"Plak......" satu tamparan di layangan oleh Diko pada Ruby.
"Aku yang sudah mengangkat derajat mu!" tekan Diko
*****
Ruby di nikahi Diko karena perjodohan dari sang nenek,Ruby perempuan yang sederhana dia berasal dari kampung hingga membuat Diko merasa pernikahan ini memalukan.
Selama pernikahan Diko sama sekali tak memperlakukan Ruby layaknya seorang istri,Diko bertindak semaunya saja bahkan Diko beberapa kali kedapatan selingkuh oleh Ruby.
Mampukah Ruby menghadapi sifat sang suami yang hanya baik saat di hadapan keluarga nya saja?
Akan kah Ruby memiliki pergi dari kehidupan Diko atau justru bertahan dengan kehidupan seperti di neraka ini?
Yuuk baca kisah terbaru ku Salahkan aku berpaling?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang
"Hati-hati ya nak jangan lupa kabari mama terus, kamu kalau sibuk bekerja lupa waktu dan lupa keluarga" ujar mama Dena
"Kalau aku lupa tidak mungkin aku pulang ma"bantah Aska
"Ya tapi setidaknya beri kabar tiap hari pada mama mu ini agar mama tidak khawatir memikirkan kamu"
"Ma aku sudah besar tidak ada yang harus di khawatir kan,aku bisa makan sendiri,aku bisa mengurus diriku sendiri"
"Aska meskipun kamu sudah dewasa, meskipun kamu sudah berumah tangga nanti nya mama akan tetap menganggap mu Aska mama yang kecil,Aska mama yang lucu" ucap Mama Dena
"Ma-"Aska tak meneruskan ucapannya karena Ruby segera menggenggam tangan Aska mencoba mengisyaratkan pada nya kalau jangan membantah aneh nya Aska langsung terdiam dan tak mengeluarkan suara lagi.
"Mama jaga kesehatan nya ya,jangan capek-capek "Ujar Ruby sambil tersenyum manis
"Sering-seringlah liburan ke sini agar mama tidak kesepian Ruby,kamu juga harus hubungi mama,minta nomer mama sama Aska kalau dia nakal kamu cerita ke mama biar mama marah kan dia"
"Insyaallah ma, kalau Tuhan mengizinkan kita bertemu kembali"sahut Ruby sopan
"Risma aku pamit dulu, terimakasih atas jamuan kamu selama aku di sini,maaf jika sering membuat mu marah" lanjut Ruby menatap Risma yang terlihat sinis pada nya.
"Titip mama Risma"
"Iya mas selama ini mama juga sama aku kan,aku yang mengatur semua nya,mas Aska tenang saja mama akan aman bersama ku,tidak akan ada yang bisa mengurus mama selain aku"jawab Risma
"Saya percaya kamu" ucap Aska, setelah acara pamitan mereka langsung pergi.
****
"Kenapa lama sekali Aska membawa Ruby pergi,apa jangan-jangan dia menculik Ruby" gumam Diko merasa mulai khawatir.
"Jika Ruby hilang oma pasti marah besar"lanjut Diko bermonolog sendiri
Diko bangkit dari tidurnya kepala nya sedikit pusing, semalam setelah berhubungan dengan Bella,Diko langsung pulang tubuh nya terasa berat, ponsel nya saja sudah beberapa kali berbunyi tak di lihat nya.
Diko segera mencari air sambil berjalan ke dapur setelah minum dia berjalan ke arah kulkas mencari apa yang bisa dia makan dan ternyata isi kulkas kosong.
"Sial! Apa Ruby tidak belanja dulu sebelum dia pergi" marah Diko
Diko duduk di meja makan sambil mengusap wajah nya tapi tiba-tiba bayangan Ruby yang tengah masak terlintas di benak nya.
Diko mengucek mata nya lalu menatap kembali ke arah dapur bayangan tersenyum menghilang.
"Kenapa aku ini" ujar Diko kesal.
Diko segera kembali ke kamar mengambil ponselnya dia ingin menghubungi Aska menanyakan kepulangan nya tapi melihat panggilan dari Manda membuat nya kaget.
"Manda menghubungi ku" ucap nya,Diko segera menghubungi Manda kembali tapi tidak aktif.
Diko melempar ponsel nya ke ranjang lalu segera berjalan ke kamar mandi, hari-hari nya justru merasa tak berwarna setelah kepergian Ruby.
****
"Mas nanti sampai di Bandara kamu tidak perlu mengantar kan ku,aku bisa bisa pulang sendiri"
"Apa kamu pikir aku ini lelaki yang jahat meninggal perempuan di Bandara"
"Bukan begitu mas-"
"Aku yang meminjam mu pada Diko aku juga yang harus mengembalikan kamu pada Diko,Ruby.Aku harus bertanggung jawab bagaimana kalau kamu ada yang lecet Diko pasti akan marah besar pada ku" canda Aska
"Jangan mencoba menghibur ku mas,aku hanya seonggok sampah di mata mas Diko"
"Jika dia menganggap mu sampah maka biarkan aku memungut nya dan menjadikan sampah itu sebagai hal berharga yang harus aku jaga" ucap Aska serius membuat Ruby terdiam.
"Bagaimana?" tanya Aska lagi
"Jangan aneh-aneh kamu mas" jawab Ruby lalu mengalihkan pandangannya,dia tak ingin terpesona dengan lelaki yang tenang duduk di samping nya ini.