Sahabat Jadi Musuh

****

"Chiko...aku turun di pertigaan jalan saja ya.."

"Itu jauh Clara."

"Tapi .."

"Udah abaikan saja orang-orang."

"Kamu yakin Chiko?"

"Iya percaya Ok, kita sekelas jadi biar aku yang ngomong sama yang lain jika mereka tanya."

Clara sedikit gelisah tapi dia juga tidak bisa menolak kemauan Chiko.

Skip

Tepat pukul 06.45 keduanya sampai masuk ke dalam parkiran .

seluruh siswa menatap kearah mereka begitupun Roy yang saat ini baru tiba dengan mobilnya.

Roy menatap kearah mereka terus hingga Matanya saling tatap dengan Clara.

Namun tangan Clara segera di genggam Chiko dan melangkah mengabaikan tatapan semuanya.

"Ra .. tunggu!"

Seketika langkah Clara berhenti dan otomatis Chiko menoleh namun genggaman tetap tidak ia lepaskan.

"Aku ingin ngomong sama Clara berdua!" ucap Roy dingin ke Chiko

"Dia sibuk dan harus ke kelas." sinis Chiko

"Siapa loe hah! loe ga berhak ngatur-ngatur Clara , dia yang boleh menentukan! Ra...?"

Clara menoleh, "Maaf Roy...aku tidak bisa!"

Clara pun kembali melangkah menarik Chiko menjauh dari Roy yang terdiam tangannya terkepal.

"Arghhhh ... Brengsek!" Roy menendang angin marah

Namun semua itu terlihat oleh Reva dan intan di ujung lorong .

Reva yang notabenenya kesal dengan Clara semakin membenci Clara yang direbutkan dua pria paling tampan di sekolah.

Sementara intan langsung berbalik kembali ke kelas dengan wajah kusut.

"Kenapa Ra ..kamu tahu kan aku suka sama Chiko dan kenapa kamu berkhianat Ra... hanya kamu sahabat ku Ra... kenapa harus kamu saingan ku ra! Kenapa??"

Intan menundukkan kepalanya di meja ingin menangis tapi tidak mungkin.

Intan menoleh saat Chiko dan Clara masuk ke kelas namun genggaman mereka sudah terlepas.

Hanya jalan beriringan saja dan saling bicara seperti siswa normal.

"Hai intan ..pagi." sapa Clara tersenyum

"Hm pagi.." jawab intan acuh

Clara pun murung menatap intan yang semakin menjauh darinya.

Clara menoleh ke Chiko dengan wajah sendu dan Chiko melihat nya dengan jelas acuhnya intan.

______Chiko_____

"Udah ga papa bilang perlahan, nanti cari waktu bicara ok..."

"Duduklah sebentar lagi bell "

Clara yang merasakan ponselnya bergetar pun membuka langsung serta membaca nya.

Ia menoleh ke arah Chiko di belakang nya dan tersenyum.

____Clara Love ____

"Iya .."

Clara pun setelah membalas menyimpan ponselnya kembali ke saku bajunya.

****

"Ra ..ayok pulang" ajak Chiko

"Tunggu aku mau bicara sama intan dulu...intan gue mau ngomong sebentar"

" Ga perlu!"

"Please Intan .. Sebentar di sini, Chiko kamu tunggu aku di parkiran saja!".

"Huft baiklah." Chiko akhirnya keluar kelas

Sekarang hanya tinggal Clara dan intan yang masih dikelas.

"Katakan ...aku butuh penjelasan!"

"tan...maaf kalau mungkin kamu marah tapi ini tidak seperti yang kamu lihat."

"Lalu?"

"Aku butuh seseorang untuk membantu ku melupakan traumaku tapi saat aku butuh kamu malah menghilang dan saat itu hanya Chiko yang ada." Clara menunduk sedangkan intan mengernyit

"Trauma? Apa sekarang kamu mau cerita?". Clara mengangguk

"intan alasan aku cuti karena traumaku kambuh, aku ke psikiater dan melakukan pengobatan mental."

"Dan alasan aku trauma adalah Roy, pria yang sempat kamu kagumi..itulah alasan ku melarang mu menyukai Roy aku ga mau kamu jadi korban seperti ku ."

"Maksud kamu apa Ra?"

"Aku hampir....hiks.. dilecehkan olehnya Intan..." Clara akhirnya terisak

"Apah..!!" intan kaget dan tak bisa berkata-kata

"Chiko datang dan ia meyakinkan ku untuk tak takut ...hanya itu intan? Aku butuh teman intan .."

intan menatap Clara dan merasa bersalah sudah salah faham.

"Maaf Ra ... kupikir kamu merebut Chiko dariku?" Clara mendongak

Jelas Clara tahu maksud ucapan intan saat ini tentang merebut.

Clara bingung bagaimana menjelaskannya karena Chiko menyukai nya.

"Tidak intan kamu salah faham dengan ku, tentang aku pulang bareng dia karena dia yang membantu ku kemarin."

"Ayah dan ibu menitipkan aku padanya."

"Maafkan aku Ra .." intan memeluk Clara dan kedua nya menangis

Yang Clara tidak tahu Chiko tak menunggu di parkiran melainkan di depan kelas dan mendengar semuanya.

"Benar kah tak ada rasa untuk ku Ra ..harus berapa waktu lagi aku bisa meyakinkan mu Ra...dan intan semenjak kapan dia menyukai ku? apa itu alasan mu Ra.. Menolak ku tempo lalu.."

"Ra. .aku hanya menyukai mu bukan orang lain... kamu juga pantas bahagia Ra...tolong jangan mengalah karena dia sahabat mu..aku mencintaimu Ra..sungguh."

Chiko terdiam dengan pikiran nya memuncak dan memutuskan untuk berlalu ke arah parkiran agar Clara tak curiga.

Tak berselang lama intan dan Clara datang bersama menuju parkiran.

"Chiko ..maaf aku pulang bareng intan saja."

"Tapi bukan kah?"

"Mm maaf ya ..." Chiko tidak bisa membantah selain menurut

"Ya sudah aku pulang duluan ra...intan"

"Iya maaf ya Chiko ..dan terimakasih."

"Hmm ... sama-sama." Chiko pun menyalakan motor nya namun sebelum pergi ia mengelus rambut Clara sebentar lalu pergi

Clara pun tertegun kaget dengan tingkah Chiko yang bisa membuat intan salah faham lagi.

Clara menoleh ke intan, "ini ga seperti yang kamu pikirkan tan ., kami berteman sekarang jadi dia konyol kaya tadi." gugup Clara

"Iya Ra...its ok yuk balik."

"Eum iya ayok." kikuk Clara

***

*Assalamualaikum Abang Clara pulang." sapa Clara setelah sampai

"Wa'alaikumsalam masuk deh ga usah teriak-teriak."

"Hehe sorry bang."

"Clara masuk kamar ya bang." cup Clara mencium pipi kakaknya

"Huft... Dasar adik kecilku yang manis."

Rasya tidak keberatan malah senang adiknya masih seperti dulu manja.

Sesampainya diatas Clara menaruh tasnya dan melepas sepatunya serta berbaring.

"Huft capek nya..."

"Lapar sih tapi males turun ..udah ah nanti saja sekalian makan malam."

Akhirnya Clara tertidur pulas dan hingga senja baru terbangun.

Sementara intan di kediaman mulai berfikir aneh tentang Clara dan Chiko yang terlihat janggal.

Sikap Chiko yang lembut dan perhatian ke Clara aneh untuk Notabenenya Chiko yang memiliki sifat datar dan dingin.

"Benarkah mereka hanya teman...tapi hanya ke Clara saja Chiko lembut... dia tak seperti itu ke aku tadi wajahnya dingin saat menatap ku."

"Ra...kuharap kamu ga mengecewakan ku lagi Ra...aku ga mau kita bermusuhan karena menyukai orang yang sama."

Intan bermain dengan ponselnya dan ke Instagram mengecek media sosial nya.

Postingan nya di banjiri banyak komentar dan love banyak tanggapan baik di kolom komentar nya.

Intan tersenyum dan kembali memposting sesuatu.

Lagi-lagi baru 15 menit sudah penuh komentar.

Intan membagikan aktivitas nya berupa vlog karena dia seorang vlogger.

Dia merekam sesuatu dan membagikan aktivitas yang ia edit sebaik mungkin.

***

Malam hari..

Dikediaman Chiko Permana, ada pertemuan keluarga dan ternyata ada niat perjodohan.

"Kemari boy, ayah mau bicara dengan mu."

"Bicara apa ayah?"

"Sesuatu yang penting menyangkut mu boy."

"mas apa harus malam ini juga Chiko tau?"

"Kapan lagi sayang ..."

"Apa nih ibu."

"kami sepakat akan menjodohkan mu dengan anak sahabat ayah boy..."

"apah. . dijodohkan?"

"Ya .. pertemuan kalian besok ayah sudah mengaturnya di restoran X."

"Yah... Chiko ga mau dijodohin, Chiko sudah punya seseorang yang Chiko sukai."

" lupakan gadis itu boy.."

"Ga mau ayah ."

"Kamu harus setuju titik ..sayang nasehati dia.!"

"bu..,Chiko tidak bisa!"

"Maaf nak ..ibu tidak bisa menentang ini kemauan ayah dan kakek mu nak."

"Arghh...."

Chiko pun berjalan ke kamar nya kesal dengan keputusan orangtuanya.

Ia tidak ingin dijodohkan dan kehilangan cintanya yang bahkan sedang ia perjuangkan.

IKUTI SELANJUTNYA READERS SEMOGA TETAP BERKENAN MENGIKUTI...

IKUTI SELANJUTNYA READERS SEMOGA TETAP BERKENAN MENGIKUTI..

IKUTI SELANJUTNYA READERS SEMOGA TETAP BERKENAN MENGIKUTI...

BERSAMBUNG