Mantan istrinya yang tidak pernah mencintainya tiba-tiba saja memberikan tubuhnya.
Selebriti tercantik dan paling terkenal mengejarnya dan memohon untuk bisa menjadi kekasihnya.
Putri dari orang paling kaya di sana memakai pakaian seksi untuk menggodanya.
Beberapa hari dirinya bukanlah siapa-siapa, dianggap sebagai pria tidak berguna.
Hingga kemudian ingatannya pulih yang ternyata dia adalah seorang dokter legendaris bermata emas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 SIAPA SEBENARNYA KAMU JAVIER
"Nona Jenifer, kita baru pertama kali bertemu, aku sama sekali tidak mengerti apa yang anda bicarakan," ujar Clara.
Jenifer juga memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah Jenifer dari negara Jayaraya. Dia adalah murid dari dokter legendaris bermata emas.
Sontak saja Clara tampak terkejut mendengarnya. Clara seketika langsung ingat bahwa dia pernah mendengar tentang itu. Pantas saja, Clara seperti tidak asing dengan wajah dari Jenifer.
"Nona Jenifer, anda adalah seorang ahli medis yang sangat luar biasa dari negara Jayaraya, anda adalah salah satu tokoh berpengaruh di dunia," ujar Clara.
"Konon untuk dapat bertemu anda sangat sulit sekali," sambung Clara.
Terlebih lagi Jenifer adalah murid dari dokter legendaris bermata emas yang sangat misterius. Dokter hebat yang mampu menyembuhkan segala macam penyakit dengan sangat mudah. Namanya begitu terkenal di seluruh penjuru dunia, namun sayangnya tidak ada orang yang tahu tentang identitasnya.
Clara benar-benar tidak menyangka bahwa ternyata orang di hadapannya ini adalah Jenifer yang sangat terkenal itu.
Namun tiba-tiba Clara juga mulai menelaah perkataan Jenifer kepadanya. Sebelumnya Jenifer terus mengatainya bodoh karena memperlakukan gurunya selama ini dengan buruk. Bisa menikah dengannya adalah berkah untuk keluarganya.
"Aku hanya pernah menikah dengan Javier, apa mungkin Javier yang di maksud oleh nona Jenifer?" pikir Clara.
"Jika Javier adalah gurunya nona Jenifer, bukankah dia berarti adalah dokter legendaris yang sangat terkenal ini?" pikir Clara lagi.
"Jika dia dokter legendaris, mana mungkin selama ini dia hanya diam saja di perlukan buruk oleh keluargaku, kenapa dia juga tidak mau jujur?"
Saat ini pikiran Clara benar-benar kacau bercampur bingung. Semuanya terasa sangat tidak masuk akal.
"Nona Jenifer, apakah guru yang anda maksud adalah mantan suami saya yang bernama Javier?" tanya Clara dengan ragu-ragu.
Jika memang ternyata Javier adalah guru dari Jenifer, berarti Javier adalah dokter legendaris bermata emas yang sangat terkenal itu. Jika memang demikian, kenapa Javier tidak jujur kepadanya sejak awal, pikir Clara.
Bukannya menjawab, Jenifer justru tampak geram sekali melihat ke arah Clara. Mengingat perlakuan keluarganya terhadap gurunya, ingin sekali dirinya saat ini menamparnya. Namun Clara menahan dirinya karena mengetahui bahwa gurunya pernah jatuh cinta kepadanya. Jenifer takut gurunya marah, jika dia menyakiti orang yang pernah dia cintai.
Jenifer tidak menjawab pertanyaan Clara dan memilih pergi dari sana dengan di ikuti oleh para bawahannya.
Pikiran Clara semakin tidak karuan saat ini. Jenifer justru pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan darinya.
"Apa benar Javier adalah dokter legendaris bermata emas?" pikir Clara.
Clara mencoba mengingat-ingat kejadian yang terjadi dahulu ketika Javier menjadi masih menjadi suaminya.
Yang pertama Javier pernah memberikan ramuan obat untuk meredakan datang bulannya dan hasilnya rasa sakit di perutnya sembuh dalam sekejap.
Yang kedua Javier memiliki kartu bank black card yang hanya di miliki oleh orang yang memiliki uang di atas 1 triliun di rekeningnya, namun Clara tidak mempercayainya dan menganggap kartu itu adalah kartu mainan.
Kedua kejadian ini semakin membuat Clara tidak tenang. Jika benar Javier adalah dokter legendaris bermata emas, berarti dirinya selama ini telah menjadi istri dari orang yang sangat luar biasa.
Clara juga segera bangkit dan pergi dari sana. Tujuan Clara saat ini adalah kembali ke rumahnya. Clara hendak mencari petunjuk di bekas kamar Javier dan berharap bisa menemukan kebenaran di sana.
Ketika Clara sedang menunggu taksi, tiba-tiba saja seorang pria menyapanya. Pria itu adalah petugas pengantar paket.
"Nona Clara, sebelumnya saya lupa menyampaikan pesan dari suami anda," ujar petugas paket itu.
"Suami anda berpesan kepada saya untuk menyampaikan kepada anda, bukan hanya bunga dari negara Mayasofa, jika nona menginginkan apa saja di dunia ini, suami anda pasti akan memberikannya," sambung petugas.
Clara tampak terkejut mendengarnya, namun masih sedikit belum nyambung dari maksud pembicaraannya.
"Bunga dari negara Mayasofa, suamiku juga menitip pesan..." ujar Clara.
"Iya, suami nona lah tempo hari yang mengirimkan seribu tangkai bunga mawar dari Mayasofa yang di bentuk dalam buket bunga besar dan indah," balas petugas paket.
"Nona benar-benar beruntung sekali punya suami sepertinya," sambung petugas paket.
Petugas paket juga pamit untuk pergi karena masih ada paket yang harus dia antarkan dengan segera.
Clara langsung mengerti maksud dari petugas paket tersebut. Clara tidak menyangka ternyata buket bunga tempo hari adalah pemberian dari Javier suaminya. Padahal Clara menganggap buket bunga itu pemberian dari Dion, sehingga dia meminta asistennya untuk membuangnya.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan bagi Clara, bagaimana caranya Javier suaminya bisa memberikan bunga mawar dari Mayasofa yang sangat mahal itu.
Pikiran dan hati Clara juga semakin bertambah tidak tenang. Apa Javier benar-benar adalah dokter legendaris bermata emas yang sangat terkenal dan misterius itu. Pertanyaan itu terus muncul di benaknya saat ini.
Lalu kemudian sebuah panggilan masuk di ponsel miliknya. Clara melihat panggilan itu berasal dari direktur bank tempat perusahaannya meminjam uang tempo hari.
"Halo," ujar Clara mengangkat panggilan telepon tersebut.
Direktur bank langsung menyampaikan tujuannya adalah untuk menawarkan pinjaman lagi kepada Clara dengan bunga yang lebih rendah.
Pinjaman Clara sebelumnya sudah lunas dan memberikan keuntungan yang lumayan untuk pihak bank, jadi pihak bank menawarkan pinjaman lagi.
"Saya tahu suami nona Clara cukup kaya karena telah melunasi pinjaman sebelumnya, namun siapa tahu nona Clara berencana untuk memperbesar perusahaan lagi dan membutuhkan dana, bank kami siap memberikan pinjaman," ujar direktur bank.
"Apa... suamiku yang melunasi pinjaman ku sebelumnya...?" Clara kembali kaget bukan main.
"Ya benar sekali, apa nona tidak tau hal itu?" tanya balik direktur bank.
Clara kembali sadar bahwa dia telah salah sangka menganggap Dion lah yang telah melunasinya. Ternyata semua ini adalah karena Javier suaminya.
Clara mengingat bahwa Javier pernah berkata dia bisa menyelesaikan masalah keuangan perusahaannya, jadi Clara tidak perlu meminta bantuan orang lain. Tapi Clara sama sekali tidak mempercayainya, namun kenyataannya ternyata Javier adalah orang yang benar-benar telah membantunya.
"Aku sedang tidak membutuhkan pinjaman, terima kasih," Clara segera mematikan panggilan teleponnya.
Pikiran Clara semakin bertambah kacau sekali. Bunga mawar Mayasofa yang sangat mahal, di tambah hutang bank yang mencapai 30 milyar, itu semua tidak mungkin bisa di lakukan oleh seseorang yang biasa.
"Javier, sebenarnya apa yang kamu sembunyikan?" tanya Clara dalam hati.
"Apa kamu benar-benar dokter legendaris itu?" sambung Clara.
Kali ini Clara juga semakin merasa asing dengan sosok Javier. Clara sudah menikah cukup lama, tapi seperti tidak mengenalnya. Tampaknya dirinya selama ini tidak begitu menganggap Javier ada.
Sebuah mobil taksi juga berhenti dan Clara juga langsung naik ke dalamnya. Mobil taksi juga segera berjalan pergi.
Setengah jam kemudian, di sebuah mall Rita dan teman-temannya sedang makan di salah satu tempat makan yang ada di sana. Setelah lelah berbelanja, perut mereka juga sudah lapar.
"Kalian pesan saja yang kalian suka!" ujar Rita kepada teman-temannya.
"Hari ini aku yang traktir," sambung Rita.
"Wah tampaknya kamu sedang banyak uang Rita," balas salah seorang temannya.
"Kalau begitu aku juga tidak akan sungkan," balas temannya yang lain.
Dengan seperti ini setidaknya Rita bisa menghibur dirinya. Entah sampai kapan dia bisa bertahan hidup, jadi dia harus menikmatinya sebaik mungkin, pikirnya.
Jangan lupa berikan dukungan untuk author supaya lebih bersemangat dalam menulis ya!.