Terpaksa Kembali

Pagi itu Evans dan manajernya langsung membuat klarifikasi. Mereka menyatakan kalau tidak ada hubungan apa-apa antara Evans dengan wanita itu. Evans juga mengatakan kalau dirinya tidak kenal sama sekali, bahkan tidak ingat kapan dan di mana foto itu diambil.

Namun, pernyataan Evans hanya seperti bumbu yang semakin memperkeruh keadaan. Sebagian besar warga internet menganggap ucapan itu hanya omong kosong untuk menutupi rasa malu.

‘Kalau seleranya memang tante-tante, ya diakui saja, nggak usah malu-malu. Nanti tantenya ngambek loh.’

‘Paham sih jomblo itu memang nggak enak, tapi bukan berarti bini orang juga yang diembat.’

‘Kalau bukan tante itu, lalu wanita mana yang ada hubungan dengan kamu? Coba tunjukkan ke publik, biar kami percaya kalau kamu nggak sekedar membual.’

Baru satu jam Evans memberikan klarifikasi, hujatan warga internet sudah membanjiri kolom komentar. Meski sebagian ada yang mendukung dan percaya dengan Evans, tetapi lebih banyak yang melayangkan kalimat pedas.

“Kamu harus bisa mengurus ini secepatnya. Aku nggak mau kerjaanku jadi kacau karena masalah yang berlarut-larut ini!” ucap Evans pada manajernya.

“Aku akan berusaha semaksimal mungkin, Vans. Aku juga nggak mau masalah itu terus memanas.” Manajer yang tidak kalah pusingnya dengan Evans itu, berkali-kali menghela napas dengan kasar dan menguumpat kesal.

Berbeda dengan Evans dan manajernya yang pusing tujuh keliling, wanita yang digosipkan dengan Evans itu malah semakin senang. Dia memang berharap berita itu terus naik, hingga orang-orang percaya kalau dirinya memang ada hubungan dengan Evans.

“Bagus, beritanya terus viral dan orang-orang banyak yang percaya, memang ini yang kuharapkan. Nanti aku akan membuat unggahan yang memancing kontoversi lagi. Pokoknya nggak akan kubiarkan berita ini tenggelam,” kata wanita itu sambil membaca komentar-komentar warganet.

Wanita itu tidak merasa bersalah sedikit pun meski telah memanfaatkan keadaan, demi keuntungan pribadi. Dia berpura-pura seperti ada hubungan dengan Evans agar cepat diceraikan oleh suaminya. Dia sudah tak sanggup bertahan lebih lama lagi.

“Lama-lama Evans pasti paham kalau berita ini menguntungkan juga untuk dia. Lihat saja, semakin hari namanya semakin populer.” Wanita itu tertawa riang, lalu meletakkan ponselnya dan merias wajah di depan cermin.

**

**

Sudah satu bulan lebih berita skandal yang menyeret nama Evans itu belum teratasi. Hingga saat ini, belum ditemukan siapa yang pertama kali menyebarkan berita tersebut. Selain itu, wanita yang digosipkan bersamanya juga malah tak ada kabar.

Setelah membuat beberapa unggahan yang semakin menyudutkan Evans, dia seakan-akan menghilang dari media sosial. Namun, hilangnya wanita itu tidak menyurutkan antusias warga internet untuk bergosip negatif tentang Evans. Makanya, media pun masih banyak yang mengangkat berita itu demi mendulang uang.

Kerena belum ada jalan keluar, Evans akhirnya memutuskan untuk pergi ke Singapura. Dia ingin merelakskan pikiran yang suntuk karena masalah yang menimpanya, juga untuk mengunjungi Milea yang baru keluar dari rumah sakit.

Beban Evans sedikit berkurang ketika melihat keadaan Milea yang jauh lebih baik dari waktu itu. Dia merasa sangat bahagia karena sesuatu yang ia donorkan benar-benar berguna untuk kesembuhan Milea.

“Maaf ya, aku baru bisa jenguk Lea sekarang. Kemarin aku dapat masalah di Indonesia,” ucap Evans sambil menatap Rindu. Ia dan wanita itu sekarang sedang minum bersama di cafe, yang tak jauh dari apartemen Vallen.

Rindu terkejut, sampai-sampai mengurungkan niatnya untuk menenggak minuman. “Ada masalah apa, Mas? Apakah serius?”

Evans lalu menceritakan berita skandal yang mencemarkan nama baiknya. Dia juga mengatakan kalau sekarang masalah itu masih menjadi trending topic di semua media.

Rindu sangat terkejut mendengar itu. Hingga tak sadar menatap Evans dengan lekat.

“Yang sabar ya, Mas. Maaf, aku nggak tahu kalau Mas Evans ada masalah sebesar itu. Aku kemarin sibuk menjaga Lea di rumah sakit, jadi nggak sempat pegang handphone.”

Evans tersenyum dan menjawab, “Nggak apa-apa, Rin. Aku paham kok, Lea sedang membutuhkan perhatian ekstra dari kamu.”

“Iya, Mas. Terima kasih banyak ya, berkat bantuan Mas Evans, penyakit Lea bisa disembuhkan.” Rindu menunduk canggung.

Dia merasa berhutang budi pada Evans, tetapi sekarang tidak bisa membantu apa-apa ketika lelaki itu sedang ada masalah. Bahkan, dia sangat terlambat mengetahui semuanya.

“Santai saja. Aku senang Lea bisa sembuh dan kamu nggak sedih lagi,” jawab Evans sambil menatap Rindu.

Rindu kembali mengangguk. Wanita itu kembali menenggak minumannya yang masih setengah.

Evans juga melakukan hal yang sama. Dia menenggak sisa minumannya sambil memulai obrolan ringan.

Rindu dan Evans cukup asyik dengan obrolan itu, hingga sesekali mereka tertawa bersama. Sampai-sampai tak sadar kalau di luar sana ada yang mengambil foto mereka secara diam-diam.

“Akhirnya, aku mendapatkan ini,” ucap seorang wanita yang mengambil foto Evans dan Rindu.

***

Kasih vote dong gaess yang masih punya stok 🤭🤭