NovelToon NovelToon
The Great General'S Obsession

The Great General'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Obsesi / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sungoesdown

Wen Yuer dikirim sebagai alat barter politik, anak jenderal kekaisaran yang diserahkan untuk meredam amarah iblis perang. Tetapi Yuer bukan gadis biasa. Di balik sikap tenangnya, ia menyimpan luka, keberanian, harga diri, dan keteguhan yang perlahan menarik perhatian Qi Zeyan.

Tapi di balik dinginnya mata Zeyan, tersembunyi badai yang lambat laun tertarik pada kelembutan Yuer hingga berubah menjadi obsesi.

Ia memanggilnya ke kamarnya, memperlakukannya seolah miliknya, dan melindunginya dengan cara yang membuat Yuer bertanya-tanya. Ini cinta, atau hanya bentuk lain dari penguasaan?

Namun di balik dinding benteng yang dingin, musuh mengintai. Dan perlahan, Yuer menyadari bahwa ia bukan hanya kunci dalam hati seorang jenderal, tapi juga pion di medan perang kekuasaan.

Dia ingin lari. Tapi bagaimana jika yang ingin ia hindari adalah perasaannya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sungoesdown, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Klan Suihua

Tidak ada banyak tahanan di penjara bawah tanah. Kebanyakan dari mereka tidka dibiarkan hidup terlalu lama sebelum dieksekusi. Setelah kepergian Zeyan, Yuer memutuskan untuk tidak banyak berpikir. Ia memejamkan matanya sejenak, menjernihkan pikirannya dan saat ia membukanya kembali, sesosok wanita yang tampak familiar duduk di hadapannya.

Wanita dari taman pribadi Qi Zeyan.

Kini Yuer bisa melihat wajahnya dengan jelas. Cantik dan lembut, mengingatkannya pada ibunya sendiri.

"Wen Yuer..."

"Bukankah anda mengatakan—"

"Datangi aku di hari kelahiranmu? Yuer, ini adalah hari kelahiranmu."

Yuer menggeleng. "Tidak, aku lahir pada awal musim dingin."

"Kau salah, Yuer, ini adalah hari kelahiranmu yang sebenarnya.

"Aku tidak mengerti."

"Ibu dan ayahmu merahasiakannya darimu."

"Kenapa?"

Kenapa orangtuanya merahasiakan hari kelahirannya yang sesungguhnya padanya? Dan kenapa wanita yang seharusnya adalah ibu Qi Zeyan ini mengetahuinya? Yuer bergerak mundur namun ia justru melihat dirinya yang sedang terbaring. Kedua matanya membelalak.

"Aku... Itu..."

"Itu adalah ragamu, tidak perlu takut, kau akan kembali pada tubuhmu.

Yuer mengernyit. Apakah dia bahkan bisa mempercayai wanita ini?

"Kau tidak harus percaya padaku, aku hanya akan menyampaikan apa yang harus ku sampaikan. Tapi sebelum itu, maukah kau ikut denganku?" Wanita itu mengulurkan tangannya.

Yuer setengah percaya tetapi juga takut. Tetapi dia ingin tahu lebih banyak. Tentang apapun yang selama ini disembunyikan darinya, tentang siapa dia. Setelah meyakinkan dirinya. Yuer mengangguk dan meraih tangan wanita itu.

Kemudian dunia di sekeliling mereka seperti berputar sampai akhirnya mereka tidak lagi berada di dalam sel tahanan. Mereka berdiri di depan sebuah istana kekaisaran. Yuer bergerak  mundur, namun wanita itu mengusap tangannya lembut dan memberi tatapan yang entah kenapa Yuer merasa dia bisa mempercayainya.

Yuer mengangguk kecil. Kemudian seseorang keluar dengan marah.

"Itu tidak sesuai dengan kesepakatan kita! Kalau itu tujuanmu, aku akan mencari wilayah lain yang akan menghargai kami dan menepati kesepakatan."

Yuer tidak mengenal siapa itu, tapi tampaknya pria itu sangat marah. Seseorang di belakangnya mengikuti.

"Tolong masuk kembali, Tuan. Atau siapapun bisa mendengarnya."

"Aku tidak peduli! Katakan pada kaisarmu itu, kalau ketamakan akan membawanya pada kehancuran!"

Wanita di sampingnya berbisik. "Itu adalah tetua klan Suihua."

"Apa itu klan Suihua?"

Wanita itu menariknya ke sisi sampai mereka seperti berpindah tempat lagi. Mereka seperti berada di dalam ruangan. Sebuah ruangan yang sisi dindingnya dipenuhi tanaman merambat dan semua orang di dalamnya terlihat khawatir.

"Sepertinya pernikahan klan Suihua dengan mereka tidak membuat kita dianggap setara." Itu pria yang sebelumnya.

"Kaisar adalah orang yang tamak. Kita memberinya kesuburan dan kemakmuran tanah ini, tetapi masih menganggap kita tidak lebih dari sekumpulan orang yang bekerja untuknya. Dia membutuhkan kita, tetapi tidak ingin mengakui kita."

Semua orang tampak murung. Yuer tidak memahami apa yang mereka bicarakan sampai seorang wanita bersuara.

"Mungkin kita harus mencari tempat lain."

Yuer membelalak. "Ibu?"

Yuer bergerak untuk mendekati wanita yang dikenalinya sebagai ibunya. Namun dunia di sekeliling mereka kembali berputar dan mereka sudah berada di tempat lain.

"Tidak! Ibu? Kenapa ibuku ada disana?"

"Yuer, ini adalah kenanganku, kau tidak bisa bergerak sesukamu atau kau akan merusak kenangan. Kau hanya boleh mengikutiku."

Yuer menatap wanita itu sepenuhnya, menggenggam erat kedua tanhan wanita itu.

"Tolong ceritakan padaku tentang semua ini, kenapa kau menunjukkan semua ini dan kenapa ibuku ada disana bersama orang-orang itu?"

Wanita itu tidak mengatakan apapun dan menoleh ke arah lain, Yuer mengikuti arah pandangnya. Disana Yuer melihat ibunya lagi, bersama dengan wanita yang berdiri di sampingnya.

Yuer mengernyit. "Anda mengenal ibuku?"

"Aku takut sekali, Yuan." Ucap ibunya pada wanita di depannya yang mana sama dengan wanita yang kini berada di samping Yuer.

"Sudah seharusnya kita takut, konflik ini tidak akan membaik. Cepat atau lambat, kekaisaran akan bergerak. Kita hanya harus lebih kuat untik mereka."

Yuer menoleh pada wanita di sisinya yang tampak begitu sedih melihat pemandangan di hadapannya.

Kedua wanita itu menggenggam tangan satu sama lain, seolah menguatkan satu sama lain dan memandang ke arah lantai. Dimana seorang anak perempuan yang mungkin belum bisa berjalan duduk di atas kain dan anak laki-laki yang lebih besar mencubit pipinya.

Yuer mengernyit dan kembali menoleh pada wanita di sampingnya untuk mencari jawaban.

"Ya, itu adalah kau Wen Yuer, dan putraku, Zeyan." Wanita itu tersenyum dengan kebahagiaan yang bercampur kepedihan. "Kalian berdua sudah berbagi takdir lebih awal dari yang kalian tahu."

Jantungnya bagai dihantam benda yang keras, Yuer menutup mulutnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Dia tidak tahu maksud dari semua ini. Apa yang baru saja dia lihat.

Wanita di sampingnya memejamkan matanya sejenak, kemudian menarik tangan Yuer menjauh dari kenangan itu. Mereka berjalan menuju taman yang familiar. Itu adalah taman milik ibunya.

"Aku tidak sanggup menunjukkan lebih banyak, aku hanya akan memberitahumu." Wanita itu menatap Yuer dengan tulus, dan Yuer bisa mengatakan kalau Zeyan memiliki mata ibunya.

Wanita itu menatap jauh, seolah mencoba menimbang dari mana harus memulai.

"Klan Suihua, dulunya adalah bagian dari penopang kekaisaran," ujarnya perlahan. "Menjaga kesuburan tanah, menghidupkan ladang yang mati, dan menyembuhkan dengan pengetahuan yang diwariskan turun-temurun. Dimana mereka berada, maka tanah akan subur. Banyak tabib istana berasal dari klan Suihua, darah Suihua membawa keterikatan alami pada tanaman dan bumi. Itu anugerah, sekaligus kutukan."

Yuer terdiam, mendengarkan.

"Klan Suihua dan kekaisaran pernah berdiri sejajar," lanjutnya. "Selama mereka membutuhkan panen yang berlimpah dan tanah yang subur, selama itu pula mereka menghargai keberadaannya. Tapi keseimbangan, tak pernah bertahan lama di istana. Kekaisaran mulai tamak."

Tatapannya meredup, tapi suaranya tetap mantap.

"Kekaisaran takut suatu hari wilayah ini dipenuhi oleh klan Suihua, takut kekuasaan akan beralih. Jadi mereka membuat rencana untuk memusnahkan klan Suihua. Mereka ingin tanah tetap subur, namun tanpa keberadaan klan Suihua yang bebas."

Yuer mengerutkan kening saat ibu Zeyan mengambil jeda panjang untuk menarik nafas. "Kekaisaran melakukan sesuatu?"

Wanita itu mengangguk. "Kekaisaran membantai klan Suihua pada suatu malam yang gelap," potongnya pelan.

Yuer menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang ia dengar sekaligus merasa iba pada klan Suihua.

"Lalu, apa ada hubungannya semua ini denganku."

Wanita itu mengeratkan genggamannya pada tangan Yuer. "Yuer, aku dan ibumu adalah bagian dari klan Suihua, begitu juga dengan kau. Kau juga pasti sudah menebak itu sejak pertama kali aku mulai bercerita."

Yuer diam. Itu tidak salah, tetapi semua ini masih terasa membingungkan.

"Kalau begitu, Zeyan juga—"

"Tentu saja, dia putraku."

"Apakah ini ada hubungannya dengan dendamnya pada kekaisaran?"

Wanita itu mengangguk. "Tapi aku tidak akan membicarakan tentang Zeyan, aku bicara tentangmu, Wen Yuer."

Ia menatap dalam-dalam mata Yuer.

"Dengarkan aku baik-baik..."

1
justnia
alur ceritanya tertata dengan baik, pilihan kata-katanya.juga bagus
justnia
akhirnya setelah tiap hari bolak balik, update juga 🥲
lunaa
full senyum baca chapter inii ><
lunaa
lucuu, zeyan jadi soft sama yuer
lunaa
apa zeyan ada kuasa misterius juga kaya yuer yang pernah menyelamatin burung? aku makin suka sama alur ceritanya ><


ini pertama kali aku baca cerita kolosal china version indo jadi terasa excitednya gituu 🙈
lunaa
keinget chong zhao sama bai xi, mereka juga kenalan dari kecil tapi takdirnya 🙏🏻😭
lunaa
yuerr 😭😭
lunaa
yuer? kurasanya seharusnya mingyue ya?
Sungoesdown: Ohiya ya ampun😭 makasih kak udah notice😭
total 1 replies
lunaa
tapi dari sisi yuer itu sakit, zeyann
lunaa
mau kecewa ama zeyan, tapi ditahanin soalnya takut kalo zeyan lakuin karna ada sebab. iya kan zeyan emang unpredictable orangnya 😓

tapi kasian yuerkuhhh
lunaa
the what?
lunaa
oh, she falling in love ~
lunaa
act of service-nya zeyan
lunaa
jealousy jealousy ~
lunaa
apa ada kaitan sama mendiang ibunya atau ibunya zeyan?
lunaa
wow, yuer juga ada rahasianya sendiri
lunaa
"tabib cantik," omg zeyan mau jadi bucin
lunaa
lucu!!
lunaa
he indirectly confessing to herr 😆🙈
lunaa
gak expect tebakan yang kupikir salah itu benar 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!