Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.
Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.
Follow Ig saya : Ainuncefenis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Rahasia Yang Di ketahui.
"Apa maksud kamu?" tanya Haris.
"Kedekatan Nindy dengan calon menantu bapak bukanlah hal yang lumrah atau menjadi pembicaraan orang-orang di kantor, bahkan mereka biasa melihat hal itu atau tidak melihat secara aneh. Hanya di pandangan saya hal seperti itu tidak wajar," ucap Nesya.
"Apa yang kamu ketahui?" tanya Haris.
"Saya bukanlah orang yang dipercayai Anara dan dia selalu menganggap saya sebagai musuhnya dan bahkan kami seringkali berdebat. Saya tidak harus menjelaskan panjang lebar karena tuan juga mengetahui hal itu secara pasti bagaimana hubungan saya dan Anara yang tidak pernah akur," ucap Nesya.
"Katakan Nesya apa yang sebenarnya kamu ketahui tentang hubungan Nindy dan juga Heri. Jujur saja saya mencurigai jika mereka berdua ada kedekatan dan kebetulan sebelum ini saya menemukan bukti hal yang tidak pantas mereka lakukan," ucap Haris yang pasti harus mengumpulkan banyak bukti atas semua pemikirannya.
"Mereka memang memiliki hubungan yang sangat dekat, keromantisan yang mereka sering tunjukkan di Perusahaan bukanlah suatu hal yang lumrah di saat Arana tidak ada. Saya juga tidak mengerti dengan orang-orang yang bekerja di Perusahaan kenapa melihat hal itu biasa saja atau kadang saya berpikir mungkin saja mereka tidak mungkin mencampuri urusan orang lain atau harus menceritakan kepada Anara dan semua ini terjadi sebelum Anara koma,"
"Saya juga sering menangkap mereka berduaan, di ruangan Heri, Nindy dan bahkan di ruangan Anara. Tetapi kembali lagi saya tidak mungkin mengatakan kepada Anara atau harus mengambil bukti dan memperlihatkan kepada Anara, karena itu bukan menjadi kapasitas saya," jelas Nindy.
"Jadi selama ini mereka berdua berhubungan di belakang Anara. Adanya perselingkuhan tanpa diketahui Anara. Sejak kapan? Sejak Anara koma atau bahkan sebelumnya atau sudah lama? Karena Heri sudah lama mengenal Nindy dan juga Anara?" tanya Haris dengan semua dugaannya bahkan bicaranya terdengar begitu buru-buru sekali dengan nafas yang tidak teratur.
"Pasti sebelum Anara koma," jawab Nesya.
"Kurang ajar! Jadi selama ini mereka berdua telah mengkhianati Anara! Mereka main api di belakang Anara, mereka telah memanfaatkan kepolosan Anara!" ucap Haris yang memegang dadanya yang benar-benar sangat schok dengan apa yang terjadi.
"Anara sepertinya sudah mengetahui semua ini," ucap Nesya.
"Apa maksud kamu? Tidak mungkin Anara mengetahui semua ini dan dia hanya diam saja yang tidak mengatakan apapun kepada saya," ucap Haris yang tampak menggebu-gebu dengan suara yang semakin tidak tenang.
"Mungkin Anara tidak sempat menceritakan semuanya dan tidak sempat mengambil tindakan," jawab Nesya.
"Maksud kamu?" tanya Haris.
"Sebelum Anara kecelakaan dia sudah melihat semuanya. Saya berpapasan dengan Anara di lobby Perusahaan saat dia pertama kali datang ke perusahaan saat pulang dari Jepang. Semua orang di kantor tahu bahwa Anara ada perjalanan bisnis ke Jepang dan mereka juga kaget dengan kepulangan Anara secara tiba-tiba. Kami hanya berpapasan biasa saja tanpa ada tegur sapa,"
"Dan sebelum itu setahu saya Heri dan Nindy sedang bersama yang mereka tidak mengetahui kedatangan Anara, di mana mereka berdua sedang bermesraan di ruangan Heri!"
"Saya tidak bisa menjamin apakah Anara pada akhirnya menangkap hubungan mereka berdua, tetapi saat itu saya melihat Anara keluar dari perusahaan berlari menuju parkiran dengan menangis,"
"Tidak lama kabar kecelakaannya terdengar," jawab Nindy yang membuat Haris benar-benar kaget mendengarkan cerita dari Nesya yang ternyata memiliki kronologi sebelum putrinya kecelakaan.
Ternyata Nara sudah menemukan Haris Nesya dan bahkan dia mendengar semua pernyataan Nesya yang membuat air mata Nara jatuh.
"Akhirnya Papa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa pengkhianat itu telah membohongiku selama ini yang bermain api di belakangku. Akhirnya Papa mengetahui apa yang aku alami..." lirih Nara yang tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Pak Haris baik-baik saja?" Nesya terlihat begitu khawatir saat Haris memegang dadanya yang mungkin saja belum sanggup menerima kenyataan yang diceritakan Nesya.
"Pak minumlah dulu!" Nesya memberikan air minum.
"Obat saya!" ucap Haris dengan suaranya yang terdengar begitu sesak sekali.
Nesya yang tidak terbiasa melihat hal itu malah panik dan tidak tahu harus melakukan apa dan dia juga tidak tahu di mana letak obat itu yang membuatnya. Nara akhirnya tersadar dari lamunannya yang melihat ayahnya tanpa kesakitan membuatnya langsung menghampiri.
Tanpa mengatakan apapun Nara yang merogoh jas Haris yang mencari apa yang dibutuhkan Haris saat kondisinya seperti itu.
"Papa harus kuat!" ucap Nara yang lagi-lagi keceplosan dan ternyata perkataan itu mampu didengar oleh Nesya membuat Nesya terdiam begitu saja dengan mengerutkan dahi yang memperhatikan bagaimana tangan Nara begitu lincah mencoba untuk membantu Haris.
Sampai akhirnya Nara berhasil menemukan obat Haris dan langsung memberikan obat tersebut, kondisi Haris jauh lebih membaik daripada sebelumnya.
"Saya tidak apa-apa," ucap Haris dengan suara serak.
Nara tidak bisa mengontrol emosinya dan langsung memeluk Haris, dia benar-benar sangat takut terjadi sesuatu hal yang buruk kepada ayahnya. Nesya masih tetap terdiam dengan penuh tanda tanya atas sikap Nara yang sangat kecil tetapi bersikap begitu dewasa.
Nesya membuyarkan lamunannya yang menggelengkan kepala yang menjauhkan pikiran hal-hal yang tidak perlu.
"Apa perlu saya panggil Dokter?" tanya Nesya yang juga terlihat khawatir.
"Tidak perlu! Saya sudah merasa baik-baik saja. Nesya saya minta sama kamu tolong jaga Perusahaan, apapun yang kamu ketahui maupun hal besar dan kecil sampaikan kepada saya," ucap Haris berikan kepercayaan kepada Nesya dengan nafasnya yang terdengar begitu putus-putus.
"Saya akan berusaha melakukan yang terbaik," jawab Nesya.
"Jika putri saya nanti bangun! Saya akan memohon kepadanya untuk meminta maaf kepada kamu, untuk tidak salah paham kepada kamu," ucap Haris yang membuat Nesya menganggukkan kepala.
"Jika kesempatan itu diberikan kepadaku. Aku akan melakukan hal itu, aku tidak tahu ternyata orang yang aku anggap selama ini musuh yang ternyata orang benar-benar tulus dan orang yang selama ini berada di sekelilingku baik di rumah dan di perusahaan adalah orang-orang yang jahat," batin Nara yang juga air matanya jatuh.
"Kalau begitu izinkan saya mengantar bapak pulang. Bapak tidak mungkin menyetir dalam keadaan seperti ini dan tadi saya melihat bapak ke rumah sakit tidak dengan supir!" ucap Nesya yang membuat Haris menganggukkan kepala.
Dia memang harus memikirkan kesehatannya, masih banyak yang harus dia lakukan.
Nesya membantu Haris untuk berdiri dan kemudian mereka meninggalkan tempat itu.
Ketika sudah sampai di parkiran mobil. Nesya membantu Haris terlebih dahulu untuk memasuki mobil di kursi belakang, kemudian dia menutup pintu mobil.
"Nara kamu masuk sebelah sana!" titah Nesya mengarahkan arah.
Baru saja Nesya melangkah yang terlihat buru-buru sekali dan tangannya dipegang oleh Nara yang membuat Nesya menoleh ke belakang.
"Tante makasih sudah menolong Om Haris!" ucap Nara yang membuat Nesya kebingungan dengan pernyataan anak kecil tersebut dan padahal dia tidak melakukan apapun dan jika di saat kondisi Haris tiba-tiba saja drop dan justru Nara yang menolongnya.
"Nara janji suatu saat nanti akan membalas semua kebaikan Tante," ucapnya lagi.
"Saya sama sekali tidak melakukan apapun dan kamu tidak perlu membalas. Sekarang kamu masuklah ke dalam mobil!" jawab Nesya dengan suara datar yang membuat Nara menganggukkan kepala. Lagi-lagi Nesya hanya kebingungan dengan maksud anak kecil tersebut.
Bersambung........
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....
Semoga sukses kakk othor❤️
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.