NovelToon NovelToon
Melawan Takdir Penulis

Melawan Takdir Penulis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: kimlauyun45

Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pukulan Figuran

Di dalam gua ketiga yang masih selamat dari Serangan monster, Liangyi, Lingyu, dan Xuanwei duduk diam di tepi dinding gua. Suasana hening, hanya terdengar tetesan air dari kolam kecil di tengah gua—mata air alami yang memantulkan cahaya lembut dari dinding lembap.

“Percuma saja aku berusaha mengubah plot… ternyata aku tetap tak bisa mengubahnya,” gumam Liangyi lirih, suaranya hampir tenggelam oleh keheningan. Napasnya berat, nyaris terdengar seperti helaan putus asa.

Xuanwei yang duduk berjarak dua langkah darinya, menoleh dengan tatapan lembut. Ia memperhatikan setiap gerakan Liangyi, penuh kecemasan yang tak bisa ia sembunyikan. Ia tahu betul—kematian Yu Zhan adalah pukulan yang tak bisa dianggap remeh.

Ia akhirnya bangkit perlahan, mendekat dan duduk di samping Liangyi dengan jarak dua jengkal.

“Liangyi... apa kau baik-baik saja?” tanyanya pelan, hampir berbisik.

Liangyi menoleh. Tatapannya dingin, tajam—seolah ada belati di balik matanya.

“Mana mungkin aku baik? Temanku mati tepat di depan mataku,” balasnya dingin, nada suaranya menggigit.

Xuanwei bersandar ke dinding gua, menengadah sedikit dengan mata terpejam. “Aku tahu perasaanmu… Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Yang hidup… harus tetap bertahan, bukan?” ucapnya pelan, diselingi helaan napas yang berat.

Dari kejauhan, Lingyu hanya melirik, lalu mendesis sinis.

“Kau lebay sekali,” katanya dengan nada tajam. “Kematian itu hal biasa. Kau pikir bisa menghentikannya? Di mana akal sehatmu?”

Tangan Lingyu menyilang di dada, pandangannya memprovokasi.

Liangyi tak menoleh. Hanya melirik tajam, dan dalam dirinya, sesuatu mulai membara. Api kecil yang berubah menjadi kobaran.

“Jadi, memang ada wanita sebusuk kau di dunia ini…” bisiknya tajam. “Tak punya empati, tak tahu arti tanggung jawab dalam tim. Menjijikkan.”

Lingyu tertegun, seolah baru disiram air es. Wajahnya memerah karena amarah dan malu.

“Apa kau bilang barusan?! Kau—!”

“Cukup, Lingyu!” potong Xuanwei dengan tegas. Tatapannya mengarah tajam, memberi peringatan. “Jangan buat suasana makin runyam.”

Lingyu mendengus. “Kak Xuan, kau selalu membelanya. Apa karena kau tertarik padanya?!”

“Lingyu, kubilang cukup!” suara Xuanwei naik satu oktaf. “Ini bukan waktunya bicara soal hal yang tak penting!”

“Heh…” Lingyu akhirnya diam. Tapi wajahnya tetap menyiratkan amarah tertahan.

Liangyi hanya menggeleng pelan. Dalam hatinya, satu kata terucap: “Lingyu… kau benar-benar…”

Namun tiba-tiba, suara sistem yang dingin dan menyebalkan kembali berdengung di dalam pikirannya.

TING!

[HOST ANDA TIDAK BOLEH TERIKAT SECARA EMOSIONAL DENGAN KARAKTER DALAM NOVEL INI.]

Dahi Liangyi mengernyit. “Apa maksudmu?” gumamnya kesal.

TING!

[PENULIS HANYA TIDAK MENGINGINKAN HOST LARUT DALAM KESEDIHAN UNTUK FIGURAN SEPERTI YU ZHAN.]

“Hah… Jadi Yu Zhan cuma figuran bagimu? Lalu siapa kau sebenarnya, bajingan…” desis Liangyi, suaranya nyaris penuh amarah.

TING!

[UMPATAN PADA SISTEM AKAN MENGURANGI POIN YANG TELAH DIKUMPULKAN. UNTUK TERAKHIR KALINYA, MOHON PERHATIKAN KATA-KATA ANDA, HOST.]

Liangyi mengepalkan tinjunya. Rahangnya mengeras.

“Jadi sekarang kau ingin dihormati? Hah, bermimpi saja kau. Tunggu saja sampai aku kembali ke duniaku… Akan kuhancurkan penulis yang menjebakku di sini!”

Tiba-tiba—plop! Sebuah suara kecil dari kolam memecah keheningan.

Liangyi dan Xuanwei sama-sama menoleh.

Di dalam kolam, cahaya ungu samar mulai muncul, berdenyut pelan. Seperti… memanggil.

Sistem kembali berbunyi.

TING!

[JALUR CERITA MENGALAMI DEVIASI. ITEM TERSEMBUNYI TELAH DIAKTIFKAN SEBAGAI KONSEKUENSI EMOSIONAL HOST.]

Liangyi membeku.

“Item tersembunyi? Devi...asi?”

Tatapan Xuanwei menyempit. “Apa itu barusan? Liangyi, ada apa?”

Liangyi menatap kolam. Tiba-tiba—airnya mulai berputar. Cahaya ungu berubah menjadi pusaran kecil yang mengisap kabut di sekitarnya.

Dan di tengah-tengah kolam, perlahan muncul sebilah benda… setengah tenggelam.

Sebuah belati kristal—berdarah.

1
Murni Dewita
lanjut
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
Proposal
Bagus Kaka🌟💫, jangan lupa mampir karyaku juga yaa🥰🙂‍↔️
O.nyx: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!