"tuan , maaf kan saya, jangan lakukan itu kepada saya"! ucap seorang gadis yang saat ini telah berada di dalam dekapan tuan muda saka. Amira gadis 21 tahun yang kini sedang bekerja di sebuah mansion mewah milik tuan muda saka. laki laki berdarah dingin yang memilik pesona luar biasa .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 25
masih di dalam kamar , dalam diam Amira masih menatap bingkai foto tersebut , matanya kini tertuju pada foto seorang gadis yang berada di samping saka,.
"siapa dia, "! Gumam Amira pelan ,matanya masih menatap ke arah Foto tersebut ,ada sesuatu rasa yang sulit di ungkapkan, entah itu rasa apa, Amira pun juga tidak tahu.
Tok.tok.tok. "!! pintu kamar di ketuk dari luar, Amira meletakan kembali foto tersebut ke tempatnya dengan hati hati,tatapanya matanya tertuju pada pintu yang masih tertutup. langkahnya pelan mendekat ke arah pintu, dan membukanya.
"selamat malam nona, ini makan malam untuk anda"! Kata bik Sri dengan sebuah nampan berisi makanan di atas nya.
"masuk lah bik"! Kata Amira menggeser tubuhnya sedikit kesamping membarikan jalan untuk bik Sri supaya bisa masuk ke dalam kamar tersebut .
"silahkan nona"! Kata bik Sri lagi,.
"bik,apa boleh saya tanya sesuatu"; tanya Amira perlahan langkahnya berjalan mendekat ke arah sofa dan duduk di sana.
"boleh"! Jawab bik Sri dengan lembut.
"baik, siapa gadis yang ada di dalam foto itu"! tanya Amira menatap ke arah foto yang tadi di ambil.
"oh, itu nona silvi gadis yang dulu pernah dekat dengan tuan saka, tapi setalah lulus sekolah nona silvi pergi untuk kuliah di luar negri,dan setahu bibik nona Silvi telah menjadi seorang model luar negri begitu tapi selebihnya bibik tidak tahu, nona ,ah sudah jangan di bahas lagian itu masa lalu tuan saka ,sudah hampir 12 tahun yang lalu foto itu"! Kata bik Sri sambil tersenyum lembut menatap ke arah Amira,Amira mengangguk angguk faham meskipun di dalam hatinya yang mendalam terasa ada sesuatu yang merasa mengusik hatinya.
"nona cepat makan,ini sudah malah setalah ini sebaiknya nona istirahat "! Kata bik Sri.
Amira mengangguk Lalau meraih sebuah piring ayang ada di depanya, baru saja satu suap kembali pintu yang tidak tertutup itu di ketuk dari luar, terlihat nyonya Farah berdiri di ambang pintu sambil menatap ke arah Amira yang ada di dalam kamar.
"nyonya"!! Kata Amira yang masih sedikit canggung. Nyonya farah masuk begitu saja ,dan duduk di samping Amira.
"mulai saat ini biasakan memanggil ku mama, mama tidak mau kamu memanggil nyonya kepada mama."! Kata nyonya Farah dengan lembut tapi penuh terdengar tidak ingin ada pembantahan di sana.
"baik,ma"!! jawab Amira ragu .
"habiskan makan mu, dan istirahat besok mama akan mengantarmu periksa dokter kandungan sekaligus kita belanja kebutuhan mu"! Kata nyonya Farah. Amira hanya mengangguk .
"tapi ma"!! Amira menata ke arah nyonya Farah, ada sebuah beban dalam diri Amira yang mungkin nyonya Farah berhak tahu akan hal itu.
"katakan sayang"! sahut nyonya Farah.
"bagaimana dengan kedua orang tuan ku, Amira takut mengecewakan mereka"! Kata Amira, selama ini memang itu yang mengganjal pikiranya.
"kita akan berkunjung ke rumah mu ,setalah kamu siap bertemu dengan saka"!
Deg"!! Mendengar kata saka, jantung Amira pun berdebar lebih kencang dari biasanya.
"sudah jangan di pikirkan, lanjutkan makan mu, setelah itu kamu istirahat,sepertinya papa mu sudah minta jatah, jadi mama harus segera kembali ke kamar"!
Hah"!! Amira tercengang, dr balik sikap anggun dan lembut nyonya Farah, ada sesuatu yang ang membuatnya terkejut dengan ucapan terakhir nya. Bik Sri yang sudah lama menjadi pelayan di mansion itu hanya tertunduk menahan senyum mendengar ucapan nyonya besarnya.
nyonya Farah mengusap pundak Amira pelan sebelum beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar tersebut menuju kamarnya dimana tuan Erwin sudah menunggunya .
"sudah jangan di pikirkan, nyonya memang begitu orang nya, kelihatanya begitu tapi sebenarnya nyonya sangat baik dan penyayang apalagi kepada tuan Erwin,haha"!! Kata bik Sri bukanya ketawa tapi terkekeh dengan pipi yang sudah bersemu merah. Amira pun ikut tersenyum melihat tingkah bik Sri yang malah terlihat baper sendiri .
"apa bik Sri sudah makan"! tanya Amira memastikan tidak enak jika dirinya harus makan sendirian di tungguin bik Sri lagi.
"sudah nona"! Jawab bik Sri ,Amira mengangguk lalu kembali melanjutkan siapanya yang sempat tertunda.
***disisih lain saka yang baru saja kembali ke mansion nya, mengerut kan keningnya saat melihat sebuah mobil yang tidak asing .
"Mesya ,mau apa lagi dia ,"! Gumam saka tanganya melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganya ,jam sudah menunjukan angka 8 lewat 30 menit .saka masih diam di mobil, apalagi setalah mendengar amira saat ini berada di mansion kedua orang tuanya, saka kembali memutar roda kemudi dan menginjak pedal gas begitu saja ,mobil kembali melaju keluar dari mansion, dan kembali memilih untuk menuju mansion kedua orang tuanya dari pada harus meladeni Mesya.
mendengar deru mobil yang semakin menjauh membuat Mesya yang berdada di ruang tengah seperti nyonya besar tersebut langsung beranjak dari duduknya dan memastikan jika itu bukan mobil saka. Tapi sayang mobil itu sudah menghilang di balik gerbang yang menjulang tinggi.
"pak Jo, apa yang barusan itu saka"! tanya Mesya,pak Jo terdiam sesaat tidak menanggapi ucapan wanita yang berdiri disampingnya itu, pak Jo pun masih bingung kenapa tuan mudanya mendadak kembali keluar padahal ini sudah larut malam.
"pak Jo"! Panggil Mesya lagi membuat laki laki tersebut sedikit terlonjak kaget.
"iya nona ,tadi tuan saka"! Kata pak Jo akhinya sambil mengangguk singkat lalu pergi begitu saja masuk kembali ke dalam mansion, malah pastinya meladeni mesya yang menurutnya hanya akan membuat waktunya saja, lebih baik istirahat dari pada meladeni wanita yang tidak jelas.,ya begitulah pikir pak Jo.
"saka, kenapa seolah kamu sedang menghindari ku ,bahkan sudah satu bulan kita tidak bertemu dan kamu juga tidak pernah bermain main dengan ku"! Kata Mesya dengan. wajah yang mulai kesal, dengan perubahan saka selama ini. Ya meskipun saka hanya memperlakukan nya seperti boneka, tapi Mesya begitu puas memberikan tubuhnya kepada saka, bahkan jika saka hanya bermain dengan tanganya tidak sampai membuat keduanya polosan.
Dengan hati yang kesal Mesya pun melangkah menuju mobilnya dan pergi meninggalkan mansion tersebut begitu saja.
***mobil yang di tumpangi saka kembali memasuki halaman mansion yang sedang dah tertutup pintu gerbangnya itu,laki laki tampan tersebut terlihat keluar dari mobil dan berjalan mendekat masuk kedalam mansion ,suara sepatu mahalnya terdengar beradu dengan lantai keramik .bik Sri yang baru saja akan istirahat pun kembali melihat siapa yang datang.
"tuan muda"! sapa bik Sri .
"Hem"!! Sahut saka singkat.
"tuan"!! Panggil bik Sri membuat saka yan akan menaiki anak tangga pun menghentikan. Langkah nya.
"jangan ke kamar ,disana ada nona Amira"! cegah bik sri. Saka terdiam tubuhnya yang lelah membuatnya lupa jika ada Amira disana.
"jadi apa yang di katakan mama memang benar"! Gumam saka, sebelumnya saka pun sempat ragu dengan ucapan mama nya talu setelah mendengar bik Sri ,saka menjadi yakin.
"bik ,apa ada baju ganti untuk ku"! tanya saka,tidak mungkin kan dia akan mengambil bajunya yang ada di dalam kamarnya Jiak semua orang memintanya untuk tidak masuk kedalam kamarnya karena ada nya Amira disana.
"ada,tapi milik tuan besar"! Kata bik Sri sambil tersenyum kecut ke arah tuan muda nya.
"hah"!! Saka menghela nafas kasar lalu mengangguk . Bik Sri pun bergegas pergi ke tempat Loundry untk mengambilkan baju ganti untuk taun mudanya.