KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 27
…………
“Apa sekarang saatnya Hanifah harus menjalani pengobatannya gung?”
“Terus gue harus gimana Sar”
“Gue juga bingung gung, kenapa sih lo itu harus disia-siakan sama Hanifah?, padahal saat dia kayak gini yang ada itu cuman lo”
“Cinta itu nggak bisa dipaksa Sar”
“Andai lo tau apa yang gue rasa saat ini gung” batin Sarah dalam hatinya.
“Maaf ganggu waktunya, tapi saat ini gue mau ngajak
ngobrol Agung bentar yah Sarah” ucap Juan yang menarik paksa Refan.
…..
Disisi lain, Farel dan Refan sedang mengobrol, entah apa yang mereka obrolin. Namun sepertinya Refan sudah bosan mengobrol dengan kakanya, dan memilih mencari Sarah. Yah satu hal yang kalian harus tau, Refan menyukai Sarah. Entah percintaan apaan ini yang terlalu rumit.
“Yaudah rel, gue mau jumpa sama Sarah dulu?”
“Mau ngapain?”
“Setidaknya gue mau lihat muka dia, biar hati gue adem, nggak kayak disini”
“Yaudah sana”
“Apa mungkin Nifa memang masih sayang sama gue?, tapi gue kan udah jahat banget sama dia, bahkan dulu gue sering bentak dia, astaga Farel, kenapa sih lo sekarang” ucap Farel pada dirinya sendiri.
Farel, lo itu cowok paling bodoh, karena ninggalin orang yang benar benar mencintaimu setulus itu, yang gue takut saat ini sama lo, karma. Dimana lo mulai suka sama dia tapi dia ada pengganti, atau dimana lo milih Silvi, tapi Silvi nggak setia sama lo. Hati hati.
………………..
“Gung-gung kenapa sih lo sukanya sama Nifa yang gak pernah mikirkan lo?, dan kenapa gue harus suka sama lo yang nggak pernah memikirkan hati gue?” ucap Sarah sedih pada dirinya, namun tanpa disadari dibalik itu semua ada hati yang terluka mendengarnya. Yah Refan.
“Dan kenapa kamu nggak mikirin hati gue yang terluka mendengarnya disini, dan lo nggak pernah merasakan apa yang kurasakan Sar” ucap Arfan dengan suara yang sangat pelan, yang mungkin hanya dirinya yang bisa tau apa yang diucapkannya.
Cinta tak pernah keliru dalam esensinya, namun acapkali hati tersesat, tak mengerti dimana seharusnya berlabuh. Perasaan, ia bak samudra luas yang sukar diselami; tiada daya untuk memutar haluan arusnya, sebab ia mengalir abadi, tak serupa jarum jam yang bisa diatur sesuka hati.
BAGAIMANA CARA UNTUK MELUPAKAN TENTANG RASA YANG MULAI TUMBUH?
Bukan pada permulaan akhir tercipta, pun bukan sekadar kata menjadi nyata. Laksana rasaku yang dulu tiada, kini bersemi jua. Dan setiap penolakan dalam kata dan suara yang dulu kuucap, kini membawaku mencarimu, lebih dari sebelumnya.
“Pagi yang indah, namun rasanya ada yang menjanggal dihatiku, dimana aku yang merasa kehilangan suara teriakan itu dan suara yang selalu membuat ku risau, kini aku mulai merindukannya. Kenapa ini tiba tiba hadir” Tanya Farel lirih pada hatinya
“Rel, sekarang apa yang lo rasakan?” Ujar Refan sembari merangkul kakanya itu
“Maksudnya?”
“Maksud gue, semenjak si cewek alay suara cempreng pergi kakak ngerasain apa?” Ujarnya memberi jeda dalam kalimat yang ia lanturkan “Tenang?” lanjut Refan melantunkan kalimat berikutnya..
“Bukannya gue ngerasa aman malahan gue rindu sama anak itu”
“Maksud lon apa? Rindu?”
“Entahlah, gue juga bingung” ucap Farel mengakhiri perkataan mereka, dan melanjutkan langkahnya kekantin.
………
Melupakanmu tidak segampang melupakan pelajaran. Melainkan Melupakanmu
sesusah belajar saat dimasa tua #@Hanifah*Ketos# Hanifa membuatnya di akun sosmednya. Entah siapa yang dia katakan ini, tapi yang kita ketahui yaitu Farel, atau mungkin mantannya?“Hmm, kamu lagi ngapain sih rel?” Tanya Silvi yang melihat Farel dari tadi duduk disamping Silvi. Yah Farel mencarinya diruang osis, dan untungnya ruangan itu hanya ada silvi. Tepat sekali.
“Sil, lo bisa bantuin gue gak?”
“Bantuin ngapain?”
“Bantuin gue ngomong sama kakak tiri lo”
“Ini nomor hpnya lo dan lo bisa ngomongin dia nanti aja” ucap Silvi dengan nada tidak suka.
“Woi Frael, loh dimana sih, dari tadi gue nyari lo tau”
“Kenapa sih fan?”
“Lo harus baca postingan ini” Arfan memberi tentang yang dipost oleh Hanifah.
Melupakanmu tidak segampang melupakan pelajaran
Melainkan Melupakanmu
sesusah belajar saat dimasa tua #@Hanifah*Ketos#“Terus urusannya sama gue apa?” Ujaf Rafel acuh tak acuh membuat adiknya jadi kesal melihatnya.
“Tapi lo tadi bilang kalau lo lagi rindu, jadi gue kasih aja nih, biar hati lo senang”
“Lo pikir gue sedih gara gara dia, lo nggak lihat siapa disamping gue?” Ujar Farel sok-sokan. Yah dia gengsi mengakui perasaannya ke adiknya itu. Sedangkan Silvi muak dengan kelakuan Farel. Padahal dia tadi ngebet mau ngomong sama kakak tirinya itu.
“Terserah lo aja deh rel, lo itu ngeselin” ucap Refan kesal.
“Lo pikir farel bakalan rindu sama Nifa?, nggak bakalan Fan, yang ada dia itu senang” Ujar Sarah tiba-tiba masuk ke ruang osis
“Jelas” ucap Silvi lantang ke Sarah.
“Capek ngomong sama orang gak punya hati” ucap Sarah dengan kesal.
Rasanya Sarah ingin sekali menampar Silvi, gadis yang tak tahu diri itu. Namun Sarah juga berpikir, apakah wanita titisan setan ini penyakit Nifa? Atau bagaimana?
“Lo tau nggak alasan kaka tiri lo milih pergi keluar mau ngapain?” Tanya Sarah kesal menatap adik toro sahabatnya
“Yah jelas mau senang-senanglah, waktu papa balik aja dia minta ikut ke papa terus, dasar anak manja, bukan cuman itu, dia juga dirumah taunya nyuruh aku ngerjain tugas dia, bersihkan rumah dan banyak hal sampai aku selalu kecapekan” Ujar Silvi sembarangan. Tentu niatnya untuk merusak reputasi Hanifa di sekolah. Sarah rasanya ingin menjambak gadis itu. Namun dihentikan Agung yang tiba-tiba masuk ke ruang osis.
“Lo jaga mulut lo yah, gue tahu apa yang terjadi dirumah lo” Ujar Agung kesal dan memegang tangan Sarah yang ingin menjambak rambut wanita titisan setan. Silvi tersenyum meremehkan Agung.
“Wah seperhatian itu kamu yah sama wanita jalang itu, sudah apa yang dilakukan ke lo?” Ujarnya tersenyum meremehkan “Tapi terserah kalian kalau kalian gak mau percaya” Ujar Silvi sembari melangkahkan kakinya yang ingin keluar. Farel menahan pergelangan tangannya agar tidak pergi, Silvi merasa senang, karena Silvi berpikir Farel akan percaya padanya.
Farel meraba tangan Silvi, dan yah lembut. Sepertinya Sarah dan Agung juga berpikiran yang sama dengan Silvi. Namun seketika ucapan Farel membuat Silvi terdiam dan Agung juga Sarah tersenyum senang.
“Lo bilang ngerjain rumah? Kok tangan lo halus?” Ujarnya dengan mata yang sangat mengintimidasi. Tiba-tiba gerombolan anak osis makin rame masuk ke ruang osis. Namun Farel tidak memperdulikan hal itu.
“Gue ingat, waktu gue ngantar Hanifa pulang dia pernah ditampar, dan gue perhatikan besoknya dia datang dengan pipi yang lebam, dan disitu gue belum tau kalau lo itu saudara tirinya” Ujarnya menuding Silvi
“Yah maksud lo gue jahatin nifa gitu dirumah?” UJar Silvi berusaha menyangkal
“Gue gak tau, tapi yang gue tahu dia anak tunggal, bagaimana mungkin anak tunggal bisa ditindas dirumah, kecuali ada orang baru” Kini mata Farel rasanya panas. Semua orang menatap Silvi dengan tatapan sinis. Silvi melepaskan cengkraman FArel dan pergi. Sepertinya satu hal yang Farel rasakan yaitu, penyesalan.