4 tahun aku menjalani pernikahan yang harmonis dengan Kenzi, dalam sekejap hancur karna orang ke tiga.
sebut saja nama ku Erika Eka Putri Pradipta, aku seorang wanita karier mempunyai 1 anak perempuan yang cantik, lucu, dan ceria.
Tak akan ku biarkan dia hidup dengan tenang, akan ku balas semua rasa sakit hati ini.
Namun masih ada sedikit rasa cinta untuk nya, walaupun rasa dendam itu begitu besar terhadap nya.
bagaimana keseruan kisah nya?
akan kah cinta dapat dikalahkan oleh rasa dendam?
atau cinta yang masih tersisa akan memadamkan api Dendam dihati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baby face syaila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BALAS DENDAM DI MULAI
"Er, kamu dimana? Aku sudah sampai."
suara notifikasi whatsap bunyi, aku segera membuka pesan itu.
"Saya ada di sudut sebelah kiri paling ujung."balas ku
"okey, aku ke situ."balas nya lagi
Tak lama kemudian dia muncul di hadapan ku.
"hai!, apa kabar?."sapa pria itu sambil mengulurkan tangan nya
aku berdiri menyambut ukuran tangan nya.
"baik."sahut ku.
...----------------...
"Ayo silah kan duduk!."ucap ku
aku memanggil pelayan. "pelayan!."seru ku memanggil pelayan
Lalu pelayan datang. "Ada yang bisa saya bantu?."tanya pelayan
"Deva, kamu mau pesan apa?."tanya ku
"Aku mau jus terong belanda."jawab nya
"jus terong belanda satu."seru ku kepada pelayan
"Baik, kami akan segera antar."ucap Pelayan
Ya, Deva adalah Teman satu kelas pada saat aku SMA.
Deva laki laki yang sangat ganteng, dia anak dari seorang pemilik perusahaan besar, terkenal di seluruh Negara.
Devan baru saja lulus kuliah jurusan Akutansi Universitas Amerika Serikat, setelah lulus kuliah dia memiliki rencana untuk memegang salah satu perusahaan milik papa nya.
"So, apa yang bisa aku bantu, Er?."tanya Devan
"kamu harus dekati Perempuan ini! ...."kata ku sambil menunjukan Foto Resti
"Hah?, siapa dia?."tanya Devan
"Dia Istri kedua dari mantan Suami ku."jelas ku
."Terus apa yang harus aku lakuin?."tanya Devan
"Hancurkan rumah tangga mereka."ucap ku dengan sorot mata yang tajam
"Itu hal yang mudah,Er."ucap devan
"Bagus kalau gitu."kata ku
"Oh, iya Btw Perempuan ini nama nya siapa?,"tanya Devan
"Nama nya, Resti."sahut ku
"Oke, gue akan dekati dia sesuai permintaan elo, Er."ucap Devan
"Eh, Btw elo kan udah lulus kuliah nih!."ucap ku
"Iya, terus?."kata Devan
"Apa rencana lo kedepan nya?."tanya ku
"Rencana sih aku akan menghandle salah satu perusahaan Papa."jawab Devan
"Bagus, gue setuju itu."ucap ku
"iya."jawab Devan singkat
Di tengah, Obrolan kami pelayan datang membawa 2 gelas jus yang aku pesan tadi.
"Permisi, Bu, Mas ini jus nya."seru pelayan sambil memberikan jus nya.
"makasih ya Mba."ucap Devan
"sama sama,"sahut pelayan.
Pelayan pun langsung pergi.
"Oh, iya, Kenzi tinggal dimana?."tanya Devan
"Untuk saat ini aku tidak tau! Tapi aku akan cari tau dimana dia tinggal."ungkap ku
"Kamu yang tanya langsung sama dia, gitu?."seru Devan
"Ya, tidak lah. Ya kali aku nanya sama dia."ucap ku
"Oh, kirain!."jawab Devan
"Yang ada dia ke Gr'an."ungkap ku
"It's okey, aku balik dulu."ucap Devan
"okey, nanti aku kabarin, kalau aku sudah dapat Alamat Rumah, Kenzi."ucap ku
"Okey, aku pulang babay."seru Devan
"Eh, tunggu dulu, Dev!,"aku mengentikan langkah Devan.
"Jus nya di habisin dulu, sayang jus nya."ungkap ku
"Oh, iya lupa aku, Er."ucap Devan
beberapa saat kemudian.
Sehabis dari, Cafe aku langsung pulang kerumah.
Kulihat langit sudah gelap, waktu sudah menunjuk Pukul 18.55 WIB.
Aku mengetuk pintu. "Ma, buka pintu nya,"seru ku memanggil, Mama Amara
"Iya,sabar!."sahut Mama Amara dari dalam
Pintu pun dibuka.
"Erika, kamu bertemu dengan siapa?tanya Mama Amara
"Nanti saja aku jelaskan, Ma!,"sahut ku sambil melangkah masuk ke dalam rumah.
Mama Amara menutup pintu, dan kembali duduk di kursi sofa.
...----------------...
Rumah Emak Minah. Malam hari.
Malam itu, angin berhembus dengan dengan tenang.
kerlap kerlip bintang dilangit menghiasi gelap nya langit, bulan bersinar begitu terang.
Di bawah naungan pohon mangga terdapat sebuah bangku panjang.
Kenzi duduk termenung, merindukan sang Anak, ingin bertemu dan memeluk sang buah hati.
"Alya, Anak Papa. Papa kangen Nak, Papa ingin sekali memeluk kamu,"Kenzi meringis pelan
Sementara itu, Emak mencari keberadaan Kenzi, dan ternyata Kenzi sedang duduk di bawah pohon mangga.
"Kenzi, elu di situ ternyata?,"sapa Emak Minah mendatangi Kenzi.
"Ehh, Emak! Belum tidur mak?"tanya kenzi
"elu ngapain di situ? Sendirian, melamun."tanya Emak Minah
"Enggak apa apa Mak, cuman belum ngantuk aja."ungkap Kenzi
"Emak perhatikan tadi elu nangis, Nzi?."tanya Emak Minah penuh selidik
"Nangis, oh, tidak kok mak. Cuman kelilipan aja mata ku mak."ucap Kenzi
"Yakin?, gak ada apa apa?."tanya Emak Minah
"Iya, Mak. Gak ada apa apa kok!."ucap ku
"Ya, sudah, Emak masuk dulu ya! Jangan lama lama di luar gak baik, masuk angin yang ada."pesan Mak Minah
"Iya, mak."sahut Kenzi
"Oh, iya, awas!! Ada kuntilanak di atas elu."canda Emak Minah
Kenzi tertawa."kagak takut aku mak."ucap Kenzi
Emak Minah pun masuk ke dalam rumah.
"gue bersyukur di pertemukan sama orang baik seperti, Emak Minah. Terimakasih Tuhan untuk semua ini."gumam Kenzi sambil tersenyum
...----------------...
Sementara, di tengah sejuk nya angin malam.
Di bawah sinar rembulan yang menerangi gelap nya malam.
Aku duduk di pinggir kolam, sedang merevisi file file kantor di, Laptop ku.
Tiba tiba notifikasi pesan whatsap berbunyi. Segera aku membuka pesan itu.
"Tejo?."gumam ku
"Bu, Erika!. Saya mau informasi kan, kalau saya sudah mendapatkan alamat rumah, Kenzi."isi pesan dari Tejo yang kubaca
"Okey!. Kerja bagus Jo."balas ku
"Ada lagi yang harus saya kerjakan?." Tejo membalas Chat ku
"Ya, ada!. Kamu harus awasi, Kenzi."balas ku
"Baik, Bu. Saya akan kerja kan sesuai perintah Bu, Erika."Tejo membalas Chat ku lagi
"Bagus, kalau gitu," balas ku dengan secepat kilat
"Tapi, Bu!,"balas nya lagi.
"Tapi! Tapi apa?, Tejo!."balas ku
"Menurut informasi dari tetangga nya, Kenzi, udah 2 hari tidak pulang."balas Tejo
"Apa! Tidak pulang?," balas ku terkejut.
"Iya, Bu."balas nya
"oke, terimakasih infonya."balas ku.
Tejo tak lagi membalas chat dari ku, hanya centang dua biru. Bertanda kalau Ia membaca nya.
"Oke, alamat nya, Kenzi sudah dapat. Know tinggal aku kirim ke, Devan."ungkap lirih ku
Lalu aku mencari nama kontak, Devan dan mengirim kan alamat nya.
Chat terkirim. Dan chat sudah centang 2 biru, artinya sudah terbaca.
"Okey, Er. Aku akan jalanin Rencana kamu Besok!,"balas Devan.
"Semoga berhasil, Dev."balas ku
"iya."balas nya singkat
menghela nafas. "Akhirnya selesai juga kerjaan."Gumam ku
Aku menutup laptop ku, lalu pergi meninggalkan kolam berenang.
"Sebelum aku istirahat, sebaik nya aku melihat Alya dulu,"ucap lirih ku sambil berjalan.
Aku sudah ada di depan kamar, Alya. Langsung aku buka pintu nya.
Ku dapati, Alya sudah tertidur pulas. Aku mendatangi Alya, lalu mencium kening nya.
Setelah aku mencium, Alya, dan akan keluar dari situ.
Aku melihat buku buku, Alya sangat berantakan di meja belajar nya.
Aku langsung merapikan nya, Ada satu buku tulis yang ingin aku baca.
aku mengambil buku itu, lalu membaca nya.
Seketika air mata ku jatuh melihat sebuah Puisi yang, Ia tulis di buku itu.
Aku benar benar tidak kuat membaca, rangkaian puisi yang dibuat oleh Alya.
Aku langsung menutup buku itu, lalu keluar dari kamar, Alya sambil menangis.
Bersambung...
[HAPPY READING].
semoga sukses
semoga sukses