NovelToon NovelToon
Married By Mistake (Terpaksa Menikahi Sahabat)

Married By Mistake (Terpaksa Menikahi Sahabat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Persahabatan / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Moira Ninochka Margo

"Aku hamil, Fir, tapi Daniel tidak menginginkannya,"

Saat sahabatnya itu mengungkapkan alasannya yang menghindarinya bahkan telah mengisolasikan dirinya selama dua bulan belakangan ini, membuatnya terpukul. Namun respon Firhan bahkan mengejutkan Nesya. Firhan, Mahasiswa S2, tampan, mapan dan berdarah konglomerat, bersedia menikahi Nesya, seorang mahasiswi miskin dan yatim-piatu yang harus berhenti kuliah karena kehamilannya. Nesya hamil di luar nikah setelah sekelompok preman yang memperkosanya secara bergiliran di hadapan pacarnya, Daniel, saat mereka pulang dari kuliah malam.

Di tengah keputus-asaan Nesya karena masalah yang dihadapinya itu, Firhan tetap menikahinya meski gadis itu terpaksa menikah dan tidak mencintai sahabatnya itu, namun keputusan gegabah Firhan malah membawa masalah yang lebih besar. Dari mulai masalah dengan ayahnya, dengan Dian, sahabat Nesya, bahkan dengan Daniel, mantan kekasih Nesya yang menolak keras untuk mempertahankan janin gadis itu.

Apa yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moira Ninochka Margo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGAPULUH Hanya Dirimu

    LIFT pribadi berhenti di lantai 59. Pintu terbuka otomatis memperlihatkan interior penthouse Firhan yang luas dan hangat. Dinding kaca dari lantai ke langit-langit menampilkan pemandangan city light Jakarta yang seperti permadani cahaya. Aromaterapi kayu manis dan white tea perlahan mengisi udara.

Firhan memutar kode digital, dan lampu-lampu berganti warna ke warm tone. Nesya masuk perlahan, melepas heels-nya lalu melangkah di atas lantai kayu solid. Langkahnya terhenti di depan grand piano putih, tepat di tengah ruang utama.

Gadis itu menoleh pelan. Hembusan napasnya kini terdengar. “Tempat ini jadi buat aku lupa dunia luar!"

Firhan berjalan mendekat, menyentuh saklar. “Memang itu tujuannya. Di sini, cuma ada aku dan kamu.”

Lelaki itu lalu menyalakan speaker. Alunan jazz klasik mengisi ruangan. Tak perlu perintah, Sam sudah invisible, pergi tanpa suara. Mereka berdua benar-benar sendiri.

Firhan membuka mini bar di sudut ruangan dan mengambil satu botol minuman manis dan langka. Ia berjalan ke arah Nesya yang kini duduk di kursi bar tinggi. Tapi alih-alih langsung menuang, ia mengeluarkan kotak kecil beludru biru tua dari sakunya kemudian meletakkannya di depan Nesya.

Suara Firhan terdengar rendah hampir seperti desahan. “Aku tahu kamu bukan cewek yang bisa 'di beli', tapi aku ingin kamu tahu, aku tidak pernah pelit menunjukkan betapa berharganya kamu,"

Nesya membuka kotaknya. Sebuah gelang tipis emas putih bertabur berlian kecil, dengan liontin kecil berbentuk huruf "F" dan "N" menyatu—desain eksklusif, minimalis, tapi jelas mahalnya.

Mata gadis itu berkaca, terharu. Sebenarnya dia ingin menolak jika sudah mengenai barang-barang mahal, tapi kalau pun di tolak, rasanya sayang juga. Barang semahal dan secantik ini, mana layak di tolak.

Ck. Sial, hidup di lingkungan Konglomerat begini, kenapa pikiranku jadi materialis?!

“Kamu bikin aku kelihatan seperti milikmu sepenuhnya…. ” getir gadis itu. Enggan menolak tapi menolak pun tidak mau.

Huaaa suasana apa ini? Aku benci diriku!

Dia berusaha keras untuk tidak antusias atau terlihat sangat menginginkan barang mewah itu.

Firhan mendekat dan memakaikan gelang itu pelan di pergelangan tangan Nesya. “Karena kamu memang milikku, Sayang,"

Mereka saling menatap lama. Lalu dalam satu gerakan lembut, Firhan menarik Nesya ke dalam pelukannya. Tangannya menyusuri punggungnya pelan, sementara bibir mereka bersentuhan perlahan, hangat, dan penuh rasa.

Hujan mulai turun tipis di balik jendela kaca, menyempurnakan suasana malam itu. Di pelukannya, Nesya tahu, bukan sekadar pria mapan dan kaya raya, tapi Firhan adalah tempat paling aman dan mahal yang pernah ia tempati.

Dan malam itu, tanpa harus belanja satu pun barang, Nesya tahu ia sudah 'menghabiskan' kekayaan pria itu—bukan dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk waktu, perhatian, dan seluruh sisi lemah dari seorang pria yang selalu terlihat kuat di mata dunia.

...* * *...

Sinar matahari pagi menembus tirai tipis jendela kaca setinggi langit-langit. Warna langit masih jingga lembut, kontras dengan selimut linen putih yang membungkus tubuh Nesya. Ia membuka mata perlahan, melihat Firhan duduk di sofa dekat balkon, masih mengenakan celana tidur dan kemeja santai, tanpa satu pun kancing tertutup.

Secangkir kopi hitam dan dokumen terbuka di pangkuannya, tapi matanya hanya tertuju ke arah tempat tidur.

“Aku udah baca proposal merger 2 halaman, tapi cuma satu hal yang bikin aku fokus.” sahut suaminya dengan suara rendah yang serak karena baru bangun.

Nesya menyeringai kecil sambil menarik selimut lebih rapat ke tubuhnya. “Apa itu?”

Firhan bangkit perlahan dan jalan ke ranjang, menatap lurus. “Kamu. Terus tidur, terus bikin aku lupa dunia kerja!"

Lelaki itu duduk di pinggir ranjang dan menyelipkan rambut Nesya yang berantakan ke belakang telinga. Tangan satunya menggenggam jari istrinya yang masih berat membuka mata.

“Pagi gini sudah mesra banget. Kamu tidak ada meeting?” tanya Nesya dengan manja tapi suaranya sengaja di lembutkan.

Firhan mengecup punggung tangan Nesya. “Aku rapat siang. Sam yang atur semua, jadi pagi ini milik kamu,"

Tepat saat itu, Suara ketukan terdengar di balik pintu, setelah Firhan mempersilakan masuk, pintu kamar terbuka perlahan. Sekretaris Sam, seperti biasa tanpa suara, hanya muncul setengah badan dari celah pintu sambil membawa nampan sarapan croissant hangat, omelet, dan jus jeruk segar.

“Maaf mengganggu. Breakfast-nya sudah ready. Saya juga sudah cancel dua agenda pagi ini atas nama ... ‘recovery romantis’." Info Sam dengan lugas.

Firhan menoleh dan tersenyum tipis. “Thanks, Sam. Sekali lagi kamu menyelamatkan reputasi pacar ideal!"

Mendengar istilah itu, Nesya tergelak. Namun respon sekretaris itu malah tanpa reaksi apapun. Hanya terdiam, santai. Begitupun Firhan yang hanya melirik sekilas istrinya yang masih terpingkal-pingkal. Sam mengangguk, lalu menutup pintu perlahan. Suaminya lalu naik ke atas ranjang.

“Ternyata yang paling berkuasa di hubungan ini adalah Sam, ya!" goda Nesya lalu terkekeh.

Firhan pasrah di sampingmu, berbaring dan menghadap Nesya. “mostly you!"

Tawa Nesya mereda, menatap suaminya itu. "Aku? Peranku lebih banyak di sini?"

"Yup!"

"Kamu terlalu berlebihan, Sayang! Biar bagaimanapun, kamu yang tetap mengontrol semuanya," koreksi istrinya.

"Ya, tapi tetap saja sebagian besar berjalan harus atas izinmu," akui Firhan.

"Tapi ngomong-ngomong sayang, Sam punya partner sekretaris juga, kan, di perusahaan kalian?" raut wajah Nesya mulai serius.

Firhan menggeleng. "Hanya dia. Jadi, dia yang membantuku menangani segala hal di perusahaan, di rumah dan tentang yang terkait denganku,"

"Tapi kenapa aku baru melihatnya berkeliaran di sini?"

"Itu karena, saat 'insiden salah paham ayah ke ke kita', aku memang sengaja untuk tetap menempatkannya di perusahaan. Dan fokus di sana. Jadi, selama aku tidak ada, dia yang menggantikan aku. Dan sekalian menjaga juga. Ya ... walaupun aku tahu, meski aku mengatakan untuk menjauhiku sementara, tapi dia diam-diam mengirim beberapa bodyguard untuk menjaga kita dari jauh,"

Nesya mengangguk-anggukkan kepala mengerti. "Jadi, tidak ada Sekretaris perempuan?" kalimat itu membuat Firhan tertarik dan mengulum senyum. Sekarang dia tahu isi pikiran istrinya, kenapa sangat kepo dengan sekretaris.

"Apa? Jangan menatapku begitu!"

Tawa Firhan terdengar. "Apa aku harus memecatnya?"

"Apa? Berarti benar, ada sekretaris begitu? Tapi tidak seperti itu juga, Sayang!"

"Terus?" Firhan mengulum senyum lagi. Dia semakin menggoda istrinya.

"Jadi, dia boleh kupertahankan? Tidak perlu memecatnya? Berarti itu artinya boleh memintanya menemaniku di acara perusahaan di luar negeri yang—"

"FIRHAN?" raut wajah Nesya telah sangat kesal.

"Ha Ha HA Ha!" gelak tawa Firhan berderai. Saat itu juga, gadis itu tahu kalau suaminya sedang mengerjai dan menggodanya.

Sial! Decak Nesya kesal menyadari sikapnya lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan karena malu. Dan tingkahnya itu semakin membuat Firhan tertawa.

Lelaki itu lalu menariknya tubuhnya dalam pelukannya, masih dalam tawa. Ia memang sangat antusias dan senang ketika melihat Nesya cemburu.

"Kenapa harus cemburu pada seseorang yang sudah sangat jelas tidak ada artinya untukku? Bukankah kamu sudah, hanya kamu Ratu di istana ini? Nama belakangku apa tidak jelas? Kamu bahkan tahu, aku sangat tergila-gila padamu, Sayang,"

Nesya semakin merona. Kalimat Firhan cukup membuatnya malu sekaligus tersenyum senang.

"Jangan cemburu pada hal-hal yang tidak layak, mengerti?"tukasnya mengingatkan dalam pelukannya yang membuatku mengangguk.

Ia dengan mudah mengangkat tubuhku agar berada di atas pangkuannya. Lalu mendongakkan wajah menatapku yang telah berada di atasnya. Tangannya telah melingkar di pinggangku, sedang kedua tanganku telah berada di bahunya Bibir kami bertemu, saling menekan dan melumat satu sama lain. Cukup lama. Setelah puas berciuman, masih di atas pangkuannya, ia kembali memelukku.

Firhan lalu mengangkat tangan Nesya yang masih mengenakan gelang hadiah semalam.

“Bintang El-Nesya Zayn ... bukan sekadar nama, tapi alasan kenapa aku kerja sekeras ini. Karena semua ini, semua kekayaan ini, hanya terasa bernilai kalau kamu yang aku ajak untuk menikmati semuanya. Semuanya tidak berarti apa-apa jika kamu tidak bersamamu," Akui Firhan lembut menatap kedua mata Nesya begitu dalam dengan suara yang nyaris berbisik.

Dan pagi itu, tanpa proposal bisnis, tanpa saham, tanpa angka, Firhan menikmati waktu paling mahal dalam hidupnya. Satu jam penuh memandangi perempuan yang ia cintai tanpa harus jadi konglomerat di depan siapapun.

...* * * *...

1
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
lucu banget sih, cemburuan banget bocah satu itu utututu
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
ayo semangat!!
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
shhh udah biarin ajah!
Moira Ninochka Margo: biarin apa kak? biarin abisin duitnya?haha
total 1 replies
Drezzlle
semangat menulis, nanti aku mampir lagi
Drezzlle
mampir nih
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
lanjutt!! aku tungguin Thor! hihi:)
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
lanjut!!! aku penasaran loh:)
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
ihh lanjut oke?
aku mau tau kelanjutannya!:?
iqbal nasution
lanjut
Moira Ninochka Margo: siaaap
total 1 replies
Drezzlle
hadiah bunga untukmu /Wilt/
Moira Ninochka Margo: aww makasih
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
ihhh seru!!!
mampir juga yuk ke karya ku:)
iqbal nasution
lanjut
Drezzlle
mampir juga ya ke novelku
Drezzlle
romantis banget
Drezzlle
bagus ceritanya
tasha angin
Gak sabar nunggu kelanjutannya!
Moira Ninochka Margo: halo kak, makasih udah baca, udah di up ya sampai bab 10
total 1 replies
Sky blue
Salah satu cerita terbaik yang pernah aku baca, mantap!
Moira Ninochka Margo: halo, makasih udah mampir dan support. Moga betah, hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!