kelanjutan dari Novel "Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat"perjalan ini akan di mulai dengan perjalanan ke alam dewa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Tak jauh dari mereka, Ling Bao dan Ling Hao bertarung secara bersamaan dengan gaya meraka yang brutal. Dua bersaudara itu bergerak begitu cepat hingga hanya meninggalkan bayangan berkelebat di udara. belati mereka berdua bergerak dengan sangat cepat dan menghasilkan suara “Swing! Swing! Swing!” tanpa henti.
“Hehe, ini baru yang namanya pembunuhan berantai,” ujar Ling Hao dengan tawa tipis, matanya berkilat liar.
“Kau benar, Kak Hao!” sahut Ling Bao dengan nada bersemangat. “Tubuhku makin panas, darahku bergejolak! Ayo, kita habisi mereka semuanya!”
Ling Hao mengangguk cepat, lalu keduanya kembali melesat bersamaan. Setiap kali mereka berputar, teriakan manusia iblis terdengar diikuti cipratan darah. Gerakan mereka begitu cepat hingga mata manusia biasa tak bisa mengikutinya.
Dalam setiap langkah dan setiap tebasan, hawa Qi mereka meledak dan bergemuruh di udara, menghasilkan angin dari setiap gerakan mereka . Dalam waktu singkat, puluhan manusia setengah iblis roboh di bawah bilah mereka.
Kota Tianjing bagian selatan kini menjadi lautan api dan darah, namun para kesatria naga dan juga bagi klan pembunuh dan mereka bertarung bersama tanpa rasa takut demi melindungi semua warga yang tersisa.
Sementara itu, Jian Yu terkepung oleh puluhan manusia setengah iblis dari segala arah. Mereka menggeram buas dan menyerang tanpa henti, mencakar dan menebas dengan kekuatan brutal. Jian Yu menangkis setiap serangan dengan Pedang Asura miliknya. Setiap tebasan pedang menghasilkan kilatan cahaya tajam, disertai suara logam beradu yang menggema keras di udara.
Clang! Cling! Crash!
Gerakannya cepat dan presisi. Setiap ayunan pedang meninggalkan jejak cahaya perak yang memotong tubuh lawannya hingga terbelah dua. Namun jumlah mereka terlalu banyak. Jian Yu sempat mundur selangkah sambil menghela napas pelan, matanya menyipit tajam.
“Tch... ini terlalu lambat untuk menghabisi mereka,” gumamnya dengan nada kesal.
Dalam sekejap, aura dingin keluar dari tubuhnya. Angin berembus kencang dan suhu di sekitarnya turun drastis. Embun beku mulai menutupi tanah, dan hawa es yang menusuk tulang menyelimuti area pertempuran. Jian Yu engangkat tangan nya dan menggunakan kekuatan es milik nya.
“Domain Es Abadi... Pasak Es Neraka!”
Begitu suara itu terdengar, ledakan energi dingin meledak dari pusat Jian Yu. Gelombang es menjalar cepat di tanah seperti air sungai yang membeku. Dalam hitungan detik, kaki para manusia setengah iblis membeku sepenuhnya.
“Apa yang terjadi? Kaki ku tidak bisa bergerak!” teriak salah satu dari mereka dengan panik.
Tanah bergetar hebat. Dari bawah mereka, pasak-pasak es raksasa muncul dan menembus tubuh mereka dari bawah. Suara retakan es bercampur jeritan kesakitan menggema di udara.
Crack! Shhhkk! Aaaarrgghh!
Beberapa dari mereka masih berusaha bertahan, darah hitam menetes di antara bongkahan es. Namun Jian Yu tidak memberi kesempatan. Ia membentuk segel tangan dengan sangat cepat. Aura putih bercahaya mulai berkumpul di belakangnya, membentuk puluhan tombak yang berputar dan bersinar terang.
“Tombak Penghakiman!” serunya lantang.
Tombak itu melesat dengan kecepatan luar biasa, menembus udara dan meninggalkan jejak cahaya suci di belakangnya. Saat menghantam tubuh para manusia setengah iblis yang tersisa, terdengar suara ledakan besar.
BOOOM!
Tubuh mereka hancur berkeping-keping, lalu menghilang menjadi debu,
Ketika semuanya berakhir, Jian Yu berdiri di tengah hamparan es dan kabut putih. Udara di sekitarnya membeku, dan sisa energi Qi-nya masih berdenyut kuat di udara. Ia menatap sekeliling dengan tenang, memastikan tidak ada satu pun yang tersisa.
“Berani datang ke kotaku... tapi tidak tahu apa yang kalian hadapi,” ucapnya pelan, matanya memancarkan cahaya dingin yang tajam seperti pedang.
Dari berbagai sudut kota, suara ledakan besar kembali mengguncang udara. Kali ini, dari dalam formasi-formasi pemanggilan yang dibuat oleh organisasi gelap, muncul ratusan binatang iblis dengan bentuk yang mengerikan — tubuh mereka diselimuti sisik gelap, mata merah menyala, dan raungan mereka menggema hingga ke langit.
Binatang-binatang itu langsung berhamburan ke dalam kota, menghancurkan bangunan, menggigit manusia, dan membuat kekacauan yang jauh lebih parah dari sebelumnya. Api mulai menjalar di beberapa rumah, dan udara dipenuhi bau darah serta asap hitam.
“Ledakan lagi? Dari mana asalnya kali ini?” seru Ketua Qianlong, sambil menebas manusia setengah iblis di depannya hingga terbelah dua. Darah hitam memercik ke tanah, namun ia tak sempat beristirahat — matanya langsung menoleh ke arah sumber suara ledakan yang lebih besar.
Tiba-tiba, ratusan duri batu berukuran raksasa melesat ke arahnya dengan kecepatan tinggi, menembus udara dengan suara siutan keras.
Whizz! Whizz! Whizz!
Ketua Qianlong segera merapatkan kedua telapak tangannya dan membentuk penghalang energi Qi di depan tubuhnya.
BOOOM!
Benturan dahsyat terjadi. Duri-duri itu menghantam penghalang tersebut dan terpental ke segala arah, menghancurkan tembok dan menimbulkan gelombang debu yang tebal.
Saat asap mulai menipis, Qianlong menatap tajam ke arah atap bangunan yang hancur di kejauhan. Matanya langsung tertuju pada seekor landak batu raksasa dengan punggung penuh duri tajam sebesar tombak, tubuhnya sebesar bangunan tiga lantai, dan matanya memancarkan cahaya merah darah.
“Landak Batu...” gumam Qianlong dengan nada berat, ujung bibirnya terangkat tipis. “Sudah kuduga, makhluk yang paling merepotkan dari dunia iblis apalagi ranah nya sudah berada raja langit tingkat 2 ini bisa di sebut sebagai raja bagi bagi jenis nya”gumam Qianlong sambil menatap tajam ke arah landak tersebut "tapi kau bukan seberapa untuk ku, walaupun agak menyusahkan"ucap nya yng berdiri teng dan mengelus jenggotnya.
Tanpa ragu, Qianlong melangkah maju, lalu tubuhnya melesat dengan kecepatan tinggi meninggalkan ledakan kecil di tanah akibat tekanan Qi-nya.
BOOM!