The Master Of Swords

"Ya itu aku!" Fang Yuan mengangguk dan berkata, "Tidak di sangka kepala Paviliun Bulan ada seorang Gadis Kecil!"

Mendengar perkataan Fang Yuan, Gadis Cantik itu sedikit mengeryitkan matanya dan berkata, "Kamu seharusnya belum genap 15 tahun namun kamu menganggapku gadis kecil?"

"Eh!" Fang Yuan terkejut dan berkata, "Kamu bisa melihat usia tulangku?"

Gadis Cantik itu berkata, "Namaku Cai Yan. Panggil saja Nona Yan!" dia melanjutkan, "Kamu mungkin sudah tahu maksudku dari Kakak Mei, jadi aku tidak perlu berbasa-basi lagi. Bagaimana pendapatmu, apakah kamu tertarik dengan kompetisi ini?"

"Aku memang cukup tertarik tapi aku tidak ingin bergabung dengan kekuatan manapun!" kata Fang Yuan dengan sedikit mengangguk.

"Aku sudah menebak dari awal bahwa kamu tidak berniat bergabung dengan kami. Bagaimana dengan ini, kamu cukup memakai identitas sebagai Tetua Tamu Paviliun Bulan dan mengikuti kompetisi. Dengan kemampuanmu, mungkin kamu bisa masuk sepuluh besar!"

"Boleh!" Fang Yuan langsung setuju. Lagi pula dia hanya perlu menggunakan identitas Tetua Tamu Paviliun Bulan.

Dia sama sekali tidak tertarik dengan hadiah kompetisi ini. Dia hanya ingin bertarung dengan para pemuda jenius itu untuk menambah wawasannya.

"Namun aku hanya memiliki satu surat rekomendasi di sini. Sebelum kamu muncul, aku sudah berdiskusi dengan tiga Klan Besar di sini untuk mengadakan kompetisi sederhana untuk memilih salah satu dari jenius tiga klan ini untuk mewakili Cabang Paviliun Bulan Kota Benteng. Sebenarnya ada tiga kandidat namun Yun Lei sudah di bunuh olehmu, jadi kamu harus bertarung dengan kedua orang lainnya untuk memperebutkan posisi ini." Cai Yan dengan tidak tergesa-gesa menjelaskan.

"Oke!" Fang Yuan mengangguk dan berkata, "Kapan kami akan bertarung. Lebih baik secepatnya!"

Cai Yan mengangguk dan berkata, "Sebelum Kakak Mei pergi mencarimu, aku sudah mengirim undangan kepada Klan Xi dan Klan Yu. Sebentar lagi, mereka mungkin tiba."

Tepat setelah dia selesai berbicara seorang pelayan masuk dan memberitahu bahwa orang-orang Klan Xi dan Yu sudah menunggu di arena latihan.

"Ayo Pergi kesana!" Cai Yan segera membawa Fang Yuan dan yang lainnya ke halaman belakang Paviliun Bulan.

Di sana terdapat sebuah arena pertarungan sederhana yang di lindungi oleh Formasi. Ketika mereka tiba, Patriak Kedua Klan dan Para Tetua sudah menunggu di sana. Di sisi kedua Patriak Klan berdiri masing-masing seorang pemuda.

"Yang Mengenakan Jubah Hitam tanpa lengan itu adalah Xi Wang, dia lebih kuat dari Yun Lei yang kamu bunuh. Dan yang mengenakan Jubah Putih itu adalah Yu Lang, dia juga seorang Alkemis. Kamu harus hati-hati dengan serangan jiwa orang ini!" Li Mei memperkenalkan kedua kandidat yang menjadi lawan Fang Yuan.

"Alam Pembentukan Jiwa tingkat tujuh?" Fang Yuan menilai kedua pemuda itu dan berkata, "Memang, keduanya lebih kuat dari Yun Lei itu. Namun bagiku, mereka tidak ada bedanya."

Saat Fang Yuan menilai mereka, mereka juga menatap Fang Yuan. Xi Wang tersenyum sinis dan berkata, "Inti Emas? Aku tidak percaya bocah kecil ini yang membunuh Tetua Kembar. Mungkin ada orang yang secara sembunyi-sembunyi membantunya."

Di sisi lain, Yu Lang sedikit waspada dengan Fang Yuan karena merasakan kekuatan jiwa yang mengerikan dari Fang Yuan. Meskipun dia juga tidak percaya Fang Yuan yang membunuh Tetua Kembar, dia masih sedikit waspada.

"Kepala Paviliun, mari kita segera mulai!" Xi Meng, Patriak Klan Xi berkata dengan acuh tak acuh.

"Baik, karena Patriak Xi tidak sabar lagi, mari kita mulai!" Menatap ketiga orang yang akan bertarung, Cai Yan berkata, "Peraturannya sangat sederhana, kalian hanya perlu naik ke arena dan bertarung. Siapa pun yang terakhir turun dari arena adalah pemenang."

Mendengar perkataan Cai Yan, Fang Yuan tersenyum dan berkata, " Cukup sederhana namun ini sesuai dengan kemauanku!"

Berkata seperti itu, dia segera melompat naik kearena pertarungan. Yu Lang dan Xi Wang juga segera naik kearena dengan teknik gerakan mereka masing-masing.

Xi Wang mirip seperti bayangan hitam yang mengalir kearena sedangkan Yu Lang seperti bintang yang jatuh dengan mulus kearena.

"Bocah, orang-orang berkata bahwa kamu yang membunuh Tetua Kembar namun, aku sama sekali tidak percaya. Mungkin ada orang di belakangmu yang membantumu membunuh kedua tetua itu. Hari ini, aku Xi Wang akan membuktikan bahwa kamu hanya bocah lemah di Alam Inti Emas!" Xi Wang menatap Fang Yuan dan berkata dengan nada mengejek.

"Terlalu banyak bicara!" Fang Yuan mengerutkan kening dan berkata, "Lebih baik kalian berdua maju bersama kalau tidak kalian mungkin tidak memiliki kesempatan."

"Sombong!" Xi Wang menatap Fang Yuan dengan marah dan berkata, "Tidak perlu kami berdua. Aku sendiri sudah cukup untuk membungkam kesombonganmu, mati!"

Berkata seperti itu, sebuah tombak hitam muncul di tangan Xi Wang saat dia menyerang kearah Fang Yuan dengan kecepatan penuh.

"Tombak Iblis?" Patriak Klan Yu menatap Xi Meng dan berkata, "Aku tidak menyangka kamu akan memberikan Tombak Iblis itu kepadanya. Dan dari gerakannya, itu sepertinya Gerakan Pertama Dari Teknik 9 Tombak Ibliskan?"

"Hehehe!" Xi Meng tersenyum bangga dan berkata, "Xi Wang ini memiliki Akar Spiritual Tombak Iblis seperti Leluhur, jadi dia sangat cocok untuk menjadi pemilik Tombak Iblis dan berlatih Teknik 9 Tombak Iblis!"

Di sisi lain, Fang Yuan hanya berdiri di tempatnya tanpa bergerak dengan senyum konyol terukir di bibirnya. Hal ini membuat semua orang di sana berpikir Fang Yuan akan kalah. Namun jika mereka mengetahui pikiran Fang Yuan, mereka mungkin akan sangat marah.

Mungkin menurut orang lain, Teknik Tombak Iblis milik Xi Wang ini sangat kuat namun di mata Fang Yuan, teknik ini penuh dengan celah. Hal ini yang membuatnya tidak bisa berkata-kata dan hanya tersenyum konyol.

"Enyah! Kamu sangat lemah!" Fang Yuan dengan ringan menebaskan tangannya kearah Xi Wang seolah-olah tangannya adalah pedang.

Namun gerakan sederhana Fang Yuan membawa kekuatan besar. Dalam sekejap, energi berbentuk pedang muncul dan di tembakkan kearah Xi Wang dengan kecepat yang menakutkan.

"Bam!"

Serangan Fang Yuan sangat cepat sehingga Xi Wang yang dalam keadaan menyerang tidak sempat menghindar. Segera, dia di kirim terbang seperti layangan dengan tali yang putus keluar arena.

"Apa!" melihat itu, Patriak Xi tiba-tiba berdiri karena terkejut dan segera bergegas menangkap Xi Wang dan membawanya mendarat dengan aman.

Merasakan banyak organ dalam Xi Wang yang hancur, Patriak Xi menjadi sangat marah. Dia menatap Fang Yuan dengan penuh amara dan berkata, "Kamu bocah! Ini hanya pertandingan sederhana. Mengapa begitu kejam?"

"Kejam?" Fang Yuan menatap Patriak Xi tanpa rasa takut dan berkata, "Bukan aku yang terlalu kejam. Itu karena dia sangat lemah sehingga tidak tahan dengan serangan sederhanaku. Jika aku ingin bertindak kejam, dia sekarang sudah mati!"

Mengabaikan Patriak Xi, dia menatap Yu Lang dan berkata, "Kamu . . , masih ingin bertarung?"

"Aku Menyerah!"