Fania adalah sosok perempuan yang harus membiayai kedua orang tua dan adiknya setiap hari. Dia hanya wanita sederhana bahkan pekerjaannya hanya sebagai petani.
Dia tinggal di pedesaan yang menyejukkan. Fania sangat kaget ketika dia disukai laki-laki terkaya di desanya--- bisa dibilang CEO.
CEO itu menyukai Fania dan menikahinya. Pernikahan diantara mereka itu dijodohkan. Kenapa dijodohkan? karena Fania tidak menyukai sosok CEO itu.
Setelah menikah, kehidupan Fania jauh lebih bahagia dan mudah. Semua urusan yang dia jalani pun berkurang. Mereka berdua sangat berbahagia.
Setelah beberapa tahun, Baskara meninggalkan Fania untuk selamanya. Sehingga kehidupan Fania menjadi hancur dan hilang arah.
Padahal Fania sedang mengandung.
saksikan selengkapnya di 'Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Kenalin juga namaku Andira" ucap Andira.
"Kamu kenapa jalan sendirian? Kamu mau kemana memangnya? Ayo aku antarkan" kata Herlambang.
Andira kini masuk kedalam mobil Herlambang. Disana mereka tidak berbicara apapun. Hanya terdengar suara deru mobil dan beberapa mobil yang lewat.
Ketika mobil Herlambang melewati sebuah hotel, Andira meminta untuk menurunkannya.
"Udah turun disini aja" ucap Andira.
Herlambang menghentikan mobilnya dan mematikan mesin mobil. Herlambang turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Andira.
Disana Andira langsung pergi meninggalkan Herlambang tanpa berkata apapun. Andira terus melangkahkan kakinya menuju kedalam hotel.
Disana Andira menemui sosok laki-laki dikamar hotel ruangan vip. Andira langsung masuk kedalam kamar itu.
Disana Andira disambut dengan sangat baik. Entah apa yang akan dilakukan Andira. Andira mendudukkan dirinya di atas ranjang.
Laki-laki itu kini menutup dan mengunci pintu kamar. Laki-laki itu mendekat ke arah Andira. Tiba-tiba saja dia meremas dua dada Andira.
Andira sedikit mendesah karena itu.
"Hentikan Tio" ucap Andira.
Ya, laki-laki itu bernama Tio. Tio itu seorang duda kaya, usianya sudah tua. Sekitar umur 40 tahunan.
Tio menghentikan meremasnya, Tio sekarang menatap wajah Andira yang terlihat kecapean.
"Kenapa kamu sayang? Apa kamu capek? Ayo lakukan itu bersamaku, setelah ini akan aku kasih apapun yang kamu minta" ucap Tio mulai mendekatkan wajahnya ke Andira.
Kini wajah mereka berdua saling bertemu sampai tak ada jarak di antara mereka. Tio langsung mencium bibir Andira dengan sangat lembut. Ciuman itu cukup lama.
Tak lama kemudian, Tio melepas ciuman itu. Tio kini melakukan hubungan suami istri terhadap Andira.
skip!..
Sekarang Tio sudah selesai melakukannya. Tio kembali mengenakan pakaiannya lagi. Tio berjalan menuju lemari dan membukanya.
Disana Tio mengambil sebuah dompet dan tas kecil. Dompet itu penuh dengan uang warna merah dan biru. Dan isi tas kecil itu ada sebuah ponsel yang sangat mahal.
Tio memberikan dompet dan tas kecil itu kepada Andira. Andira langsung menerimanya.
"Sekarang ijinkan aku pergi dari sini. Aku akan memberikan uang ini kepada orang tua ku" ucap Andira segera pergi.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang berdiri didepan pintu kamar itu. Andira sangat terkejut saat ia melihat siapa sosok itu.
Ya, dia adalah Herlambang. Ternyata sedari tadi Herlambang mengikuti Andira masuk kedalam. Herlambang sejak tadi menunggu Andira keluar dari kamar.
"Siapa laki-laki itu Andira? Tolong katakan! Apa yang sudah kamu lakukan disini? Jangan bilang kamu-" ucap Herlambang terpotong.
"Jangan aneh-aneh kamu, ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan. Dia itu om aku, aku kesini karena mau dikasih uang sama hp. Nih buktinya" elak Andira.
"Yasudah kalau begitu. Lebih baik kamu pergi dari sini"
Herlambang menarik Andira untuk pergi. Andira berjalan dengan sedikit ngangkang karena itunya masih sakit.
"Untung Herlambang orangnya percayaan" batin Andira.
Kini Herlambang membawa Andira masuk ke dalam mobilnya. Herlambang akan mengantarkan Andira pulang ke rumahnya.
Herlambang menyalakan mesin mobilnya dan melajukannya. Sesampainya didepan rumah Andira. Herlambang menurunkan Andira dan pergi.
"Makasih ya" ucap Andira berterima kasih.
"Iya sama-sama. Aku pulang dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." jawab Andira.
Kini Andira segera masuk kedalam rumahnya. Tiba-tiba saja dompet dan tas kecil yang ia bawa direbut oleh kedua orang tuanya.
"Ma! Pa! Balikin itu punya Andira" ucap Andira marah.
"Ini punya kita" jawab Mama Andira.
"Itu hasil Andira Ma. Balikin, Mama gak ada hak ambil semua uang itu" kata Andira.
"Nih buat lima puluh ribu kamu, sisanya buat kita, sama hpnya buat Mama" jelas Mama Andira.
"Kok cuman lima puluh? Andira udah kesakitan buat dapetin uang itu tapi kalian tinggal ambil seenaknya" ucap Andira berteriak.
"Itu sudah menjadi tugasmu"
Mama dan Papa Andira meninggalkannya. Kini Andira masih berdiri mematung didepan pintu. Andira benar-benar merasakan capek.
Andira segera masuk kedalam kamarnya, disana dia memainkan ponselnya. Tiba-tiba saja terdengar suara bunyi ponsel Andira.
ting!
Satu pesan masuk disana. Andira segera membuka pesan itu.
ponsel..
Om Tio: jangan lupa besok datang ke hotel lagi. besok bakal aku kasih uang dan hp yang lebih banyak. tapi...
Andira: tapi apa?
Om Tio: itunya sampe malem
end...
Andira langsung mematikan ponselnya. Andira terus memikirkan untuk menerimanya atau tidak. Jika Andira tidak menerimanya nantinya dia akan dimarahi sama kedua orang tuanya.
Andira kembali membuka ponselnya.
ponsel...
Andira: iya gak apa-apa om, yang penting Andira dapat uang yang lebih banyak.
Om Tio: oke bagus, besok om jemput ya. besok om bawakan baju yang sexy biar om tambah tergoda.
end...
Andira kembali meletakkan ponselnya. Kini Andira akan membersihkan dirinya. Andira masih merasakan sakit karena tadi.
Setelah selesai membersihkan diri, Andira segera memakai pakaiannya. Andira juga tidak lupa untuk menggunakan make upnya.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetok pintu kamarnya.
Tok! Tok! Tok!
Andira segera membukakan pintu kamarnya. Tiba-tiba saja seseorang itu memeluk tubuh Andira. Andira sangat terkejut.
Seseorang itupun segera melepaskan pelukannya.
"O-om Tio?"
Ternyata Tio lah yang sudah memeluk Andira. Andira sangat bingung kenapa Tio bisa datang kesini.
"Om ngapain kesini?" tanya Andira.
"Ya kita lakukan hubungan kaya tadi lagi" jawab Tio.
"Kan besok om, kenapa om kesininya seksrsng?" tanya Andira lagi.
"Tidak jadi besok, orang tuamu menyuruh om untuk melakukannya sekarang. Mereka juga sudah mengambil uang banyak di om" jelasnya.
"A-apa?"
Tio langsung menggendong tubuh Andira masuk kedalam kamar. Disana Tio menghempaskan tubuh Andira di ranjang.
Tio tak lupa untuk mengunci pintu kamar Andira. Tio dengan cepat melepas semua pakaian yang ia gunakan. Setelah itu Tio melepaskan semua pakaian Andira.
Dan Tio melakukan hal seperti tadi lagi.
skip..
Andira sekarang benar-benar sangat kelelahan karena Tio. Tio melakukan itu dengan sangat cepat dan itu sangat menyakitkan untuk Andira.
Tio sekarang sudah menghentikan perbuatan nya. Kini Tio memeluk Andira didalam dekapannya. Disana mereka tak membicarakan apapun.
Tak lama kemudian, Andira merasa sangat mengantuk, dan dia pun tertidur. Tio terus mengelus kepala Andira dengan lembut. Tio menatap wajah Andira dan cantik.
"Tidak yang nyenyak Sayang. Nanti malam kita akan melakukan ini lagi" ucap Tio.
Tio kini masih saja mengelus kepala Andira. Tio terus melihat seluruh tubuh Andira yang menggoda. Sesekali Tio memainkan dua dada Andira.
Dada itu sangat besar dan membuat Tio sangat puas. Kini Tio berdiri dari ranjang. Dia pergi menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar Andira.
Disana Tio membersihkan dirinya. Tak lama kemudian, Tio sudah selesai. Tio segera memakai pakaiannya kembali. Kini Tio melihat Andira yang masih tertidur.
"Akan aku tunggu kamu bangun Andira"