Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perkelahian tak terelakkan.
"Hai..., " sapa pria tampan di belakang tubuh letta. Pria dengan setelan jas hitam berdiri gagah dibelakangnya.
letta Terjengkit, "lho...kak, kok ada disini? udah lama? " tanya letta memastikan.
"Belum. Tadi kakak sepulang kerja niatnya cuma mau muter-muter saja, tapi lihat kamu disini kakak jadi berhenti. " jelas pria itu dengan senyuman manis.
"Kamu sendiri atau sama suami? " tanyanya sambil menoleh ke sekitar.
Letta yang memahami gerak-gerik Aiden berceletuk, "Cari apa kak? Suami letta? Gak ada dia. Lagi tugas negara, " celetuknya dengan raut wajah sedih. Jujur saja ketika melihat sang suami berduaan dengan kekasihnya membuat letta kecewa.
Aiden tersenyum tipis. Ia merasa malu seperti pria selingkuhan yang takut kepergok pasangan halalnya letta. Kemudian menggaruk kepala belakangnya, "Oh, begitu. Kalau kamu tidak keberatan, boleh kakak ajak kamu muter-muter? " tanyanya antusias.
Ntah kenapa, rasa yang sempat ia pendam kini mulai bersemi kembali. Walau ia sadar bahwa gadis kecil yang diam-diam ia cintai telah menjadi milik pria lain. Tapi kalau cuma berdua barang sebentar, tidak masalah bukan? Toh dia tidak ingin menghancurkan rumah tangga letta.
"Hum..., " letta menimbang-nimbang dengan dahi berkerut.
"Kalau tidak mau juga tidak apa-apa. Kakak tidak memaksa, " sahut Aiden cepat ketika melihat mimik wajah letta yang berpikir panjang.
"Boleh deh kak, " Ia mengangguk.
"Neng.. Ini cilok nya, " mamang itu menyerahkan sekantung jajanan pada letta.
Letta mengulurkan tangannya hendak meraih, tapi keduluan Aiden. Lalu menyodorkan selembaran merah pada penjual.
"Lho..kak biar letta saja. "
"Sudah. Tidak apa-apa. "
"Bentar mas. Kembaliannya, " ujar sang mamang Merogoh tas kecil di pinggangnya hendak memberikan kembalian.
"Tidak usah. Ambil saja mang, " timpal Aiden dengan wajah manisnya.
"Makasih banyak ya mas. Saya doakan berjodoh dengan neng letta, " ujarnya dengan wajah cerah.
Letta melotot mendengar ucapan penjual cilok. Sedang Aiden hanya tertawa menanggapi.
"Yuk, " Aiden menarik lengan letta dan menggenggam jemarinya menuju mobil miliknya yang terparkir tidak jauh dari sana.
"eh, kak motor ku bagaimana? " tanya letta dengan wajah cemas meninggalkan motornya disana.
"Nanti aku suruh asistenku untuk mengambilnya, " jawab Aiden santai seraya melenggang mendekati mobil.
"Ta-tapi kak?! " Ia memutar kepalanya kebelakang. Melihat motornya yang tertinggal.
Aiden menghentikan langkah, merogoh saku celana. Mengeluarkan benda pipih. Ia mengutak-atik dan tak lama terdengar sahutan dari balik ponsel.
"Sky.... Cepat ke taman dekat bundaran. Bawa motor sport milik adikku, " ucap nya tegas seraya memotret motor dan mengirimkannya ke asistennya.
Setelah sambungan terputus. Aiden memasukkan kembali ponselnya ke saku.
Menatap letta dengan senyuman, " beres kan!"
Letta diam seraya mengangguk mengiyakan.
Tanpa diketahui letta dan Aiden, ada seorang yang sedari tadi mengamati diam-diam perlakuan manis Aiden. Ia mengepalkan tangannya dibalik stir. Rahangnya mengetat dengan gigi yang terdengar bergemelutuk ribut.
Saking emosinya, Ia lantas turun dari mobil. Membanting pintu dengan kencang dan berjalan cepat dengan langkah tegap mendekati mobil Aiden. Tangannya masih terkepal.
Sesampainya disana, Bryan langsung menarik kerah belakang Aiden dan langsung menonjok rahang pria itu dengan brutal.
Aiden yang mendapat serangan tiba-tiba, langsung jatuh tersungkur.
bugh
bugh
Bryan memukul dan menendang Aiden dengan brutal dan membabi buta.
letta wajahnya pias. saking paniknya Ia sampai berdiri kaku. tak bisa berbuat apa-apa. setelah sadar dari lamunannya, letta berlari mendekat. wajahnya panik dengan tubuh yang sudah bergetar.
"STOP! "
"BERHENTI KALIAN! " teriaknya dengan keras. namun tak diperdulikan.
"TOLONGGG! " teriak letta dengan panik. ia menatap sekitar nya yang sudah ramai orang berkerumun, tapi tak seorang pun yang datang melerai.
"TOLONGG! KENAPA KALIAN SEMUA DIAM SAJA ?! " bentaknya pada orang-orang yang hanya menonton.
Aletta yang sudah melihat Aiden tak berdaya akhirnya berlari. Menubruk punggung suaminya dari belakang. Ia memeluknya erat-erat. "Sudah kak. Hentikan! Aku mohon! " isaknya lirih dengan tubuh bergetar.
Bryan yang mendapatkan pelukan tiba-tiba dari sang istri terkejut. Cengkraman tangannya di baju Aiden sedikit mengendur.
"LEPAS KAN! " ucapnya pada letta tegas dengan nada dingin.
Aletta menggeleng ribut, " gak mau! Sudah ya kak, " bujuk Aletta disela tangisnya.
"Kau masih membela pria ini, letta! "nadanya rendah tapi penuh tekanan. wajah Bryan masih tegang.
"hiks....hiks....Di-dia sudah hampir mati, kak! A-aku mo-mohon berhenti! " letta masih mendekap suaminya dari belakang. nadanya terbata-bata.
Alhasil, Bryan pun menegakkan tubuhnya. Cekalan nya terlepas dengan napas yang ngos-ngosan.
Aiden yang terkapar di rumput dengan wajah dan tubuh yang berlumuran darah hanya diam. Sesekali Ia meringis menahan sakit di seluruh tubuhnya.
'Siall! Sakit sekali tubuhku. Pria ini sebenarnya hulk atau ultraman sih. Tenaga nya kuat sekali seperti robot' batin Aiden menggerutu.
Bryan menarik napas kasar, tubuhnya berdiri kaku. " sekali lagi Aku peringatkan, jangan pernah menyentuh atau menemui istriku lagi! " perintahnya dengan tegas dan tak ingin ada bantahan.
Bryan memutar tubuhnya. Langsung menarik kasar lengan letta. Menyeretnya menuju mobilnya di ujung jalan sana.
"ayo pulang! " titah Bryan.
"MOTORKU?! " teriaknya kencang.
"Aku bisa membelikannya sekalian dengan showroom nya, kalau kau mau! " jawab Bryan dengan nada yang masih dingin.
Letta menoleh ke belakang. Ia merasa iba melihat Aiden yang terkapar tak berdaya ditangan suaminya. Air matanya meluncur deras hingga ke pipi.
"maaf, " ucapnya dengan hati menyesal karena menerima ajakan pria itu. akibatnya ia terluka parah di tangan suaminya.
Aiden yang melihat membalasnya dengan senyuman, " it's oke. Aku gak papa, letta! "
"Jangan cemas kan motor itu. Nanti biar dibawa oleh asistenku, " ujarnya lagi yang melihat wajah letta gusar melihat motornya.
Bryan yang melihat letta masih berinteraksi dengan pria itu, merasa kesal. lantas langsung berjongkok. Ia memanggul tubuh mungil letta diatas pundaknya.
"Akhh" pekik letta.
Bugh... Bugh.... "Turunkan Aku kak! " letta memukuli punggung Bryan.
"Kak... Turunkan Aku, please! "
"kau tunggu hukumanmu di apart! " bisik Bryan menyeringai dengan wajah iblis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...