NovelToon NovelToon
Jodoh Wasiat Mami

Jodoh Wasiat Mami

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_W

Aldena Faradila tak menyangka akhirnya harus kembali ke tempat yang paling dihindarinya selama lima tahun ini. Dena harus kembali karena saudara kembarnya yang jatuh sakit dan juga wasiat dari Vania, almarhum ibunya.
Kembalinya Dena ke rumah almarhum maminya membuat keluarga papinya tak suka dan mencoba mengusirnya kembali.
Sayangnya, Dena lima tahun yang lalu sudah berubah dan kini bersiap membalaskan dendam dan sakit hatinya.
Rupanya semua tak berjalan semulus apa yang direncanakan oleh Dena. Dia harus menikah sebelum usianya dua puluh lima tahun dengan lelaki yang sudah dipilihkan oleh almarhum maminya.
Apakah Dena bersedia menikah dengan Gara, atau lebih memilih kehilangan harta warisannya? Lalu bagaimana jika ternyata Dena masih belum bisa melupakan masa lalunya yang ternyata keponakan dari Gara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternyata Palsu

Plak!!!

Suara tamparan itu menggema keras di dalam ruangan. Dua manusia yang tak lagi muda itu baru saja berdebat hebat hingga emosi dan akhirnya...

Membuat pipi Kana memerah akibat cap lima jari Tedi.

Sayang sekali Dena tak ada di rumah, jika tidak dia sudah pasti akan bersorak riang atau mungkin bakalan buat acara selamatan tujuh hari tujuh malam.

Kana terkejut sambil memegangi pipinya yang sakit, ngilu dan mungkin akan jadi bengkak.

"K_kamu... nampar aku, mas?" tanya Kana tak percaya. Padahal pipinya sudah kena tempeleng masih aja nanya.

"Kamu berani main tangan ke aku sekarang ya, mas. Kenapa? Karena sekarang aku udah gak punya apa-apa, hah? Iya?" tanya Kana dengan suara teriakan yang membuat dua ART di rumah itu mengintip.

"Kamu memang nggak pernah punya, Kana. Kamu menipuku bertahun-tahun. Memang dasar perempuan sialan kamu." sahut Tedi yang tak kalah sengitnya.

"Surat yang kamu kasih itu, palsu. Dan sekarang lihatlah akibatnya. Itu... Itu akibat perbuatan penipu kayak kamu." kata Tedi sambil menunjuk amplop coklat dengan kop resmi dari pihak kepolisian.

"Kamu juga menikmatinya, mas. Aku lakuin semua juga demi kamu. Kalau dulu Dana dan Dena yang menguasai, kita bakalan diusir. Anak kamu itu udah tau kelakuan busuk papinya di belakang maminya." kata Kana tak mau kalah.

"Kamu yang menggoda aku, Kana. Aku bahkan sudah menolak kamu. Tapi kamu yang sukarela naik ke ranjang ku. Sekarang kamu mau membalikan fakta, hah?"

"Ah, iya... Aku lupa kalau kamu itu suami setia. Bahkan saking setianya kamu, malah sengaja membiarkan Vania hampir gak bernafas saat aku main-main sama selang oksigennya." Kana terkekeh seolah itu adalah pengalaman yang lucu

"Saat itu aku tau, kamu juga mau Vania mati sama seperti aku. Jangan munafik kamu, mas." ucap Kana membuat Tedi terdiam.

Sementara mbak Wawa yang sedang merekam adegan 'panas' pasutri itu hanya bisa menutup mulutnya sambil menatap ke arah Bik Yun yang berdiri dibelakangnya.

Bik Yun meminta Mbak Wawa memvideokan pertengkaran mereka dana melaporkan ke Dena, sang majikan yang sebenarnya.

"Aaarghhh... sialan." teriakan frustasi Tedi terdengar menggema.

Terlambat, semuanya sudah terjadi. Sekarang bagaimana caranya dia bisa lolos dari jeratan hukum.

Flashback beberapa jam sebelumnya

"Pak Tedi, anda dipanggil Pak Albert ke ruangannya." kata Fendi asisten Tedi.

"Mau apalagi dia. Ya sudah, sebentar lagi saya akan ke sana." kata Tedi

Beberapa hari ini Albert memang stay di kantornya. Dulu lelaki itu hanya menerima laporan saja, karena tak memiliki waktu untuk mengurus usaha peninggalan almarhum ayahnya.

Karena Albert juga memiliki usaha percetakan yang cukup besar di kota tempatnya tinggal sekarang.

Lelaki itu bahkan sudah menyiapkan ruangan khusus untuknya. Sepertinya Albert akan berada cukup lama di kantor ini.

Tedi mengambil nafas dengan dalam, entah kenapa perasaannya terasa tak nyaman saat berada di depan pintu ruangan Albert.

Lelaki itu mengetuk pintu dulu sebelum masuk. Ya, walaupun rasanya enggan,tapi mau bagaimana lagi. Lelaki ini kakak iparnya sekaligus atasannya.

"Masuk!" kata Albert dari dalam ruangan

Tedi pun segera membuka pintu itu dan segera masuk. Lelaki bermata cokelat seperti mata Dena itu menatap Tedi dengan datar. Tak ada ekspresi apapun, dan jujur saja justru membuat Tedi mendadak ciut.

"Duduk, Ted." Albert mempersilahkan Tedi duduk di depannya.

"Kamu tau kenapa saya panggil ke sini?" tanya Albert.

Lelaki yang masih terlihat tampan walaupun sudah separuh abad itu menggeleng.

"Ini... Laporan audit dari lima tahun lalu." ucap Albert sambil menyodorkan setumpuk laporan.

Tedi menelan ludah, tenggorokannya terasa kering. Dia tak pernah melakukan korupsi, walaupun beberapa kali membeli lahan atau bangunan dengan meminjam dana kantor. Tapi tetap dia kembalikan utuh walaupun harus mencicil.

"Kamu boleh baca kalau penasaran." kata Albert sambil menunjuk laporan dengan alisnya.

Mata Tedi terlihat nanar saat membaca data-data di sana.

Apa-apaan ini, kenapa jadi dia sasarannya di sini.

"Mungkin kamu belum paham maksudnya. Baiklah saya jelaskan."

"Ini semua data harta kekayaan Vania sebelum meninggal dunia. Saya nggak merekayasa data itu, karena adik saya itu warga negara yang baik. Dia selalu membayar pajak dan melaporkan jumlah kekayaannya."

"Di dalamnya terdapat beberapa kejanggalan yang dilakukan oleh istri kamu atas perintah suaminya. Tentu saja kamu tau suami Kana itu siapa." Albert tersenyum sinis.

"Tapi, saya nggak pernah urusin salon. Semuanya Kana yang mengelolanya." kata Tedi membela diri.

"Ah, ya. Saya yang mungkin bodoh atau khilaf jika kamu begitu mencintai istri barumu. Sampai semua hak anak-anak Vania tak kamu berikan." suara Albert mulai meninggi karena jujur saja dia memang sangat membenci Tedi.

Apalagi setelah tau apa yang dilakukan lelaki itu pada adiknya.

"Ingat Tedi, kamu itu siapa sebelum menikah dengan adikku."

"Cuma sampah." kata Albert menghina Tedi.

"Saya kasih dua pilihan, kamu kembalikan semua harta Vania yang kalian habiskan atau penjara yang akan menanti kedatangan kalian." kata Albert yang sudah sangat muak pada Tedi.

"Tak bisa begitu, mas. Aku sudah lama menika dengan Vania. Ada hasil kerjaku juga di harta milik Vania. Jadi wajar saja aku menggunakannya." ucap Tedi yang juga tak mau kalah. Enak saja disuruh ganti, mana mau dia.

"Oke, kalau begitu. Silahkan pergi dari kantor ini sekarang. Anda dipecat dengan alasan memanfaatkan dana kantor untuk kepentingan pribadi. Dan kamu juga sering bermain belakang, transaksi pembelian aset mengatasnamakan kantor ini demi mendapatkan harga murah. Jadi sudah cukup, Tedi. Saya tidak sebaik Vania." kata Albert dengan tangan yang mengarah ke pintu. Seolah-olah mengatakan you get out.

Tedi merasa terhina, dia pun segera berjalan menuju pintu dengan kemarahan yang tak bisa dia lampiaskan.

"Satu lagi, Tedi. Mungkin istri kamu belum ngasih kamu tau." sela Albert ketika Tedi baru saja memegang gagang pintu.

"Surat yang katanya wasiat tulisan tangan Vania, itu palsu. Dan mungkin akan ada undangan yang datang ke rumahmu dari pihak kepolisian." ucapan Albert barusan seperti bom atom yang jatuh tepat di atas kepalanya dan menghancurkannya.

"Pa_palsu???" Tedi merasa tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Hemm... Kamu ikut andil menutupi masalah surat itu. Masih ingat waktu kami ingin melihat surat itu. Kamu menolak dan menentang dengan keras, bahkan menuduhku yang ingin menguasai semuanya. Jadi bersiap-siaplah kalian... Pertanggung jawabkan apa yang kalian lakukan." Albert mengangguk.

Lalu Albert juga mengatakan sesuatu yang membuat Tedi semakin terhina.

"Dasar orang bodoh, tetaplah bodoh walaupun diangkat derajatnya. Begitu saja tertipu." kata Albert dengan senyum sinisnya.

Tedi pun keluar dari ruangan Albert dan menutup pintu ruangan itu dengan sangat kencang.

Hingga beberapa orang yang sedang bekerja di balik kubikel menatapnya dengan penasaran.

"Aaarghhh.... Sial. Kenapa jadi seperti ini, sih?"

Tedi segera berkemas untuk pulang. Dia harus bertanya pada Kana, apa benar yang dikatakan oleh Albert.

Jika benar, alangkah bodohnya dia.

Surat palsu, dia sempat mengira jika Vania yang sengaja memberikan hak itu pada Kana. Lalu mempermainkannya lima tahun kemudian dengan mengambil semuanya.

"Ya ampun, sekarang aku harus bagaimana?" kata Tedi

Benar kata Albert, sebenarnya Tedi itu bodoh. Dia hanya pintar menggombali perempuan saja. Kasian Vania yang baik hati itu, karena jatuh cinta padanya.

1
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
benar kata Albert..
masak tulisan tangan istri yg 20 thn bersama gak apal..
jadi bisa dikibuli kana..
😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh..

Anggaraaaaa...

laki2 superrrrrrr..

😀😀❤❤❤❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
pria dan ayah sampah sih klu bentukan kyk km tedi
Susi Akbarini
iya benar kata Jenny..
❤❤😉❤❤❤
Susi Akbarini
lelaki idaman...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
semangt kak..
makasi mau melanjutkan novel sang pemilik hati..
aku suka ama kak author yg tanggung jawab gini..
mkasi..
❤❤❤❤❤❤😍😍😍😍😘😘😘😘😗😗😗😙😙😙
Susi Akbarini
emang pelakor kan lebih kejam dari perampok...

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
beeehhhhhhh..

emang laki2 bwneran..
Anggara2...

lope2 dehhhh..

semangatttt...
❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
foto siapa..
apa yg akn Evan lakukan lagi..
???
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kpookkkkk kowe Evannn..
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
jangan sampai Dena kenapa napa..

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
good job Anggara ....
😍😍😍❤❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
evan sayang kau kubuang🤭🙈🤣🤣
nyadarrrrr banggggg
Susi Akbarini
duhhhh..
cerdas banget vania ini..

swtelah diaudit..
pastu kana dan tedy harus ganti rugi..
salon vania jan jadi menyusut tinggak 2..
Susi Akbarini
untung kebaikan hati maminya diwarisi anak kembaenya..
dan kebaikan wajah papinya..
jadilah klop .

perpasuan yg sempurna..

😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
artinya wajah dana dan dena warisan tedy..

😀😀😀❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
miskin byk pola,,, tempatnya bkn d rmh , tp d tong sampah🤭🙈😜😜




semangatttttt otorr,, buat ted jd gembel brsma dg kana - asta 💪💪💪💪💪🙏🙏😍
Susi Akbarini
moga2 Evan gak pulang sampai dena nikah...
😀😀😀❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!