Menjadi istri pengganti calon suami kakaknya yang meninggal dalam kecelakaan karena dirinya. Alena harus merasakan siksaan dari suaminya sebagai bentuk balas dendam.
Namun, apakah yang terjadi jika akhirnya kebenaran terungkap mengenai kecelakaan itu?
Season 2
Alea Prasetya adalah anak pertama dari Shaka dan Alena. Namun kepribadiannya yang introvert membuatnya dijauhi teman dan membuat orang tuanya menjodohkannya dengan anak rekan bisnis mereka. Bagaimana kisahnya?
COVER BY NOVELTOON
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan
Sebulan telah berlalu. Keluarga Prasetya sudah kembali melakukan pekerjaannya masing-masing. Alena sudah mulai menyumbangkan uang itu ke berbagai daerah yang sangat membutuhkan. Bahkan dia rela terjun langsung ke daerah pelosok demi memastikan uang itu sampai langsung ke rakyat yang membutuhkan. Jika dia hanya menyerahkan pada oknum-oknum tertentu, maka dia tidak yakin jika uang itu akan tersalurkan semua. Karena pada dasarnya manusi jika sudah melihat uang, maka sisi baik dan buruknya akan berseteru.
Alena juga mendonasikan uang itu ke panti asuhan dan rumah sakit anak. Sedangkan masjid sedang dibangun dibeberapa daerah terpencil yang sangat sulit menjangkau masjid.
Malam itu Ibu, Shaka dan Alena sedang makan malam. Namun tiba-tiba saja Erika datang dengan wajah pucat. "Tu...Tuan." ucap Erika dengan terbata-bata.
"Ada apa Erika?" Shaka tampak begitu khawatir dengan ekspresi Erika yanh terlihat begitu pucat dan ketakutan.
"Ada....Ada....Didepan....Ada...." Erika membuat Shaka menjadi tidak sabar.
Dia beranjak dari kursinya dan melangkah menuju keluar diikuti ibu dan Alena. Shaka membuka pintu utama rumah itu.
"Haahhhh?" Shaka terkejut dengan seseorang yang tengah berdiri didepannya. Alena dan ibu tidak kalah terkejutnya.
"Nadia!!!" Shaka memebelalakkan matanya. Ternyata seseorang yang berdiri didepannya itu adalah Nadia. Sang mantan kekasih yang telah meninggal.
"Shakaaaaa." Nadia menghambur dan memeluk Shaka yang masih mematung. Alena terlihat syok. Ternyata kakaknya yang selama ini dia doakan disetiap sujudnya masih hidup. Namun saat melihat Nadia memeluk Shaka, hati Alena terasa sesak. Hatinya begitu sakit.
*****
Di ruang tamu rumah itu.
Nadia duduk di sofa dan sedang menangis terisak. Sarah ibunya terus memeluknya dan juga ikut menangis. Sebelumnya Shaka sudah menghubungi orang tua Nadia dan ketika mereka datang, Sarah menangis haru mendapati putrinya ternyata masih hidup.
"Alena, aky belum bisa mencerna semua ini." ucap Shaka.
Nadia menghentikan tangisannya. Dia menatap seseorang yang sedang duduk disamping Shaka. Sorot matanya tajam dan penuh dendam. "Semua ini karena dia!!!" Nadia berteriak dan menunjuk Alena.
Semua yang ada disana terkejut termasuk Alena. "Apa? Karena aku?"
"Ya, kau yang membuat kecelakaan itu terjadi. Kalau bukan karena rencanamu? Pasti aku dan Shaka tengah hidup bahagia sekarang!!" Teriak Nadia dengan penuh emosi.
"Apa? Rencana apa?" tanya Shaka.
"Saat kau dijodohkan denganku, ternyata dia sudah menaruh hati padamu. Karena itu dia merencanakan kecelakaan itu agar bisa menjadi pengantin pengganti." ucap Nadia penuh emosi.
Semua yang ada disitu menatap Alena dengan raut wajah kecewa. Mereka tidak menyangka bahwa Alena adalah orang seperti itu.
"Apa? Ini semua bohong!!! Kau yang berusaha hendak kabur dengan Leon kekasihmu dan aku menjemput paksa dirimu agar pernikahan kalian tidak batal. Tapi nyatanya, kau malah membanting setir kemudiku dan kita masuk ke sungai!!" Teriak Alena. Dia tidak mau di fitnah seperti itu. Jika dulu dia hanya diam saja saat Ibu tirinya dan Nadia memfitnah dirinya didepan ayahnya, maka kini dia tidak bisa tinggal diam.
Kini semua beralih ke Nadia. Mereka masih bingung siapa yang berbohong dan siapa yang jujur.
"Tidak, kau tidak bisa bersembuyi lagi dari kesalahanmu. Aku bersyukur saat itu ada yang menolongku. Aku koma selama berbulan-bulan. Dan saat sadar aku malah mendapati kenyataan bahwa Alena berhasil menyelesaikan rencananya." Nadia terus membuat Alena merasa terpojok.
"Tidak, kau sudah berbohong kak. Dan aku yakin kau selamat pada saat itu karena Leon menolongmu dan kalian kabur bersama." ucap Alena.
"Sudah cukup semua. Hentikan perseteruan kalian. Aku bisa melihat bahwa puteri pertamanku menjadi korban keserakahan adiknya." Teriak Sarah.
Alena menatap Ayahnya. Dia tampak terdiam. "Ayah, ayah percaya padaku kan?" ucap Alena dengan suara bergetar.
Alfian hanya diam saja. Rasanya sangat sulit mencerna semua ini. Alena merasa sangat kecewa dengan ekspresi ayahnya yang mulao terpengaruh dengan omongan Alena.
"Sudahlah, aku akan membuat semua ini menjadi jelas. Aku akan mencari Leon. Dan Nadia, katakan siapa orang yang menolongmu dan merawatmu selama ini" ucap Shaka.
"Aku akan mengantarkanmu kesana besok. Kita akan tau kenyataannya besok." ucap Nadia sambil menatap sinis ke arah Alena.
"Ya sudah kalau begitu kau pulanglah. Besok kita akan mencari orang yang menyelamatkanmu dan meminta penjelasannya. Aku juga akan mencari Leon dan meminta penjelasannya." ucap Shaka.
Shaka, jika semua kebusukannya terbongkar, ceraikanlah dia dan nikahi lah aku." ucap Nadia sambil menangis.
Alena menatap kecewa. Dia merasa hatinya begitu sakit saat mendengar Nadia mengatakan itu. Kenapa disaat dia sudah mulai mendapat kenyamanan, Nadia malau datang dan mengacaukan hidupnya.
Shaka terdiam. Rasanya sulit baginya mempercayai kenyataan ini. Sekarang dia sangat mencintai Alena dan perasaannya untuk Nadia sudah tidak ada lagi. Namun disisi lain, dia masih bingung dengan pernyataan Nadia yang mengejutkan. Dia berharap besok semua akan menjadi jelas.
"Nadia pulanglah." ucap Shaka.
Nadia mengangguk. Dia pun pulang bersama kedua orang tuanya. Sarah terus memeluk puteri kesayangannya itu.
Kini tinggallah Alena, Shaka, dan ibunya. "Alena, Ibu percaya padamu. Orang sebaik dirimu tidak akan mungkin melakukan semua itu." Ibu mengusap bahu Alena.
Shaka yang melihatnya merasa tersentuh dengan perlakuan ibunya yang sangat menyayangi Alena. Dalam hati kecilnya berharap bahwa apa yang di tuduhkan Nadia tidaklah benar.
Sementara itu. Seorang pria yang tak lain adalah Leon tengah terkapar tak berdaya. Tubuhnya penuh luka tusukan dan banyak darah yang keluar. Ditengah hembusan nafasnya yang tinggal satu-satu, dia pun mulai membuka suara. "Si-siapa kau." tanya Leon kepada seorang pria yang tengah berdiri didepannya. Pria itulah yang tadi menyuruh anak buahnya untuk menghabisi Leon.
"Aku? Hahaha Aku adalah malaikat pencabut nyawamu. Dengan begini aku bisa menjalankan rencanaku dengan kekasihmu itu. Mati dan pergilah ke neraka." ucap pria itu ditengah gelak tawanya.
Setelah mendengarkan jawaban pria itu, Leon pun menghembuskan nafas terakhirnya. Pria itu tersenyum puas. "Bawa jenazahnya dan kubur ditempat yang sudah ku suruh. Pastikan tidak ada yang mengetahuinya." ucap pria itu.
Kini katanya menyorot tajam. Sebentar lagi keinginannya akan segera tercapai. Dengan memanfaatkan Nadia, dia bisa menghancurkan Shaka dan juga Alena. Dia tersenyum miring mengingat sesuatu.
Episode Berikutnya di update sore ini.
Ditunggu ya