NovelToon NovelToon
ANTARA CINTA DAN DENDAM

ANTARA CINTA DAN DENDAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Sania, seorang dokter spesialis forensik, merasakan hancur saat calon suaminya, Adam, seorang aktor terkenal, meninggal misterius sebelum pernikahan mereka. Polisi menyatakan Adam tewas karena jatuh dari apartemen dalam keadaan mabuk, namun Sania tidak percaya. Setelah melakukan otopsi, ia menemukan bukti suntikan narkotika dan bekas operasi di perut Adam. Menyadari ini adalah pembunuhan, Sania menelusuri jejak pelaku hingga menemukan mafia kejam bernama Salvatore. Untuk menghadapi Salvatore, Sania harus mengoperasi wajahnya dan setelah itu ia berpura-pura lemah dan pingsan di depan mobilnya, membuat Salvatore membawanya ke apartemen. Namun lama-kelamaan Salvatore justru jatuh hati pada Sania, tanpa mengetahui kecerdikan dan tekadnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Widi mengenggam tangan Sania dan membawanya masuk ke kamar mandi.

Dengan kerinduan yang sudah memuncak, Widi langsung mencium bibir Sania yang ia kira Madeleine.

Sania merobek sedikit gaun yang ia pakai dan langsung mendorong tubuh Widi.

"TOLONG! TOLONG!"

Widi yang ketakutan langsung menutup mulut Sania.

Salvatore yang mendengarnya langsung mendobrak pintu kamar mandi.

Ia gaun yang dikenakan oleh Sania sobek karena ulah Widi.

"APA YANG KAMU LAKUKAN?!"

Bugh!

Bugh!

Suara pukulan keras yang dilayangkan oleh Salvatore.

"Sal...,"

Salvatore mengentikan nya saat mendengar suara Sania.

"Shelena, aku minta maaf."

Sania menganggukkan kepalanya dan ia memeluk tubuh Salvatore.

"A-aku takut, Sal." ucap Sania sambil menangis sesenggukan.

Ia juga tersenyum tipis saat melihat Widi yang terluka parah.

Salvatore langsung membopong tubuh Sania dan mengajaknya pulang.

"Jangan khawatir soal es krim dan makanan yang lain, Shelena. Aku sudah membungkusnya." ucap Salvatore yang mencoba menenangkan Sania.

Sania menganggukkan kepalanya sambil memeluk erat tubuh Salvatore yang masih membopongnya.

Banyak mata yang sedang melihat mereka berdua.

Sesampainya didepan Mall, Salvatore memasukkan Sania kedalam mobil.

Ia segera melajukan mobilnya menuju ke rumahnya.

"Sal, siapa dia? Kenapa tadi dia tiba-tiba memelukku dan mengatakan 'aku merindukanmu Madeleine'," tanya Sania.

Salvatore meminggirkan mobilnya saat mendengar apa yang dikatakan oleh Sania.

"Dia bilang seperti itu?" tanya Salvatore.

"Iya, Sal. Apakah mendiang istri kamu ada hubungan dengan Widi."

Salvatore menoleh ke arah Sania dengan tatapan dingin.

"M-maaf, Sal. Aku tidak bermaksud.."

Salvatore kembali melajukan mobilnya menuju ke rumah.

Sesampainya di rumah, ia meminta Carla untuk menjaga Sania.

"Aku ke kantor dulu, Shelena. Kalau ada apa-apa langsung minta ke Carla."

Sania menganggukkan kepalanya ke arah Salvatore yang kembali ke luar.

"Sebelum aku menghancurkan kamu, Sal. Aku akan menghancurkan hubunganmu dengan orang-orang yang kamu percayai." gumam Sania yang kemudian masuk ke dalam kamar.

Sementara itu di tempat lain dimana Widi sudah berada di gudang milik Salvatore.

"L-lepaskan aku!" teriak Widi saat melihat dirinya di ikat dikursi.

Ceklek!

Suara pintu yang dibuka oleh Salvatore yang baru saja tiba.

"Tuan Salvatore, apa yang kamu inginkan lagi? Bukankah kamu sudah menghajarku di Mall?"

Salvatore mengambil tongkat yang biasa ia gunakan untuk menghajar musuh-musuhnya.

"Katakan yang sejujurnya, Widi. Atau kamu akan kehilangan kakimu yang satunya lagi."

Widi langsung menelan salivanya saat mendengar perkataan dari Salvatore.

"Ada hubungan apa antara kamu dan Madeleine?" tanya Salvatore.

Widi menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau ia tidak punya hubungan apa-apa dengan mendiang Madeleine.

BUGH!

BUGH!

"AAAAAAA!!" suara teriakan kesakitan yang dirasakan oleh Widi saat Salvatore memukul kakinya.

Salvatore kembali mengayunkan tongkat dan memukul kaki Widi.

"CEPAT KATAKAN ATAU AKU AKAN MENGHABISI KELUARGAMU!"

Widi yang sudah kehabisan tenaga langsung tertawa terbahak-bahak.

"Aku dan Madeleine sepasang kekasih dan kamu yang merebutnya dariku. Andai saja malam itu kamu tidak berada di hotel. Madeleine pasti masih bersamaku." ucap Widi.

Flashback lima tahun yang lalu dimana Salvatore bertemu dengan Madeleine.

Malam itu hujan turun begitu deras, disertai kilatan petir yang membelah langit.

Suara gemuruh menggema di sepanjang jalan kota Milan.

Di tengah derasnya hujan, ada seorang wanita berlari tanpa arah.

Pakaiannya basah kuyup, pipinya memar, bibirnya pecah.

Madeleine, berlari ketakutan dari Widi yang baru saja memukulnya karena cemburu saat melihat Madeleine berbicara dengan seorang lelaki yang bertanya soal arah jalan.

“Jangan kabur dariku, Madeleine!” suara Widi menggema di belakangnya, penuh amarah dan kecemburuan.

Madeleine berlari terus sampai ia tersandung di jalanan.

Lututnya berdarah, namun ia tetap memaksakan diri untuk berdiri dan berlari.

Matanya penuh air mata dan hujan bercampur menjadi satu.

Dari arah lain, sebuah mobil hitam berhenti mendadak.

Seorang pria keluar dari dalamnya, jasnya sudah basah, tapi matanya tajam memperhatikan wanita yang jatuh di depan mobilnya.

“Hey! Kamu baik-baik saja?” tanya pria itu dengan suara berat tapi hangat.

Madeleine menatapnya dengan pandangan takut dan bingung.

“T-tolong aku, dia ingin membunuhku,” ucapnya dengan suara gemetar.

Salvatore Basillio, pemimpin muda dari keluarga besar Salvatore langsung membuka jaketnya dan menyelimutkan ke tubuh Madeleine yang menggigil.

“Tenang, kamu aman sekarang. Aku tidak akan biarkan siapa pun menyakitimu lagi.”

Ia menatap luka di wajah Madeleine, lalu memandang ke arah gang tempat Widi tadi muncul.

Widi yang ketakutan langsung pergi dari gang itu. Salvatore menggenggam tangan Madeleine dengan lembut dan membawanya masuk ke mobil.

Sejak malam itu, Madeleine tinggal di rumah besar keluarga Salvatore.

Hari demi hari berlalu, rasa takut dalam diri Madeleine perlahan berubah menjadi rasa percaya.

Ia mulai tersenyum lagi dan sesekali bercanda dengan Salvatore.

Salvatore jatuh cinta padanya dalam diam.

Dan ketika Madeleine akhirnya berkata,

“Salvatore, aku ingin bersamamu, selamanya,”

Salvatore tahu hidupnya tak akan pernah sama lagi.

Mereka menikah beberapa bulan kemudian dalam pesta kecil yang sederhana namun penuh cinta.

Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.

Suatu malam, Madeleine menerima sebuah surat tanpa nama di bawah pintu kamarnya.

'Kalau kamu bukan milikku, maka kamu tidak akan jadi milik siapa pun.'

Surat itu ditandatangani oleh Widi yang masih mengintainya.

Malam itu, Madeleine gemetar ketakutan.

Salvatore sedang di luar kota, dan hanya penjaga rumah yang berjaga di bawah balkon.

Hujan turun deras seperti malam ketika mereka bertemu.

Madeleine berdiri di balkon, air matanya jatuh deras bersama hujan.

Suara langkah cepat terdengar di koridor, seseorang mencoba mendobrak pintu kamarnya.

Madeleine menatap ke bawah, lalu berbisik lirih,

“Maafkan aku, Salvatore. Aku tidak ingin membuatmu hancur karena aku.”

Dan dengan langkah yang gemetar, Madeleine melompat dari balkon lantai tiga.

Tubuhnya terbanting keras di taman batu di bawahnya.

Ketika Salvatore pulang dan melihat tubuh Madeleine sudah terbujur kaku di halaman, ia berlutut, memeluk jasad istrinya, menjerit di bawah hujan yang sama seperti malam pertemuan mereka.

“Kenapa kamu meninggalkanku, Madeleine…?”

Bayangan lima tahun lalu kembali muncul dan membuat Salvatore gelap mata.

Ia mengambil senjatanya dan menodongkan ke arah Widi.

"Sampai kapanpun, Madeleine tidak akan pernah bersamamu." ejek Widi.

DOR!!

Salvatore menembak tepat di kepala Widi yang terikat dikursi.

"Andaikan saja aku tahu kalau kamu lelaki itu. Dari dulu aku sudah membunuhmu, Wid."

Salvatore keluar dari gudang dan meminta mereka untuk membuang jasad Widi.

Tak hanya itu saja, ia juga memerintahkan anak buah untuk menghabisi semua keluarga Widi.

Setelah itu Salvatore masuk kembali ke dalam mobil dan menuju ke rumah.

1
kalea rizuky
buat pergi jauh lahh sejauh jauhnya
kalea rizuky
biadap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!