NovelToon NovelToon
Arsellysa

Arsellysa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kekasih misterius
Popularitas:561
Nilai: 5
Nama Author: __bbbunga

Katanya, Arsel pembunuh bayaran. Katanya, Arselyno monster yang tak berperasaan. Katanya, segala hal yang menyangkut Arselyno itu membahayakan.
Seorang Berlysa Kanantasya menjadi penasaran karena terlalu banyak mendengar desas desus mengenai cowok bernama lengkap Arselyno M Arxell. Semua murid sekolah mengatakan bahwa Arsel 'berbahaya', menantang gadis yang bernama Lysa untuk membuktikan sendiri bahwa yang 'katanya' belum tentu benar 'faktanya'.
Penasaran kecil yang berhasil membuat Lysa mengenal Arsel lebih dalam. Penasaran kecil yang sukses menjebaknya semakin menjorok ke dalam jurang penasaran.
Pada akhirnya, Lysa mengerti; ternyata mencintai Arsel, memang seberbahaya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon __bbbunga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXVIII

Ting!

Lysa melihat sekilas ke layar ponsel Arsel di atas meja yang menyala. Ponsel yang sempat Alyn pinjam untuk mengambil foto dengannya tadi.

"Kok bisa, ya, Bang Arsel berteman sama kak Lysa?" celetuk Alyn di sampingnya, masih berbinar-binar.

Lysa hanya terkekeh seraya menggaruk telinga canggung.

"Padahal Bang Arsel itu jarang nonton YouTube. Bang Arsel mah fokus kerja terus."

Alyn mengendarakan pandangan, seolah memeriksa keadaan sekitar. Lalu kemudian berbisik, "Padahal bang Arsel itu sebenarnya nggak kerja di toko kelontong. Alyn udah tau. cuma Alyn nggak bilang ke ibu. Kalau ibu tau, ibu pasti sedih."

Tentu saja. Lysa juga tahu pekerjaan seperti apa yang Arsel ambil. Namun alasan Arsel mengapa mengambil pekerjaan itu, Lysa masih belum tahu.

Alyn tersenyum manis. "Bang Arsel itu memang pekerja keras, kak! Walaupun Alyn nggak tau pekerjaan. Bang Arsel apa, tapi bang Arsel cukup menghasilkan uang buat kebutuhan sehari-hari."

Lysa mendengar bocah SMP itu bercerita. Entahlah, rasanya seru saja mendengarkan cerita yang berhubungan dengan Arsel.

"Alyn juga suka bantuin Abang buat cari uang, dengan jualan kue! Kapan-kapan, Alyn kasih kak Lysa, deh, kue buatannya Alyn! Biar kak Lysa cicipin," kekeh cewek itu menggemaskan kemudian.

Lysa cukup salut melihat keluarga Arsel. Selain abangnya, adiknya pun cukup pekerja keras. Di umur semudah ini sudah berusaha melawan kerasnya kehidupan dengan mandiri. Perlahan, sudut bibir Lysa melekuk senyum.

Masih dengan senyumannya, Alyn kembali bersuara, "Jadi kak Lysa sama bang Arsel itu pacaran, ya?"

"Hah?" Lysa tersentak, refleks salah tingkah. "Enggak! Kami cuma teman, kok!"

Alyn menatap Lysa menggoda. "Dih, nggak apa-apa kali, kak. Ngaku aja!" kekeh Alyn. "Soalnya jarang-jarang bang Arsel bawa cewek ke rumah."

Lysa jadi tertarik dengan pembahasan ini. "Masa, sih? Emm... Btw Arsel punya banyak mantan, nggak?"

Alyn tertawa. "Cie... Kepo!"

Lysa langsung terdiam seraya menyengir.

"Nggak tau, sih, kak. Bang Arsel mah jarang cerita soal orang yang dia suka. Mungkin aja dia pacarannya diam-diam, kan? Alyn mah kurang tau."

Lysa agak kecewa mendengarnya.

"Bang Arsel orangnya memang nggak terlalu terbuka, sih. Meskipun bang Arsel jarang ngomong sayang langsung, tapi Alyn tau, kok, kalau bang Arsel itu sayang banget sama Alyn sama ibu."

Mendengar cerita Alyn, Lysa jadi menganggap kalau Arsel mungkin saja merupakan tipikal cowok penyayang keluarga.

"Kalu kak Lysa penasaran bang Arsel suka atau enggak sama kak Lysa, caranya gampang aja, kok!"

Lysa langsung membulatkan bola matanya, seraya menggaruk tengkuk salah tingkah. "Lah, kok, jadi ke sana pembahasannya?"

Alyn terkikik geli. "Kak Lysa penasaran, nggak? Kalau kak Lysa penasaran, Alyn bakalan kasih tau tipsnya!"

Tentu saja Lysa penasaran, jadi ia memajukan tubuh juga kemudian. Ingin tau lebih lanjut.

"Klise, sih . Kak Lysa tinggal lihat aja tuh, kalau bang Arsel tatap mata kak Lysa paling enggak lima menit pas lagi ngobrol, itu tandanya bang Arsel sebenarnya suka sama kakak!" bisik Alyn hati-hati.

"Serius?"

Alyn tersenyum geli. "Kalau penasaran, coba aja, kak!"

Lysa berdiam sejenak. Cara itu memang konyol dan Klise. Tapi kedengarannya boleh juga.

...*****...

Di tatap lima menit, itu artinya suka? Entah karena terbuai omongan tau karena Lysa begitu penasarannya dengan perasaan Arsel kepadanya, membuat cewek itu jadi berniat ingin mencoba tips dari Alyn tadi. Kira-kira berhasil atau tidak, ya? "Nah, jadi kayak gitu," ucap Arsel setelah detil menjelaskan.

Lysa hanya manggut-manggut. Diam-diam melirik Arsel yang tengah berkutat pada lembar bukunya. Memikirkan bagaimana caranya supaya Arsel terpancing untuk menatap matanya. Saat itu mereka tengah berada di ruang tamu, sedang duduk di atas sofa. Karena di luar masih hujan, Arsel mengusulkan untuk belajar di rumahnya saja. "Arsel, kayaknya setelah gue belajar bareng sama elo, ya, gue jadi merasa lebih pintar dikit, loh!" shut Lysa dengan semringah.

"Serius?" Arsel merespon, tapi masih fokus mencari contoh soal yang sesuai.

"Iya! Buktinya kemarin, nilai ulangan kimia gue jadi agak nambah, loh! Jadi empat pulu lima. Biasanya, kan, nggak sampai segitu."

Arsel tergelak di sela-sela pencariannya. "Ya, tapi lo harus tetap berusaha naikkan nilainya. Ibarat kata naik tanggan, naik pelan-pelan. Jangan mau diam di tempat aja, lo nggak akan pernah bisa mencapai puncaknya kalau gitu."

Lysa terkekeh. "Siap, tutor!"

Cewek itu memandangi Arsel. Cowok itu masih belum mengalihkan tatapannya dari buku dan menatap matanya. Lysa agak merasa kecewa.

"Coba lo kerjain yang ini," titah Arsel, mendorong kertas soal kemudian.

Cowok itu menatapnya, di saat itulah Lysa memanfaatkan kesempatan untuk menghitung seberapa lama Arsel menatapnya. Satu, dua, tiga, empat,.

Hanya empat detik. Setelah itu Arsel memilih untuk melihat kertas soal Lysa. Memperhatikan bagaimana cewek itu mengerjakan soalnya.

Lysa menjatuhkan bahu kecewa. Boro-boro lima menit, lima detik saja bahkan tidak sampai! Padahal kalau dipikir-pikir, teman laki-lakinya yang lain kalau mengobrol juga sering menatapnya lama. Contohnya saja Farrel, yang tahan berjam-jam menatap Lysa jika cewek itu sedang bercerita. Memangnya mereka semua menyukai Lysa? Tidak juga.

Ah, sial. Salahkan saja dirinya yang terlalu percaya dengan omongan anak SMP yang bahkan baru lulus dari SD. Atau setidaknya salahkan saja rasa penasarannya yang kelewat menyebalkan karena terlalu berharap Arsel turut memiliki perasaan yang sama dengannya.

Lysa bahkan tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Apakah dia sudah sesuai ini dengan Arsel? Entahlah. Mungkin Lysa hanya merasa aman dan nyaman ketika berada di dekat Arsel. Tidak lebih, semoga saja.

"Nih, Arsel, udah selesai gue. Benar semua itu pasti," kekeh Lysa.

Arsel memeriksanya. Lysa hanya asal bicara, tentu saja. Ia bahkan tak yakin sudah menjawab soal itu dengan benar. Selang beberapa detik Arsel lantas manggut-manggut. "Cuma salah satu. Not bad."

Lysa tersenyum senang, akhirnya ia bisa mengerjakan soal itu dengan baik juga. Arsel tiba-tiba menatap ke arahnya. Agak lama, membuat Lysa jadi refleks menghitung beberapa lama cowok itu menatapnya. Bahkan Lysa sempat dibuat kaget dengan tangan Arsel yang tiba-tiba terangkat naik, menjulur ke arahnya. Seperti hendak... Mengelus pipinya?

Jangan baper, Lysa, jangan baper! Astaga.

"Nih, ada bulu mata lo yang jatuh," sahut Arsel kemudian sambil menunjukan hari telunjuknya. Lysa mengembuskan napas lega. Arsel ingin membeli pipinya? Astaga! Yang benar saja.

"Ditepuk-tepukin coba sambil sebutin huruf-huruf. Katanya, kan, bisa kasih tau insial cowok yang lagi naksir sama lo."

Lysa spontan tertawa ngakak, tidak menyangka Arsel percaya dengan permainan zaman dulu. "Ih, itu mah kayak anak kecil. Memangnya faedah?"

Arsel menyengir. "Nggak tau. Mungkin. Tuh, si Alyn sering coba."

"Ah, males, ah, entar kalau berhenti di huruf 'J'? Hayo Lo!" gurau Lysa.

Tiba-tiba saja ada kucing hitam yang melompat ke atas sofa, sontak membuat Lysa terperanjat dan menjerit. Langsung mengangkat kaki dan refleks mendekat ke Arsel. Ia bahkan tidak sadar, karena terlalu takut dengan kucing, cewek itu tidak sengaja mencengkram bagian dada baju Arsel. Menyembunyikan kepala di antaranya dengan tubuh yang agaknya bergetar.

Di tengah ketakutannya seperti ini, Arsel masih sempat-sempatnya tertawa. "Jadi cewek seberani elo ternyata takut sama kucing nih?"

"Usir dulu, Arsel! Entar gue di cakar, nggak mau!"

Arsel tertawa, mengangkat kucing itu dan mengusirnya. "Udah pergi."

Lysa membuka mata. Sadar dengan jaranya, oh, bahkan tangannya. Lysa langsung menjauhkan diri. Menundukkan kepala, menyembunyikan semburat merah di pipinya malu.

"Aduh... Sorry, Arsel, baju lo jadi kusut gitu gara-gara gue."

Arsel tersenyum tipis seraya menatapnya. "Santai, cuma baju."

Belum hilang debarannya karena kaget tadi, tatapan Arsel saat ini membuat jantungnya berdegup-degup lagi. Jadi, Arsel suka Lysa? Atau tidak?

"Papa?" Sapaan Akun menyadarkan keduanya, membuat mereka segera menoleh ke arah pintu. Seorang pria yang memakai single breasted suit hitam itu baru saja melewati ambang pintu. Alyn langsung memeluk orang yang disebutnya papa itu. Arsel refleks berdiri, menatap orang itu dengan pandangan yang tak bisa terdefinisi. Papanya sudah kembali.

"Akhirnya papa pulang! Alyn kangen banget sama papa!"

Deandra Marvish, ayahnya tersenyum seraya mengusap puncak kepala Alyn lembut. Lantas melirik ke arah Arsel, kemudian melirik bingung ke arah Lysa yang juga berdiri di samping Arsel.

"Em... Saya Lysa, Om. Berlysa Kanantasya, teman Arsel," Lysa menyalami Dean.

Dena masih meliriknya, membuat Arsel spontan berdehem. "Sa, di luar udah nggak hujan lagi. kita belajar di kafe kemarin aja, ya."

"Loh, Kenapa?"

Arsel menyusun buku-buku di atas tergesa. buru-buru menarik tangan Lysa untuk segera keluar dari rumahnya. Hal yang membuat Lysa jadi menatapnya keheranan sekaligus bertanya-tanya. Kenapa tiba-tiba?

...****************...

1
__bbbunga
👍
Avalee
Kak, muali atau mulai kak? ☺️
Avalee
Bikin aja udah, kpn lagi mengabadikan orang cakep 🤭🤭
Avalee
Lysa blackpink gak tuh 🤣
Zea
tetap semangat thor😊
sjulerjn29
lisa blackpink gk tuh🤭
thor mampir juga dong ke ceritaku..
Nurqaireen Zayani
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Theros
Gemesin banget nih!
Hairunisa Sabila
Nggak bisa move on.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!