NovelToon NovelToon
Kanza (Bukan Inginku)

Kanza (Bukan Inginku)

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Kanza Odelia terpaksa meninggalkan kekasihnya Adrian Miguel di altar sebab sehari sebelum pernikahan Kanza kehilangan kesuciannya karena jebakan dari kakak tirinya.

Bukan hanya itu, buah dari jebakan kakak tirinya itu Kanza akhirnya hamil, lalu terusir dari keluarganya sebab telah membuat malu karena hamil di luar nikah.

Kanza kira penderitaannya akan berakhir saat dia keluar dari rumah dan tak berurusan lagi dengan kakak tirinya. Namun sekali lagi Kanza harus berjuang demi bayi yang dia lahirkan yang ternyata tak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putus Hubungan

"Aku bukan wanita seperti itu, Tuan. Sungguh. Aku mohon lepaskan aku ... aku sedang hamil..."

Daegan tertegun, namun tak berapa lama dia terkekeh. "Kau mencoba menipuku?"

Kanza menggeleng. "Tidak, Tuan. Aku benar-benar sedang hamil."

"Dan wanita hamil bekerja di tempat hiburan malam?"

Kanza tahu maksud Daegan. Tentu saja jika dia bisa dia ingin bekerja dengan lebih layak. Tapi Ayah sialannya justru tak mengizinkannya membawa sertifikat kelulusannya, hingga dia kesusahan mencari kerja.

"Itu juga bukan keinginanku, Tuan. Tapi, aku tak punya pilihan lain," lirih Kanza.

Daegan bangkit membuat Kanza bernafas lega, lalu duduk dengan merapikan pakaiannya. "Aku harap kau mau mengampuni aku, Tuan. Aku benar-benar hanya bekerja dan tidak bermaksud menggodamu." Kanza segera berdiri lalu menunduk hormat dan pergi dengan terburu- buru.

Jantung Kanza bahkan masih berdebar kencang hingga dia terus berjalan cepat menuju gerbang. Tentu saja Kanza ingin segera keluar dari sana.

Daegan mengepalkan tangannya erat.

Sialan kenapa bisa dia kehilangan kendali pada wanita yang sudah menikah.

Menikah?

Tapi seingatnya William tidak memperkerjakan wanita yang sudah menikah atau memiliki suami di klubnya.

Daegan mengelus dagunya. Dia berbohong untuk menghindar?

Saat ini Tarran muncul dengan membawa ponselnya. "Tuan," panggilnya.

Daegan menoleh. "Gadis itu hamil?" tembaknya langsung, seolah tahu apa yang akan Tarran laporkan.

Tarran mengangguk. "Aku kira dia berbohong," kata Daegan lagi.

Tarran membaca isi pesan di ponselnya untuk memberikan informasi pada Daegan.

"Kanza Odelia. 21 Tahun. Baru saja lulus dari Universitas dan membatalkan pernikahan satu bulan lalu."

Daegan mengerutkan keningnya.

"Batal menikah? Lalu bagaimana bisa dia hamil?"

"Disini tertulis, dia diusir karena hamil tanpa menikah. Mungkin itu juga yang membuatnya membatalkan pernikahan?"

"Maksudmu, calon suaminya bukan ayah bayi itu?"

"Bisa jadi, Tuan. Sebab tidak mungkin Tuan Adrian, memutuskan pernikahan jika tahu gadis itu mengandung bayinya."

"Adrian?"

"Ya, Tuan. Nona Kanza adalah calon istri Tuan Adrian yang lari dari pernikahan."

"Jadi, lari dari pernikahan. Hamil, dan diusir keluarganya."

Daegan menaikan alisnya, lalu menyeringai. "Menarik. Cari tahu lebih detail lagi!"

"Baik, Tuan." Tarran mengangguk. "Lalu Bagaimana dengan permintaan maaf Nona Kanza, Tuan?"

Daegan menatap ke arah kepergian Kanza. "Katakan pada William untuk menerimanya kembali. Dan jangan tempatkan dia di bagian mengantar pesanan," ucap Daegan. "Tidak baik bukan, wanita hamil bekerja di tempat yang di penuhi asap rokok." Daegan menyeringai.

Meski Tarran bingung dengan apa yang Tuannya rencanakan, tapi dia hanya bisa mengangguk patuh mendengar perintah Daegan.

....

Kanza memasuki rumah dengan lesu, saat merasa apa yang dia lakukan sia-sia. Tuan Daegan mungkin semakin marah sekarang karena dia baru saja menghancurkan harga diri pria itu dengan menolaknya.

Kanza memejamkan matanya saat justru dia tak bisa marah saat pria itu menciumnya..

Beginikah rasanya tidak berdaya?

Ini sama saat dia di perlakukan buruk oleh Olivia. Dia hanya bisa diam dan menangis.

"Pria hidung belang, sialan," umpatnya.

Kanza bangkit dari baringannya saat mendengar suara pintu terbuka di susul suara Mia. "Aku pulang!"

"Selamat datang. Bagaimana pekerjaanmu?" Kanza segera ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk Mia. Gadis itu pasti lapar seharian bekerja.

"Seperti biasa. Oh, ya, Bos William bilang kau bisa bekerja kembali."

"Hah?" Kanza tentu saja terkejut. Jadi permintaan maafnya tidak sia-sia? Dan Tuan Daegan sudah memaafkannya?

"Hm, Sepertinya permintaan maafmu berjalan lancar."

Kanza menipiskan bibirnya. "Sepertinya begitu ..." Kanza melanjutkan kegiatannya dengan memasukan makanan kedalam microwave untuk dia hangatkan.

"Baguslah, lain kali lebih baik jangan berurusan dengan dia. Ingat beberapa orang yang mencoba menggodanya berakhir buruk."

"Tapi, aku tidak bermaksud menggodanya. Lagi pula jika bos William tidak memaksaku kesana aku mana mau."

"Aku tahu kamu tidak akan begitu." Mia mendudukan dirinya di kursi makan. "Dan kau tahu aku baru dengar dari grup chat jika Tuan Daegan tidak tergoda dengan godaan mereka, karena penyakitnya."

Kanza mengerutkan keningnya. "Maksudmu?"

"Bahkan meski para gadis itu telanjang dia tidak pernah tergoda. Justru mengusir karena dia marah. Tersiar kabar kalau dia itu pria impoten." Mia bercerita dengan menggebu-gebu.

Kanza mengerjapkan matanya. Bagaimana bisa pria impoten menciumnya dengan menggebu-gebu, Kanza bahkan bisa merasakan benda menonjol di selang kangan Daegan dengan jelas menandakan jika pria itu tengah bergairah.

"Kau serius? Lalu kenapa pria itu menyentuh pahaku?" tanya Kanza.

"Kau benar." Mia terdiam dengan raut wajah yang tengah berpikir. "Mungkin saja mereka hanya sakit hati karena Tuan Daegan dan menolak mereka. Jadi, mereka menyebarkan gosip seperti itu?"

"Mungkin."

"Ah, masa bodoh. Yang pasti jangan sampai berurusan dengan dia lagi!" peringat Mia lagi

Kanza mengangguk. "Sekarang makanlah." Kanza meletakan makanan yang baru saja dia hangatkan untuk Mia.

"Terimakasih. Kau sendiri tidak makan?" tanya Mia saat Kanza hanya duduk setelah menyiapkan makanan untuknya.

"Tidak kamu duluan. Kamu pasti lapar setelah seharian bekerja."

"Kamu juga lapar, kan? Ayo makan bersama." Mia membagi dua makanannya dan meletakan bagian Kanza.

"Ayo makan! Jangan biarkan keponakanku kelaparan." Kanza tersenyum dengan wajah terharu.

"Baiklah." Baru saja akan menyuapkan makanan ke mulutnya, Kanza mendengar suara pintu di ketuk dari luar.

"Siapa?" Mia hendak bangkit, namun Kanza menghentikannya.

"Biar aku saja." Kanza beranjak dari duduknya untuk pergi ke arah pintu dimana seseorang mengetuk dengan tidak sabaran.

"Tunggu!" Kanza berdecak kesal saat mendengar pintu di ketuk tanpa jeda, hingga pintu terbuka menampakan seseorang yang paling tak ingin Kanza temui.

"Mau apa kalian kemari?" tanya Kanza pada gadis yang berdiri angkuh di depannya, di tambah satu lagi wanita di belakangnya yang nampak sangat sombong. Olivia, dan Amy.

"Kau tinggal ditempat ini?" Amy mencibir meneliti rumah sederhana Mia yang kini di tempati Kanza. "Disini pasti panas." Amy mengibaskan tangannya.

Kanza memutar matanya malas. "Sudah tahu panas, untuk apa kemari? Wanita- wanita gila tidak di terima disini."

Amy mendengus. "Benar saat kau bebas maka tata krama pun tidak ada."

"Kalau begitu sana pergi!" Mia muncul dengan wajah kesal. "Mau apa sih, kalian?" tanya Mia.

"Kami datang bukan tanpa alasan. Untuk apa kami repot-repot menginjakkan kaki ke rumah kumuh ini jika tidak terpaksa," ucap Olivia dengan membuka tasnya dan memberikan sebuah kertas pada Kanza.

Kanza mengambil dengan kasar kertas tersebut hingga dia membuka dan membaca isi di dalamnya.

Kanza terkekeh dengan perasaan lucu dan miris sekaligus saat melihat surat perjanjian putus hubungan yang sudah di tanda tangani Jhon selaku ayahnya.

"Jadi dia bahkan tidak berani mengatakannya langsung, sampai-sampai mengutus kalian?"

"Apa itu, Kanza?" Ami melongokkan wajahnya hingga dia hanya bisa menutup mulutnya terkejut saat membacanya. "Wah, benar-benar," ucapnya dengan semakin kesal.

"Sudahlah, jangan basa- basi, cepat tanda tangan dan kami akan pergi."

Kanza menolak hatinya yang pedih dan menatap kedua wanita kejam itu dengan wajah terangkat. "Baik, aku akan tanda tangan, dan bersumpah kalau aku tidak akan menggangu kalian lagi. Tapi, sebelum itu berikan sertifikat kelulusanku dan barang-barang ibuku!"

....

1
Nna Rina 💖
sejauh ini bagus
Saadah Rangkuti
waaahhh...dasarrr congakk kau daegan!! ntar nyesel lo
Eris Fitriana
Semoga wajah Bill plek ketiplek wajah Daegan...
Daneen
Sekalinya anak sendiri,dasar si deeegan
Jingga Pelangi
lagi donk..Jeung nenah ajaa
Daneen
Tenang Khanza,daegan yg tanggung
Eris Fitriana
Untuk tau siapa yg udah merenggut kesucian mu berarti tinggal menunggu Kanza kembali bercinta dengan Daegan... Gmna yaa reaksi Kanza saat liat punggung Daegan...😁😁
Jingga Pelangi: maraahhhh
total 1 replies
Jingga Pelangi
ucull bgtt ya ampun.lgi yaa kk aku beri vote
mbu ne
hahahahaha...
berantem2 yg manis..🤭
Saadah Rangkuti
Daegan sangat menginginkannya,hingga tidak bisa menunggu akhir nifas Khanza
Daneen
Astaga daegan,ga sabaran banget
Erna Wati
makin..makin seru
Daneen
Mantap Khanza
Andika Irda
lanjut thor...
semangat💪🏻
makin seru aja bikin penasaran kelanjutanya🥰
Daneen
Nyelekit banget daegannnn
Daneen
Yang kuat ya Khanza
Siti Dede
Sangat layak untuk dibaca pokoknya mah
Ceu Nah
kenapa jadi blouse harusnya blues ajegile ada aje typo🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Ceu Nah: harusnya pake koma ya🤣 malah di sambung lagi jadi blues ajegile🙄
Siti Dede: Varian baru ceu? Blues ajegile
total 2 replies
Saadah Rangkuti
astagaa ...jika bayinya tiada,bagaimana Daegan tau kalau itu anaknya?🥺🥺
Daneen
Kemana thor ga up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!