NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:84.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

fakta mahal

"Xui, diam disana dan biarkan aku menggambar sketsa wajahmu." Ucap Ruby, mengambil kuas dan kertas di atas meja penginapan.

"Untuk apa?." Bingung Xui.

"Bagaimana caranya kita tau siapa Ayahmu? nama nya kan kita tidak tahu, setidaknya wajahmu pasti mirip dengannya kan. Kita coba saja bertaruh." Ucap Ruby.

"Untuk apa di gambar, bukankah aku bisa langsung memperlihatkan wajahku?." Heran Xui.

"Itu sulit, kau tidak akan ikut ke guild atau pasar gelap. Tetaplah disini dan tunggu aku kembali, aku tidak akan lama karena informasi pasti akan dicari minimal satu Minggu kedepan." Ucap Ruby.

"Apa Ibu akan baik-baik saja?." Xui khawatir.

"Ya, jangan khawatir. Aku cukup gila itu bertindak hati-hati." Jujur Ruby, membuat Xui semakin was-was.

Setelah sketsa wajah Xui tergambar dengan jelas dan mirip. Ruby mandi dan menggunakan Hanfu Hitam tertutup, tidak lupa mengenakan cadar hitam menutup identitas nya.

"Ibu pergi, jangan kemana-mana." Ucap Ruby tegas.

"Hati-hati Ibu." Ucap Xui.

Ruby melesat cepat di tengah malam yang gelap dan dingin, dia bergegas mencari tau dimana lokasi guild yang bisa menerima informasi. Setelah berusaha keras mencari bocoran di Bar, rumah bordil dan tempat haram lainnya akhirnya Ruby mendapatkan apa yang dia butuhkan.

Nama Guild terkenal dan cara akses masuknya. Ruby berjalan ke sebuah stand bakpao milik Kakek tua renta yang kasihan, Ruby mendekat dengan ramah tamah.

"Aku ingin membeli bakpao daging, tiga porsi untuk malam ini." Ucap Ruby.

Itu adalah kalimat sandi, dimana pelanggan khusus meminta bookingan waktu untuk satu kali pertemuan di malam ini. Kakek tua itu membuka kotak bakpao, memberikan satu bakpao daging untuk Ruby.

Ruby heran tapi tetap menerimanya dan pergi, dengan kesal Ruby makan bakpao daging dengan lahap, kesal karena merasa dibohongi.

Eh?

Ruby tertegun saat kertas yang berada di bawah bakpao berisi alamat yang perlu Ruby kunjungi. Ruby dengan cepat mencari alamat itu dengan hati-hati, setelah mendapatkan alamatnya dia pun masuk dan di sambut pria misterius dengan pakaian tertutup.

Setelah membayar uang muka sebesar 5 koin emas, Ruby dibawa masuk ke sebuah ruangan bercahaya redup. Di sana ada tempat duduk dan meja yang di batasi tirai hitam, menjaga rahasia pemilik guild.

"Apa yang kau butuhkan?." Ujarnya.

"Aku mencari orang ini, aku bertemu dengannya sekitar 16 tahun yang lalu. Saat itu wajahnya seperti ini, aku tidak tau namanya jadi bisa kah kau membantuku mencari tau siapa namanya dan tinggal dimana dia? aku meniliki hutang padanya." Ucap Ruby, menunjuk sketsa wajah Xui sebagai sketsa wajah Ayahnya di masa lalu.

"Ini akan mahal." Ucapnya.

"Aku akan membayar, semakin detil informasinya aman semakin besar bonus yang aku berikan." Ucap Ruby.

"Ini menarik nona, tapi memerlukan waktu lama." Ucapnya, menimang-nimang.

"Bagaimana jika satu Minggu dengan 100 koin emas?." Tawar Ruby.

"Anda memang pengertian, saya akan secepatnya memberi kabar." Ucap pemilik guild terdengar senang.

"Dasar mata duitan, mahal banget anjir." Batin Ruby.

Ruby memberikan sketsa wajah dan uang yang cukup banyak sebagai DP, setelah itu dia diantar keluar. Pintu keluarnya berbeda, dia berada di tengah pusat kota dimana ada air mancur disana.

"Loh kok beda, ini jalan ke penginapannya dimana?." Bingung Ruby.

Ruby berputar-putar mencari jalan keluar, setelah beberapa saat akhirnya dia menemukan penginapan itu, dia merasa kesal karena seperti di kerjai.

"Sialan, kampret, bisa-bisanya gue di bikin puyeng." Batin Ruby kesal.

Ruby masuk ke dalam penginapan dengan cepat, namun suasana terasa aneh. Terlalu sepi dan senyap padahal masih jam 10 malam, Ruby mengendap dengan hati-hati.

Mendengar suara gaduh dari dalam kamarnya, Ruby menerobos masuk ke dalam. Melihat Xui yang sudah terluka dan ada tiga orang berpakaian ninja bersenjata pedang di sana.

"Apa yang kalian cari?." Dingin Ruby.

"Serahkan semua yang kalian miliki." Desak mereka.

"Kalian rampok?." Heran Ruby.

"Berikan atau dia akan mati." Ancam salah satu dari mereka, mengarahkan pedang pada leher Xui.

Xui tidak punya senjata, tapi hebat sekali hanya mendapat luka sayatan tanpa ada luka tusukan yang parah. Ruby terdiam, berusaha memutar otak gilanya untuk keluar dari situasi ini.

"Kalian benar-benar membuatku emosi." Ucap Ruby.

"Cepat!!." Ancam mereka.

Whoshh

Bugh

Bugh

Duagh

Arggh

Ugh

Duagh

Bruk

Ruby melesat menendang mereka semua satu persatu. Dia memungut salah satu pedang dan menghunuskan ke arah salah satu dari mereka.

"Aarrggggghhhh."

"Pergi atau mati." Ancam Ruby mengerikan.

Ketiganya pergi sambil salah satunya di seret karena terluka, setelah perampok menyebalkan itu pergi. Ruby memeriksa Xui, takutnya ada luka parah yang tidak terlihat.

"Xui, kau baik-baik saja? tidak terjadi sesuatu padamu kan?." Ruby membolak balik Xui, membuka atasan Hanfu nya, memastikan tidak ada luka fatal.

"Aku baik-baik saja Ibu." Ucap Xui.

Greb

"Maaf, seharusnya Ibu tidak membiarkanmu sendirian tanpa senjata. Ini kesalahan Ibu, kau sudah bertahan dengan baik. Kau pasti sangat ketakutan ya, tidak apa-apa Ibu sudah datang." Ruby memeluk Xui, merasa sangat bersalah.

Xui membalas pelukan Ruby dengan kaku, melihat tubuh Xui yang bergetar samar sepertinya dia menangis dalam diam. Ruby merasa bersalah karena memberikan tambahan trauma dan luka dalam diri Xui yang sudah rapuh.

Ruby memeluk Xui cukup lama, setalah Xui mulai tenang. Ruby mencoba mengobati luka luka yang di dapatkan Xui, hanya dengan obat seadanya dan ikat menggunakan kain. Setelah itu mereka bersiap untuk tidur, sebenarnya cukup takut dan was-was, tapi mereka butuh tidur saat ini.

Memutar otak dengan baik, Ruby dan Xui tidur di kolong ranjang. Di atas ranjang hanya menggunakan tipuan bantal, setidaknya jika ada penyusup lagi nyawa mereka tidak langsung terancam dan mati konyol.

Karena lelah, keduanya terlelap begitu saja. Selain lelah fisik mereka juga lelah secara batin, banyak hal yang terjadi dan banyak sekali orang jahat dimana-mana. Untuk tidur tenang pun terasa sangat sulit, mereka merasa beristirahat pun tidak bisa maksimal.

Pagi hari berikutnya, Ruby dan Xui merangkak Keluar dari kolong ranjang dengan hati-hati. melihat kondisi bantal diatas ranjang sudah acak-acakan, sepertinya semalam memang ada penyusup lagi.

Tanpa mandi, keduanya langsung pergi dengan cepat. Mereka langsung menuju tempat makan dan numpang cuci muka disana. Setelah makan, mereka pergi ke tempat transportasi umum di zaman itu.

Transportasi umum di zaman ini adalah andong sapi dan kereta kuda. Harganya berbeda karena kecepatan sapi dan kuda itu berbeda, Ruby memilih kereta kuda karena ingin cepat sampai.

Ruby dan Xui, tertidur di dalam gerbong kereta bersama para pedagang yang hendak berjualan di pusat kota. Lumayan bisa istirahat sebentar, hidup di zaman ini benar-benar mengerikan.

Delapan jam kemudian, mereka sampai di batas kota. Mereka harus mencari andong atau kereta kuda yang lain untuk menuju lokasi selanjutnya, Ruby dan Xui mampir untuk istirahat dan makan sebentar di penginapan besar.

"Ibu, jika kita berpindah-pindah begini bagaimana orang guild akan memberikan informasi?." Tanya Xui.

"Ibu sudah memberitahu alamat lengkap rumah baru kita, semoga saja semuanya lancar." Ucap Ruby, membuat Xui mengangguk.

Mereka istirahat dan makan, setelah tenaga sudah pulih dengan benar. Mereka pun naik kereta kuda sore menuju lokasi rumah baru mereka.

"Apa kau penghuni baru Paviliun itu?." Tanya Kusir.

"Benar, apa ada kisah rahasia?." Ruby merasa penasaran.

"Dulu, pemilik Paviliun itu adalah seorang bangsawan yang dekat dengan Kaisar. Mereka semua di hukum mati karena sudah menculik Pangeran Kekaisaran Fanglin, paviliun itu menjadi simbol pengkhianatan." Ucap Kusir.

"Wah itu mengerikan, apa Paviliun itu jadi angker?." Ruby takut hantu.

"Tidak, masih ada banyak pekerja seperti juru kebun dan pelayan bersih-bersih. Memang tidak ada yang mau membeli Paviliun itu, karena rumah cap pengkhianatan membawa nasib buruk." Ujar Kusir.

"Ibu..." Xui jadi ragu.

"Tidak apa-apa, niat kita hanya berteduh dari hujan dan panas. Tidur di rumah yang nyaman, masalah nasib kita pasrahkan saja pada yang maha kuasa." Ucap Ruby.

Perjalanan sekitar 2 jam akhirnya mereka sampai, ternyata lokasinya tidak terpencil karena masih memiliki tetangga dan dekat persimpangan parkir para andong dan kereta sapi.

Ruby dan Xui turun dan menuju Paviliun yang indah itu, setelah memberitahu surat kepemilikan. Mereka di perbolehkan masuk, Ruby merasa puas karena Paviliun itu sangat indah sekali.

"Bagaimana menurutmu Xui?." Tanya Ruby.

"Ini sangat indah Ibu." Xui juga puas.

"Kita gunakan kamar di Paviliun utama saja ya, Ibu akan berada di kamar utama sedangkan kamu di kamar sebelah." Ucap Ruby.

"Baiklah." Mereka masuk ke kamar masing-maisng, lalu beristirahat karena merasa lelah sekali.

"Udah punya rumah, punya keluarga, punya duit, tinggal cari suami sama tujuan hidup." Batin Ruby, sebelum terlelap ke alam mimpi.

1
Andrea
emang enak kaisar dibuat pusing🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: hahahha
total 1 replies
kriwil
apa bakal zhui juga mbunuh emak nya ,kan penyakit gilanya nurun dari bapak nya
Mellisa Gottardo: waduh🥹
total 1 replies
Andrea
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Andrea
bukan'y lbh lama waktu di dimensi ya thor🤔
koq jdi kebalik
Mellisa Gottardo: semua yang di alami Ruby di dimensi itu ternyata dalam waktu lama, cuma ngga kerasa. Tau-tau di dunia nyata udah lewat 3 bulan.
total 1 replies
Kimyoonvi
tanggung jawab nggaaa ku kak, gye sesegukann gegara ini😭
Mellisa Gottardo: hmmm🥹
total 1 replies
Andrea
aneh2 aja konsep si ruby😂
Mellisa Gottardo: ahhaahah
total 1 replies
Andrea
parah emang si ruby🤣🤣🤣
Pecinta Novel
Zhuuuiii udah ganteng ajaaaa😍
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm//Grin/
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
cerita yang sangat recommended, penuh hiburan dan pembelajaran hidup di dalam nya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
sifat psikopat mu turunan dari ayah dan ibu mu Zhui
Mellisa Gottardo: hikss🥹💔
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
bukannya Olin udah pernah ketemu sama Zhui ya
Mellisa Gottardo: kan lawaass, kenalan lagi🤣
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya Xui
Mellisa Gottardo: betyuul
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada air ajaib Ruby
Mellisa Gottardo: takut efek sampingnya kak
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
damai itu indah kan Xui
Mellisa Gottardo: benull
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
itulah kebenaran nya, orang yang gila ternyata lebih bijaksana dan lebih menghargai ketimbang orang waras yang slalu pura²
Mellisa Gottardo: /Frown//Frown/
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
pengertian,keterbukaan dan kepercayaan itu harus. jangan sampai terjadi miss komunikasi
Mellisa Gottardo: yess🥰
total 1 replies
Chauli Maulidiah
sifat gila ayahmu ternyata menurun ke km zhui. gila membunuh.
Mellisa Gottardo: hiks💔
total 1 replies
cila
zhui nya buat aku ajaa🤭
Mellisa Gottardo: adududuhhh
total 1 replies
zhuyan 🙊🙊
masih aja ruby pengen hamil hadehh
Mellisa Gottardo: hahaha karena pengen punya anak lima ngga di turutin🤣
total 1 replies
vivi oh vivi
astaga fefek tolong kondisi lagi seriuss malah menggatal🤣
Mellisa Gottardo: awww😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!