Lanjutan Miss Gesrek dan Mr Elsa
- Sora, sulung dari kembar tiga Chen, tidak bisa bekerjasama dengan arsiteknya, Kim Yoon a yang super kaku dan keras kepala. Keduanya menjadi dekat ketika ada kompetitor dari Chen Ltd berusaha mencuri blueprint desain Yoon a. Sora baru tahu, arsitek nya ini menyimpan banyak rahasia.
- Amura, tengah dari kembar tiga Chen, sudah naksir Yudho sahabat sepupunya sejak SMP. Amura belajar giat demi bisa diterima di UI karena Yudho kuliah disana. Amura yang plek ketiplek sang ibu sifatnya, harus jatuh bangun membuat Yudho mau dengannya.
- Yura, bungsu dari kembar tiga Chen, tidak suka cowok sebaya atau brondong. Dia suka pria yang matang dan jatuh cinta dengan rekan bisnis ayahnya yang lebih tua sepuluh tahun dari usia Yura. Daniel Hensley, pria blasteran Amerika dan Korea itu, menganggap Yura sebagai putri rekan bisnisnya tapi jangan remehkan Yura soal niat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amura - Istri Teraniaya
Prita menatap tiga orang wanita ... Satu gadis dan dua wanita yang duduk di hadapannya. Segelas es jeruk jumbo berada di tangannya. Seketika Prita merasa terintimidasi oleh ketiga orang itu tapi entah mengapa mereka seperti hendak menolong dirinya.
"Mbak Prita ... Kami disini hendak menolong mbak ... Kami tahu suami mbak melakukan hal yang tercela ...." Amura melihat ada memar di pergelangan tangan Prita meskipun sudah tersamar. Amura tahu karena dirinya pernah kena pukul pedang Kendo gara-gara ulah Yura dan memarnya mirip seperti itu. "Mbak dipukul pakai apa itu? Sampai pergelangan tangannya seperti itu?"
Sontak Prita menutup pergelangan tangannya dengan jaketnya.
"Matamu awas juga ya Mura," senyum AKP Nana.
"Lha Tante Nana juga lihat tho?" tanya Amura.
"Kamu jangan meremehkan kami yang hobi latihan di Dojo milik keluarga kamu, Mura," timpal AKP Atikah. "Itu kena sabet ikat pinggang?"
Prita hanya bisa mengangguk. "Ba ... Bagaimana kalian tahu?"
"Kami adalah polwan berpengalaman dengan segala kasus dan kasus KDRT adalah yang paling common kita tangani," jawab AKP Nana. "Tolong saudari Prita, kami tahu dia suami kamu tapi apa kamu mau menjadi korban macam gadis malang itu?"
Prita hanya menunduk dan menangis. "Sa ... Saya ... Takut. Dia ... Dia terlalu ... Kuat. Saya tidak punya ... Kekuatan ...."
"Mbak Prita sudah punya anak?" tanya Amura hati-hati.
Prita menggelengkan kepalanya. "Saya dua kali keguguran ...."
"Apakah rahim mbak Prita lemah?"
Prita mengangguk.
"Apa ada yang lain?" selidik AKP Nana.
Prita semakin terisak. "Sa .. Saya ...."
"Dia menyiksa anda dan membuat sampai keguguran?" tebak AKP Atikah.
Prita mengangkat wajahnya. "I ... Iya ..."
"Pergi! Anda harus lepas dari suami dzolim seperti itu! Dia bukan pria yang baik buat anda! Apalagi sudah membunuh calon anaknya sendiri!" ucap AKP Nana dingin.
"Ta ... Tapi ... Saya harus bagaimana? Saya tidak punya uang karena semuanya dijatah oleh dia ... Harus dicatat ...."
Ketiga wanita disana melongo. Sudah bikin anaknya nggak ada, masih dzolim pulak!
"Mbak, kamu terlalu berharga untuk dijadikan samsak hidup! Dia itu sudah mengambil mbak sebagai istrinya! Tapi dia tidak menghargai kamu! Lepas! Pergi!" Amura menatap serius ke Prita.
"Saya takut mbak ... Saya takut jika dia menemukan saya ... Saya tidak tahu harus kemana karena saya sendiri yatim piatu. Saya tidak punya keluarga atau saudara ...." Prita semakin terisak.
"Mbak ... jujur sama aku. Apakah suami mbak sudah ada di rumah pada pukul 17.45?" tanya Amura.
"Kenapa mbak?"
"Jika mbak jujur sama kami, akan kami bantu untuk lepas dari suami kamu. Bahkan sampai ke perceraian! Pikirkan dirimu sendiri mbak! Karena jika kamu tetap bilang suami mbak ada di rumah pada pukul 17.45 padahal dia tidak ada di rumah, mbak akan kami seret sebagai kaki tangan pembunuhan!" jawab Amura tegas.
Prita melongo. "Mbak, aku tidak tahu! Aku tidak membunuh siapapun!" ucapnya panik.
"Kapan suami kamu pulang?" tanya AKP Atikah.
"Besok siang."
"Sekarang, mbak Prita ikut kami ke Polda. Berikan keterangan yang sejujurnya dan kami akan membantu mbak menuntut pada suami untuk berpisah plus pelaku kekerasan dalam rumah tangga dan juga pembunuh calon anak kalian! Mbak Prita ada bukti saat dua kali keguguran?" AKP Nana menatap wanita malang itu dengan perasaan kasihan.
"Bidan dekat komplek tahu. Dia yang membantu saat saya keguguran," jawab Prita sendu.
"Kita bisa panggil untuk memberikan tambahan informasi." AKP Atikah menatap AKP Nana.
"Iya. Hiiiiihhhh rasanya pengen aku banting dhewe wong Lanang banci kayak kuwen ngunu!" geram AKP Nana.
***
Hongkong
Sora Chen
"Membuat identitas baru?" Sora menatap wajah Amura di layar monitor ruang tengah rumah keluarga Chen. "Buat siapa?"
"Korban KDRT dan juga saksi penting Sora. Kalau di Amerika sudah masuk perlindungan saksi lengkap dengan identitas baru. Apakah bisa?" tanya Amura.
"Kalau di Hongkong, bisa saja sih tapi ini kan di Jakarta. Coba kamu rundingan dengan Oom Dean dan Oom Rayyan. Bagaimana ceritanya?"
Amura lalu menceritakan semuanya dan Sora mengeraskan rahangnya.
"Untung aku tidak di Jakarta. Sudah tinggal nama pria model begitu!" geram Sora.
"Antri Sora!"
"Sama siapa?" tanya Sora.
"Bang Steven, Oom Victor dan Tante Nana," senyum Amura.
"Duh! Kalau Tante Nana yang maju ... Wassalam!"
Amura terbahak.
***
Ruang Interogasi Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya Jakarta
"Mas Kusno pulang ke rumah pada pukul 18.30 dan tampak seperti biasanya tapi yang berbeda, dia begitu berkeringat. Macam habis olah raga ...." Prita menatap AKP Nana dan AKP Atikah. "Saat itu aku tidak curiga karena kupikir memang hawanya panas kemarin.'
"Lalu apa yang dibilang Kusno?"
"Dia bilang sama aku, kalau ada yang tanya harus bilang sudah pulang ke rumah pukul 17.45 dan kita berhubungan ... Suami istri ...." Prita tampak menunduk. "Sungguh aku tidak tahu kalau mas Kusno tega melakukan itu!"
AKP Nana hanya menatap dingin. "Dia mampu menyiksamu, mampu membuat hilang anakmu dan memanipulasi kamu. Tentu saja dia bisa tega melakukan rudapaksa dan pembunuhan itu!"
"Nana ...." AKP Atikah memberikan kode untuk tidak semakin judes.
"Tidak Tikah ! Banyak wanita bodoh diluar sana yang tidak berani kabur karena pernikahan toxic! Padahal Prita, nama kamu itu bagus lho artinya! Prita itu berarti kekasih atau yang dicintai. Sayangnya, nasibmu tidak seindah namamu." AKP Nana menatap tajam ke Prita. "Ingat, kamu itu berharga! Kamu berhak berbahagia!"
Prita tampak takut. "Jika mas Kusno tahu saya ke kantor polisi ... Apa yang akan terjadi?"
AKP Nana dan AKP Atikah menatap ke layar CCTV.
***
"Tidur di sel? TIDUR DI SEL?" AKP Nana mendelik ke Brigjen Rayyan.
"Tempat paling aman mana? Sel divisi gabut! Biar nanti aku bilang tidak ada para arwah gabut yang nongol. Termasuk Tole sambil ngemil!" Ayah Seiya itu menoleh ke arah lemari berisikan camilan. Meskipun tidak bisa melihat arwah, tapi Brigjen Rayyan tahu kalau Tole suka nyolong camilan.
"Duh! Apa semua divisi gabut bisa lihat aku kah?" gerutu Tole yang hendak mengambil Oreo dari dalam lemari.
"Besok pagi, bawa surat perintah agar si Kusno datang kemari! Aku tidak mau dia ditanya di Cijantung! Kita pakai jabatan pak RW dia untuk memberikan keterangan tentang kasus pembunuhan di wilayahnya!" ucap Irjen Dean Thomas. "Kita bilang saja istrinya sebagai pelaku pembunuhan karena cemburu."
AKP Nana tersenyum smirk. "Untuk kali ini aku setuju sama bang Dean! Kita lihat apakah dia membela istrinya atau memikirkan dirinya sendiri!"
Amura menatap kedua Oomnya. "Oom, apakah setelah ini, mbak Prita bisa kita 'hilangkan'? Karena kita tidak tahu berapa lama si Kusno akan dihukum kan?"
Irjen Dean Thomas tampak terpekur. "Bisa kalau Prita memang mau lepas dari Kusno."
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Laahhhh.....emak bpknya trnyta lbih edyannnn....😱😱😱
gimana anaknya nggak niru
lha bonyoknya aja kelakuannya seperti itu
🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Kl mereka kan enggak, beda lah 😍😍😍😍
Amit amit amit amitttt /Puke//Puke/