Teka-teki Forensik

Noah mengulurkan kedua tangannya ke arah Reyna, kemudian menangkup wajah Reyna dengan lembut. Ia membuat Reyna menatap ke arahnya. "Sudah, sudah… Reyna tidak berat kok. Masa tubuh selangsing ini dikatakan berat?" katanya, suaranya lembut dan menenangkan. Lalu, ia menurunkan tangannya dari pipi Reyna ke bahu Reyna dan menarik Reyna sehingga wajah Reyna terbenam di dada Noah. Noah memeluk Reyna dengan hangat, memberikan kenyamanan dan ketenangan. Reyna awalnya terkejut tapi saat ini ia memang membutuhkan pelukan seperti ini setelah kejadian tadi dan ejekan Arthur.

Sementara itu, Inspektur Jaxon hanya menghela napas panjang sambil menggelengkan kepalanya. Dari dulu sampai sekarang, Reyna dan Arthur tidak pernah akur, bahkan hanya untuk sehari saja. "Arthur…" ucap Inspektur Jaxon, sambil menatap ke arah Arthur dengan tatapan yang seolah-olah mengandung banyak makna dan peringatan.

"Apa? Aku hanya mengatakan faktanya…" kata Arthur, suaranya datar. Ia tidak akan pernah mau mengalah, terutama pada Reyna yang selalu membuatnya jengkel sekaligus... khawatir. Ia mungkin mengatakan itu untuk menutupi kekhawatirannya yang sebenarnya, mungkin.

Tiba-tiba, mereka mendengar sesuatu—suara berdesir yang aneh, seperti sesuatu yang bergerak di balik semak-semak lebat di sekitar mereka. Inspektur Jaxon yang berada di luar mobil, langsung melihat sekeliling dengan waspada. Di Badlands Bandit, rumah-rumah jarang terlihat; kebanyakan hanya pohon-pohon dan semak-semak lebat yang bisa menjadi tempat persembunyian yang sempurna untuk para penjahat.

Inspektur Jaxon memperhatikan sebuah semak-semak yang bergerak dengan cara yang aneh. Gerakannya cepat dan tidak alami, tidak seperti gerakan semak-semak lain yang bergerak lambat karena tertiup angin. "Di sana," kata Inspektur Jaxon, sambil berjalan menuju semak-semak tersebut. Ia tampak sedikit waspada dan siap siaga, Noah dengan enggan perlahan melepaskan Reyna dari pelukannya. "Reyna, kau tunggu di sini saja." kata Noah sambil turun dari mobil Arthur "Inspektur, tunggu aku," Lanjut Noah sambil bergegas mengejar Inspektur Jaxon.

Arthur sendiri langsung turun dari mobilnya, Reyna juga ingin turun dari mobil, tetapi Arthur menghalangi dengan tangannya dan berkata, "Kau di sini saja." Namun seperti biasa Reyna keras kepala. "Aku juga ingin memeriksanya…"

Arthur mendecakkan lidahnya kesal. "Dasar kepala batu," gumamnya. Meskipun demikian, ia mengulurkan kedua tangannya untuk membantu Reyna turun dari mobil. Reyna meraih tangan Arthur, dan dengan hati-hati turun dari mobil, siap untuk menghadapi apa pun yang menantinya di balik semak-semak tersebut.

Di sisi lain, Inspektur Jaxon sudah berada di depan semak-semak lebat dan besar itu. Noah berada di belakangnya, mengangkat pistolnya sebagai tindakan pencegahan. Dengan hati-hati dan waspada, Inspektur Jaxon mulai membuka semak-semak tersebut. Dan di sana… dua orang bertubuh besar dan penuh tato terlihat terjerat, kaki dan tangan mereka diikat kuat. Mulut mereka tertutup kain, dan ekspresi wajah mereka menunjukkan ketakutan yang luar biasa. Inspektur Jaxon mengenali mereka; dua bandit terkenal yang sering berkeliaran di daerah Badlands Bandit. Tato Tribal yang menghiasi tubuh mereka menjadi ciri khas kelompok bandit tersebut. Daerah ini memang dijaga ketat karena keberadaan para bandit yang suka berkeliaran, tapi yang aneh adalah kenapa mereka berada dalam keadaan seperti ini? Terikat dan ketakutan?

"Para bandit?" kata Arthur, yang baru saja tiba di lokasi bersama Reyna. Arthur hendak melangkah lebih dekat untuk memeriksa para bandit itu, tetapi reaksi mereka yang berlebihan membuatnya berhenti sejenak. Ada sesuatu yang janggal.