NovelToon NovelToon
35 Hari Setelah Pernikahan

35 Hari Setelah Pernikahan

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Pelakor / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cintapertama / Berondong / Tamat
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Yaya pikir mereka benar sebatas sahabat. Yaya pikir kebaikan suaminya selama ini pada wanita itu karena dia janda anak satu yang bernasib malang. Yaya pikir kebaikan suaminya pada wanita itu murni hanya sekedar peduli. Tak lebih. Tapi nyatanya, ia tertipu mentah-mentah.

Mereka ... sepasang kekasih.

"Untuk apa kau menikahi ku kalau kau mencintainya?" lirih Yaya saat mengetahui fakta hubungan suaminya dengan wanita yang selama ini diakui suaminya sebagai sahabat itu.


(Please yg nggak suka cerita ini, nggak perlu kasih rating jelek ya! Nggak suka, silahkan tinggalkan! Jgn hancurkan mood penulis! Dan please, jgn buka bab kalo nggak mau baca krn itu bisa merusak retensi penulis. Terima kasih atas pengertiannya.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dinding

Nurlela dan Ellena pulang dengan wajah ditekuk masam. Itu dikarenakan kabar yang beredar bukan sekedar isapan jempol semata, tapi kenyataan. Nurlela dan Ellena akhirnya benar-benar merealisasikan rencananya untuk mencari kebenaran siapa pemilik Kampung Kita Resto. Mereka bahkan sengaja mendatangi cabang restoran yang lain sebab menurut Ellena, bisa jadi pegawai di restoran yang kerap mereka datangi sudah kongkalikong dengan Yaya. Mereka akan mengaku-ngaku kalau Yaya-lah owner Kampung Kita Resto. Alhasil, mereka pun datang ke cabang lain meskipun jaraknya memang sedikit jauh dari kediaman mereka.

"Pelayan, ke sini sebentar!" panggil Ellena pada pramusaji yang baru saja lewat.

"Iya, Bu, ada yang bisa kami bantu?" tanya pramusaji itu sopan.

"Em, saya mau tanya, owner Kampung Kita Resto ini siapa ya? Kami suka dengan konsep restorannya. Kami ingin sekali bekerja sama dengan beliau. Siapa tahu 'kan ownernya mau bekerja sama kayak sejenis frenchise gitu." Ellena berucap dengan wajah meyakinkan. Namun pramusaji itu justru menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Kenapa liatin saya kayak gitu? Kamu nggak percaya kalau saya punya uang dan mau bekerja sama dengan owner Kampung Kita Resto ini? Kamu itu hanya pramusaji, jangan sok menilai orang lain." Ellena kesal karena pramusaji itu menatapnya seperti itu.

"Jawab saja apa susahnya sih! Kalian itu digaji untuk bekerja bukan untuk menilai orang lain seenaknya. Apa kau ingin saya laporkan atau viralkan di sosial media biar malu sekalian," ketus Nurlela yang angkat bicara.

"Eh, i-iya, maafkan sikap saya barusan, Bu. Saya tuh tidak berniat seperti yang ibu tadi katakan."

"Ya sudah, jawab aja dengan cepat, siapa nama ownernya. Jangan-jangan saya kenal 'kan!" ucap Nurlela.

"Nama owner Kampung Kita Resto itu Bu Rayana, Bu. Atau lebih sering dipanggil Bu Yaya," ucap pramusaji itu.

"A---apa? Kamu beneran 'kan? Kamu ... nggak salah orang 'kan!" Ellena bahkan mengeluarkan ponselnya dan mencari foto Yaya saat acara pernikahan. Pramusaji itu melihat, kemudian mengangguk dengan sedikit raut keheranan.

Namun beda dengan raut wajah Nurlela dan Ellena, mereka benar-benar speechless. Tak tahu harus berkomentar apa lagi.

...***...

Semakin hari, Yaya dan Rafi semakin dekat saja. Apalagi setelah Rafi tahu kalau Yaya memilliki projek pembangunan restoran di sekitar sana. Namun Yaya tidak secara gamblang menyebutkan kalau itu merupakan cabang restoran miliknya sendiri.

"Astagfirullah," pekik Yaya terkaget-kaget saat membuka pintu apartemen, ia justru mendapati seseorang yang berdiri dengan tangan menggantung di udara.

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang yang tak lain adalah Rafi itu. Ia berdiri menjulang dengan setelan celana pendek berwarna navy dan kaos tanpa lengan berwarna putih. Otot-ototnya yang kencang terlihat memukau. Apalagi ditambah kulitnya yang kuning langsat plus senyum cerah membuat Yaya sedikit terpana.

"Wa'alaikumussalam. Kamu Raf, bikin kaget saja." Yaya berdecak. Rafi justru terkekeh. Rafi memang sudah tahu dimana unit milik Yaya. Mereka ternyata tinggal di satu gedung apartemen yang sama. Hanya saja, mereka berbeda lantai. Unit Rafi ada satu lantai di atasnya.

"Maaf, Mbak. Rafi tadi tuh mau tekan bel, eh keduluan pintu dibuka. Jadi jangan salahkan Rafi dong!"

Yaya mendengus, kemudian tersenyum. "Ada apa nih pagi-pagi udah berdiri di sini?"

"Mau ajak Mbak joging. Kayaknya kita sehati deh, buktinya Mbak juga pakai setelan olahraga. Warnanya pun sama. Cuma beda aku celana pendek, Mbak pake training. Baju kaosnya pun warnanya sama. Kayaknya itu sinyal jodoh deh," seloroh Rafi membuat Yaya tergelak. Hari itu memang weekend. Daripada bengong karena tak ada kesibukan, Yaya pun memilih untuk joging sendiri. Sebenarnya ia ingin mengajak Anjani, tapi gadis itu sedang datang bulan. Alhasil, ia sedang tidak mood untuk joging dengan Yaya.

"Ngarang, kamu. Udahlah. Kebetulan Mbak emang mau lari ini. Ayo, entar keburu siang."

Rafi pun mengangguk. Mereka pun segera beranjak untuk joging bersama di taman dekat apartemen tempat mereka tanpa sengaja bertemu beberapa malam yang lalu.

Yaya dan Rafi berlari santai sambil bercengkerama. Keduanya tampak ceria. Tawa lepas terus terukir di bibir Yaya. Seolah tak pernah ada masalah yang membelitnya. Sepintar itu ia memang menyembunyikan luka-lukanya. Namun saat sedang sendiri, luka itu masih kerap membayang. Apalagi saat ia tanpa sengaja melihat story milik Marissa dan Andrian. Tak ingin membuat hatinya semakin terluka, Yaya akhirnya memilih memblokir kedua nomor orang tersebut. Termasuk nomor ibu Andrian yang entah kenapa sudah beberapa kali berusaha menghubunginya. Yaya yang tak ingin kembali mendengar kata-kata menyakitkan dari Nurlela lantas ikut memblokir nomornya. Pokoknya, semua nomor yang berhubungan dengan Andrian sudah ia blokir. Ia anggap tidak pernah mengenal orang-orang itu.

"Mbak udah capek?" tanya Rafi saat melihat Yaya berhenti sambil menopang kedua telapak tangannya di lutut.

"Lumayan. Mana haus juga," ujar Yaya sambil menyeka keringat di dahinya. Melihat gerakan Yaya menyeka keringatnya membuat jantung Rafi deg-degan. 'Ya ampun, kok ku cantik banget sih, Mbak. Padahal cuma adegan lap keringat, tapi kok kelihatan cantik banget,' Rafi membatin dalam hati. Padahal Yaya tampak polos tanpa mengenakan apapun di wajahnya. Hanya pashmina berwarna hitam yang menutupi rambutnya, tapi kok bisa membuatnya pangling.

"Kamu kenapa, Raf?" tanya Yaya penasaran saat Rafi sibuk memandanginya. Rafi reflek terlonjak. Ia memalingkan wajahnya yang bersemu merah.

"Ng-nggak papa kok, Mbak. Oh ya, di sana ada penjual bubur ayam, Mbak mau?"

Yaya lantas mengikuti arah pandang Rafi. Ia pun setuju. Mereka lantas mampir ke warung tenda yang menjual bubur ayam itu.

...***...

"Mbak, kayaknya Rafi itu suka sama Mbak deh," ujar Anjani di sela makan siang mereka.

"Dih, mana ada. Jangan ngarang kamu," jawab Yaya sambil menggelengkan kepalanya. Ia merasa lucu dengan apa yang barusan Anjani ucapkan.

"Seriusan, Mbak. Emang Mbak nggak nyadar apa gimana perhatian Rafi sama Mbak. Bahkan dari tatapannya aja Jani bisa liat lho kalau Rafi itu suka sama Mbak," tambah Anjani lagi.

"Sekedar suka. Suka 'kan banyak artinya, Jani. Suka sebagai kakak perempuan mungkin. Apa kamu nggak liat perbedaan umur kami? Lumayan jauh deh kayaknya. Sekitar 6-7 tahun, mungkin."

"Ah, Mbak, itu mah nggak jauh atuh. Keren lho, Mbak, bisa dapat berondong."

"Keren dari mananya?" Yaya tersenyum geli.

"Keren lah, bisa dapat berondong, calon dokter tampan pula. Alamak, kalo aku yang ditaksir, nggak bakal mikir dia kali, auto terima. Emak di kampung, pasti bangga dengar kabar aku dapat jodoh calon dokter muda." Anjani menangkup pipinya yang memanas.

Yaya terdiam. Rafi memang sangat perhatian padanya. Padahal ia belum lama saling mengenal, tapi Rafi sering menanyakan kabar padanya, mengiriminya sarapan buatannya. Bahkan mereka sudah beberapa kali makan malam bersama, tapi Yaya tidak terpikir sama sekali kalau laki-laki itu menyukainya. Apalagi perbedaan umur terlihat kentara. Yaya pikir, Rafi pasti melakukan itu karena teringat dengan kakak perempuannya. Yaya memang tidak mengetahui tentang Rafi. Pun Rafi. Mereka tak pernah mau bertanya tentang keluarga apalagi masa lalu masing-masing. Mereka sadar, perkenalan mereka masih terlalu singkat, rasanya tak etis untuk terlalu kepo tentang kehidupan keluarga masing-masing.

...***...

Malam harinya, Yaya hendak pergi ke minimarket untuk membeli kebutuhan sehari-hari dirinya. Saat keluar apartemen, lagi-lagi ia mendapati Rafi sudah berdiri menjulang tinggi di hadapannya.

Degh ...

Melihat tatapan Rafi, ditambah apa yang Anjani katakan tadi membuat jantung Yaya sontak berdebar sendiri.

'Apa-apaan kamu ini, Yaya. Jangan kege'eran. Belum tentu Rafi baik sama kamu tuh karena suka. Jangan mudah ge'er. Malu sama umur. Masa' dicengin anak muda langsung ge'er sih.'

Yaya memperingatkan dirinya sendiri agar tidak mudah ge'er. Apalagi saat ingatannya terlempar ke masa lalu. Karena mudah ge'er, ia jadi tertipu habis-habisan oleh mantan suaminya. Ia tak ingin kesalahan yang sama terulang. Ia pun kembali membangun dinding yang kokoh di hatinya agar tidak mudah terbuai oleh perhatian lawan jenisnya.

...***...

...Happy reading 🥰 🥰 🥰 ...

1
idaman
bapaknya rayana ya?
djerrih leni
jangan mempertahankan yg buatmu menangis, lepaskan jika penderitaan mu lebih besar dr bahagianya...belum tentu orang2 itu ada rasa peduli sama kamu
djerrih leni
semoga berjodoh dgn pandangan pertama mu ya Mas ...
djerrih leni
woooiii bu mertua lisanmu di jaga.... coba kalau anak. perempuan mu di perlakuan kayak gitu gimana pikirrr...
djerrih leni
suami sakit jiwa Adrian.... bisa2nya masih ngebelain pelakor Marisa, bukanya nyusul yaya balik ke Jakarta..
keluarga ngak ada ahlak n hati nuraninya mati semua
djerrih leni
good job yaya, tegas selamatkan dirimu dan masadepnmu sendiri, jangan pikirin sukai yg ngak ada ahlaknya
djerrih leni
Aamiin YRA, semoga kamu yg jd penganti dr si andrian next n jgn lupa ya di sayang istrimu nanti
djerrih leni
lebayyy banget pelakor Marisa
djerrih leni
astagfirullah mulut mertua lebih tajam dr pedang tajam dan sadis mengores hati yaya... sabar yaya minta cerai aja ya... mumpung masih baru 4 hari..
djerrih leni
emang kalau Marisa ngak ada saudaranya terus kamu jd hero nya buat Marisa dan tania...
orang tuanya aja cuek sama. Marisa dan anaknya, terus Adrian jd superhero nya gitu..
Marisa pelakor... mengatasnamakan persahabatan (orang kayak ini yg ngerusak arti persahabatan) tapi menikung yaya dr dalam... semoga Marisa, tania dan Adrian kena karmanya dr Othor kasih mereka ngalamin rasa penyesalan yg tiada ujungnya Thor.. 🤭
djerrih leni
yaya mending pisah cerai aja de sekarang, mumpung namun juga blm di sentuh lebih jauh sama laki2 yg ngak ada akhlaknya... masa ninggalin istri demi orang lain.. kayaknya tania anak dr selingkuhan Marisa da andrian
yaya.. ayo ambil. keputusan sakit di depan dr pada nyesel selamanya, ngak ada bahagia nikah dgn laki2 kayak gitu..
djerrih leni
naik darah denger omongan Adrian... bisa2nya ngomong kayak gitu... hargai perasaan istrimu.. ini baru awal2 jalanin rumah tangga bersama dah kek gitu 🤣
djerrih leni
Adrian otakmu taruh di dengkul ya... ini kan bulan madu, bukannya Fammily gathering, terus keluarga laki2 yg ngak punya otak semuanya... yaya ternyata kamu salah nerima orang utk jd imammu... 🤣🤣
djerrih leni
nih ibu mertua somplak banget otaknya... lah anaknya mau bulan madu kok minta ikut... ajak noh.. suaminya sendiri bulan madu aki2 n nini
djerrih leni
hadee...Adrian kamu ngomong gitu, ngak malu ya mestinya kan kamu ngajak istrimu utk tinggal di apartemenmu mau kecil atau besar kan sekarang yaya dah jd tanggung jawab kamu
djerrih leni
bu mertua n kaka ipar kalau ngak mau kasih restu, ya dijaga mulutnya ya, seandainya di balik posisinya gimana perasaan kalian...
djerrih leni
ngak malu ya ngomong kaya gitu keluarga si Andrian, wooiii.. malu mestinya kalian yg biayain acara pernikahannya, bukan di tanggung sama. pihak perempuan...
Nawa Liya
haredang haredang🤭🤭🤭🤭
Al Fatih
Memang bener ini karma mu Adrian karna telah membohongi dan menyakiti Yaya. Tapi,, memang sebaiknya Yaya itu ga sama kamu,, karna meskipun misalnya kamu baik,, tapi ibu dan adikmu kayak lintah penghisap uang,,, kasian Yaya d plorotin terus. Terus ayah tirimu juga tuh...,, kelakuannya bisa membahayakan keselamatan dan kehormatan Yaya. Jadi memang baiknya dirimu itu ga usah dekat2 sama Yaya lagi.
Al Fatih
Apa ad kemungkinan kalo Tania itu anaknya Marissa dgn ayah tirinya Adrian 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!