan cara apapun agar tidak tertangkap oleh Kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AzaleaHazel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Acha, Luna dan Anya baru saja sampai di kantin. Banyak murid yang membicarakan jika hari ini ada murid baru. Di saat banyak yang membicarakan tentang murid baru itu, ketiga gadis itu sama sekali tidak peduli atau tertarik sedikitpun.

Anya duduk di bangku pojok setelah memesan makanan untuknya dan kedua sahabatnya. Tiba-tiba suara murid perempuan sangat berisik, mereka bertiga bisa menebak apa alasannya. Pasti karena Kainoa dan keempat temannya baru saja memasuki kantin.

"Tadi Lo berangkat sama Arkan aja atau sama yang lain?" Tanya Anya.

"Sama temen-temennya Arkan juga. Ternyata mereka seru loh." Kata Luna menceritakan tentang teman-teman Arkan.

"Terus kan ya, Noa itu kayaknya tertarik deh sama Acha. Tadi aja pas Luna bahas soal Acha, Noa serius banget merhatiin-nya." Lanjut Luna mengingat jika Noa terlihat tertarik saat ia menceritakan tentang Acha.

Sedangkan yang jadi bahan pembicaraan masih fokus pada makanannya. Achassia sama sekali tidak terkejut dengan apa yang Luna katakan karena ia tahu ada sesuatu dari dirinya yang menarik perhatian Kainoa, tapi ia tidak tahu apa itu.

"Emang Lo bahas apaan? Pasti yang aneh-aneh kan?" Kata Anya menyelidik.

"Nggak kok. Cuma Luna kesel aja, masa Acha di bilang burik sama Apin. Terus Luna tanya, emang ada orang burik yang punya kulit seputih Acha, gitu." Balas Luna menjelaskan. Ia benar-benar kesal tadi saat Gavin mengatai Acha seperti itu.

"Terus mereka gimana?" Tanya Anya penasaran.

"Diem aja nggak bisa jawab." Balas Luna.

Anya mengacak-acak rambut Luna. "Tumben otak Lo pinter." Kata Anya merasa gemas.

"Gatau ah, males sama Anya." Kesal Luna menepis tangan Anya.

Anya mengalihkan pandangannya kearah Acha. "Lo ada masalah sama Kainoa?" Tanyanya.

"Dia yang cari masalah sama gue?" Balas Acha malas.

"Hah, kok bisa?" Kata Anya terkejut.

"Beberapa hari yang lalu dia ngikutin gue ke gudang belakang." Bahkan sampai saat ini Acha juga belum tau apa alasannya.

"Terus Lo ketahuan nggak?" Tanya Anya lagi.

Acha menggelengkan kepalanya. "Ngumpet di keranjang bola." Balasnya.

"Mending sekarang Lo jaga jarak sama Arkan." Saran Anya memperingati Luna agar tidak terlalu dekat dengan kelima cowok itu.

"Emangnya kenapa? Arkan sama yang lainnya baik kok." Jawab Luna sedikit tidak setuju.

"Kita nggak tau apa tujuan Kainoa ke Acha, jadi lebih baik Lo jaga jarak dari mereka." Jelas Anya memberitahu.

"Kalau di ajak pulang atau berangkat bareng Arkan jangan mau-mau aja Lo." Lanjut Anya lagi.

"Ohh, gitu ya? Oke deh Luna ngerti." Ucap Luna menganggukkan kepalanya.

"Pinter." Balas Anya menepuk-nepuk kepala Luna.

Achassia hanya menghela nafas melihat mereka berdua. Untungnya ini sudah menjadi hal biasa untuknya.

Sedangkan di sisi Kainoa yang tadinya tampak tenang, sekarang terdengar teriakan dari beberapa murid karena meja kelima cowok itu di datangi oleh murid baru. Bagaimana tidak? Menurut mereka murid baru itu cukup cantik, apalagi dia mendekati Kainoa yang di kenal sebagai pangeran es yang selalu bersikap dingin dan acuh.

"Hai, kenalin gue Alin. Gue baru pindah ke sini hari ini." Sapa gadis itu seraya mengulurkan tangannya pada Kainoa.

Kainoa sama sekali tidak merespon, bahkan ia tidak menganggap keberadaan gadis itu.

"Di ajakin ngomong tuh." Kata Gavin yang merasa kasihan pada gadis itu. Bukankah sangat di sayangkan jika gadis cantik ini harus di abaikan.

"Nggak minat." Balas Noa acuh.

"Nama Lo siapa?" Tanya Alin lagi, ia masih belum menyerah meskipun Kainoa sudah terang-terangan menolak keberadaannya.

Tanpa mengatakan apapun, Kainoa bangkit dari duduknya dan pergi dari sana. Semua orang tau jika ini bukan pertama kalinya Kainoa seperti ini, meskipun banyak perempuan yang mendekatinya ia sama sekali tidak tertarik. Tapi entah kenapa gadis yang bernama Achassia sedikit menarik perhatiannya belakangan ini.

"Sorry ya, dia emang kaya gitu orangnya." Ucap Chaziel merasa tidak enak dengan sikap Noa tadi.

"Nggak masalah. Yaudah, gue ke sana dulu." Balas Alin setelah itu kembali ke mejanya.

"Gila sih si Noa, masa cewek cantik kaya gitu tetep gamau." Ucap Gavin melihat kepergian Alin.

"Itu mah Lo." Ejek Chaziel membuat Gavin mendengus.

"Lagian kaya nggak tau Noa aja." Sahut Arkan.

"Seleranya dia tuh yang unik." Ucap Bumi yang baru mengeluarkan suaranya.

Chaziel tersenyum karena mengerti siapa yang di maksud Bumi. "Gue tau maksud Lo." Ucapnya.

"Nggak masalah sih, yang penting baik." Sahut Arkan ikut menimpali.

"Siapa sih yang kalian maksud? Kok gue nggak tau." Tanya Gavin tidak mengerti. Bisa di katakan ia sebelas duabelas dengan Luna yang lemot.

"Orang yang kapasitas otaknya kaya Lo nggak di ajak. Ya nggak Kan?" Kata Chaziel membuat Arkan mengangguk setuju.

"Yoi." Balas Arkan.

"Sialan Lo berdua." Maki Gavin kesal.

...🍃🍃🍃🍃🍃...

Achassia mengerutkan keningnya setelah melihat notifikasi di ponselnya. Beberapa kali Oma-nya menelfon. Anella, dia adalah ibu Sagara. Sebelumnya sudah pernah di katakan jika orang tua Sagara memang mengenal Achassia, bahkan mereka menganggapnya sebagai cucu mereka sendiri.

Gadis itu baru melihatnya karena saat Oma-nya menelfon saat jam pelajaran terakhir. Sekarang baru bel pulang jadi Achassia baru membuka ponselnya. Gadis itu buru-buru menghubungi Oma-nya lagi.

"Halo, Oma. Maaf, aku baru buka hp soalnya tadi masih jam pelajaran." Ucap Achassia saat sambungannya terhubung.

"Gapapa sayang, Oma juga lupa kalau kamu masih di sekolah." Balas orang di sebrang sana.

"Kenapa Oma? Oma perlu sesuatu?" Tanya Achassia.

Mereka memang sering berhubungan lewat telfon dan tidak jarang juga gadis itu akan main atau menginap di sana, tapi akhir-akhir ini ia jarang ke rumah Sagara karena ada beberapa masalah yang terus berdatangan.

"Ohh itu, nanti kamu bisa jemput Papa kamu nggak?" tanya Anella membuat Acha mengerutkan keningnya bingung.

"Jemput dimana?" Tanya Acha heran karena ia benar-benar tidak tau.

"Bandara, emangnya Sagara nggak pamit sama kamu pas mau pergi?" Tanya Anella yang sama-sama heran.

"Kelupaan pasti." Kata Acha asal menebak.

"Bisa-bisanya dia lupa sama anaknya." Ucap Anella kesal membuat Acha terkekeh karena mengomeli Sagara.

"Jangan ketawa, emang udah kebiasaan Papamu kaya gitu."

"Iya-iya, yaudah nanti biar aku yang jemput."

"Biar Oma suruh mang Ujang jemput kamu di sekolah." Kata Anella.

"Gausah, nanti aku kabarin aja mau di jemput di mana." Tolak Achassia, bisa-bisa satu sekolah akan heboh jika ia di jemput oleh mobil mewah milik keluarga Sagara.

"Yaudah ya Oma aku matiin dulu. Bye-bye sampai ketemu nanti." Lanjut Achassia setelah itu mematikan panggilannya terlebih dulu.

"Siapa?" Tanya Anya menatap tajam Acha.

"Mama-nya calon bapak gue." Balas Acha santai.

Anya menganga mendengar jawaban Acha. "Yang bener aja Lo." Tanya Anya syok.

Achassia mengangguk. "Nungguin Mama mau aja." Balasnya.

"Acha mau punya Papa baru?" Tanya Luna semangat.

"Tapi harus bujukin Mama dulu." Masalahnya Isvara selalu menganggapnya bercanda saat ingin mengenalkannya pada Sagara.

"Beneran nggak sih?" Anya masih tidak percaya dengan apa yang Achassia katakan.

"Emang kapan gue bercanda?" Tanya Acha melirik tajam Anya.

"Iya juga ya." Jawab Anya nyengir.

"Udah ayo pulang, gue nebeng sama Lo." Kata Acha bangkit dari duduknya.

"Okey, let's go." Balas Luna semangat.

1
Afifah Aliana
wah keren 😎
Dewi Yanti
gavin sama luna cocok😄 g kebayang klo mereka pacaran
Hariyanti
aku suka banget sama ceritanya.bagus dan menghibur 👍👍👍 thanks ya Thor 🥰
Hariyanti
tamat 😳😳 kan Acha sama noa belum nikah 🤔😑😑😑
Hariyanti
😂😂😂😂😂😂
Hariyanti
noa mendadak childish 😳😬
Hariyanti
sdh menikah kah mama vara dan papa gara🤔
Hariyanti
😳😳😳😳😳😳😳😭😭😭😭
Hariyanti
finally............
Hariyanti
kok bisa tunangan sama orang yg tdk tau menau akar masalah 🤔main seruduk aja keluarga Smith😤semoga noa dan keluarganya menolak dgn tegas😬🤦
Hariyanti
apa itu Acha 🤔 gimana caranya ada di London dan kenal dokter Renata 🤔
Hariyanti
🤦🤦🤦🤦🤦🤔🤔🤔🤔
Hariyanti
🤔🤔🤔🤔🤔🤔
Hariyanti
percuma ngomong tanpa bukti 😑
Hariyanti
apa Acha sembunyi utk balas dendam 🤔
Hariyanti
itu suruhan zetta 😬 asli aku sebel nih ...... kok Acha ga bongkar kebusukan zetta 😬😑
$ᑕĥ¡ẓน𝕣υ: Baca karyaku juga kak
judulnya "Kebangkitan Sima Yi"

Sima Yi menunduk dalam. 'Bisa-bisanya aku berpikir wanita ini akan membenci anaknya hanya karena sifat buruk pemilik tubuh sebelumnya…' batinnya, sambil merutuki pikirannya sendiri.

Tatapan hangat Wen Jiao membuatnya tersadar, bahwa seorang ibu tidak akan membenci anaknya hanya karena kekurangan atau kesalahan yang dilakukan anaknya.

"Terima kasih, Ibu," ujar Sima Yi akhir, tanpa ragu memeluk erat tubuh Wen Jiao yang jauh lebih kecil darinya. Pelukan itu hangat dan menenangkan, seolah semua keraguan dan rasa bersalah di hatinya terangkat dari dadanya.

semoga suka/Smile/
total 1 replies
Hariyanti
kenapa cuma bumi sama Anya 🤔
Hariyanti
😭😭😭😭😭😭
Hariyanti
kyknya bawa bom tuh 🤔 kenapa Acha ga tunjukkan bukti bahwa ibunya ga bersalah 🤔
Hariyanti
😬😬😬😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!