Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 28
Berhubung Hari ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, pihak kampus mengadakan sebuah acara perlombaan.
Dimana mereka harus berlomba. Mereka mengadakan beberapa acara perlombaan yang harus diikuti oleh mahasiswa dan juga mahasiswi. Tapi, yang membuat mereka terkejut saat perlombaan gendong pasangan secara acak.
Sayangnya Dewi Fortuna tidak berpihak pada pasangan nomor 4, dimana ketika Gerry ikut mengambil nomor antrian, dia mendapatkan nomor 4. Dimana ketika pihak panitia mengumumkan siapa pasangan nomor 4, membuat semua orang yang bertanya-tanya siapa orang tersebut.
"Siapa yang pegang nomor 4?" seru Dewa sambil mencari siapa pemilik nomor 4.
Hanya ada 10 peserta yang mengikuti perlombaan ini dan semuanya sudah mengambil kertas undian mereka di mana hanya ada 10 nomor yang tertulis di kertas tersebut.
"Sekali lagi, siapa yang dapat nomor 4?" ulang Dewa yang memakai mic untuk mencari pemilik nomor 4 tadi.
"Masak iya gak ada? Perasaan gue udah nulis deh." gumam Dewa lagi.
"Yaudah, kalau gitu kita batalin nomor 4 dan hanya ada 9 peserta aja." ucap Dewa yang mengambil jalan tengahnya saja.
Gerry bersiap meninggalkan barisan, karena nomornya batal. Tapi, baru saja dia hendak meninggalkan barisan terdengar suara seseorang di sana yang menyebutkan nomor 4 tadi.
"Ini dia kak, nomor 4-nya." ucap salah satu anggota organisasi yang membuat Rekha si pemilik nomor tadi langsung menatap ke arah kakak tingkatnya.
Terlebih ketika matanya beradu dengan mata elang Gerry membuat dirinya langsung membuang arah pandangannya.
"Astaga, Princess Nakamoto, kenapa gak bilang sih kalau Lo pegang nomor 4." keluh Dewa melihat Rekha.
"Sini cepetan, kita mau mulai nih." panggilnya yang melihat Rekha masih diam di tempatnya.
"Astaga, minta di geret kali nih bocah! Ger, angkut noh pasangan Lo! Kali aja minta di gendong duluan." goda Dewa membuat Gerry menatap malas ke arahnya.
Begitu pula dengan Rekha. Rasanya berat sekali untuk melangkah ke arah Gerry.
"Udah cepetan Rekha, astaga! Lama-lama naik darah gue nih! cepetan gak? Atau mau gue seret beneran nih?" ulang Dewa yang mulai tidak sabar menghadapi Rekha.
"Cepetan anjir! Kalau megang lumayan tau, ada tiket nonton, sama voucher belanja." bisik Rora.
Karena dorongan dari teman-temannya membuat Rekha akhirnya maju dan berdiri di samping Gerry. Walau rasanya sulit, tapi dia tetap melakukan hal itu. Lagi pula kenapa harus dia yang mendapatkan nomor 4 itu? kenapa bukan yang lain saja?
Tidak ada percakapan apa-apa lagi di antara mereka sampai Dewa menjelaskan peraturan permainan.
"Gue belum pernah kalah dalam hal apapun dalam hidup gue, dan kalau sampai kali ini gue kalah, itu artinya Lo yang salah!" ucap Gerry dengan nada ketus.
Tapi itu tidak berarti apa pun untuk Rekha yang menanggapinya dengan santai.
"Oh iya? Terus kalau Kakak kalah sama kak Jake untuk dapetin Alana juga salah aku gitu?" balas Rekha menohok hingga membuat Gerry langsung pergi meninggalkan dirinya sebelum memulai perlombaan.
"Inget ya, guys. Kalian harus menyelesaikan Puzzle yang ada di bawah sebelum gendong pasangan kalian. Nah, yang udah selesai lari ke pasangannya terus gendong balik ke sini lagi, oke?" seru Dewa
"Minta tepung tangannya dong, guys?"
"Hooooooo...." sorak Sorai mulai terdengar untuk memeriahkan acara 17san kali ini.
"Oke, musik!" pinta Dewa untuk menghidupkan musik DJ yang jelas-jelas bukan selera Gerry yang lebih menyukai Jazz, dan akustik.
Musik mulai terdengar dan perlombaan di mulai.
"Satu, dua, go!!!!!" seru Dewa membuat mereka semua harus berlari menuju puzzle yang harus mereka susun.
Gerry yang jika kompetisinya kuat pun berlari sekuat yang dia bisa hingga lebih dulu sampai di puzzle miliknya dan menyusun kepingan benda bergambar itu untuk menyatukannya.
Sedangkan Rekha dengan begitu santainya melihat laki-laki itu untuk menyelesaikan puzzle-nya dan dia melihat apakah benar Gerry bisa menyelesaikannya dengan mudah.
"Ayo Gerry, malu sama anak-anak kalau Lo kalah!" seru Satria untuk menyemangati temannya.
"Anjir, gue di pelototi cok!" gumam Satria saat menganggu Gerry.
Setelah itu Gerry kembali melanjutkan pekerjaannya dan dia selesai nomor 2 setelah ada saingannya.
Melihat itu membuat Gerry langsung berlari ke arah Rekha dan menggendong gadis menyebalkan itu!
***
np ft gk bs di bk
next my