NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Calon Tunangan

 

***********

 

Agra menatap tenang wajah Kiran, mengelus pipi

putih mulusnya sebentar.

"Lanjutkan makan siang mu. Aku akan menemui

orang dulu di luar.!"

"Siapa Mikhayla.? apa dia kekasihmu.?"

"Kau mengenal Mikhayla Alexandria.?"

Kiran tampak terkejut sesaat, tatapan nya kini

semakin menghujam wajah tampan Agra. Sorot

matanya terlihat tidak nyaman, ada hawa panas

yang kini mulai merayap memenuhi dadanya.

"Apa wanita itu punya hubungan dengan mu.?"

Tanya Kiran setengah ragu. Rasanya itu tidak

mungkin.! tapi bisa juga sih melihat keadaan

fisik Agra yang sangat berbeda dari orang

kebanyakan.

"Kau cemburu padanya.?"

Senyum tipis tertahan di bibir Agra melihat raut

wajah cantik Kiran yang terlihat sedikit gusar.

"Tidak ! buat apa aku cemburu padanya, kau

juga tidak mungkin punya hubungan dengan

nya kan.?

"Tentu saja tidak ! tapi aku punya urusan dengan

nya yang harus segera di selesaikan !"

Desis Agra sambil kemudian berdiri, menatap

sekilas kearah Kiran yang juga sedang menatap

nya berat.

"Tunggu di sini..! Aku hanya akan sebentar.!"

Agra meyakinkan sambil kemudian melangkah

pergi di iringi tatapan tidak nyaman Kiran. Ada

rasa penasaran yang kini memenuhi dadanya.

Ada urusan apa Agra dengan pemilik salah satu

brand kosmetik internasional yang sangat

terkenal itu, apa Agra pernah bekerja padanya,

atau pernah jadi pengawal pribadinya.?

Sementara Agra saat ini masuk ke dalam ruang

VVIP sebelah. Kedatangan nya di sambut oleh

seorang wanita yang memilki rupa teramat cantik.

Tidak ada yang bisa di komentari dari seluruh

penampilan nya. Sangat elegan dan berkelas

dengan kesempurnaan wajah dan tubuh yang

tiada banding. Senyumnya begitu memikat, bisa

melumpuhkan saraf urat malu setiap laki-laki

yang melihatnya.

Namun semua daya tarik maha daya itu rupanya

tidak mampu menarik perhatian seorang Agra.

Laki-laki itu tampak menatapnya datar tanpa

minat. Dan hal itulah yang membuat wanita ini

begitu memuja sosok Bimantara Agra Bintang.

Mikhayla Alexandria..dia adalah seorang model

kelas dunia, pemenang ajang kecantikan yang

mengutamakan kesempurnaan bentuk wajah

serta keindahan kulit tubuh. Dia adalah ratu

kecantikan sekaligus pengusaha muda sukses

pemilik brand kecantikan ternama berkelas internasional.

Mikhayla tampak menatap senang kearah Agra

yang hari ini berpenampilan santai, di matanya

apapun yang menempel di tubuh gagah laki-laki

itu selalu menarik hatinya hingga terkadang

membuat dia melupakan harga diri serta nama besarnya sebagai seorang ratu kecantikan serta pengusaha muda terkenal berkelas dunia.

"Tuan Bimantara..senang sekali bisa berjumpa

denganmu di tempat ini."

Sambut nya sambil menundukkan kepala sedikit

dengan gestur tubuh yang sangat luwes serta

anggun. Agra menatap datar wajah Mikhayla

sambil kemudian duduk tenang dengan gaya

khas nya yang terlihat begitu elegan. Tampilan

nya sebagai seorang keturunan bangsawan

yang paripurna keluar saat ini.

"Ada perlu apa Nona Mikhayla.. kebetulan saya

sedang tidak punya banyak waktu saat ini.!"

Tanya Agra acuh dengan wajah tanpa ekspresi.

Mikhayla tersenyum lembut, tatapannya tercurah

seluruhnya pada wajah datar Agra yang semakin

terlihat menggemaskan di mata wanita itu.

"Kebetulan saya baru saja selesai mengadakan

pertemuan dengan klien penting di sini, apa

anda mau menemani saya makan siang.?"

Jawab Mikhayla dengan suara lembutnya yang

begitu menggoda. Agra menatap acuh wajah

super cantik gadis itu yang terlihat penuh harap.

Mereka masih berbicara dengan bahasa formal

untuk menjaga attitude dan kesopanan sebagai

sesama pengusaha ternama.

"Maaf sekali..tapi saya sudah makan.!"

"Baiklah.. asal anda mau menemaniku duduk

juga tidak apa-apa, bagiku itu sudah cukup."

"Sepertinya itu pun tidak bisa saya lakukan

Nona Mikhayla..saya masih banyak urusan..!"

"Please..Hanya sebentar saja Tuan Agra..!"

"Tapi urusanku lebih penting daripada sekedar

menemani mu makan siang Nona Mikhayla..!"

Wajah Mikhayla tampak mulai memerah tidak

terima dengan sikap dingin Agra yang di nilai

nya sudah sangat keterlaluan. Setiap bertemu

laki-laki itu tidak pernah memberinya respon

positif sekali pun.

"Aku mohon Agra.. jangan bersikap dingin seperti

ini padaku.! sebentar lagi kita akan bertunangan,

apa sikapmu akan seperti ini terus? sebenarnya

apa kurangnya diriku di matamu.?"

Lirih Mikhayla dengan suara yang terdengar

berat dan sedikit tertekan karena rasa kecewa

kini mulai menguasai dirinya. Agra menatap

tajam wajah Mikayla tanpa simpati sedikit pun.

"Aku sedang tidak ada waktu ! kalau sudah

tidak ada yang akan kita bahas aku akan pergi sekarang.!"

"Aku mohon temani aku makan siang, hanya

sebentar saja !"

"Aku benar-benar sedang tidak ada waktu.!"

Agra berdiri merapihkan jaket nya, memakai

kembali topinya. Mikhayla buru-buru ikut berdiri

kemudian mendekat kearah Agra, memegang

tangan laki-laki itu dengan kuat.

"Agra..apa kamu tega membiarkan aku makan

siang sendiri di sini..!"

Rajuk nya dengan tatapan mata redup memelas

menggoda. Tapi Agra tampaknya tidak peduli

sama sekali, dia segera melepas pegangan

tangan gadis itu yang langsung kecewa.

Raut wajahnya berubah mendung.

"Kau bersama dengan semua orang mu,

kurasa itu sudah cukup !"

Ujar Agra sambil melihat sekilas kearah barisan

sekretaris serta asisten pribadi gadis itu. Setelah

itu dia melangkah tenang. Mikhayla hanya bisa

menatapnya geram menahan kekecewaan yang

kini seakan menelan dirinya bulat-bulat.

Agra segera kembali ke ruangan tempat Kiran

berada. Gadis itu tampak sedang bersiap diri

untuk pergi. Agra menautkan alisnya heran.

"Kenapa buru-buru ? kau sudah menyelesaikan

makan siang mu.?"

Kiran menatap sebentar kearah Agra dengan

sedikit rasa kesal.

"Apa kau tahu sudah membuat ku menunggu?

kapan kita akan bicara kalau begini caranya.!"

Ketus Kiran sambil merapikan alat sholat nya

karena saat Agra keluar tadi dia langsung pergi

ke mushola untuk menjalankan ibadah sholat

dhuhur.

"Kita akan bicara sekarang..!"

"Ini jam berapa Tuan.. pertemuan ku akan

berlangsung 20 menit lagi dan pertemuan ini

sangat penting bagi kelangsungan perusahaan ku.!"

"Baiklah.. kalau begitu ayo kita berangkat

sekarang ke tempat pertemuan mu.!"

"Aku akan berangkat sendiri.!"

"Tidak.! sekarang aku adalah supir pribadimu, sekaligus pengawalmu.!"

Kiran menatap jengah wajah Agra yang terlihat

tersenyum tipis penuh arti.

"Tentunya sebagai suami mu juga Nona Kiran.."

Bisik Agra sambil mendekatkan wajahnya.

Pipi Kiran bersemu merah, dia melengoskan

wajahnya yang tersipu malu.

"Memang nya kamu tidak ada pekerjaan lain

selain mengikuti ku.?"

"Menjadi pengawalmu adalah pekerjaanku

Nona..Dimana pertemuan nya.?"

"Di hotel Star Light.."

Agra tampak merenung sebentar seperti berpikir

sesuatu, Kiran berdiri kemudian menatap Agra.

"Apa ada sesuatu yang tidak beres.?"

"Tidak ada, ayo kita berangkat..!"

Sahut Agra sambil menarik tangan Kiran di bawa melangkah keluar dari ruangan itu yang masih menyisakan banyak makanan di meja.

"Berikan semua makanan di dalam pada orang

orang yang ada di pinggiran.!"

Titah Agra pada manager restauran saat dia baru

saja keluar dari ruangan.

"Baik Tuan..akan kami laksanakan secepatnya."

Sambut sang manager. Kiran menatap diam

kearah Agra. Keduanya kembali melangkah

menuju lift khusus, Agra menggengam kuat

tangan Kiran seakan takut terlepas. Keduanya

tidak sadar ada sepasang mata yang saat ini

sedang menatap mereka dengan pandangan

panas terbakar api cemburu yang sangat besar.

------ ------

Agra sengaja menghentikan mobil mewahnya

di depan lobby hotel. Dua orang security dengan

sigap langsung mendekat menyambut mereka.

Pintu mobil terbuka otomatis, Agra merapihkan

kembali topinya hingga lebih menutup wajah

nya, namun rupanya para security itu tetap bisa

mengenali dirinya. Mereka terlihat terkejut saat

melihat siapa yang keluar dari dalam mobil.

"Selamat siang Tuan.."

Sambut mereka membungkuk dalam, tidak

berani lagi mengangkat wajahnya. Kiran hanya

bisa terdiam melihat perlakuan para security

dan penjaga di sana. Apa hanya karena sebuah

mobil mewah mereka bersikap berlebihan

seperti ini.? Sungguh..dunia memang ajaib.!

"Pindahkan ke private parking.!"

Titah Agra sambil melempar kunci mobil pada

seorang petugas vallet parking yang langsung membungkuk hormat padanya.

"Baik Tuan.."

Agra segera menggenggam tangan Kiran di

bawa masuk ke dalam lobby hotel.

"Kenapa kamu harus menyembunyikan wajahmu

segala.? ini kan di dalam ruangan Agra.."

Protes Kiran saat mereka berjalan masuk. Agra

langsung menghentikan langkahnya, keduanya

saling pandang sesaat.

"Ohh..jadi kamu mau kalau suamimu ini jadi

pusat perhatian semua orang.?"

Kiran berdecak gerah mendengar ucapan Agra

yang terkesan terlalu percaya diri.

"Kau pikir dirimu selebritis Tuan.."

"Apa kau mau bukti Nona Kiran..?"

"Coba saja..aku ingin melihat sampai dimana

rasa percaya dirimu akan kau buktikan.!"

Tantang Kiran dengan senyum meremehkan.

Agra menggeleng pelan seraya mengulum

senyum nya. Dia merapihkan letak topinya

hingga kini wajahnya bisa terlihat lebih jelas.

Namun kacamata tetap di pakainya.

Mereka kembali berjalan menuju ke dalam

ruang utama lobby hotel super mewah milik

keluarga Hadiningrat itu. Saat tiba di ruang

utama barisan resepsionis juga para penjaga

dan security yang ada di sana tampak terkejut

dan gelagapan melihat kedatangan Agra yang

mendadak. Mereka langsung berbaris rapih di

depan meja resepsionis.

"Selamat siang Tuan.. Selamat datang..!"

Sambut mereka serempak sambil membungkuk

dalam, tidak ada lagi yang berani mengangkat

mukanya. Dari ruangan sebelah muncul seorang

pria berpakaian sangat rapi, dia tampak terkejut

bukan main saat melihat kemunculan Agra. Pria

itu segera berlari kemudian berdiri di hadapan

Agra sambil membungkuk.

"Selamat siang Tuan..maaf saya tidak tahu

kalau anda akan berkunjung kesini.!"

Sambut pria itu yang sepertinya manager hotel

ini, suaranya terdengar begitu gugup. Kiran

hanya bisa melongo tidak percaya dengan apa

yang kini di lihatnya. Kenapa mereka semua

harus bersikap berlebihan seperti ini.? benar-

benar aneh.!

"Hemm..bawa kami ke ruang pertemuan

golden room..!"

Sahut Agra acuh, manager hotel itu tampak

tertegun sesaat. Apa Tuan nya ada pertemuan

di hotel ini.? tapi setahu dia tidak ada klien

yang cukup istimewa hari ini .

"Apalagi yang kau tunggu.?"

"Ohh..maaf Tuan, mari saya antarkan.!"

Sang manager tambah gugup, dia mengulurkan

tangannya sambil berjalan membimbing mereka.

Agra kembali menggenggam tangan Kiran yang

masih di liputi oleh keheranan. Para resepsionis

dan penjaga memberanikan diri mencuri pandang kearah kepergian Agra, siapa wanita cantik yang bersama dengan Tuan muda mereka itu.?

Sepanjang ruangan dan koridor yang di lalui,

semua pegawai hotel yang kebetulan berpapasan dengan mereka tampak langsung membungkuk hormat kearah Agra dan Kiran. Berdiri mematung

di sisi ruangan, tidak berani beranjak sampai

sosok Agra benar-benar tidak terlihat lagi.

"Kau lihat hasilnya Nona Kiran..?"

Bisik Agra di telinga Kiran yang menghentikan

langkah nya, keduanya saling pandang. Tangan

Kiran bergerak meraih topi Agra, menarik nya

kembali lebih dalam menyembunyikan wajah

tampan suaminya itu.

"Baiklah.. sepertinya sekarang kau yang harus

menyembunyikan wajahmu.."

Lirihnya dengan senyum tertahan. Agra juga

tersenyum tipis, manager hotel hanya bisa

terdiam menunduk dengan seribu tanda tanya

yang bersarang di kepalanya melihat kedekatan

Tuan Muda Hadiningrat dengan wanita cantik

yang saat ini bersamanya.

"Mungkin aku terlalu menarik di mata mereka.!"

Desis Agra sambil sekilas mengecup bibir Kiran

yang melebarkan matanya kaget seraya memukul

pelan lengan Agra yang terlihat acuh, menarik

kembali tangan Kiran melanjutkan langkahnya.

Wajah Kiran saat ini sudah semerah tomat.

Dasar suami mesum.!!

Sampai di ruang pertemuan Lia tampak sudah

ada di sana, dia segera menyambut Kiran, tidak

lupa menyempatkan diri menatap senang kearah

Agra yang berjalan tenang di samping Kiran.

"Mari Bu.. klien kita sudah menunggu di dalam."

Lia membimbing langkah Kiran menuju sofa

yang ada di pojok ruangan. Di tempat itu ada 3

buah ruang private yang terhalang dinding kaca

antara satu ruangan dengan ruangan lainnya.

Klien Kiran langsung berdiri menyambut nya.

Namun wajahnya berubah pias saat melihat

kemunculan Agra bersama dengan Kiran.

Matanya tampak menatap ragu kearah Agra

yang terlihat acuh dan hanya mengibaskan

tangannya sedikit memberi isyarat. Pria 40

tahun itu mengangguk pelan sambil berusaha

untuk menenangkan dirinya padahal lututnya

saat ini terasa gemetar.

"Nona Kiran.. senang bertemu dengan anda !"

Kiran tersenyum tenang seraya mengatupkan

kedua tangan nya di dada.

"Maaf saya datang terlambat Tuan Ardan."

"Tidak apa-apa Nona.. silahkan..!"

Keduanya langsung duduk berhadapan. Agra

duduk tumpang kaki dengan gaya elegan nya

di samping Kiran yang merasa agak risih

dengan cara duduk Agra yang terkesan sedikit

arogan di hadapan kliennya itu.

"Apa kau bisa duduk lebih normal sedikit.?"

Bisik Kiran sambil melirik sekilas kearah Agra

dengan suara sedikit di tekan. Agra mengulum

senyumnya, namun pura-pura tidak mengerti.

"Apa maksudmu.? apa cara dudukku kurang

sopan ?"

Sanggah Agra dengan tampang cueknya. Kiran

mengetatkan rahang nya, Duuh..suamiku..jiwa

mu boleh lah preman tapi setidaknya janganlah

bersikap angkuh dan arogan begini di depan

klien nya, Kiran merutuki Agra dalam hatinya.

Bagaimana kalau klien nya ini tersinggung.?

"Aku mohon.. turunkan kakimu Tuan Agra..!"

Desis Kiran seraya menekan lutut Agra yang

semakin menahan senyumnya. Wajah kesal

dan jutek Kiran membuat Agra gemas sendiri.

Dia menghembuskan napas nya kasar.

Ponselnya tiba-tiba berdering, dengan santai

nya Agra mengangkat telepon tanpa berbicara

sedikitpun, dia hanya mendengarkan suara

di sebrang sana. Tidak lama kemudian dia

mengakhirinya lalu berpaling pada Kiran seraya

mengelus lembut rambut nya yang terikat manis.

"Baiklah..kalau begitu sebaiknya aku pergi saja

dari sini. Kau lanjutkan pembicaraan nya.!"

Agra menurunkan kakinya, lalu merapihkan

jaketnya. Kiran menatap bingung kearah Agra.

Sedang klien nya dari tadi hanya bisa terdiam,

tidak berani mengangkat mukanya sedikit pun,

begitu juga dengan asisten nya. Mereka berdua tampak menunduk dalam, menyaksikan interaksi antara kedua orang yang ada di hadapan mereka dengan keterkejutan luar biasa melihat sikap

berani Kiran terhadap Tuan Agra nya mereka.

"Kau mau kemana.? ada urusan apa.?"

Kiran malah lebih fokus pada suaminya itu

hingga melupakan kehadiran kliennya. Agra

menatap tenang wajah Kiran.

"Aku ada urusan sedikit, setelah urusanmu

selesai kita bertemu di privat parking.! Tuan

Ardan pastikan semua nya berjalan lancar.!"

Agra menatap tajam wajah klien Kiran yang

sontak mengangguk mengerti.

"Saya akan pastikan semuanya sesuai dengan

yang di inginkan Nona Kiran Tuan..!"

"Agra..apa-apaan ini, mereka adalah klienku.

Jangan bersikap tidak sopan begini.!"

Kiran tampak semakin kesal sekaligus tidak enak

pada kliennya. Agra hanya tersenyum tipis, tanpa

di duga dia mengecup lembut kening Kiran, lalu

dengan acuhnya bangkit berdiri kemudian

melangkah tenang keluar ruangan.

Lia hanya bisa bengong melihat apa yang terjadi

di hadapannya itu. Sementara bagi Kiran rasanya

saat ini sudah tidak bermuka lagi. Agraa...!!

"Baiklah Nona Kiran.. sebaiknya kita mulai saja

pembicaraan nya. !"

Ardan memecah kecanggungan membuat Kiran

kembali pada kesadarannya.

"Anda benar Tuan Ardan..maafkan saya atas

semua ketidaknyamanan ini..!"

"Tidak apa Nona.."

Sahut Ardan walaupun di hatinya masih tersisa

segudang rasa penasaran akan hubungan Kiran

dengan Bos Besar Bintang Group tempat

perusahaan nya bernaung itu.

Akhirnya pembicaraan pun di mulai, dan Ardan

langsung menandatangi kontrak kerjasama nya

dengan pihak perusahaan ZM Company tanpa

banyak basa-basi..

 

***********

 

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!