NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, si gadis desa yang cantik dan planga-plongo tiba-tiba diklaim sebagai keturunan keluarga Alveroz yang hilang 15 tahun silam.

Kecuali Nyonya Besar Alveroz, tidak ada dari keluarga itu yang menerima Drasha. Bahkan dua orang yang katanya mama papa biologis Drasha lebih mengutamakan sang anak angkat.

Bagi mereka, Drasha adalah putri palsu yang hanya ingin memanfaatkan harta keluarga Alveroz. Sementara itu, sang anak angkat yang pandai mengambil hati keluarga, membuat posisi Drasha semakin terpojok.

Tanpa mereka tahu, planga-plongo itu hanyalah topeng Drasha, gadis itu juga bukan ingin memeras harta keluarga Alveroz. Tetapi, dia datang membawa dendam dalam hatinya selama bertahun-tahun.

Siapa Drasha sebenarnya? Apakah dia memang putri palsu atau justru putri asli keluarga Alveroz? Dendam apa yang dibawa oleh Drasha? Apakah dia akan berhasil membalaskan dendamnya itu?

Yuk temukan jawabannya di cerita Drasha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dinner Drasha dan Oma Althea

Langit sudah menghitam di atas sana dan Drasha akhirnya tiba di mansion. Gerbang utama terbuka dan seorang petugas yang mengendarai buggy car putih mendekat.

"Selamat datang, Nona Drasha," kata Pak Tomo, nama petugas itu.

"Terima kasih, Pak." Drasha naik ke buggy car tersebut dan langsung diantarkan ke mansion utama keluarga Alveroz. Jangan heran, area mansion ini memang sangat luas, pekerjanya sangat banyak. Drasha penah bertanya kisaran gaji mereka dan perbulannya sangat membuat gadis itu tercengang. Ada yang sampai dua digit.

Kalau orang-orang di desanya yang berbondong-bondong ingin jadi pegawai negeri sipil biasa mengetahui gaji di mansion ini, pasti mereka lebih memilih untuk jadi pekerja keluarga konglomerat saja.

Lanjut, Drasha turun dari buggy car setelah mengucapkan terima kasih pada Pak Tomo. Dia lalu menaiki tangga yang terhubung dengan area lobi.

Begitu tiba di ruangan tengah bagian barat mansion, langkah Drasha melambat. Bola kota hone ambernya tertuju pada sebuah sepeda yang terpajang anggun di sana.

Bukan sembarang sepeda, itu sepeda edisi terbatas dengan desain futuristik dan elegan. Berwarna merah marun, kesukaan Drasha.

"…Ini…?" gumam Drasha menyentuh jok lembut sepeda, lalu meletakkan kedua tangannya di pegangan.

"Bagaimana, Drasha? Kamu suka sepedanya?" Oma Althea tiba-tiba muncul bersama Madam Elowen dan asistennya.

Drasha menoleh dengan matanya yang berbinar cerah. Dia mendekat dan merangkul lengan omanya. "Suka banget, Oma. Terima kasih banyak, Oma."

Oma Althea kemudian  meraih tangan Drasha dan meletakkan sebuah kunci mobil di telapak gadis itu. "Kunci mobil ini tetap kamu yang simpan. Oma sudah suruh petugas untuk menyimpan mobil kamu di ruangan penyimpanan mobil."

"Oma aku cuma butuh sepeda, kok."

"Jangan menolak, Drasha. Ini semua cuma pemberian kecil. Kamu simpan saja kuncinya, ketika kamu pandai mengendarai mobil, kamu tinggal pakai mobil kamu sendiri. Jadi simpan saja, ya, cucu oma."

Drasha akhirnya setuju. Dia kemudian berjalan sambil merangkul lengan omanya. Dia sambil menoleh ke sekitar. Tampaknya mansion sedang sepi. Hanya ada beberapa pelayan yang lalu lalang.

"Orang-orang pada tidak di rumah, yah, Oma."

"Iya, mama kamu ada urusan di Vienna, Nikko katanya ada syuting, tante kamu lagi jalan sama temen-temen sosialitanya, kalau Cherryl belum pulang sampai sekarang."

"Kalau papa, Oma?" tanya Drasha penasaran.

"Papa kamu sedang dalam penerbangan ke New York, mau meeting sama om kamu di sana. Katanya lagi ada masalah di perusahaan cabang di sana."

Drasha manggut-manggut. "Om Narendra, yah, Oma."

"Iya."

Hening sejenak. Drasha terdiam, pandangannya lurus ke depan.

"Drasha?"

"Oh…? Iya, Oma?"

"Kamu belum makan malam, kan?"

"Belum, Oma."

"Ya sudah, kamu mandi sama beres-beres dulu terus ke meja makan." Oma Althea menoleh ke belakang sedikit, melihat sang kepala pelayan dari balik bahu. "Madam Elowen…"

"Ya, Nyonya Besar."

"Beritahu Chef Giancarlo untuk menyiapkan makan malam khusus untuk saya dan cucu kesayangan saya ini."

"Baik, Nyonya Besar," jawab Madam Elowen tanpa menunda. Dia segera pamit undur diri.

***

Di meja makan yang luas hanya ada Drasha dan oma Althea. Saat ini keduanya menikmati appetizer bernama Foie Gras, hati angsa lembut disajikan dengan selai buah ara dan balsamic glaze.

Drasha mengambil bagian kecil menggunakan pisau dan garpu, lalu menikmati suapan demi suapan ke mulutnya.

Oma Althea mengunyah pelan dan senyum tersungging di bibirnya.

"Drasha…"

"Iya, Oma?"

"Oma perhatikan sejak kamu tinggal di sini,  cara kamu makan itu penuh etiket. Oma jadi ragu kalau kamu selama ini tinggal di desa." Oma Althea tertawa kecil, sedang bercanda.

"Aku belajar secara otodidak, Oma. Sejak kecil, aku suka liat video-video tentang table manner, Oma."

"Very good, cucu oma. Walaupun kamu tinggal di desa, kamu inisiatif menambah wawasan dengan belajar otodidak. Kamu yang itu persis mendiang opa."

Drasha hanya tersenyum, lalu lanjut menyuap appetizernya.

Selanjutnya, main course untuk malam ini telah dihidangkan di hadapan Drasha dan Oma Althea.

Drasha mulai memotong daging ayam yang dilengkapi dengan saus mentega lemon. Setelah itu dia menyuap potongan kecil ke dalam mulutnya dan mengunyah pelan.

Namun, tiba-tiba Drasha merasakan gatal ringan tenggorokannya. Gadis itu meraih gelas dan minum air, meneguknya cepat.

Dalam hitungan menit, wajahnya mulai memucat.

"O-oma…," gumamnya lirih, suaranya serak dan berat.

Oma Althea beranjak panik dan mendekati cucunya. "Drasha, ada apa?"

Drasha tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya menganga tanpa berucap. Dadanya naik turun cepat, berusaha mencari udara yang seperti tidak mau masuk.

Tangan Drasha yang gematar mulai mencengkram dadanya.

"Drasha, kamu kenapa tiba-tiba sesak napas begini, sayang?" Oma Althea berusaha mengelus punggung cucunya.

Madam Elowen menoleh cepat pada seorang pelayan. "Panggil dokter keluarga sekarang!"

"Cek makanan Drasha apa ada sesuatu di sana!" titah oma Althea.

Drasha segera dibawa ke kamarnya. Sementara oma Althea langsung mengumpulkan semua orang yang ada di dapur termasuk chef yang membuat hidangan itu.

"Apa kamu berusaha meracuni cucu saya!?" bentak Oma Althea.

"Tidak, Nyonya Besar, saya tidak ada niat sama sekali untuk melakukan hal keji seperti itu."

Oma Althea lalu menatap para pelayan lain tajam. "Atau ada di antara kalian yang berniat membunuh cucu saya!? Diam-diam menaruh sesuatu ke makanannya!"

Para pelayan menunduk takut.

"Kami tidak ada niat seperti itu, Nyonya Besar."

Tak lama kemudian, Madam Elowen mendekat dan memenangkan oma Althea. "Nona Drasha baik-baik saja, Nyonya Besar. Kata dokter itu hanya reaksi alergi."

"Alergi?"

"Iya, Nyonya Besar." Madam Elowen mulai menjelaskan. "Hidangan utama yang disajikan Chef Giancarlo tadi berisi mousse lobster. Benar begitu, Chef?"

"Iya, Nyonya, Madam."

Oma Althea menghela napas kecil. "Astaga! Drasha juga berarti alergi seafood seperti Riovandra."

"Benar, Nyonya Besar."

Oma Althea berdeham lalu menatap chef dan para pelayan yang bertugas di dapur. Tentu dia merasa tidak enak karena menuduh mereka yang tidak-tidak.

"Maafkan saya seenaknya menuduh kalian."

"Kami mengerti, Nyonya Besar,” kata Chef Giancarlo. "Selanjutnya kami akan lebih berhati-hati lagi dalam menyajikan makanan untuk semua anggota keluarga Alveroz."

Selanjutnya, asisten oma Althea mengantarkan wanita tua itu ke kamar cucunya.

Di dalam kamar, Drasha bersender di tumpukan bantal yang empuk lalu minum segelas air dan meletakkannya di nakas.

Oma Althea mendekat, duduk di tepi kasur.

"Kamu benar-benar sudah tidak apa-apa, Drasha?"

"Aku sudah membaik, Oma. Jangan khawatir."

"Oma tidak pernah kepikiran kalau kamu juga alergi seafood seperti papa kamu."

"Iya, Oma, tidak apa-apa, di sini aku juga yang lupa ngasih tahu kalau aku alergi seafood."

Oma Althea lalu mengelus rambut Drasha. "Oma khawatir tapi sekaligus lega berkali-kali, Drasha."

"Kenapa, Oma?"

"Karena makin hari, makin banyak hal yang menunjukkan kalau kamu memang cucu oma, anak tunggal mama papa kamu."

Drasha diam sejenak, lalu mengulas senyum untuk omanya.

1
Zakia Ulfa
kapan up nya ini/Whimper//Whimper/
Yita Alian: sudah up kak bab terbarunya/Smile/
total 1 replies
Jue
Kalau Tamara bodoh Author tidak hairan Author kerana dia hanya menantu , Tapi yang jadi anehnya kalau Revondra yang turut bodoh apa sebagai ayah kandung Drasha apa dia tidak dapat lihat gaya Drasha mahupun wajah lebih mengikut ke arah ayah kandung Revondra sendiri .
Yita Alian: doakan yah kak semoga Riovandra cepat sadar kalau Drasha anaknya
Jue: Semoga kesadaran Riovandra tidak terlalu terlambat dan jangan sampai Drasha tak memerlukan lagi ahli keluarganya .
total 5 replies
Zakia Ulfa
gemes kan sama kebodohan Tamara,, tapi it's okay. aku menikmati alurnya
Yita Alian: makasih kakak. Author pun sebenarnya sangat gemasss dengan karakter satu ini
total 1 replies
doremidore
tamara/Hammer//Hammer//Hammer/
mrsinch
ktunggu penyesalanmu tamara/Speechless/
Uncle A
bab berapa tamara ini nyesel grgettt bgttt jrrrr
Jue
Tolong perjelas penulis siapa Cherryl dan Darsha ? , Aku jadi keliru sekejap tulis saudara angkat sekejap tulis saudara tiri , Jadi naik bengong aku .
Jue: Ok ./Smile/
Yita Alian: sedang di revisi ya kak, makasih sudah dinotice, mohon maaf sebelumnya. Drasha anak kandung, Cherryl anak adopsi. /Smile/
total 2 replies
Zakia Ulfa
plissss up lagi/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yita Alian: segera kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
lanjt lanjt thourr
Anonymous
gilaa makin seru plus penasaraan
mrsinch
makin seru
fita nisa
kereeen paraaah
doremidore
mamamm itu cheryyl
Zakia Ulfa
mampussss Cheryl, daan mata mata kayrel merekam itu smua
doremidore: mata2 seraphina juga jgn lupa
total 1 replies
mrsinch
PUASSSSSSS BANGETTT
Jue
Baru tahu rasa , Hanya anak angkat aja berlagu .
doremidore
udah 2 org yg ngawasin drasha, seraphina dan kayrell
Yita Alian: yessss/Shhh//Shhh/
total 1 replies
Adinda
anak angkat diratukan anak kandung diabaikan selidiki drasha jangan sampai kalian menyesal telah membuang anak kandung kalian sendiri
Yita Alian: setuju/Smile//Smile/
mrsinch: realll gedeg sama dua org ini tp smg mereka menyesalllll
total 2 replies
Uncle A
100% drasha klo kata ku
Zakia Ulfa
huuh drasha pasti
Yita Alian: /CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!