Tunangannya mengkhianatinya. Bukannya meratapinya, Dheandita atau yang kerap dipanggil Dhea memutuskan untuk membalas rasa sakit hatinya tersebut dengan menjadi ibu dari wanita yang telah merebut sang tunangan.
"Aku akan menggoda ayahmu dan menjadi ibu tiri mu. Lihat saja apa yang aku lakukan nanti padamu, Virya," ucap Dhea
Drake Adiwitama pria matang nan rupawan adalah ayah dari Virya. Dan Dhea akan membuat Drake menjadi suaminya.
Bagaimana cara Dhea menggoda sang pria matang. Akankah Drake tergoda dengan gadis muda yang usianya jauh dibawahnya itu?
Lalu, bagaimana tanggapan Virya dan Jayan melihat kedekatan Dhea dan Drake?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda 11
"Masuklah!"
"Baik, Om. Makasih ya udah nganter aku."
Dhea berjalan cepat masuk ke rumahnya.
Cekleeek
Braaak
Dugh dugh dugh
"Dhe, kamu ngapain???"
Meta berteriak karena terkejut melihat Dhea yang sedang menghantuk-hantukkan kepalanya di pintu. Bahkan suara kepala yang dibenturkan pada pintu berbahan kayu itu sangat keras sehingga membuat Meta berlari untuk menghampiri sang teman.
Meta tentu khawatir dengan kondisi temannya tersebut. Dia pun sampai tidak tidur menunggu kepulangan Dhea dari pesta ulang tahun Virya. Lalu pemandangan sekarang ini, sungguh membuat Meta semakin merasa prihatin.
"Dhe, udah. Jangan kayak gitu, nanti keningmu bisa benjol parah lho. Pasangan brengsek itu, mereka ngelakuin apa ke kamu sampe kamu kayak gini? Mereka bikin ulah lagi ya meskipun kamu udah nglepasin?"
Dhea menggelengkan kepalanya, dia lalu menjatuhkan tubuhnya ke lantai, terduduk lemas sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Dhe, kalau bukan terus apa? Kenapa kamu tadi kayak gitu?"
Meta masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi karena Dhea hanya diam dan menutup wajahnya. Dia berpikir bahwa semua ini karena Si Brengsek Jayan itu. Tapi Dhea menggelengkan kepala yang berarti bukan karenanya.
"Met, aku sekarang nggak tahu harus dimana buat naruh muka aku. Huhuhu Aku malu sumpah,"ucap Dhea pada akhirnya.
"Malu, lha kamu ngelakuin apa sampe malu? Dhe, sebenarnya kamu kenapa sih? Apa yang terjadi di pesta itu tadi? Coba dong cerita biar aku ngerti," tanya Meta. Dia sungguh merasa sangat bingung dengan temannya.
"Hiks, tadi. Tadi di pesta itu, aku ngelamar bapaknya Virya."
Apaaaa?????
Mulut Meta menganga dengan sangat lebar ketika mendengar apa yang Dhea ucapkan. Ia bahkan menepuk telinganya karena merasa bahwa mungkin saja dirinya salah dengar.
"Kamu serius? Kamu ngelamar Papanya Virya, kok bisa? Terus reaksi dia gimana? Dhe, cerita yang bener apa."
Meta bicara demikian sambil menggoncangkan tubuh Dhea. Dan akhirnya Dhea pun bercerita terkait apa yang terjadi. Dia menceritakan kepada Meta semuanya tanpa terkecuali. Tentang dia yang masuk ke dalam pesta dan langsung menggamit lengan Drake, hingga mengatakan secara terang-terangan bahwa dia ingin mengisi posisi istri dari papa nya Virya yang sudah lama kosong itu.
"Mesti Virya sama Jayan kaget banget tuh? Terus Om Drake ngomong apa? Lagian kok kamu bisa ngomong kayak gitu?"
"Kaget banget lah mereka berdua. Tapi Virya pinter banget. Dia langsung ngalihin perhatian dengan ngelanjutin acara ulang tahun. Terus Om Drake, dia sama sekali nggak ngomong apa-apa. Dia cuma diem aja, tadi pun pas nganter aku pulang, dia juga cuma diem. Duuuh malu banget aku, hiks hiks hiks."
Bukan menangis yang sebenarnya, Dhea hanya benar-benar merasa malu saat ini. Dia sungguh tidak punya muka untuk bertemu dengan Drake lagi. Tapi rencana yang dilakukannya paling tidak sudah berhasil.
"Ya sudah kalau gitu. Ku pikir Om Drake mungkin cuma nganggep kamu kayak bocah yang lagi main-main aja. Dia nggak mungkin anggep serius uncapan kamu,"ujar Meta.
"Iya, aku juga harep gitu sih. Haah ya udah tidur yuk. Udah malem, besok kita harus buka toko,"sahut Dhea.
Meta menganggukkan kepalanya. Dua gadis itu pun masuk kamar mereka masing-masing.
Jika Meta benar-benar pergi tidur, maka tidak dengan Dhea. Meski tadi dia berkata demikian, tapi tetap saja rasanya masih tidak percaya bahwa mulut dan otaknya bisa melakukan ini.
Rasanya memang puas karena bisa melihat wajah Virya dan Jayan sangat terkejut. Namun, dia tidak mempertimbangkan lebih jauh tentang pria dewasa itu.
"Haah benar, aku yakin Om Drake akan ngenggep ini cuma guyonan semata aja. Tidur tidur, Dhe. Besok adalah hari yang baru lagi."
Sementara itu di kediaman Adiwitama, Virya langsung menghampiri ayahnya yang baru saja kembali dari mengantarkan Dhea. Ya dia tahu bahwa ayahnya itu mengantarkan pulang Dhea, meski tak melihatnya langsung.
"Pa, apa-apaan tadi? Dhea, kenapa bisa ngomong kayak gitu?" tanya Virya kepada sang ayah. Ternyata dia ingin mengonfirmasi tentang hubungan antara Drake dengan Dhea. Virya sungguh tidak pernah menyangka jikalau Drake mengenal mantan tunangan dari Jayan itu.
"Papa nggak ada hubungan apapun sama Dhea. Lagian memangnya kamu kenal Dhea ya? Papa lihat kayaknya kalian bukan orang yang pertama kali ketemu. Udah ya Vir, Papa beneran capek. Papa masuk kamar dulu,"ucap Drake sambil melenggang pergi meninggalkan Virya yang masih berdiri terpaku di tempatnya.
Yang dia tahu, setiap ucapan Drake itu pasti benar. Baru saja pun Virya juga menyadari bahwa ayahnya itu berkata sesuatu yang bukan merupakan kebohongan. Tapi Virya merasa ragu. Dia merasa sangat terganggu dengan ucapan Dhea tadi.
"Apa yang direncanain sama cewek itu. Jangan-jangan dia mau ngambil Jayan balik dari aku. Nggak bisa, ini nggak bisa. Aku nggak akan pernah bisa ngebiarin Jayan diambil. Dan juga, aku nggak akan pernah ngebiarin tuh cewek deket-deket sama Papa. Jadi istri dari papa ku, jangan pernah harap. Aku yakin cewek itu cuma akting aja, nyatanya Papa juga bilang kalau dia nggak punya hubungan apa-apa sama Dhea. Dan, aku harus mastiin itu sendiri."
Sreeet
Tap tap tap
Akhirnya Virya masuk ke kamarnya. Dia merasa sekarang waktunya tidur karena besok ada hal penting yang harus dia lakukan.
Hal penting yang ia maksud adalah memberi peringatan kepada Dhea untuk tidak mencoba mendekati ayahnya. Virya merasa dirinya sangat yakin bahwa apa yang dilakukan Dhea hanyalah sekedar berpura-pura untuk membuat dirinya kesal serta membuat Jayan Cemburu.
Sedangkan Drake, dia sekarang tengah berbaring di atas ranjang dan siap untuk tidur. Kalau ditanya kaget atau tidak dengan ucapan Dhea, tentu saja dia sangat kaget. Tapi dirinya tidak mau bertanya lebih lanjut.
"Sebenernya apa yang terjadi sama anak-anak itu sih. Kok kesannya aku jadi ikut ke seret dalam urusan bocah-bocah itu. Yah sudahlah, biarkan saja. Palingan besok udah pada lupa. Ughhh, rasanya beneran capek."
Drake mungkin bisa berkata demikian saat ini. Akan tetapi nanti, siapa yang tahu.
Sesuatu yang ia anggap hanya sekedar main-main itu mungkin bisa menjadi sesuatu yang sangat serius.
TBC
Harusnya kamu malu lho Vir, ternyata selama ini kamu tinggal sama Drake yang bukan siapa2 kamu.
Makanya gak usah sombong gitu
untk jayan bingunglan kamu berharap tidak keluar dari rumah itu,,
dan sekarang kamu harus tau jika virya bukan anak kandung drake