Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.
Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.
Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Terbentuknya Dunia Kecil Dan Evolusi Pohon Dunia.
Bab 30.Terbentuknya Dunia Kecil Dan evolusi Pohon Dunia.
Tanpa menunda lagi, Lin Chen langsung mulai menyerap satu per satu batu roh itu.
Saat ia menyerap batu roh pertama, ia merasakan energi yang sangat murni dan besar terserap oleh mata kanannya. Energi itu kemudian dimurnikan dan mengalir ke dalam dantiannya, langsung memenuhi ruang energi yang ada. Namun, dalam sekejap, dantiannya kembali kosong. Energi itu sepenuhnya diserap oleh elemen Pohon Kehidupan, bukan hanya lima puluh persen seperti sebelumnya, tetapi seratus persen.
Hal ini membuat Lin Chen sangat terkejut. Sebelumnya, elemen Pohon Kehidupan tidak pernah seagresif ini dalam menyerap energi. Namun, ia bisa merasakan bahwa elemen Pohon Kehidupan di dalam dantiannya kini semakin membesar, dan ruang penyimpanan energinya juga semakin luas.
Karena penasaran, Lin Chen kembali menyerap satu batu roh lagi. Energi yang luar biasa besar kembali diserap oleh mata kanannya, dimurnikan, lalu dialirkan ke dantiannya. Hal yang sama pun terjadi, energi Qi itu sepenuhnya terserap oleh elemen Pohon Kehidupan.
Namun, kali ini, sebuah perubahan terjadi. Terjadi resonansi antara elemen Pohon Kehidupan dan dantiannya, menciptakan sinkronisasi yang sempurna. Tidak hanya itu, sinkronisasi ini juga langsung terhubung dengan Mata Dewa miliknya yang mengandung kekuatan Mata Kehidupan. Akhirnya, ketiganya benar-benar menyatu dalam harmoni yang stabil, seolah-olah saling melengkapi satu sama lain.
Detik berikutnya, sesuatu yang mengejutkan terjadi—dantiannya mulai berevolusi, membentuk sebuah dunia kecil di dalamnya. Di tengah dunia kecil itu, Pohon Kehidupan yang telah tumbuh semakin besar menjulang dengan megah.
Dunia kecil ini tidak terlalu luas, tetapi memiliki sungai besar dengan diameter sekitar 20 meter, menyerupai lautan kecil. Pohon Kehidupan itu tampak tertanam kokoh di tengahnya.
Melihat perubahan ini, Lin Chen sangat terkejut.
Tanpa ragu, ia mulai menyerap 18 batu roh sekaligus untuk melihat perubahan lebih lanjut. Ia yakin bahwa tubuhnya tidak akan merasakan beban berat karena saat menyerap satu per satu, ia tidak merasakan efek samping apa pun.
Saat ia mulai menyerap seluruh sisa batu roh itu, dantian dan elemen Pohon Kehidupan secara gila-gilaan menyerap energi murni yang terkandung di dalamnya.
Namun, kali ini, tubuh Lin Chen mulai merasakan tekanan yang luar biasa berat. Gelombang energi yang meledak-ledak dari batu roh membuatnya seolah hampir tidak mampu menahannya.
Pada saat itu, mata kanannya tiba-tiba berkontraksi. Secara otomatis, mata itu menyerap energi Qi dari sekitarnya, memurnikannya, dan bukannya menyalurkannya ke dantiannya, mata itu justru menyebarkan energi ke seluruh tubuh Lin Chen. Proses ini memperkuat dan memperkokoh pondasi tubuhnya.
Seketika, rasa sakit yang ia rasakan pun berkurang secara signifikan.
Saat energi dari 18 batu roh itu terserap sepenuhnya, perubahan besar kembali terjadi.
Dantiannya kini semakin meluas. Tidak seperti dantian kultivator lain yang biasanya retak dan hancur saat berevolusi, dantian Lin Chen tidak mengalami hal itu. Sebaliknya, dantiannya terus berkembang dengan stabil, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah kultivasi.
Di saat yang sama, ledakan demi ledakan terdengar dari dalam tubuhnya.
"BOOM! BOOM! BOOM!"
Basis kultivasinya langsung melonjak dari level 7 ke tahap awal, kemudian naik ke tahap menengah, puncak, hingga menembus level 8.
"BOOM! BOOM! BOOM!"
Tidak berhenti di sana, kultivasinya langsung melesat ke level 9, lalu menembus tiga tahap lagi hingga mencapai Ranah Pembangunan Fondasi tahap awal!
"BOOM! BOOM! BOOM!"
Enam ledakan kembali menggema, membawa Lin Chen langsung ke Ranah Pembangunan Fondasi level 2 tahap puncak!
Merasakan aliran kekuatan yang luar biasa dari ranah ini, Lin Chen sangat bahagia.
Di saat yang sama, elemen Pohon Kehidupan juga berevolusi semakin jauh. Pohon itu tumbuh semakin tinggi hingga Lin Chen harus mendongak untuk melihat puncaknya. Kini, tingginya telah mencapai hampir 50 meter—sesuatu yang benar-benar mengejutkan!
Hal ini terjadi karena suplai energi dari Mata Kehidupan yang terus menyalurkan Qi ke dalam dantiannya setelah kondisinya kembali stabil.
Pohon Kehidupan kini semakin besar, dengan cabang dan akar yang meluas ke segala arah, memancarkan cahaya keemasan. Ini adalah efek dari elemen cahaya yang telah menyatu dengan Pohon Kehidupan itu sendiri.
Tidak hanya itu, elemen Pohon Kehidupan mulai beresonansi dengan empat elemen lainnya, angin, air, api, dan tanah.
Dengan kata lain, Lin Chen kini memiliki kontrol mutlak atas kelima elemen tersebut!
Ia bisa merasakan perbedaan yang sangat signifikan dari sebelumnya. Jika sebelumnya ia perlu melakukan resonansi dengan energi di sekitarnya untuk mengendalikan elemen, kini ia hanya perlu berpikir, dan elemen itu akan langsung terbentuk seolah sudah menjadi bagian dari tubuhnya sendiri.
Tiba-tiba, suara Lin Xiao Xiao terdengar di dalam pikirannya.
"Selamat, Tuan. Elemen Pohon Kehidupan telah berevolusi menjadi Pohon Dunia."
Lin Chen terkejut.
"Pohon Dunia...? Tunggu... Apa yang sedang terjadi?"
Ia bisa merasakan bahwa pohon ini bukan hanya sekadar berevolusi, ia mulai membangun kesadaran sendiri!
"Ini... ini tidak mungkin!" gumamnya tak percaya.
Karena ikatan jiwanya dengan pohon itu sangat kuat, Lin Chen bisa merasakan setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Suara Lin Xiao Xiao kembali terdengar.
"Tuan tidak perlu terkejut. Saat Pohon Kehidupan berevolusi menjadi Pohon Dunia dan melakukan sinkronisasi dengan Mata Kehidupan, itu secara otomatis membuka akses ke Kristal Ilahi."
"Saat akses itu terbuka, Kristal Ilahi menyalurkan energi ilahi ke dalam Pohon Dunia, yang akhirnya membentuk kesadarannya sendiri."
Lin Chen mengangguk.
Ia tahu bahwa energi ilahi yang terkandung dalam Kristal Ilahi memiliki kemurnian yang jauh lebih tinggi dibandingkan Qi biasa yang ada di dunia luar.
Tiba-tiba, Pohon Dunia mulai bercahaya.
Di tengah batangnya, sebuah fenomena aneh terjadi—terbentuk sebuah kepompong bercahaya, dan di dalamnya terlihat sosok kecil seperti peri.
Lin Chen menduga bahwa makhluk kecil ini adalah jiwa dari Pohon Dunia yang mulai terbentuk!
Tanpa sadar ia bergumam
"Apakah ini, jiwa dari pohon dunia?
"Ya, Tuan, Kamu benar. Ini adalah jiwa dari Pohon Dunia yang masih dalam bentuk janin," jelas Lin Xiao Xiao.
"Oh... jadi begitu? Aku mengerti," ucapnya, masih diliputi keterkejutan yang sulit disembunyikan dari matanya.
Sejujurnya, ini adalah pengalaman pertamanya seumur hidup dalam pemahamannya terhadap dunia kultivasi. Dan ternyata, banyak sekali rahasia dan keajaiban yang tersembunyi di dalamnya.
Tanpa disadari oleh Lin Chen, selama proses terobosannya, kekuatan jiwanya semakin menguat. Bukan hanya itu, tetapi aura membunuhnya juga semakin dahsyat.
Bagaimanapun, Lin Chen telah menyerap banyak inti monster, yang masih mengandung aura membunuh dari monster tersebut semasa hidupnya. Saat Lin Chen memurnikannya secara otomatis, aura membunuh itu ikut terserap ke dalam tubuhnya, membuat tubuhnya mengeluarkan aura yang sangat mengerikan.
Ketika suasana hatinya memburuk atau muncul niat membunuh, aura tersebut akan meledak keluar secara otomatis, menekan siapa pun di sekitarnya. Jika orang itu terlalu lemah, mereka bisa saja muntah darah atau bahkan langsung pingsan karena tidak sanggup menahan tekanan dari tubuh Lin Chen.
Namun, ada hal lain yang terjadi. Saat bertarung dengan monster ular bercula, Lin Chen terus menggunakan hukum ruang dan waktu. Akibatnya, rantai yang mengikat Mata Dewa mulai memancarkan sinar keemasan yang terang, meski hanya sesaat sebelum kembali meredup. Jika diperhatikan lebih seksama, retakan-retakan halus yang sebelumnya ada kini semakin bertambah banyak.