Ini bukan cerita seorang CEO yang kejam, dingin, dan pemaksa. Giovani adalah seorang CEO yang baik hati, ramah, dan tampan. Namun selalu memiliki nasib buruk dalam kehidupan asmara. Berkali-kali dia gagal dalam menjalin hubungan percintaan dengan perempuan.
Hingga akhirnya dia jatuh cinta kepada sosok Sofia, seorang model cantik yang angkuh namun baik hati, yang berhasil mencuri hati seorang Gio. Bahkan Gio rela menyamar menjadi seorang bodyguard agar bisa mendekati Sofia. Mampukah Gio mendapatkan cinta Sofia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nolasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Alin sudah membawa Sofia ke dalam hotel tepatnya di dalam ballroom. Gio pun sudah mengikuti mereka berdua. Saat sedang berjalan tak sengaja Gio menabrak seseorang. Dan orang itu adalah Okka.
"Lo kok di sini, Ka?" tanya Gio dengan suara lirih.
"Lah Bambang pakai tanya lagi. DC Models mengundang CEO Herm's Group untuk datang pada pesta malam ini. Tapi sayangnya CEO kami berhalangan hadir. Jadi sebagai asisten pribadi yang baik dan bertanggung jawab saya dengan setulus hati menggantikan CEO saya" ujar Okka dengan penekanan pada setiap kata dan tatapan mata sinis ke arah Gio.
Gio terkekeh mendengar omelan Okka yang memperlihatkan bahwa laki-laki itu sedang merasa jengkel terhadapnya.
"Nggak usah ngambek. Tuh lihat Alin. Cantik banget malam ini" kata Gio sambil menunjuk ke arah Alin.
Pandangan mata Okka mengikuti arah tangan Gio yang menunjuk pada sosok wanita cantik yang beberapa hari ini tidak dia temui.
"Alin ternyata cantik banget ya" puji Okka sampai geleng-geleng kepala.
"Masih cantikan Sofia" sela Gio tak mau kalah.
"Dih," Okka meletakkan tangan kanannya di pinggang dan beralih menatap Gio, "Walaupun kita besar bersama, bukan berarti tipe perempuan yang kita suka itu sama ya," jelas Okka.
Gio mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan Okka lalu berkata, "Memang kenapa? Sofia kan juga cantik," pancing Gio.
"Dia memang cantik. Tapi gue nggak sanggup, Yo" tutur Okka.
"Nggak sanggup apaan?" tanya Gio bingung.
"Nggak sanggup beliin dia tas dior tiap minggu. Gue nggak sekaya lo. Perusahaan kan milik lo, sementara gue cuma kerja jadi asisten" tukas Okka.
Gio menjitak kepala Okka dengan kesal, "Heh, lo itu saudara gue nggak cuma asisten gue. Lo juga punya hak atas perusahaan. Jadi jangan pernah ngomong kayak gitu lagi. Atau gue tendang burung lo," gertak Gio.
Okka terkekeh saat mendengar ucapan Gio. Pria tampan itu memang pemilik hati yang baik. Dia tidak pernah membedakan seseorang dari kekayaan. Tapi sayang, nasib percintaannya kurang baik.
"Kita samperin Sofia sama Alin aja. Gue takut mereka digodain om-om" kelakar Okka menepuk punggung Gio.
Mereka berdua pun menghampiri Sofia dan Alin.
"Hai ladies" sapa Okka sambil melambaikan tangan dan tersenyum pada Alin.
"Hai Okka" balas Sofia begitu ramah lalu menyenggol lengan Alin dan memberi tatapan menggoda.
"Apaan sih" lirih Alin memberi pelototan pada Sofia.
"Selamat malam para hadiri sekalian." Yopi naik ke atas panggung dan menyapa seluruh tamu undangan yang hadir. Direktur DC Models itu berpenampilan dengan mengenakan tunik berwarna biru dan memakai sebuah jubah panjang berwarna senada begitu kerlap kerlip. Tak lupa dia memakai sebuah aksesoris mahkota berwarna senada.
Penampilan yang sangat nyentrik dan heboh bagi seorang pria. Tapi seorang Yopi tidak mungkin jika tidak berpenampilan spektakuler di sebuah pesta. Semua pehatian orang tertuju pada Yopi yang berada di atas panggung.
"Terima kasih atas kehadiran kalian semua. Pesta pada malam ini adalah perayaan anniversary DC Models yang ke 10 tahun. Saya sebagai pendiri sekaligus pemilik agensi model ini merasa sanhat bersyukur dan bangga karena apa yang saya bangun dari nol bisa mencapai titik kesuksesan seperti sekarang ini. Saya memiliki banyak model-model berbakat, cantik, dan berprestasi. Maka dari itu malam ini saya akan memberikan penghargaan untuk mereka" jelas Yopi yang diiringi suara tepuk tangan tamu undangan.
Tak berapa lama naiklah seorang wanita memakai short dress berwarna hitam membawa baki yang berisi sebuah piala yang bentuknya mirip seperti manusia yang berpose dengan kedua tangan menjulur keatas berwarna emas tua.
"Malam ini untuk pertama kalinya selama karir saya. Saya akan memberikan sebuah penghargaan kepada salah satu model yang berprestasi. Saya memilih dia bukan karena saya dekat dengan dia. Tapi karena dia adalah model pertama yang membuat agensi ini semakin dikenal. Hingga DC Models tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga di negara lain. Selain itu dia sudah banyak tampil di fashion show besar, menjadi model cover majalah ternama, dan memiliki kontrak eksklusif dengan berbagai brand" lanjut Yopi.
Yopi mengambil piala lalu berkata, "Untuk the best model of the year DC Models diberikan kepada....." Yopi menggantungkan perkataannya dan tentu saja ekspresi semua orang menggambarkan bahwa mereka ikut penasaran dengan nama yang akan disebut oleh Yopi.
"Pasti aku yang akan dipanggil" ujar Karina sambil melangkah maju ke depan agar sedikit lebih dekat dengan panggung.
Sofia mengernyitkan keningnya dan merasa bingung saat melihat Karina tiba-tiba berdiri di depan panggung dengan percaya dirinya.
"Itu cewek ngapain coba? PD banget asli" ejek Alin sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Biarin aja. Sebahagianya dia aja" timpal Sofia dengan nada remeh.
"Diberikan kepada Sofia Aletrino!!!" teriak Yopi begitu bersemangat dan suara tepuk tangan dan teriakan penonton memenuhi ruangan pesta itu.
Sofia terkejut saat Yopi menyebut namanya, ditambah semua orang beralih menatapnya begitu intens. Alin langsung berjingkrak girang memeluk Sofia karena sahabatnya berhasil mendapatkan penghargaan itu untuk pertama kalinya.
"Gue nggak salah denger kan?" tanya Sofia meyakinkan.
"Tidak Sofia. Nama kamu yang dipanggil oleh Yopi" sela Okka.
"Sofia ayo naik ke atas panggung" panggil Yopi melambaikan tangan pada Sofia sebagai isyarat agar model itu baik ke atas panggung.
Sofia membalas dengan senyum bahagianya. Saat dia akan melangkah, tiba-tiba Gio mengulurkan tangan kepadanya sambil tersenyum. Sofia pun menerima uluran tangan Gio dengan senang hati.
Mereka berdua berjalan bersama menuju panggung. Di tangga panggung, Gio membantu Sofia naik. Karena wanita ini kesulitan menaiki tangga karena ekor gaunnya dan cidera di kaki yang masih dirasa. Setelah Sofia naik ke atas panggung, Gio membiarkan Sofia berjalan menghampiri Yopi.
Karina memandang Sofia dengan rasa tidak suka. Bahkan dia meremas clutch bag yang dia pegang begitu kuat. Sampai urat di lehernya tergurat begitu jelas. Lalu Karina pergi meninggalkan tempat di mana dia berdiri.
Semua orang bertepuk tangan saat Sofia sudah memegang piala itu dan akan memulai pidatonya.
"Selamat malam semuanya. Terima kasih untuk cinta dan dukungan kalian semua. Terima kasih Yopi karena kamu sudah mau menerimaku dan memberiku kesempatan untuk menembangkan potensi dalam diriku. Ini memang bukan penghargaan pertama yang aku terima. Tapi ini akan menjadi penghargaan terbaik yang akan aku kenang" ucap Sofia menyampaikan isi pidatonya yang disambut tepuk tangan penonton.
Sekali lagi Sofia memeluk Yopi sebelum akhirnya dia turun dari panggung. Dan Gio menunggu dia di dekat tangga. Seperti biasa Gio membantu Sofia untuk menuruni tangga.
"Selamat Nona" bisik Gio.
"Terima kasih" balas Sofia tersenyum.