NovelToon NovelToon
ILMU PEMIKAT

ILMU PEMIKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / CEO / Janda / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Fantasi Wanita
Popularitas:24.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

langsung baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

petirtan purwosaloko

"Tidak! Kamu tidak boleh menyerah di sini puspa! Selangkah lagi kanu telah menempuh perjalanan panjang dari lamongan ke Gunung semeru ini, kamu hanya perlu mencari keberadaan petirtan purwosaloko itu berada, dan kamu berhasil!" Ucap puspa di dalam hatinya, dia berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri.

Dia terus berjalan mencari keberadaan petirtan purwosaloko itu berada, meskipun dia tidak mengetahui di mana tempat itu berada.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam dengan tubuh sempoyongan puspa bersandar di sebuah pohon, demam yang dia derita sudah semakin parah, pada saat ini dia sudah berada di tengah hutan bahkan dia sudah tidak mengetahui jalan untuk kembali.

Dengan kondisi yang seperti ini mustahil bagi puspa untuk bisa keluar hidup hidup dari hutan lindung yang besarnya hampir sebesar kabupaten.

"Aku tidak boleh menyerah!" Ucap puspa sambil memejamkan matanya karena pusing. Puspa juga tidak mengetahui tempat pasti petirtan purwosaloko itu berada, puspa khawatir dia akan mati dalam proses pencariannya.

"Lihat ada manusia?"

"Lari ada manusia!"

Tiba tiba puspa mendengar suara beberapa orang di tempat ini, dengan segera puspa membuka matanya dan berusaha menoleh.

Namun hutan ini benar benar sangat sepi, tidak ada satupun manusia, yang ada hanya suara burung yang saling berkicau di atas pepohonan.

Puspa kembali menutup matanya untuk beristirahat sebelum dia kembali berjalan tanpa tujuan untuk mencari petirtan purwosaloko.

Waktu terus berjalan dengan sangat cepat, kini malam hampir tiba.

Angin sore yang begitu dingin berhembus dengan perlahan, menerpa tubuh puspa yang sedang mengapami demam. Menciptakan sebuah rasa dingin yang sangat menusuk sampai ke tulang.

Kini wajah puspa terlihat sangat pucat, dia mengigil kedinginan di atas tanah dan menyelimuti tubuhnya dengan kaun jarik yang dia bawa.

Saking parahnya demam puspa, bahkan puspa tidak bisa mencari ranting kayu hanya untuk membuat api unggun.

"Apakah aku akan mati di sini? Sayang sekaoi aku gagal menemukan petirtan purwosaloko..." gumam puspa dengan lirih.

Semakin lama semakin sulit untuk menahan kesadarannya, hingga akhirnya kelopak mata puspa menutup secara perlahan dan akhirnya menutup rapat.

***

Entah sudah berapa lama puspa menutup matanya diapun tidak mengetahuinya, namun yang pasti kesadaran puspa kembali berkat suara gemercik air dan suara cekikikan wanita muda.

Puspa langsung membuka matanya dia mendapati banyak sekali wanita muda dengan kain sutra putih yang sedang menatap dirinya dengan bahagia.

Puspa berani bersumpah seumur hidup puspa baru kali ini dia melihat wanita wanita secantik ini.

Salah satu wanita cantik itu berucap, "akhirnya kamu bangun juga saudariku..."

Saudari? Fikiran puspa masih kacau saat ini, saudari apa? Puspa sendiri tidak pernah memiliki saudara secantik mereka.

"Ah, ya!" Baru saat ini puspa teringat bahwa dia harus mencari petirtan purwosaloko, puspa segera duduk dengan waspada.

"Puspa, mamu mau kemana? Kamu sudah sampai di tempat tujuanmu.."

"Kamu mengetahui namaku? Eh, sudah sampai?"

Tiba tiba puspa menyadari bahwa dia saat ini sedang berada di pinggiran kolam, dan suara gemercik air di hasilkan oleh para wanita cantik yang sedang mandi dan bermain air.

"Selamat datang di petirtan purwosaloko..."

Puspa terperanjat kaget ketika mendengar hal ini, kemudian puspa tersenyum itu artinya dia berhasil mencapai tempat ini, perjalanannya selama ini ternyata tidak sia sia.

"Di sinilah tempat mandinya para bidadari di kayangan.." wanita cantik itu kemudian menyelesaikan kalimatnya.

"Hah?!" Puspa benar benar terkejut ketika mendengar hal ini, "tempat mandinya para bidadari?" Puspa sekarang menyadari bahwa semua wanita cantik yang ada di sini ternyata para bidadari dari kayangan.

"Pantas saja mereka memiliki kecantikan yang sangat cantik..." gumam puspa di dalam hati.

Tiba tiba semua bidadari yang ada di sini mulai mengerubungi puspa dan membantu puspa berdiri.

Puspa sendiri tidak bisa berdiri karena dia lemas akubat demam, oleh karena itu para bidadari ini menuntun puspa menuju ke kolam petirtan.

Alangkah kagetnya puspa ketika dia memasuki kolam demam yang berada di tubuhnya menghilang seketika. Makin kaget lagi puspa ketika dia mendapati seluruh luka dan boretan di kulitnya menghilang.

Para bidadari itu menanggalkan pakain puspa dan mulai memandikannya, tiba tiba puspa merasakan nyeri yang mulai terasa di selangkangannya, dengan segera salah satu bidadari berucap, "tenang saudariku, kamu akan menjadi perawan kembali.." ucapnya sambil tersenyum.

"Pe.. perawan kembali?" Puspa sedikit kaget ketika mendengar hal ini.

Tidak lama kemudian puspa merasakan gatal di kulit kepalanya dia mendapati rambutnya yang awalnya di warnai pirang kecoklatan kini berubah menjadi hitam indah, seperti rambut dokter kecantikan.

Semua kotoran yang melekat menghilang di gantikan dengan kulitnya yang bersih dan makin kencang.

Setelah memandikan puspa para bidadari kemudian membawa puspa kembali ke pinggir, mereka memberikan pakaian sutra putih mirip dengan apa yang mereka pakai, kemudian beberapa bidadari membawakan nampan berisi buah buahan yang mempunyai aroma yang sangat wangi.

"Makanlah ini saudariku..." ucap salah satu bidadari itu.

Puspa kemudian memberanikan diri untuk mengambil salah satu buah yang mirip dengan buah pèlem dan jambu, ketika puspa mengigit buah itu buah itu langsung mencair dan berubah menjadi energi yang langsung memenuhi bagian tubuhnya.

Dengan cepat rasa lelah dan lapar yang di derita puspa langsung menghilang, puspa yakin sekali buah ini tidak bisa di temukan di alam manusia, sebab puspa sama sekali belum pernah menemukan buah senikmat ini. Puspa benar benat penasaran dengan nama buah yang mirip gabungan dari mangga dan jambu ini.

"Terimakasih..." ucap puspa kepada semua wanita yanh ada di tempat ini.

Kemudian puspa mencoba untuk bertanaya kepada mereka, "ini benar benar petirtan purwosaloko, bukan? Atau jangan jangan ini dunia setelah kematian?"

"Tentu saja ini adalah petirtan purwosaloko saudariku, kamu tidak salah..."

"Apakah aku sudah sakti sekarang?" Tanya puspa dengan polos, tujuannya datang kemari adalah untuk mencari kesaktian.

Para bidadari itu tersenyum kemudian berucap, "ya, kamu sudah sakti sekarang kamu sekarang sudah memiliki kekuatan pesona yang tiada bandingannya."

Ada seorang bidadari datang membawa sebuah Tusuk Konde Sekar Melati milik puspa, puspa melihat kini tusuk konde itu sudah bersih, sepertinya mereka sudah membersihkannya.

1
..
kenapa nih author, buntu kah?
Moceng Putra
apakah itu adalah galih dr judul tuan yg terbuang bersama khodamnya??! 🙏🙏🙏
Aqlul /aqlan
wah wes sedino luih ora up kie author....prei kie ditunggu lho...hehe...
Dina Widiyanti
lanjut dong
FiaNasa
Puspa kok gak mampir kerumahku ya,,padahal ke Banyuwangi lewat jalan depan rumahku Lo Puspa
Aqlul /aqlan
wich canggih puspa nich...jan nyeni...lnjut
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
NGAKAK BNGT😭
Aqlul /aqlan
kirain apa ternyata putingnya puspa...jadi penasaran kalau di dunia nyata kya apa ya puspa...emng janda lbh menggoda...dn jelas statusnya...
..
meh😮‍💨😐
Aqlul /aqlan
hhhh....jin jadi pelakor...
..
mulai ngawor thor🗿🗿
Rosita Tumbelaka
novel mu bagus alur cerita dan gaya bahasa nya teratur
brajamusti
udah segitu aja bahasa romantisnya thor.. ga usah lebay.. banyakin gelutnya aja...... semangattttttt. lanjutttt
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
thor😭😭😭
..
woilah thor😭😭
Aqlul /aqlan
horeee....cpt ambil pedangnya puspa...
Aqlul /aqlan
tebarkan pesonamu puspa...lnjut
Aqlul /aqlan
heeemmm josss lnjut
Dina Widiyanti
lanjut udh penasaran jangan lama up nya
mamamu
dikotaku nganjuk wkwkwkwk jauh banget puspa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!