NovelToon NovelToon
Bunga Dan Trauma

Bunga Dan Trauma

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Dokter / Trauma masa lalu / Mantan
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Mumu.ai

Bunga yang pernah dikecewakan oleh seorang pria, akhirnya mulai membuka kembali hatinya untuk Malik yang selama setahun terus mengejar cintanya. Ia terima cinta Malik walau sebenarnya rasa itu belum ada. Namun Bunga memutuskan untuk benar-benar mencintai Malik setelah mereka berpacaran selama dua tahun, dan pria itu melamarnya. Cinta itu akhirnya hadir.

Tetapi, kecewa dan sakit hati kembali harus dirasakan oleh Bunga. Pria itu memutuskan hubungan dengannya, bahkan langsung menikahi wanita lain walaupun mereka baru putus selama sepuluh hari. Alasannyapun membuat Bunga semakin sakit dan akhirnya memikirkan, tidak ada pria yang tulus dan bertanggungjawab di dunia ini. Trauma itu menjalar di hatinya.

Apakah Bunga memang tidak diizinkan untuk bahagia? Apakah trauma ini akan selalu menghantuinya?


follow IG author : @tulisanmumu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mumu.ai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Bersama

Setelah Bunga memastikan tidak ada hal yang mendesak di rumah sakit, disinilah mereka saat ini. Sebuah Mall yang cukup besar dan letaknya tidak begitu jauh dengan rumah sakit tempat Bunga bekerja.

Mereka berjalan berdampingan. Jelita di apit oleh Bunga dan Fadi. Kedua tangan mungilnya bergandengan dengan kedua orang dewasa itu. Fadi di sebelah kiri, sedang Bunga berada di sisi sebelah kanan. Jika orang melihat mungkin akan terlihat seperti keluarga harmonis dan bahagia. 

Jelita dan Bunga sejak dari rumah sakit tadi terus saja bercerita yang Fadi sendiri tidak begitu paham. Gelak tawa mereka juga terdengar sepanjang perjalanan bahkan hingga telah sampai di Mall.

"Jadinya mau makan apa?" tanya Fadi ketika Jelita maupun Bunga belum ada memberikan keputusan sejak di perjalanan tadi mengenai makan siang yang sudah telat ini.

"Aku mau makan sushi aja, Pa." Akhirnya gadis kecil itu sudah punya keputusannya. Namun Fadi malah menatap ke arah Bunga.

Bunga yang sadar mengangkat pandangannya dan melihat ke arah Fadi. Paham maksud dari tatapan Fadi, Bunga akhirnya berkata, "Ngga apa-apa, aku ngikut aja."

Fadi mengangguk. Ia akhirnya berjalan terlebih dahulu, mengarahkan Jelita dan Bunga ke restoran Jepang yang tak jauh dari posisi mereka.

Fadi memilih tempat sedikit ke belakang, karena seingatnya Bunga kurang suka jika duduk di depan pintu masuk maupun di tengah. Meja terbaik menurutnya adalah dekat pojok belakang.

Jelita duduk bersebelahan dengan Bunga, sedang Fadi duduk di depan mereka.

"Kamu mau pesan apa, Flo?" Fadi memberikan buku menu yang sebelumnya ditinggalkan oleh pelayan restoran itu.

"Aku pesan spicy ramen aja sama mineral," jawab Bunga tanpa membaca buku menu itu.

"Ada tambahan lain?" tanya Fadi lagi.

"Ngga usah, itu aja," tolak Bunga.

"Aku kayak yang biasa aja, Pa," ujar Jelita tanpa menunggu ditanya oleh Fadi.

"Tenang, Papa udah tahu kok."

Fadi kemudian memanggil kembali pelayan untuk memesan makanan mereka.

"Sekali lagi terima kasih, Flo karena sudah mau menemani Jelita." Fadi berusaha mencoba membuka obrolan antara dirinya dan juga Bunga, karena sejak tadi Bunga hanya berbicara dengan Jelita.

"Tidak masalah. Sejak awal ketemu dengan Jelita, aku sudah menyukainya," ujar Bunga sambil membelai pelan kepala Jelita.

Tidak ada obrolan lagi, hening beberapa saat sampai akhirnya Fadi berkata lagi.

"Kamu apa kabar?"

Bunga yang sebelumnya sedang melihat Jelita bermain dengan ponsel pintarnya, kini mengangkat kepalanya, melihat ke arah Fadi. 

"Baik," jawabnya singkat.

"Apa kamu sudah memiliki kekasih saat ini?" tanya Fadi lagi.

"Tidak!"

"Lalu... a—apa kamu sudah me—menikah?" Fadi merutuki dirinya sendiri, kenapa dia harus terbata-bata seperti itu.

Bunga diam tidak langsung menjawab ataupun bereaksi sama sekali. Hal ini membuat Fadi menjadi deg-degan. Jantungnya kini berdetak lebih cepat, takut jawaban yang akan diberikan oleh Bunga nanti tidak sesuai harapannya.

Bunga menggeleng. "Aku tidak menikah."

Fadi mengangguk. Ia berusaha mengontrol dirinya agar tidak terlihat jika ia senang dengan jawaban Bunga.

Namun sesaat Fadi mulai terfikirkan dengan jawaban Bunga. Kenapa seperti ada yang janggal menurutnya.

Belum sempat Fadi bertanya, makanan pesanan mereka telah datang sehingga Fadi mengurungkan bertanya kembali.

Fadi memesan donburi ayam untuk Jelita. Sedang untuk dirinya ia memesan spicy ramen, sama seperti pesanan Bunga.

Bunga langsung membantu Jelita, menyuapkan gadis itu memakan makanannya.

"Kamu makan saja, Flo. Jelita biar aku yang suapin," ucap Fadi yang merasa tidak enak melihat Bunga yang kerepotan menyuapkan Jelita sehingga dirinya tidak bisa langsung menyantap makanannya.

"Tidak apa, kamu makan aja punya kamu." 

Fadi melihat betapa telatennya Bunga menyuapkan Jelita, tidak ada kecanggungan, sama seperti ketika Jelita masih di rawat.

Hati Fadi menghangat. Ia memiliki harapan, semoga mereka bisa melakukan ini, untuk waktu yang lama.

****

Kegiatan keluar bertiga ternyata tidak berhenti di hari itu saja. Mereka sering keluar bersama dengan alasan Jelita yang memintanya.

Sebelum pulang kemarin, Fadi akhirnya meminta nomor telepon Bunga. Tanpa berat hati Bunga memberikannya, agar dirinya juga bisa berkomunikasi dengan Jelita.

Di hari Minggu ini mereka juga berjanji akan mengunjungi playground, menemani Jelita yang memang sudah lama ingin bermain disana. Awalnya Fadi ingin menjemput Bunga di rumahnya, namun Bunga menolak dan meminta untuk langsung saja bertemu disana. Ia beralasan ingin berkunjung ke suatu tempat setelah bermain bersama dengan Jelita. Fadi tidak menanyakan secara detail karena merasa tidak memiliki hak untuk itu.

"Tante telat," rajuk Jelita karena memang Bunga terlambat 20 menit.

"Maaf, tadi Tante harus antar Mama nya Tante dulu," jelas Bunga dengan nada pelan dan penuh perhatian.

"Mama nya Tante mau kemana?" Anak kecil itu ternyata masih penasaran dengan alasan terlambatnya Bunga.

"Mau ke rumah Kakaknya." Dengan sabar Bunga menceritakan kalau tadi dia harus mengantar Mamanya ke rumah salah satu kerabat karena akan ada kumpul keluarga. Akhirnya Jelita bisa diam dan kini menarik tangan Bunga menuju playground yang letaknya di sudut lantai 3 Mall itu.

"Kamu ngga apa-apa hari ini menemani Jelita? Ada acara keluarga kah?" Fadi membuka obrolan ketika Jelita kini sedang bermain sendirian di arena perosotan. Dia dan juga Bunga memantau dari jarak cukup dekat, membiarkan Jelita bermain dengan anak perempuan seusianya.

"Ngga apa-apa. Aku juga malas kalau disana," jawab Bunga dengan tatapan matanya tak pernah lepas dari Jelita.

"Kenapa?" tanya Fadi heran. Setaunya dulu, saat mereka masih bersama, Bunga senang bisa berkumpul bersama keluarga sepupunya.

"Malas. Ditanyain kapan nikah mulu."

Jawaban yang keluar dari Bunga membuat mereka diam sebentar.

"Memang kamu belum mau menikah?" tanya Fadi hati-hati, takut jika Bunga akan marah jika ia bertanya mengenai hal yang sensitif bagi seorang wanita yang usianya sudah masuk kepala 3.

"Aku tidak akan menikah!" 

Fadi terkejut. Ia langsung melihat ke arah Bunga yang pandangannya masih setia pada Jelita. Wajahnya terlihat biasa saja setelah mengucapkan kata-kata yang tidak bisa dicerna dengan baik oleh Fadi.

"Kenapa?" Hanya kata itu yang keluar dari bibir Fadi. Fadi sangat tahu bagaimana mimpi Bunga tentang membangun rumah tangga yang bahagia. Tapi... kenapa sekarang wanita ini tidak mau menikah.

"Kegagalanku dua kali, membuatku berpikir ulang tentang pernikahan." Bunga bicara lurus, tanpa beban. Terlihat biasa saja, namun berbeda dengan Fadi yang mendengarnya.

Belum sempat Fadi bertanya lagi, ponsel milik Bunga berdering. Bunga merogohnya dari dalam tas selempang hitam kecil miliknya.

"Halo."

"..."

"Maju cepat ternyata. Ya sudah tetap pantau, saya langsung ke rumah sakit." Bunga menutup panggilan itu. Ia langsung berdiri dan berjalan menuju Jelita yang masih bermain dengan gadis kecil yang baru ia temui.

Fadi menyusul di belakang. Ia masih belum tahu ada apa, namun sepertinya Bunga punya pasien yang saat ini sedang menunggunya di rumah sakit.

"Jelita sayang, Tante balik duluan, ya. Tante punya pasien sekarang." Bunga berjongkok, menyamakan tingginya dengan Jelita. Ia berbicara dengan lembut dan pelan.

"Ya udah ngga apa-apa. Tapi besok kita main lagi, ya." 

"Iya, besok kita main lagi." Bunga tersenyum. Ia cium pipi gadis itu dan ia peluk. Beruntung Jelita tidak tantrum karena sebelumnya Bunga sudah menjelaskan situasi yang bisa saja terjadi pada Jelita, kalau bisa saja Bunga harus pergi jika ada pasien.

"Aku pergi." Bunga pamit pada Fadi yang masih sibuk dengan pikiran ucapan Bunga tadi.

"Apa karena aku, dia jadi tidak mau menikah?"

****

Up lagi up terus…

Jempol racing jangan dilupakan ya teman-teman ku yang baik hati ❤️❤️❤️

1
Esther Lestari
betul...salah satu nya karena kamu Fadi sehingga Bunga trauma.
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪.mas fadi gass poll donk
Supryatin 123
d giring trus mas fadi biar bunganya luluh.lnjut thok💪💪
Esther Lestari
selalu ada jalan untuk ketemu dengan Bunga
Rini
pelan tp pasti 🤭
Esther Lestari
Fadi dan Malik....kenapa tadi gak ngobrol di dalam lift biar kalian gak penasaran😅
Esther Lestari: sok gengsi😂
total 2 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪.bunga fadi gass poll donk
Supryatin 123
come back bunga Ama fadi.kan dah tw cerita sebenarnya.bukalah hatimu.lnjut Thor 💪💪
Esther Lestari
Jelita nanti jadi pemersatu papa Fadi dan tante Bunga....semoga
Supryatin 123
cerita sesungguhnya si fadi sangat mengharukan.semoga bunga dapat berpikir secara jernih dgn kejadian ini.lnjut thor 💪💪💪
Esther Lestari
Ternyata begitu ceritanya Fadi. Apakah Nita meninggal saat melahirkan Jelita ?
Semoga masih ada harapan Bunga kembali ke Fadi
Yanti Gunawan
apakaah bunga akan kembali pada fadi thor hmmm galau, asal jangan sama malik deh
Suci Dava
maksudnya gmna ini thor, msh lanjut kh apa sdh sampai di sini aja, kok gagal paham aku thor
mumu: Maaf kak, author ada salah tulis tadi jadinya beda arti 🤭 cerita masih lanjut kok kak 😊
total 1 replies
Hary Nengsih
lanjut
Esther Lestari
apakah Fadi menikah dengan mama nya Jelita untuk menutupi aib ?
Mama nya Jelita hamil dengan orang lain dan Fadi yg menikahi nya
Suci Dava
Edisi ber kumpul nya para mantan alias deretan para mantan 🤭
Esther Lestari
Turut berduka Olivia dan Malik, harus kehilangan janinnya.

Jelita bertemu dengan tante Bunga di IGD & Bunga tidak menyangka kalau papa Jelita adalah Fadi sang mantan.

2 mantan berada di IGD semua dengan kondisi yang berbeda
𝐈𝐬𝐭𝐲
penasaran sebenarnya apa yg terjadi...🤔
Esther Lestari
langsung pergi waktunya gak tepat
Esther Lestari: sudah malam juga...kan bikin takut😁
total 2 replies
Hary Nengsih
langsung pergi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!