Hello Mr. Army

Saat ini Narendra seperti seorang pria yang sedang terbakar api cemburu. Pria itu mendapat kan sebuah undangan pernikahan Eriska dan juga Adrian yang di percepat secara mendadak.

Setau nya pernikahan kedua orang itu akan berlangsung tiga bulan lagi tapi apa ini. Mereka akan menikah besok.

Undangan yang sengaja di kirim Adrian pada nya membuat diri nya marah. Bagaimana tidak Adrian seperti seorang pria yang sedang memamerkan sesuatu yang tidak bisa dia dapat kan.

"sial!!! Kau pasti sengaja kan Adrian!!! Kau sengaja!!" teriak Narendra yang kini sudah membanting semua barang-barang di dalam ruang kerja nya saat ini.

Pria itu berteriak seolah olah Adrian sedang ada di hadapan nya saat ini.

Hasil dari perbuatannya kini ruangan pria itu terlihat seperti kapal pecah. Barang dan juga kertas-kertas berserakan di lantai sebagai saksi bisu kekesalan pria itu pada Adrian.

Narendra berfikir jika pernikahan yang awal nya akan di laksanakan tiga bulan lagi memberikan diri nya cukup waktu untuk merebut Eriska. Tapi apa yang terjadi saat ini pernikahan itu akan di laksanakan besok.

Narendra tidak terima dengan hal tiba-tiba seperti ini. Besok akan menjadi hari di mana Eriska akan bersama pria lain secara sah. Dan pria ini tidak tau jika Eriska dan juga Adrian sudah menikah seminggu yang lalu.

Dengan hati dan perasaan yang masih di selimuti amarah Narendra kini menelpon adik nya.

Setelah dua kali deringan Meisya menjawab telepon dari Narendra.

"ada apa kak??". Tanya Meisya dengan nada ketus.

"apa rencana mu itu masih berlaku?". Tanya Narendra tanpa basa basi.

"tentu saja masih berlaku. Aku malah menunggu kakak berubah pikiran. Ternyata undangan mendadak yang sudah tersebar juga membuat kakak sakit hati ya". Jawab Meisya dengan nada girang karena kakak nya akhirnya membantu nya melakukan rencana yang cukup beresiko.

Tapi di rencana nya itu dia akan menyingkirkan Eriska tanpa sepengetahuan Narendra. Dia tidak akan mengijinkan Narendra malah berakhir dengan Eriska. Dia akan menyingkirkan Eriska dan membuat kakak nya bersama Bella dan dia bersama Adrian.

Rencana nya ini cukup matang dan sudah di perhitungkan. Jadi dia akan menyingkirkan Eriska tanpa mengotori tangan nya.

"ya aku ingin Eriska.". Ucap Narendra lalu mematikan sambungan teleponnya.

Di saat Narenda sedang di penuhi amarah di tempat lain Meisya dan Bella sedang tertawa jahat. Setelah mendapatkan telepon dari kakak nya Meisya seperti mendapatkan sebuah semangat untuk menghancurkan Eriska.

"kak.. Akhirnya kakak ku mau bergabung dalam rencana ini". ujar Meisya yang saat ini sedang berada di apartemen milik nya yang baru saja dia beli beberapa minggu lalu untuk tinggal di kota ini agar dekat dengan Adrian.

"bagus itu. Kita hanya perlu menyebarkan video yang sudah di edit dan juga kita harus membayar orang untuk merusak mobil nya". Balas Bella yang juga ikut andil dalam rencana yang akan mereka lakukan.

"tenang saja kak.. Besok adalah pesta pernikahan terburuk yang akan di alami oleh Eriska!!". Ucap Meisya lagi sambil menunjukan sebuah obat yang ada di genggaman nya ke arah Bella

"aku akan memberikan nya pada Adrian dan saat Eriska di culik kak Naren maka dia tidak akan bisa berbuat apapun karena bercinta dengan ku akibat obat ini".

Meisya tertawa membayangkan bagaimana jika dia bercinta dengan Adrian sementara Eriska akan menderita bahkan mati di tangan nya.

"kau benar-benar jahat Meisya". Ujar Bella sambil tersenyum seakan-akan memuji perbuatan dari calon adik ipar nya ini.

"tentu saja kak. Jika tidak jahat maka kita tidak akan bisa mendapatkan apa yang kita ingin kan. Dan setelah Adrian bercinta dengan ku maka aku akan meminta pertanggungjawaban dari nya".

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak karena membayangkan rencana nya akan berhasil.

...****************...

Keesokan hari nya atau lebih tepat nya di hari pesta pernikahan Eriska dan Adrian. Terlihat di sebuah kamar yang cukup mewah dua orang yang sudah sah menjadi sepasang suami istri itu kini masih bergulung di dalam selimut tanpa sehelai benang pun.

Tadi malam mereka menghabiskan malam panas bersama. Mereka bercinta sampai larut malam. Padahal hari ini adalah pesta pernikahan mereka tapi kedua orang itu terlihat sangat santai.

Hingga sebuah deringan ponsel milik Eriska dan juga milik Adrian sejak tadi berbunyi. Di sertai dengan bel pintu yang sejak tadi berbunyi.

"kakak!!!!! Bangun lah!!! Buka pintu nya!!". Suara Aska kini berteriak sangat kuat dari balik pintu masuk apartemen itu.

"Eriska!!!! Adrian!!! Buka pintu nya!!! Tidak kah kalian ingat jika hari ini adalah pesta pernikahan kalian!!"

Tak hanya suara Aska di balik pintu itu juga terdengar suara Diana yang sejak tadi sudah berusaha menelpon Eriska.

Dengan malas Adrian turun dari ranjang dan memakai celana nya lalu pria itu mengecup kening sang istri yang masih tertidur akibat kelelahan tadi malam.

"hais!!! mereka berisik sekali". Kesal Adrian yang langsung mematikan ponsel yang sejak tadi berdering.

Kemudian dia berjalan dengan langkah pelan ke arah pintu masuk apartemen milik nya. Dan segera membuka pintu tersebut.

Saat pintu terbuka Aska dan Diana dengan segera masuk tanpa di suruh dan dengan cepat mereka sudah berada di dalam apartemen milik Adrian tanpa bisa di cegah pria yang saat ini bertelanjang dada.

"lama sekali kalian ini!!". Ucap Diana yang mulai mengomeli Adrian.

"apa kalian tidak tau jika hari ini adalah hari penting untuk kalian!! Kami sudah menunggu sejak tadi dan kalian enak-enakan bercinta tanpa bisa menunda nya". Ujar Diana yang sudah sangat galak seperti seorang ibu tiri memarahi anak kandung nya.

Namun setelah mengatakan hal itu Diana berbalik dan melihat ke arah Adrian yang bertelanjang dada.

"oh astaga!!! Mata ku ternodai".

Seraya berteriak seperti itu kini kedua mata Diana di tutup oleh tangan Aska yang cukup besar dan dengan tubuh nya pemuda berusia 18 tahun itu kini menghalangi pandangan Diana ke arah Adrian.

"tidak bisakah kau berpakaian dan juga minta istri mu itu segera bangun. Acara akan segera di mulai dan siapa yang akan duduk di pelaminan kan tidak mungkin aku dan Aska yang menggantikan kalian berdua!!". Ujar Diana lagi yang kesal dengan dua teman baik nya ini karena melalaikan acara yang akan segera di laksanakan.

"huh!!! Kau sudah seperti ibu tiri!! Baiklah kami akan bersiap. Pergi lah lebih dulu ke acara itu nanti kami akan menyusul". Ujar Adrian yang kini berjalan ke arah dapur lalu membuka kulkas mengambil sebotol air mineral dan segera meminum nya.

"tidak!!! Jika kalian di biarkan berdua lagi maka kalian akan melanjutkan perbuatan tidak senonoh kalian. Aska!! Kau bantu Adrian bersiap dan aku akan membantu Eriska bersiap!!". Ujar Diana yang langsung masuk ke kamar mereka.

Mereka bersiap-siap untuk menghadiri acara pesta pernikahan mereka tanpa tau jika seseorang sedang melakukan sesuatu untuk menggagalkan semua nya.