NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

"Pagi Mah, Pah."

Sudah pagi, tentunya Renata langsung saja menuju ke bawah tidak menunggu suaminya yang masih mandi, kan hari ini Renata rencananya mau berangkat sekolah sendirian.

Sudah sampai di ruang makan terlihat kedua mertuanya yang sudah di sana meskipun sebenarnya Renata juga malu mengapa sebagai menantu malahan tidak ikut bantu-bantu di sini bangun tidur langsung makan saja.

"Pagi sayang... duduk ya, sarapan dulu nggak usah nungguin Vano pasti anak itu lama."

Ujar Mama Nita dengan tersenyum perempuan yang tidak muda lagi tetapi masih cantik itu benar-benar sayang terhadap Renata apalagi sifat Renata yang hampir mirip dengannya, bar bar dan juga tidak menye menye membuat Mama Nita seakan-akan mempunyai teman di sini meskipun keduanya belum pernah pergi berdua saja tetapi mema Nita yakin kalau Renata memang perempuan yang sangat baik.

"Vano nggak ngapa-ngapain kamu kan nak? kalau Vano jahatin kamu bilang sama papa sama mama biar nanti papa yang akan hukum dia."

Kali ini papa Danes juga ikut berbicara karena beliau takut kalau Revano itu menyakiti Renata, Papah Danes tahu bagaimana perangai dari putranya.

"Nggak kok pah, Kak Vano baik.."

Ckk... baik apanya semalam aja gue nggak bisa tidur gara-gara ulahnya, bisa-bisa dia mau nerkam gue apa-apaan, untung aja kedua orang tuanya baik Kalau nggak gue pasti udah minggat dari sini, persetan dengan uang 10 milyarnya tuh yang 5 miliar juga belum gue gunakan sama sekali gue bisa ngembaliin, yang 5 miliar lagi yang dipakai papa nanti gue bisa cicil pelan-pelan...

Semalam memang setelah kejadian itu Revano langsung saja keluar dari rumah, biasa pergi ke markas dan pulangnya tengah malam saat Renata sudah tidur. Renata pun tidurnya juga was-was rasa-rasa tidak nyenyak takut-takut kalau diterkam oleh Revano mengingat bagaimana Revano yang begitu beringasnya ingin melakukan segala sesuatunya.

Semalam juga Renata berpikir jika sampai nanti Revano berani menyentuhnya maka Renata akan kabur dari sini dan mengembalikan uang itu, toh 5 miliar juga belum digunakan sama sekali sisanya bisa dia cicil pelan-pelan nanti kalau masalah orang tuanya bisa dibicarakan lagi.

Tetapi beruntungnya pagi-pagi sekali Renata yang terbangun duluan tidak ada tanda-tanda kalau semalam Revano menyentuhnya bahkan pakaiannya juga masih lengkap minusnya tangan Revano seperti biasanya selalu melingkar di perutnya memeluk tubuhnya dengan sangat nyaman sekali.

Tadi pagi-pagi ini kedua mertuanya sangat baik bahkan memperlakukannya sudah seperti anak kandungnya sendiri membelanya bahkan juga memanjakannya jadi Renata lagi harus berpikir kalau untuk meninggalkan kediaman Daneswara bukan karena kekayaannya tetapi karena kedua orang tua Revano.

"Bagaimana kalau sekolah kamu pindah saja ke sekolah Revano nak, biar Revano lebih leluasa untuk jagain kamu?"

Apa pindah? bagaimana mungkin? lalu bagaimana dengan Radit oh tidak tidak.. bukan masalah hubungan aku dengan Radit bagaimana Radit jika tahu aku pindah di sekolah musuhnya terlebih lagi kalau semuanya terbongkar aku dan Revano ada hubungan sementara aku belum menangkap basah Radit berselingkuh dengan perempuan itu...

"Sepertinya enggak dulu deh Pah bukannya menolak tetapi aku masih nyaman berada di sekolah ini apalagi minggu depan sudah ujian semester-an..."

Iya Renata tidak enak, keluarga Daneswara itu sudah baik banget bahkan mungkin dengan tawaran Papah Danes yang memindahkan sekolah Renata ke Revano sebenarnya itu juga membuat Renata jauh lebih baik tidak harus bertemu dengan Radit sang kekasih yang sudah mengkhianatinya, bagaimanapun ceritanya Radit adalah kekasihnya tetapi penghianatan yang dilakukan Radit itu membuat Renata hancur sakit hati terlebih lagi ketika Renata memandang wajah tampan Radit yang seakan-akan tidak bersalah semakin hancur pula dan Renata semakin mengingat-ingat tentang kejadian kemarin.

Dan beruntungnya minggu depan memang ujian semester jadi mau tidak mau dengan alasan itu pula pastinya mertuanya tidak akan memaksa untuk pindah sekolah mungkin setelah itu bisa dipikir lagi.

"Ya sudah kalau begitu setelah ujian semesteran aja ya, papa cuma mau kamu lebih dekat dengan Vano dan Vano lebih jagain kamu. Papa juga mau kamu bisa merubah sifat Vano yang urakan seperti itu yang susah diatur.... Kamu lihat sendiri kan penampilan Vano itu sudah acak-acakan rambutnya aja gondrong gak pernah rapi apalagi pakaiannya, mungkin kalau kamu satu sekolah dengan Vano sifat dan juga sikapnya perlahan-lahan bisa berubah menjadi lebih baik."

"Mama setuju.... apalagi mama melihat jika Vano itu tertarik sama kamu sayang sepertinya Vano cinta sama kamu."

Cinta apaan? enggak deh dia itu nggak cinta tetapi nafsu, dih mana mungkin seorang Revano berandalan itu bisa jatuh cinta....

"Kalau begitu aku sekolah dulu ya pah mah, aku berangkat sendirian nunggu Kak Vano lama, aku masih ada tugas yang belum dikerjakan."

Tidak mau jika kedua mertuanya itu membahas apa-apa yang berhubungan dengan Vano, Renata yang memang sudah selesai makan langsung saja pamit untuk ke sekolah lebih dulu sebenarnya Renata bohong tidak ada tugas sama sekali bahkan juga mungkin ada Renata juga males mengerjakan pikirannya sudah bercabang-cabang tetapi demi untuk menghindari anu Renata mau tidak mau berbohong seperti itu supaya kedua orang tuanya mengizinkan untuk Renata pergi sendirian ya meskipun itu diantar dengan sopir.

"Hati-hati sayang kalau ada apa-apa hubungin Mama ya, Mama akan selalu setiap saat untuk kamu."

Renata tersenyum mencium punggung tangan kedua mertuanya itu kemudian segera berlalu meninggalkan ruang makan bergegas untuk keluar takut-takut jika sampai Vano sudah berada di belakangnya.

"Pak ke jalan Sudirman dulu ya.."

Renata tidak menolak jika diantarkan oleh sopir dan kebutuhan sekali perasaannya pagi-pagi ini tidak enak seakan-akan ia ingin melihat sesuatu di depan matanya meskipun itu nanti menyesakkan dada.

"Iya non siap.."

"Tapi bapak nggak usah bilang sama siapa-siapa ya terutama sama Vano ini rahasia Pak nanti aku traktir deh..."

Ucap Renata yang mana ia memang ingin menyelidiki sesuatu dan meminta Pak sopir untuk tidak cerita ke siapapun juga termasuk Vanu walaupun sebenarnya Renata tidak yakin jika Vano tidak tahu apa yang dilakukannya.

"Beres itu non pokoknya asalkan non sama saya semuanya bisa diatur yang penting non tidak pergi sendirian nanti bisa-bisa sayang dimarahin sama tuan dan juga tuan muda."

Ckk... sok-sokan ngamuk segala padahal sebenarnya seneng kan kalau aku pergi dengan sopir nggak ngerepotin dia...

"Pak berhenti di sini pelan-pelan aja ya nanti kalau motor itu sudah pergi bapak ikutin dari belakang tetapi jaraknya jangan terlalu dekat."

Sesampainya di ujung sebuah kompleks perumahan mewah Renata meminta Pak sopir untuk untuk berhenti sejenak kemudian pandangan mata Renata fokus ke arah depan melihat sebuah motor besar yang dikendarai oleh seorang laki-laki tampan.

"Oh bapak tahu non, berarti kita seperti mata-mata kan?"

"Tepat sekali Pak., ayo Pak ikuti motor itu jangan sampai ketahuan!"

Ujar Renata lagi yang mana saat ini motor besar milik Radit sudah meninggalkan rumah mewahnya sepertinya Renata mempunyai insting jika Radit ingin ke tempat seseorang terlebih dahulu pasalnya pagi-pagi sekali Radit yang biasanya mengirimkan pesan akan menjemput tiba-tiba pagi ini Radit memang mengirimkan pesan tetapi tidak menjemputnya alasannya karena mau mengantarkan Mamanya ke rumah saudaranya terlebih dahulu.

"Lah mana mamahnya katanya mau nganterin Mamanya tapi kok boncengannya kosong. Lagi pula kalau dia nganterin Mamanya nggak mungkin kan pakai motor, dasar memang buaya laki-laki brengsek b@jingan!!"

Di dalam hati Renata mengumpat kesal pasalnya ia sudah dibohongi oleh Radit dan mungkin ini untuk sekian kalinya bukan hanya untuk satu atau dua kali saja dan tepat sekali setelah hampir 10 menit Renata mengikuti motorik dari belakang di sinilah tepatnya Renata bisa melihat jika motor Radit itu berhenti tepat di depan sebuah rumah yang tak kalah mewahnya dan juga seorang gadis cantiknya sudah berdiri menyambut kedatangan Radit.

Pantesan aja rupanya ada yang janggal sepertinya dia jemput selingkuhannya....

Persis di depan matanya Radit turun kemudian menghampiri Cindy mantan kekasih dari Radit yang entah apa hubungannya namun yang jelas di depan matanya kembali Renata bisa melihat kemesraan keduanya bahkan tidak malu-malu keduanya berpelukan dan berciuman bukan hanya di pipi atau di kening tetapi sudah dibibir.

"Wah gila anak sekarang ya non, bisa-bisanya main peluk dan cium di tempat umum... bagaimana kalau hanya berduaan saja itu di depan rumah aja sudah mesra seperti itu apalagi kalau sampai masuk ke rumah..."

Tok.. tok...

Renata masih melongo sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh sopir padahal jelas-jelas supir itu menoleh ke belakang tetapi tetap saja pandangan mata Renata tertuju ke arah Radit dan juga kekasihnya yang masih tampak mesra.

Hingga akhirnya sebuah ketukan dari mobil menyadarkan Renata gadis cantik itu kaget dan buru-buru menoleh siapa yang mengetuk pintu mobilnya.

Deg

1
Siti Nina
Makin seru nih ceritanya lanjut thor 👍👍👍
Herman Lim
wahh bakalan byk lalat ne yg hinggap Revano klo ga u aman kan buah u 💩💩💩
Herman Lim
nama nya juga buah jatuh ga jauh dari pohon nya 🤪🤪🤪 ga anak ga bapak sama aja kelakuan nya
Herman Lim
nah u candu kan Vano 💩
sunshine wings
Good story author..
👍👍👍👍👍
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
nah bagus kyk ne prok... prokk... ga bs ngelak u kan nah lanjut tuh sama mantan u 💩💩
Siti Nina
Oke 👍👍👍
Herman Lim
lanjut Thor
Ddek Aish
Vano kah ato Radit
Ddek Aish
si Vano nggak dengarin saran si bibi
Herman Lim
nah kena batu sdr kan
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!